Anda di halaman 1dari 3

WORKSHOP

Gender, Politik, dan Kekuasaan


Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, 12 – 22 Januari 2009

LATAR BELAKANG
Politik secara umum sering didefinisikan ke dalam beberapa hal. Di satu sisi, politik
didefinisikan sebagai ilmu dan di sisi lain politik didefinisikan sebagai seni dan
praktik tentang pemerintahan yang di dalamnya terdapat aspek kekuasaan yang
terorganisasi, institusi-institusi kekuasaan, ataupun perlawanan-perlawanan. Konsep
politik ini hampir selalu dihubungkan dengan pemerintahan negara. Ketika berbicara
politik, orang kemudian merujuk pada partai politik, lembaga eksekutif atau
legislatif. Padahal, pada dasarnya, manusia adalah homo politicus, yang berarti
bahwa mereka memiliki kecenderungan berpolitik dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka mempraktikkan perjuangan, perlawanan, pertentangan, kompetisi, serta
strategi-strategi untuk mencapai tujuan tertentu. Selalu terjadi hubungan kekuasaan
antara aktor-aktor sosial yang berbeda dalam masyarakat dalam bentuk hubungan
individual maupun kolektif baik secara vertikal maupun horisontal. Konsep politik
di sini mengacu pada hubungan kekuasaan yang lebih luas, tidak hanya pada tataran
elit politik, tetapi pada masyarakat umum dengan berbagai kategori berbeda yang
terimplikasi di dalamnya misalnya gender, kelas, golongan usia, etnisitas, dan
sebagainya.
Gender menjadi aspek dominan dalam definisi politik di atas. Dalam relasi
kelas, golongan usia maupun etnisitas, gender juga terlibat di dalamnya. Hubungan
gender dengan politik dapat ditemukan mulai dari lingkungan keluarga antara suami
dan istri sampai pada tataran kemasyarakatan yang lebih luas, misalnya dalam
politik praktis. Tataran hubungan kekuasaan itu pun bervariasi, mulai dari tataran
simbolik, dalam penggunaan bahasa dan wacana sampai pada tataran yang lebih riil
dalam masalah perburuhan, migrasi, kekerasan, tanah, dan keterwakilan perempuan
dalam partai politik. Dimensi-dimensi yang dapat menjadi dasar analisis terhadap
relasi gender dan politik pun beragam, mulai dari dimensi kultural, ideologis,
sampai historis. Hubungan gender dengan politik ini penting untuk dicermati karena
banyak permasalahan yang ada dalam masyarakat bertolak dari ketimpangan
hubungan keduanya.

1
Melihat pentingnya hubungan gender dan politik dalam pengertian yang lebih
luas tersebut, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada bermaksud
menyelenggarakan workshop dengan tema Gender, Politik, dan Kekuasaan.
Workshop ini bertujuan untuk membangun kapasitas yang bersifat analitis dalam
mengkonseptualisasikan informasi yang diperoleh di lapangan dalam hubungannya
dengan relasi kekuasaan. Ada tema-tema besar yang akan dibahas dalam workshop
ini, misalnya masalah perburuhan, agraria, sejarah perempuan, perempuan di
conflict area, perempuan dan persoalan seksualitas, identitas dan kewarganegaraan,
migrasi, media, dan aspek-aspek lain yang membawa ke suatu wacana yang
bersinggungan dengan Gender, Politik dan Kekuasaan.

LUARAN
Hasil dari workshop ini adalah meningkatnya kemampuan peserta dalam penulisan
yang bersifat kritis dan analitis terhadap suatu persoalan dengan perspektif gender.
Setelah terjadinya diskusi secara terus-menerus antara peserta workshop dengan
peneliti gender, baik di lingkup nasional maupun internasional, diharapkan akan
lahir kerjasama penelitian, pelatihan, diskusi dan publikasi yang menjamin
sustainibility wacana gender.

PESERTA
Yang dapat berpartisipasi dalam workshop ini adalah para peneliti dan akademisi,
baik dosen maupun mahasiswa, aktivis, Lembaga Swadaya Masyarakat, jurnalis
serta masyarakat umum yang berminat dalam bidang ini. Peserta diutamakan
mereka yang sudah memiliki data-data penelitian tentang tema tersebut. Mengingat
intensnya pelaksanaan workshop, maka jumlah peserta dibatasi maksimal 20 orang.

NARASUMBER
Workshop akan menghadirkan narasumber yang merupakan peneliti ahli di bidang
tersebut. Mereka adalah:
• Ratna Saptari (Universitas Leiden)
• Irwan Abdullah (Sekolah Pascasarjana UGM)
• Agung Ayu Ratih (Lingkar Tutur Perempuan)
• Maria Hartiningsih (Kompas)
• Suraiya Affif (Universitas Indonesia)
• Dewi Haryani Susilastuti (Pusat Studi Kependudukan, UGM)
• Wening Udasmoro (ICRS, UGM)

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Workshop akan diselenggarakan selama dua minggu, dari tanggal 12 sampai 22
Januari 2009 bertempat di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.

PROSEDUR PENDAFATARAN
Peserta akan diseleksi berdasarkan:
• Tulisan singkat mengenai tema yang diminati dengan mengemukakan alasan
pemilihan tema, latar belakang penelitian dan metode yang akan digunakan
dalam penelitian.
• Curriculum Vitae.

2
Aplikasi ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris dan dikirim kepada panitia melalui
e-mail ke emilkarmila@yahoo.com, ingridita@gmail.com, muti_aha@yahoo.com, atau
weningw@yahoo.com atau melalui pos ke panitia workshop “Gender, Politik, dan
Kekuasaan” di Sekolah Pascasarjana, Jl. Teknika Utara, Barek, Yogyakarta sebelum
tanggal 10 Desember 2008.

BIAYA PENDAFTARAN
Setiap peserta membayar Rp 2.000.000 sebagai pengganti penggandaan materi,
seminar kit, dan konsumsi. Tersedia beasiswa terbatas yang diberikan untuk peserta
berdasarkan hasil seleksi. Biaya dapat dikirimkan ke nomor rekening 0039227315
PT BNI (persero) Cabang UGM atas nama Direktur Sekolah Pascasarjana UGM.

Anda mungkin juga menyukai