Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERTAS DENGAN BAHAN BAKU TANDAN KOSONG

KELAPA SAWIT
(Dewi Fransiska Br Tarigan, Manis Sembiring, Perdinan Sinuhaji)

Jurnal Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara


Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan – 20155
E-mail :dewifransiska24@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi kertas dengan bahan baku tandan kosong
kelapa sawit. Karakterisasi terhadap kertas yang dibuat dari tandan kosong kelapa sawit ini yakni: Gramatur
rata-rata 78,1 gr/m2 sesuai dengan SNI 14-0439-1989, tebal kertas rata-rata 0,4556 mm sesuai dengan SNI 14-
0435-1998, kuat tarik rata-rata 0,43 x 103 N/m sesuai dengan SNI 14-4737-1998, dan kuat sobek rata-rata
178,2 x 10-3 N sesuai dengan SNI 0436:2009. Dalam parameter tersebut maka kertas yang diperoleh dapat
dikatagorikan ke kertas tissue menurut SNI 14-0103-1998.

Kata kunci : Tandan Kosong Kelapa Sawit, Pulp, Kertas dan Sifat Fisik

1.Latar Belakang
Kertas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dibeberapa Negara sudah mulai memanfaatkan
dari kehidupan manusaia yang semakin maju dan tandan kosong sebagai salah satu bahan untuk
berkembang seperti saat ini. Sehingga industri pembuatan kertas. Di Indonesia sendiri telah
kertas mengalami pertumbuhan yang pesat di banyak penelitian dilakukan tentang pemanfaatan
Indonesia dan dunia. Kebutuhan akan kertas di tandan kosong menjadi bahan pembuatan kertas
dunia semakin lama semakin meningkat setiap yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit
tahunnya. Diperkirakan di dunia membutuhkan (PPKS) Deli serdang Sumatra Utara (Guritno dan
tambahan produksi kertas lebih dari 100 juta ton Susilawati, 1998).
pertahun (Abhinimpuno, 2007). Dari penguraian yang telah diketahui
Tingginya kebutuhan kertas harus maka akan dilakukan penelitian mengenai
diimbangi dengan ketersedian bahan baku. pembuatan dan karakterisasi kertas dengan
Rencana pemerintah untuk mengembangkan hutan menggunakan tandan kosong dari kelapa sawit.
tanaman industri (HTI) untuk menyediakan bahan Diharapkan dalam pembuatan kertas dengan
baku industri berbasis kayu termasuk industri tandan kosong ini dapat mengurangi pembuatan
kertas belum dapat mengatasi kelangkaan bahan kertas dengan menggunakan bahan baku dari kayu
baku, sehingga perusahaan industri kertas skala yang ketersediannya semakin terbatas.
besar yang berupaya memperoleh bahan baku dari
pasar gelap (illegal logging) yang berasal dari
hutan alam, sehingga sangat berpotensi merusak 2. LANDASAN TEORI
hutan (Manurung dan Sukaria, 2000).
Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jaco), 2.1 Kertas
merupakan komoditas di sektor perkebunan yang Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang
sangat berkembang pesat saat ini. Kelapa sawit dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari
merupakan bahan baku pembuatan minyak sawit pulp yang telah mengalami pengerjaan
mentah atau yang dikenal dengan Crude Palm Oil penggilingan, ditambah beberapa bahan tambahan
(CPO). Dalam proses pengolahan kelapa sawit yang saling menempel dan jalin-menjalin. Serat
tidak hanya meninggalkan CPO sebagai produk yang biasa digunakan biasanya adalah alami, dan
utama tetapi juga menghasilkan produk sampingan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
yang dikenal dengan limbah. Limbah yang Secara umum kertas dibedakan menjadi
dihasilkan terdiri dari limbah padat dan limbah cair. dua golongan, yaitu kertas budaya dan kertas
Salah satu limbah padat yang dihasilkan yaitu industri. Yang termasuk kertas budaya adalah
tandan kosong (takos). kertas-kertas cetak dan kertas tulis, diantaranya
Tandan kosong kelapa sawit memiliki adalah : kertas kitab (bible-paper), buku, Bristol
potensi yang cukup besar untuk dapat (kertas kartu), cover, kertas duplicating, Koran,
dimanfaatkan. Selama ini tandan kosong hanya kertas litho (kertas cetak), kertas amplop.
dimanfaatkan sebagai pupuk organik, makanan Sedangkan yang termasuk kertas industri adalah :
ternak, pembuatan batako, bahan baku pembuatan kertas kantong, kertas minyak (tracing paper),
matras dan media untuk pertumbuhan jamur dan pembungkus buah-buahan (fruit wrapper), cigarette
tanaman . Kandungan lignoselulosa yang terdapat tissue, kertas bangunan dan karton, kertas
pada tandan kosong dapat dimanfaatkan sebagai pengemas makanan, kertas makanan, kertas isolasi
bahan baku pembuatan kertas. Sedangkan elektis, karton, pembungkus sayur-sayuran (water
leaf paper).Kertas Tissue terdisi dari kertas tissue serat yang digunakan, analisa kualitatif bahan
rumah tangga dan kertas sigaret. Kertas Khusus pengisi dan uji noda (Hadian Kiki, 1994)
(specialty paper) terdiri dari : kertas uang,kertas
dektor,kertas overlay, kertas thermo,kertas label 3. METODOLOGI PERCOBAAN
dan lain-lain.
A. Peralatan
2.2 Kelapa Sawit Peralatan yang digunakan dalam
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan penelitian ini adalah : Timbangan Digital,Tensile
industri penting penghasil minyak masak, minyak Strength Test, Tearing Strength Test, Blender,
industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Minyak Ember, Digester dengan suhu 1450C, Cetakan
kelapa sawit berasal dari sabut (mesocarp), dan kertas berukuran 30cmx15 cm, Gunting,
juga dari inti lembaga (endosperm). Pohon kelapa Mikrometer Sekrup.
sawit tersebut termasuk jenis palma yang berumah
satu. Pohon kelapa sawit tumbuhnya tegak dan tan B. Bahan
pa cabang disepanjang batangnya. Kelapa sawit Adapun bahan-bahan yang digunakan
yang tumbuh dihutan-hutan lebat dapat mencapai dalam penelitian ini yaitu: Tandan Kosong Kelapa
ketinggian 30m namun yang tumbuh diperkebunan Sawit, NaOH, Air dan Kaporit
hanya mencapai ketinggian 16m.
C. Prosedur Percobaan
2.3 Tandan Kosong Kelapa Sawit  Pemasakan Tahap I
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan 1. Dimasukkan tandan kosong yang sudah
salah satu sisa padat yang dihasikan oleh industri dikeringkan ke dalam drum yang telah
perkebunan kelapa sawit yang banyak mengandung dilarutkan 225 gram NaOH yaitu
serat (Nuryanto, 2000). konsentrasi 1,5 % ke dalam drum yang
Komposisi kimiawi tandan kosong kelapa sawit diisi air 15 liter.
antara lain Selulosa bobot kering 45,95 %, 2. Setelah jadi bubur, dilakukan pendinginan
Hemiselulosa bobot kering 22,84 %, lignin bobot selama 24 jam
kering 16,49 %, kadar abu bobot kering 1,23 % dan 3. Hasil tersebut dibilas dengan air bersih
kadar air bobot kering 3,74 % (Darnoko, 1992). untuk menghilangkan lignin dan bau
NaOH.
2.4 Pulp 4. Pulp dikeringkan dengan sinar matahari
Pulp adalah bahan berserat yang merupakan produk agar pulp tersebut mudah untuk ditimbang
antara dalam pembuatan kertas dan karton. Bahan dan digunting.
baku untuk pulp adalah bahan berselulosa seperti 5. Ditimbang pulp untuk mendapatkan
wood dan non wood. Meskipun semua kertas dibuat rendemen 1.
terutama dari bahan baku yang sama perlu
diperlukan perubahan sifat yang terjadi. Perubahan  Pemasakan Tahap II
ini dapat disebabkan oleh sipembuat kertas atau 1. Pulp dari pemasakan 1 dimasak kembali
mungkin disebabkan alat oleh perubahan yang dalam tabung digester yang telah
tidak dapat lagi dihindarkan. Pembuatan kertas dilarutkan NaOH dengan konsenterasi 5
mempunyai banyak cara untuk merubah sifat-sifat % yaitu 350 gram yang berisi air 7 liter.
kertas akan tetapi perubahan sifat tersebut biasanya 2. Kemudian dilakukan pemasakan selama 4
berkaitan satu dengan yang lainnya missal jam.
perubahan dilakukan untuk memperbaiki sifat salah 3. Setelah itu pulp tersebut didinginkan
satunya, maka sifat lainnya sering mengalami selama 24 jam
kebalikannya. Pembuat kertas yang baik, akan 4. Kemudian pulp dibilas dengan air bersih
selalu berusaha agar perubahan sifat-sifat kertas untuk menghilangkan bau NaOH pada
dapat memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan pemasakan II.
tujuan pengunaan. 5. Pulp tersebut direndam selama 24 jam
Sifat-sifat kertas biasanya diklasifikasikan didalam air kaporit
sebagai sifat fisik, sifat optic, sifat kimia, sifat 6. Kemudian pulp tersebut dibilas dengan
elektrik dan sifat mikroskofis. Sifat-sifat fisik air bersih untuk menghilangkan bau
antara lain meliputi uji ketahan tarik, sobek, retak, kaporit.
lifat, kehalusan, kekasaran, kekuatan, berat dan 7. Dilakukan penghalusan tahap I dengan
ketebalan. Sifat optik antara lain meliputi uji blender
opasitas, derajat putih kilap dan warna. Sifat 8. Kemudian direndam selama 3 x 24 jam di
elektrik meliputi sifat konduksi dan induksi. Sifat dalam air agar terjadi pengembangan
kimia menentukan kadar selulosa, pentosan, abu, serat.
bahan pengisi, viskositas, tembaga, pH dan kadar
air, sedangkan mikrokofis meliputi penentuan jenis
9. Dilakukan penghalusan tahap II kemudian 4.3 Ketahanan Tarik Kertas
dilakukan pengeringan dengan sinar Pengujian ketahanan tarik ini dilakukan
matahari dengan menggunakan metoda SNI 14-4737-
10. Ditimbang pulp untuk mendapatkan 1998
rendemen II.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gramatur Kertas


Pengujian gramatur ini dilakukan dengan
metode SNI 14-0439-1989.

Gambar4.3KekuatanTarikKertasversus MassaTKKS

Dari gambar 4.3 di atas yaitu massa kuat


tarik versus massa tkks, menunjukkan bahwa
semakin tinggi massa semikin tinggi pula kuat tarik
yang dihasilkan pada kertas, namun pada massa
1,0143 gr yang kuat tariknya paling rendah, ini
Gambar 4.1 Gramatur Kertas versus Massa TKKS terjadi karena ketidakrataan saat pencetakan.

Dari Gambar Grafik di atas, dapat 4.4 Ketahanan Sobek Kertas


disimpulkan bahwa semakin besar massa pada Metode pengujian ketahanan kertas ini
kertas maka gramaturnya juga semakin besar atau menggunakan metode SNI 0436 : 2009.
tinggi, hal ini diakibatkan karena massa berbanding
lurus dengan gramatur.

4.2 Ketebalan Kertas


Metode pengujian tebal kertas menggunkan me
tode SNI 14-0435-1998

Gambar 4.4 KekuatanSobekkertasversusMassaTKKS

Dari gambar grafik di atas hubungan kuat


sobek kertas versus massa tkks ini, semakin tinggi
massa maka kuat sobek semakin besar, karena
tandan kosong kelapa sawit ini merupakan serat
pendek maka fleksibilitasnya yang tinggi dan
Gambar 4.2 Tebal Kertas versus Massa TKKS ikatan seratnya saling mengisi, karena adanya
fibril yang saling mengingat.
Dari gambar 4.2 di atas seharusnya massa
Tkks versus tebal kertas semakin tinggi massa 5.Kesimpulan
maka semakin tinggi tebal kertas yang dihasilkan,
namun karena kertas yang dibuat ini dengan Dari hasil penelitian yang diperoleh dan hasil
menggunakan cetakan manual, jadi kerataan pada pembahasan yang telah dilakukan dapat
kertas ini tidak dapat dibuat sama, seperti kertas disimpulkan sebagai berikut:
yang menggunakan penggiling yang biasa 1. karakterisasi yang dilakukan tandan kosong
digunakan di pabrik-pabrik. Hal ini juga kelapa sawit terhadap kertas yang dibuat yaitu:
disebabkan ketidakterampilan dalam mencetak gramatur rata-rata adalah 78,1 gr/m2 dengan tebal
kertas. Itulah sebabnya ada penyimpangan pada 0,4556 mm didapat kuat tarik 0,43 x 103 N/m3,
kertas yang dihasilkan. dan kuat sobek 178,2 x 10-3 N. Dan memiliki
indeks sobek dan indeks tarik. Indeks tarik
maksimalnya yaitu 7,04 Nm/gr, dan 2,67 x 10-3
Nm2/g merupakan indeks sobek maksimal.
2. Sifat fisik dan tarik tersebut maka kertas yang
diperoleh dapat dikatagorikan ke kertas tissue
dengan ( SNI 14-0103-1998).

DAFTAR PUSTAKA

Abhinimpuno, Weko.2007.Potensi Bahan Baku


alternatif untuk Kertas di Indonesia.
http://wekoabhinimpuno.blogspot.com/20
07/08/potensi-bahan-baku-alternatif-
untuk.html

Darnoko.1992.Potensi Pemanfaatan Limbah Lignos


elulosa, Kelapa Sawit. Melalaui Biokonve
rsi, berita Pen. Perkeb.2. Hal 85-97

Guritno,P., D. P. Ariana, dan E.Susilawati.1998.


Pemanfaatan Tandan Kosong dalam
Pembuatan Pilp Semi-Kimia. Jurnal PPKS
Vol. 6 (1) April 1998

Hadian,Kiki.1994.Sekolah Teknologi Pulp Dan


Kertas.Medan

Manurung,E. G. T. dan H.H. Sukaria. 2000.


Industri Pulp dan kertas : Ancaman Baru
terhadap Hutan Alam Indonesia. http://ww
w.fahutan.s5.com/juli/industri.htm

Nuryanto,E.,2000.Pemanfaatan Tandan Kosong


Kelapa Sawit Sebagai Sumber Bahan
Kimia.Warta PPKS 8(3) : 137-144,
PPKS.Medan

Anda mungkin juga menyukai