Herpes Zoster Otikus PDF
Herpes Zoster Otikus PDF
DEFINISI
Herpes zoster otikus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster.
Virus ini menyerang satu atau lebih dermatom saraf kranial. Dapat mengenai saraf trigeminus,
ganglion genikulatum dan radiks servikalis bagian atas. Keadaan ini disebut juga sindrom
Ramsay hunt. Tampak lesi kulit yang vesikuler pada kulit di daerah muka sekitar liang telinga,
otalgia dan terkadang disertai paralisis otot wajah. Pada keadaan yang berat ditemukan gangguan
ANATOMI TELINGA
Telinga luar
Aurikulum (Daun telinga)
terdiri dari:
o Bagian yang bertulang rawan:
- Heliks dan anti heliks
- Tragus dan anti tragus
- Konka
- Sulkus retroaurikuler
o Bagian yang tidak bertulang rawan:
-lobulus
Gambar 1. Aurikulum
(N X)
o Dinding belakang liang telinga juga dipersarafi oleh cabang sensoris saraf VII
o Pleksus timpani menerima serabut simpatis dari pleksus karotis melalui cabang-
sulkus timpani dan berjalan kea rah depan lateral ke prosesus longus inkus dan
kemudian di bagian bawah leher maleus tepat di atas erlekatan tendon tensor
timpani menuju ligamentum maleus anterior, saraf ini keluar melalui fisura
petrotimpani.
temporal, sehingga yag berjalan di dalam tulang temporal yang berjalan di dalam tulang
temporal, sehingga sebagian besar kelainan nervus fasialis terletak dalam tulang ini. Nervus VII
Terdiri dari :
putaran.
- Labirin bagian membrane
Terletak di dalam labirin bagian tulang terdiri dari kanalis
Herpes zoster otikus disebabkan oleh virus varicella zoster golongan herpes virus, yang
mengalami reaktivasi dari infeksi yang sebelumnya merupakan infeksi laten virus varicella pada
ganglion genikulatum.
Penyebab SRH adalah virus varisela zoster yang merrupakan jenis virus neurotropic.
Virus ini termasuk dalam anggota family dari herpesviridae dan penyebab utama dar penyakit
cacar air. Penyakit cacar air biasanyadapat sembuh sempurna tanpa sequel, namun virus tetap
dapat mengalami masa dormanasi di neuron. RSH terjadi akibat reaktivasi dari infeksi virus
varisela zoster masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas atas dan mukosa konjungtiva,
kemudian bereplikasi pada kelenjar limfe regional dan tonsil. Virus kemudian menyebar melalui
PATOGENESIS
Saat terinfeksi varicella, virus varicella zoster melewati lesi masuk ke permukaan kulit
dan mukosa menuju ujung-ujung saraf sensoris dan di trasportasikan oleh serat-serat saraf ke
ganglion sensoris. Di ganglion virus menetap dan menjadi infeksi laten sepanjang hidup. Selama
virus laten di gaglion tidak tampak gejala infeksi. Mekanisme yang menyebabkan reaktivitas
virus varicella zoster ini masih belum jelas. Sering berhubungan dengan orang-orang dengan
daya tahan tubuh yang menurun, stress emosional, suatu keganasan. Terapi radiasi, kemoterapi,
atau infeksi HIV mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadinya reaktifitas herpes virus zoster.
GEJALA KLINIS
Setelah masa inkubasi 4-20 hari, muncul gejala prodromal berupa demam, sakit kepala,
malaise, kadang-kadang mual dan muntah. Kemudian diikuti dengan nyeri yang hebat pada
daerah telinga dan mastoid yang biasanya mendahului timbulnya lesi yang biasanya mendahului
timbulnya lesi yang berupa vesikula yang berada diatas kulit yang hiperemis.
DIAGNOSA
o Anamnesis
- Pasien dengan gejala berupa nyeri pada telinga, rasa terbakar di sekitar
bintik merah juga dapat terlihat pada kulit di belakang telinga, dinding
spesifik untuk virus varisela zoster atau dengan hibridasi DNA virus.
DIAGNOSA BANDING
o bell’s palsy
o otitis eksterna
PENATALAKSANAAN
Standar terapi lini pertama untuk herpes zoster otikus seperti anti viral, acyclovir 5x500
mg/hari selama 5-7 hari, 10 mg/kgbb/8 jam selama 1 minggu (IV). Valacyclover 3x1000 mg
( selama 10-14 hari), famciclover 3x500 mg/hari selama 10 hari. Terpi simtomatis seperi anti
PROGNOSIS
Diagnosis yang ditegakkan lebih cepat dan mendapat terapi sebelum 72 jam setelah onset
memberikan hasil yang lebih baik. Herpes zoster otikus yang mengalami vertigo dan tuli
sensorineural prognosisnya lebih jelek terauma pada dengan umur lebih tua.
DAFTAR PUSTAKA