PENDAHULUAN
ASESMEN GERIATRI
1. IDENTITAS
Nama pasien : Tn. HP
Jenis kelamin : Laki - laki
Umur : 65 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD kelas 2
Alamat : Lodadi RT.1 RW.5 Umbulmartani
Nomor telepon :-
Pekerjaan : Tukang ojek
Kegiatan sekarang : Tukang ojek
Nama orang terdekat : Suprapto
Orang yang tinggal serumah : Suprapto dan Sutinah
Jumlah anak : 8 orang
Jumlah cucu : 5 orang
Jumlah cicit : 2 orang
Asesmen dibuat tanggal : 7 Juli 2015
Pengirim pasien : Bapak dukuh
h. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan dibawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan
perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
Berapa seringkah bulan lalu anda :
- mengalami gangguan kesehatan yang menghalangi kegiatan anda : jarang sekali.
- merasa gugup : tidak pernah.
- merasa tenang dan damai : setiap waktu.
- merasa sedih sekali : tidak pernah.
- bahagia : setiap waktu.
- sangat sedih dan tidak ada satupun yang dapat menghibur : tidak pernah.
- merasa tidak ada lagi yang diharapkan : tidak pernah.
i. Keterbatasan fungsional
Sudah berapa lamakah (> 3 bulan, < 3 bulan, atau tidak ada keterbatasan) kesehatan
anda membatasi kegiatan anda dalam melakukan : Pasien mengalami keterbatasan
melakukan kegiatan yaitu bekerja sebagai tukang ojek selama kurang lebih < 3 bulan.
- pekerjaan berat : -
- pekerjaan sedang : -
- pekerjaan rumah yang ringan : -
- pekerjaan di kantor : ngojek motor.
- membungkuk, berlutut, sujud : -
j. Apa yang Anda harapkan dari asesmen ini ? (pada poin ini merupakan harapan dari
pasien terhadap kesehatannya kini, jika lebih dari satu maka dibuat prioritas)
Pasien berharap bisa sembuh dari sakit asmanya dan bisa bekerja kembali.
B. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik, sadar, composmentis.
b. Antropometri : TB : 165 cm
BB : 50 kg
IMT : 77%
Kesimpulan : Berdasarkan interpretasi IMT pasien tersebut adalah
77% dikategorikan kurus (underweight) karena kurang dari 90%.
C. DATA PENUNJANG
Pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
D. DAFTAR MASALAH
MASALAH SAAT TIMBUL RENCANA TINDAKAN
Berat badan turun Sejak 1 tahun terakhir Non farmakologi
Sesak napas Udara dingin atau waktu Farmakologi
sore jam 17.30 sampai
pagi 07.30
Sesak waktu tidur Jika posisi tidur miring Farmakologi
kiri
Nyeri perut Menurut pasien jika Farmakologi
mengkonsumsi lauk
hewani seperti daging.
Penilaian
Normal : > 28
Dugaan MCI (Mild Cognitif Impairment) : 24-28
Probabilitas kognitif terganggu/dugaan demensia : 17-23
Gangguan kognitif definitif : 0-16
Hasil:
Skor pasien adalah 3, sehingga pasien mengalami gangguan ringan.
1. IDENTITAS
Nama Pasien : Tn. HP
Umur : 65 tahun
Alamat : Lodadi RT.1 RW.5 Umbulmartani
Pekerjaan : Tukang ojek
2. DAFTAR MASALAH
a. Masalah aktif : Asma bronkial
b. Masalah pasif: Cedera kepala
3. DD
Adapun diagnosis banding terhadap keluhan yang dialami pasien adalah:
a. Asma bronkial
b. Bronkitis kronis
c. Pneumonia
4. DIAGNOSA
6. PLANNING/RENCANA PENATALAKSANAAN
Pasien Tn. HP berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik kemungkinan
diagnosis awalnya adalah asma bronkial derajat ringan, oleh karena itu rencana tindak lanjut
yang dapat dilakukan adalah mencegah adanya komplikasi atau pencegahan sekunder.
Manifestasi klinis yang saat ini dirasakan Tn. HP harus diobati secara adekuat dan
mengurangi faktor risiko yang dapat memperberat gejala.
Saat ini Tn. HP telah berusaha mengurangi aktivitas sehari-hari seperti berkerja sebagai
tukang ojek agar tidak kelelahan. Selain itu, Tn. HP lebih sering berbaring atau tiduran
diruang tamu dikarenakan udara lebih panas dibanding kamar tidurnya yang kurang
pencahayaan dan kurang adanya pertukaran udara.
1.2.2.3. Patofisiologi
Pada bronkitis kronis terdapat sejumlah kelainan patologi saluran napas,
meskipun tidak ada yang benar-benar khas untuk penyakit ini. Gambaran klinis
bronkitis kronis dapat dikaitkan dengan cedera dan penyempitan kronik saluran
napas. Gambaran patologis utama adalah peradangan saluran napas, terutama saluran
napas halus, dan hipertrofi kelenjar mukosa saluran napas besar, disertai peningkatan
sekresi mukus dan obstruksi saluran napas oleh mukus tersebut (Mc Phee dan
Ganong, 2005).
2. Sesak nafas
Bila timbul infeksi, sesak napas semakin lama semakin hebat. Terutama
pada musim dimana udara dingin dan berkabut.
3. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu).
4. Wheezing (mengi).
Saluran napas menyempit dan selama bertahun-tahun terjadi sesak
progresif lambat disertai mengi yang semakin hebat pada episode infeksi akut
5. Pembengkakan pergelangan kaki dan tungkai kiri dan kanan.
6. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir berwarna kemerahan.
7. Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung
meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri
tenggorokan. Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya
membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap
selama beberapa minggu
1.4.2.6. Pemeriksaan
Menurut Ikawati (2007) langkah-langkah pemeriksaan pada pasien bronkitis
kronis adalah sebagai beriku:
1. Anamnesis : riwayat penyakit yang ditandai tiga gejala klinis utama (batuk,
sputum, sesak) dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Pemeriksaan fisik.
a. Bila ada keluhan sesak, akan terdengar ronki pada waktu ekspirasi maupun
inspirasi disertai bising mengi.
b. Pasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shape chest (diameter
anteroposterior dada meningkat).
c. Iga lebih horizontal dan sudut subkostal bertambah.
Tabel 1. Klasifikasi Derajat Asma Berdasar Gambaran Klinis pada Orang Dewasa
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pembahasan diatas adalah sebagai
berikut:
1. Diagnosis kerja pasien adalah Asma Bronkial.
2. Terapi yang dapat dilakukan pada pasien adalah terapi asma akut dan terapi asma jangka
panjang.
3. Edukasi terhadap pasien adalah sebagai berikut:
a. Minum obat secara teratur.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diperoleh dari hasil pembahasan diatas adalah sebagai
berikut:
1. Agar tidak terjadi komplikasi berat, perlu dilakukan terapi yang adekuat.
2. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah secara farmakologi maupun non farmakologi.
DAFTAR PUSTAKA
Anzueto AR, Schaberg T. 2003. Acute exacerbation of Chronic bronchitis. London. Science
Press Ltd.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Depkes RI: Jakarta.
McPhee SJ, Ganong WF. 2005. Patophysiology of disease: an introduction to clinical medicine.
Edisi 5. McGraw-Hill Companies : USA.
Price, Sylvia A dan Wilson, Lorrain M, 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses- proses
Penyakit, edisi 6, Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol 3.
EGC:Jakarta.
Sutoyo, DK.,2010. Bronkitis Kronis dan Lingkaran yang tak Berujung Pangkal (Vicious
Circle). Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI – SMF Paru RSUP
Persahabatan. Jakarta.
LAMPIRAN
Disusun oleh:
R. Zhafira Arrum Prabapatitis (12711015)
Aldila Putri (12711066)
Tutorial 3
Tutor :
dr. Novian lusyana
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA