Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dilema Etik


Dilemma etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternative
yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternative yang memuaskan dan tidak
memuaskan sebanding. Dalam dilemma etik tidak ada yang benar atau salah. Unruk
membuat keputusan yang etis seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional
dan bukan emosional (Thomson & Thomson,1985). Kerangka pemecahan dilem etik
pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan atau pemecahan masalah
secara scientific.
B. Model teori menurut Megan Johnson
1. Mengkaji situasi
langkah pertama menuju memecahkan masalah moral, menilai masalah, faktor
membentuk itu, menyatukan semua fakta yang relevan dari masalah ini serta semua
informasi etika yang relevan.
Disini fakta dan informasi etis diangap relevan jika muncul bahwa mereka akan
membuat perbedaan dan mungkin akan mempengaruhi pilihan utama seseorang.
informasi yang dikumpulkan harus mencakup setidaknya berikut.
a. penjelasan rinci tentang fakta-fakta dari masalah ini.
Misalkan : Hangky mengalami kecelakaan dan mengalami kelumpuhan total
sehingga ia harus bed rest dalam waktu yang lama. Akibat dari bed rest ia
menderita pneunomia dan ulkus decubitus yang luas. Dokter menetapkan untuk
pemasangan infus dan pemberian antibiotik dosis tinggi. Pada waktu akan
dilakukan tindakan pemasangan infus dan injeksi antibiotik oleh perawat Klien
meminta untuk tidak memberikan obat atau mlakukan tindakan apapun
kepadanya. Ia menyatakan ingin meninggal dengan damai dan bermartabat.
b. penjelasan rinci tentang faktor-faktor pembentukan fakta-fakta.
Misalkan : alasan kenapa hangki tidak ingin dilakukan tindakan karena ia ingin
meninggal dengan tenang dan bermatabat dan tidak bisa hidup normal lagi tapi
dokter menetapkan untuk dilakukan tindakan perawatan tanpa memberikan
penjelasan kepadanya.

1
c. sudut pandang dari orang-orang yang berdiri akan terpengaruh oleh keputusan
yang dibuat.
d. pemilihan teori etika dan prinsip-prinsip moral yang relevan.
e. klarifikasi definisi dari prinsip-prinsip moral dan istilah moral yang digunakan.
prediksi kemungkinan konsekuensi dari posisi saat ini dan perkiraan
kemungkinan bahwa akan terjadi konsekuensi ini.
f. prediksi kemungkinan konsekuensi dan perkiraan kemungkinan konsekuensi ini
akan terjadi.
Kemungkinan menegakkan konsekuensi dari prinsip autonomy, menentukan
sendiri (nasib kesehatannya meren haha).
g. Alternativ yang tersedia
h. klarifikasi nilai-nilai dan keyakinan pribadi
misalnya keluarga mensupport dan berada dekat dengan klien, klien berada di
satu bangsal satu kamar (vip) sehingga klien bisa leluasa dan lebih pribadi
dengan keluarga. Klien orang yang religius dan di rumah sakit selalu ada ustad
yang menenangkannya.
i. penilaian kompetensi moral para pengambil keputusan tertinggi, pengetahuan
bekerja, memahami prinsip-prinsip aturan-aturan moral yang relevan yang
dibutuhkan menilai fakta-fakta dari masalah.
2. Mendiagnosis dan mengidentifikasi masalah
masalah komunikasi yang buruk, kesalahpahaman, kesalahan interpretasi dari fakta-
fakta,
kemungkinan, seperti yang telah kita pelajari banyak dan dapat mencakup satu atau
kombinasi dari berikut ini :
ketidaksiapan moral, kebutaan moral, ketidakpedulian moral, amoralism, puas
moral, fanatisme moral, ketidaksepakatan moral, dilema moral.
3. Menetapkan tujuan moral dan merencanakan tindakan moral yang tepat
dalam kasus masalah-masalah moral kombinasi strategi mungkin akan diperlukan ini
akan melibatkan pendidikan moral, koordinasi moral, kerjasama moral, negosiasi
moral, persuasi moral, mekanisme penegakan non-moral.
4. Melaksanakan rencana tindakan
5. Mengevaluasi hasil tindakan diimplementasikan/ mengevaluasi hasil moral tindakan
yang diimplementasikan.

2
C. Tinjauan Kasus
Sdr. Hangky, umur 20 tahun, mahasiwa semester IV perguruan tinggi negeri
malang. Karena kecelakaan ia menderita kelumpuhan total (quadriplegia) dan harus bed
rest dalam waktu lama. Akibat bed rest, ia menderia pneuomia dan ulkus decubitus yang
luas. Dokter menetapkan pemasangan infus dan pemberian antibiotic dosis tinggi. Pada
waktu akan dilakukan tindakan pemasangan infus dan injeksi antibiotic oleh perawat,
klien meminta untuk tidak memberikan obat atau melakukan tindakan apapun
kepadanya. Klien menyatakan ingin meninggal dengan damai dan bermatabat.
Masalah / konflik terjadinya terkait dengan hak klien untuk menentukan hal yang terbaik
untuk dirinya sendiri.
Apa yang sebaiknya perawat lakukan pada situaisi tersebut ? gunakan teori etika atau
moral dan tahapan proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian dilemma etis
tersebut ?
D. Pemecahan Masalah
1. Mengkaji Situasi
Dalam kasus tersebut ditemukan sodara menggunakan haknya / berhak
sebagai pasien untuk menentukan perawatan yang berprinsip nonmalefience,
perawat melakukan tindakan yang diintrusikan oleh dokter untuk menjaga kondisi
terbaik pasien.
Perawat mengalami dilemma etik dalam mengambil keputusan antara menolak
untuk memenuhi permintaan klien untuk mengehentikan tindakan tetapi disisi lain
perawat tidak ingin melanggar prinsip nonmalefiece. Perawat tidak ingin merugikan
fisik maupun psikis klien. Disisi lain juga perawat harus memenuhi hak otomi
pasien.
2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral
Dalam kasus tersebut timbul permasalahan moral, jika perawat masih
melakukan tindakan tanpa seijin klien berhubungan dengan penolakan klien
terhadap tindakan karena itu merupakan hak pasien untu menentukan keinginannya
sendiri
3. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan
a. Memberikan Penjelasan Kepada Klien mengenai kondisinya
Hal ini bertujuan supaya Sdr. Hangky bisa memahami bagaimana kondisinya
dan tau konsekuensi dari tidak dilakukannya tindakan. Diharapkan agar pasien

3
lebih mengerti tujuan tim medis dalam melakukan tindakan meskipun seperti itu
alternatif ini masih memiliki kelemahan yaitu :
Perawat menghargai hak pasien akan tetapi perawat sudah ditugaskan oleh
dokter untuk melakukan tindakan infus dan injeksi antibiotic.
Kendalanya :
1) Pasien merasa haknya tidak dihargai oleh perawat
2) Tidak terjalinnya trust
b. Menghentikan tindakan infus dan pemberian injeksi antibiotic
Hal ini bertujuan untuk menghargai hak dari klien karena klien mempunyai hak
dalam menolak setiap tindakan yang ada di rumah sakit.
4. Melaksanakan Rencana
a. Otonomi
Dalam hal ini perawat harus menghargai apa yang menjadi keputusan pasien
ketika menuntu haknya maka perawat harus memenuhi permintaan penghentian
tindakan Sdr. Hangky karena perawat harus mengutamakan Sdr. Hangky
sebagai klien
b. Benefience ( kemurahan hati )
Dalam prinsip ini perawat membuat tindakan yang tidak merugi untuk pasien
atau tidak menyimpang dari prinsip diatas. Perawat harus melaksanakan
alternatif yang dia buat diatas.
c. Justice ( Keadilan )
Perawat harus bisa adil dalam memberikan pelayanan terhadap semua klien
yang ada di rumah sakit. Termasuk Sdr. Hangky yang mau menghentikan
pengobatannya yang meminta haknya dalam penghentian tindakan.
d. Nonmalenfience ( Tidak Merugikan )
Perawat harus bisa membuat keputusan dalam kasus ini karena agar tidak
merugikan antara klien yang menolak tindakan dan tindakan yang diberikan
dokter kepadanya.
e. Veracity ( Kejujuran )
Perawat berkata jujur dalam memberikan informasi yang dibutuhkan klien
ketika tidak mendapatkan tindakan tersebut akan berakibat seperti apa dan lebih
lanjut nya akan seperti apa ( misalkan, kematian )
f. Confidentiality ( Karahasiaan )

4
Perawat harus bisa menjaga kerahasian klien yaitu penyakit yang diderita nya
maupun tindakan yang diberikan kepadanya atau ada orang yang menanyakan
klien tersebut perawat harus meminta ijin kepada klien yang bersangkutan.
Pertimbangan disetiap prinsip-prinsip moral diatas tersebut bisa kita
mengambil kesimpulan untuk alternatif yang petama, karena yang tujuan
rencana pertama untuk memberikan informasi yang tempat dan rinci bagaimana
keadaan nanti ketika klien tidak mendapatkan tindakan yang harusnya
dilakukan.
5. Mengevaluasi Hasil
Melakukan monitoring terhadap alternative yang dilakukan, menilai
bagaimana sikap Sdr. Hangky setelah diberikan penjelasan oleh perawat atau dokter.
Jika Sdr. Hangky masih tetap menolak maka akan di buat surat pernyataan bahwa
Sdr. Hangky tidak ingin dilakukan tindakan pengobatan apapun dank lien hanya
ingin meninggal dengan damai dan bermartabat lalu ditandatangani oleh
Sdr. Hangky sendiri.

5
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat mengalami dilemma di mana pada satu sisi perawat harus memberikan
perawatan kepada klien yang membutuhkan perawatan dan memegang prinsip
beneficience, nonmalefience di lain sisi perawat perawat harus menghormati dan
menghargai hak klien dana pa yang sudah menjadi keputusan klien.
Dalam kasus ini perawat berusaha memberikan tindakan pengobatan akan tetapi
klien sudah pasrah dengan keadaannya yang lumpuh total (quadriplegia) dan hanya bisa
terbaring di tempat tidur.klien menolak pemberian tindakan pengobatan yang diputuskan
oleh dokter karena klien merasa sudah tidak bisa lagi hidup normal walaupun ia sembuh
dan hanya akan membebani keluarga. Klien tidak ingin menjadi beban bagi keluarganya,
oleh karena itu klien menolak tindakan pengobatan.klien hanya ingin meninggal dengan
tenang dan bermartabat.

B. Saran
Sebagai seorang perawat harus bisa membuat keputusan yang tepat tanpa
mengesampingkan kode etik keperawatan dan juga prinsip-prinsipnya. Perawat harus
bisa membuat keputusan yang terbaik bagi kliennya tanpa merugikan klien baik fisik
maupun psikisnya. Perawat harus menghargai dan menghormati hak-hak klien, dan
mengutamakan klien.

6
SUMBER

Anda mungkin juga menyukai