Anda di halaman 1dari 3

BIOMEDISIANA

Biologi dan kesehatan manusia


Tonsilitis, Definisi, Penyebab, Gejala dan
Pencegahannya
Penulis
Lalu Abd. Rahman
-
Mei 4, 2015
2
50507

Penyakit tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel yang biasanya
disebabkan oleh virus atau bakteri. Kebanyakan atau umumnya infeksi tonsilitis ini terjadi
pada anak yang masih berusia muda sekitar 5 hingga 15 tahun. Kondisi ini dapat terjadi
kadang-kadang atau sering kambuh. Dalam ilmu medis atau kedokteran, radang tonsillitis ini
terbagi menjadi dua berdasarkan lama berlangsungnya penyakit. Kedua bagian tersebut
adalah tonsilitis akut dan tonsilitis kronis.

Pada bagian belakang tenggorokan Anda (terletak di antara kotak suara dan tonsil), dua
massa dari jaringan yang disebut amandel berperan sebagai filter, menjebak kuman yang bisa
masuk saluran udara dan menyebabkan infeksi. Amandel juga memproduksi antibodi untuk
melawan infeksi. Tapi kadang-kadang amandel sendiri menjadi terinfeksi. Kewalahan oleh
bakteri atau virus, mereka membengkak dan meradang, kondisi inilah yang dikenal sebagai
tonsilitis.
Tonsilitis akut adalah apabila penyakit atau keluhan yang diderita pasien berlangsung kurang
dari 3 minggu. Sedangkan untuk penyakit tonsilitis kronis apabila radang terjadi sebanyak 7
kali dalam kurun waktu satu tahun, atau 5 kali dalam kurun waktu dua tahun, atau 3 kali
dalam kurun waktu satu tahun secara berkala selama tiga tahun. Begitulah perbedaaan antara
tonsilitis akut dan tonsilitis kronis.

A. Penyebab penyakit Tonsilitis atau Amandel


Yang umum menyebabkan sebagian besar tonsilitis adalah virus pilek (Adenovirus,
Rhinovirus, Influenza virus, Parainfluenza virus, Coronavirus, RSV). Sekitar 70% penyakit
tonsilitis yang terjadi pada anak disebabkan oleh infeksi virus, dan begitu juga penyebab
infeksi virus pada orang dewasa hampir 90%. Pada golongan anak-anak hampir 30% bakteri
penyebab dari penyakit ini adalah Streptococcus hemolitikus, dan pada pasien dewasa bakteri
ini cuma 10%. Jenis bakteri penyebab paling umum adalah Group A-hemolitik streptokokus
β ( GABHS ), yang menyebabkan radang tenggorokan. Bakteri yang lain termasuk:
Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia
pneumoniae, pertusis, Fusobacterium , difteri, sifilis, dan gonore. Untuk Tonsilitis akut
bakteri penyebab terdiri dari Hemofilus influenzae, Stafilococcus Sp. dan Pneumococcus.
Bagi bakteri Hemofilus influenzae ini merupakan penyebab Tonsilitis akut supuratif.

B. Gejala penyakit Tonsilitis atau Amandel


Gejala-gejala atau tanda yang dialami penderita penyakit tonsilllitis diantaranya adalah:

1. Penderita mengalami pilek, batuk, mulut berbau, mual, suara serak, nyeri perut, dan
terjadinya pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di sekitar bagian leher.
2. Nyeri ketika menelan makanan dan minuman bahkan ludah, dan berakibat penderita
menjadi malas untuk melakukan aktifitas makan.
3. Ketika diperiksakan ke dokter, terdapat pembesaran tonsil atau amandel dan berwarna
merah, terkadang ditemukan bercak putih ata eksudat dibagian permukaan tonsil, dan
adanya warna merah yang bertanda adanya peradangan di sekitar bagian tenggorokan
dan tonsil/amandel.
4. Penderita mengalami sakit kepala, demam, lemas, menggigil, nyeri otot.
5. Pada penderita tonsilitis kronis, penderita mendengkur ketika tidur dan disertai
adanya pembesaran pada bagian kelenjar adenoid. Kelenjar adenoid adalah kelenjar
yang letaknya di dinding bagian belakang antara rongga hidung dan tenggorokan.
6. Penderita mengalami rasa kering pada tenggorokannya atau seperti ada yang
mengganjal pada bagian leher.
7. Rasa nyeri yang diakibatkan penyakit tonsilitis ini bisa menjalar ke sekitar bagian
telinga dan juga leher.

C. Pengobatan, Pencegahan penyakit Tonsilitis atau


Amandel
Pengobatan untuk radang amandel akan tergantung sebagian pada penyebabnya. Untuk
menentukan penyebabnya, dokter akan melakukan tes strepcoccus (strep) atau membuat
kultur usapan tenggorokan. Kedua tes melibatkan usapan lembut pada bagian belakang
tenggorokan dekat amandel dengan kapas. Tes laboratorium dapat mendeteksi infeksi bakteri.
Infeksi virus tidak akan tampil pada tes, tetapi dapat diasumsikan jika tes untuk bakteri
negatif. Dalam beberapa kasus, temuan fisik cukup meyakinkan untuk mendiagnosis
kemungkinan infeksi bakteri. Dalam kasus ini, antibiotik dapat diresepkan tanpa melakukan
tes strep.

Jika tes menunjukkan penyebabnya bakteri, pengobatan akan terdiri dari antibiotik untuk
mengobati infeksi. Misalnya penisilin atau amoksisilin. Macrolide seperti eritromisin
digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Dosis penisilin adalah 250 mg bid po
selama 10 hari untuk pasien <27 kg dan 500 mg untuk orang-orang > 27 kg. Pada anak-anak
Amoksisilin efektif dan lebih enak jika obat cair diperlukan.

Jika tonsilitis disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan bekerja dan tubuh Anda akan
melawan infeksi sendiri. Sementara itu, ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk merasa
lebih baik, terlepas dari penyebabnya, yaitu:

 Istirahat yang cukup.


 Minum cairan hangat atau sangat dingin untuk meringankan rasa sakit tenggorokan.
 Makanlah makanan yang halus, seperti es krim.
 Berkumur dengan air garam hangat.
 Menghirup pelega tenggorokan yang mengandung benzocaine atau anestesi lainnya.
 Gunakan penghilang rasa sakit seperti acetaminophen atau ibuprofen.

Tidak ada cara yang khusus bagi penyakit tonsilitis atau amandel ini dalam pencegahannya.
Pada umumnya pencegahan dilakukan agar mencegah menularnya infeksi rongga mulut dan
tenggorokan yang bisa mengakibatkan adanya infeksi tonsil. Tapi akan lebih baik jika usaha
dibawah ini dilakukan. Diantaranya adalah:

1. Lakukan kebiasaan mencuci tangan secara rutin dan sesering mungkin agar mencegah
terjadinya penyebaran mikro-organisme atau bakteri yang bisa menimbulkan
tonsilitis.
2. Hindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, paling tidak sampai 24 jam
setelah penderita infeksi tenggorokan mendapatkan antibiotika dari dokter.

Referensi:

 Kliegman R.M., Behrman R.E., Jenson H.B., Stanton B.F., eds., Nelson Textbook of
Pediatrics, 18th ed., Philadelphia, Saunders Elsevier, 2007.
 Nemours Foundation: “Tonsillitis.”
 Tonsillopharyngitis. The Merck Manuals: The Merck Manual for Healthcare
Professionals. http://www.merck.com/mmpe/sec08/ch090/ch090i.html. Diakses 27
Desember 2014.
 Gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pos_strep.JPG

Anda mungkin juga menyukai