4 wt
(NRe)tp = .............................................................................. (3-87)
π d μ𝑡𝑝
ഥ, Zത , Bo, Rs, qL, qg, oL,og, wt, Mt, μL, μg, A pada T
Hitung T ഥ dan ഥ
P
Hitung (NRe)tp, f
Hitung (dp/dx)acc
dp 2 Mt 2 f𝑇𝑃
( dx ) = gc ρ𝑇𝑃 𝑑
........................................................................... (3-90)
f
dp dp dp
( dx ) = (dx ) +(dx ) .............................................................. (3-91)
t f acc
dp⁄
dp ( dx)f
( dx ) = 1−a
............................................................................ (3-92)
t
ഥ
16 wt wg P
dimana: a = ...................................................................... (3-93)
π2 gc d4 P1 P2 ρg
520 ഥ
P 1
𝜌̅𝑔 = γg (0,0764)( ) (14,7) (Z)
T
dp
12. Hitung ( dx ) :
f
dp 2 ftp Mt 2
(dx ) =
f gc ρtp d
4. Hitung λ:
𝑞തL
λ=
𝑞തL +𝑞തg
11. Berdasarkan harga λ dan (NRe)tp, tentukan harga HL sebenarnya dengan grafik
gambar 3.24.
12. Bandingkan HL dari langkah 11 dengan HL dari langkah 8, apabila
perbedaannya di dalam range 5%, gunakan HL dari langkah 11. Apabila tidak
terletak dalam range 5% tersebut, ulangi lagkah 8 sampai perbedaan range 5%
terpenuhi.
13. Tentukan ftp/fo dari grafk gambar 3.25
14. Hitung fo,
0,125
fo = 0,0014 +
(NRe )𝑡𝑝 0,32
Dimana: L = feet
vm = ft/sec
ρtp = lb/cuft
d = in
Harga ini dapat diubah untuk menghitung ΔP/ΔL atau diguakan untuk ΔL
terhadap ΔP tertentu. Apabila upstream pressure, P1 diketahui, harga P2 dapat
dianggap dan harga ΔL dapat ditentukan langsung ΣΔL = panjang pipa.
17. Penurunan tekanan sebagai akibat percepatan dapat diabaikan, tetapi Baker
memberikan persamaan untuk menentukan (ΔP)acc sebagai berikut:
1 𝜌𝑔 𝑞𝑔 2 𝜌𝐿 𝑞𝐿 2 𝜌𝑔 𝑞𝑔 2
ΔPacc =
144 𝑔𝑐 𝐴2
[((1−𝐻 ) + (1−𝐻𝐿 )
) -(
(1−𝐻𝐿 )
+
𝐿 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑠𝑡𝑟𝑒𝑎𝑚
𝜌𝐿 𝑞𝐿 2
)
(1−𝐻𝐿 ) 𝑢𝑝𝑠𝑡𝑟𝑒𝑎𝑚
] cos 𝜃
Apabila gas dan cairan mengalir melalui pipa horizontal, persamaan yang
serupa bisa digunakan untuk masing-masing fasa. Persamaan keseimbangan energi
untuk tiap-tiap fasa antara titik x1 dan x2 dengn tekanan masing-masing P1 dan P2
adalah sebagai berikut:
Untuk fasa cairan:
wL vL d vL g
144 wL VL dp + + wL dWfL = 0 ................................ (3-95)
gc gc
Dari penjumlahan dari kedua persamaan di atas, total keseimbangan energi adalah:
1
144 (wL VL + wg Vg) dp + (wL vL dvL + wg vg dvg)
gc
g
+ (wL dWfL + wg dWfg) = 0 ...................................................... (3-97)
gc
wg vg2 g
gc
∫v vg dvg +
gc
∫[wL dWfL + wg dWfg ] .......................... (3-98)
g1
Persamaan (3-98) mewakili semua jumlah dari energi loss yang tidak dapat balik.
Bila disederhanakan, maka persamaan ini berbentuk:
ഥm 2
x2 f wT v
+ ∫x dx = 0 .................................................................. (3-101)
1 2 gc d
Dari persamaan diatas ada dua hal yang tidak bisa diketahui dengan pasti, yaitu
volume (V) dan tekanan (P). Akan tetapi dapat diperkirakan dengan tepat melalui
beda tekanan yang ... antara P1 dan P2.
Rata-rata volumetrik tiap fasa adalah sebagi berikut:
P P
∫P 1 VL dP ∫P 2 VL dP
ഥL = 2 1
V = ........................................................... (3-102)
P1 − P2 P1 − P2
P P
∫P 1 Vg dP ∫P 2 Vg dP
ഥg = 2 1
V = ........................................................... (3-103)
P1 − P2 P1 − P2
Hubungan dari specific volume rata-rata dengan density rata-rata dari gas dan
cairan adalah:
1 1
𝜌̅𝐿 = 𝑣ത dan 𝜌̅𝑔 = 𝑣ത ......................................................................... (3-105)
𝐿 𝑔
Dengan mensubtitusikan kembali persamaan (3-105) ke persamaan (3-104),
didapatkan:
𝑤𝐿 𝑤𝑔 wL ∆vL 2 +wg ∆vg 2 ഥm 2
f wT v
-144[ + ]ΔP + + Δx = 0 .............. (3-106)
ഥ𝐿
𝜌 ഥ𝑔
𝜌 2gc 2 gc d
Secara umum diagram perhitungan dapat dilihat pada gambar 3.26. Metoda Eaton
lebih sederhana dimana pengaruh energi kinetik diabaikan.
Persamaan kehilangan tekanan dari Eaton adalah seperti pada persamaan (3-107).
Korelasi tersebut dapat dilihat pada grafik gambar (3.27) di bawah ini.
𝜌 0,25
Ngv = 1,938 vsg( 𝜎𝐿) ..................................................................... (3-115)
𝜌 0,50
Nd = 120,872 d ( 𝜎𝐿) .................................................................... (3-116)
Pada mulanya kelima parameter tersebut digunakan sebagai variasi bebas dan H L
sebagai variabel tidak bebas dalam analisa regresi. Analisa tersebut menunjukkan
bahwa air-gas hold-up, mempunyai korelasi:
NLv 0,575 P 0,05
HL = ψ N 0,0277 (Pa) ................................................................. (3-119)
gv Nd
Dimana: NLB = harga dasar dari viscosity number untuk air yang dihitung pada
14,7 psi dan 60 °F.
= konstan = 0,00226.
Dengan demikian bentuk fungsi korelasi untuk liquid hold-up, adalah:
NLv 0,575 P 0,05 N 0,10
HL = ψ [
Ngv Nd 0,0277 ( )
Pa
(N L ) ] ...................................... (3-120)
LB
Hubungan tersebut diatas dibuat secara grafis seperti pada gambar (3.28) di bawah
ini. Harga-harga batas dari korelasi Eaton adalah:
1. 0,0697 ≤ NLv ≤ 13,246
2. 1,5506 ≤ Ngv ≤ 140,537
3. 5,0 ≤ P/Pa ≤ 65,0
4. 20,3395 ≤ Nd ≤ 39,6277
Korelasi Eaton tidak dapat digunakan apabila aliran berubah menjadi berfasa
satu. Untuk aliran dengan GOR rendah, terjadi beberapa penyimpangan-
penyimpangan dari korelasi diatas. Hal ini disebabkan kecilnya harga absis pada
korelasi energi loss diatas, mengakibatkan faktor gesekan dan penurunan tekanan
juga besar.
Suatu hal yang penting dari korelasi Eaton adalah bahwa korelasi liquid hold-
up, menghubungkan antara hold-up dengan sifat-sifat fluida, laju aliran dan sifat-
sifat sistem, tanpa memperhatikan pola yang terjadi.
3.1.4.2.3. Prosedur Perhitungan Eaton
Perhitungan ini bukan merupakan pemecahan secara trial & error, tetapi
memerlukan penganggapan tekanan pada titik sesuai dengan panjang pipa.
Prosedur yang biasa adalah dengan menganggap tekanan yang relatif kecil dan
dihitung panjang pipa yan sesuai dengan pengurangan tekanan tersebut. Ketelitian
daripada perhitungan ini tergantung pada besarnya anggapan pengurangan tekanan,
makin kecil anggapan tekanan tersebut, makin tinggi ketelitiannya.
Langkah-langkah perhitungan:
1. Anggap tekanan P2.
ഥ dan T
2. Tentukan P ഥ.
3. Hitung harga-harga vതm , wL, wg, ρതL , ρതg , pada kondisi ഥ ഥ, serta ρതL , ρതg ,
P dan T
Rs, Bo, μL, μg pada kondisi P1 dan P2.
Apabila tekanan yang diketahui lebih kecil dari 150 psi, energi kinetik harus
diperhitungkan dan kemudian hold-up. Tetapi apabila tekanan di atas 150
psi energi kinetik dapat diabaikan dan langkah 4 dan 6 tidak diperlukan.
4. Untuk menentukan hold-up digunakan grafik, yang memerlukan
perhitungan harga absis daripada grafik tersebut, pada tekanan P1 dan P2.
Sebelumnya ditentukan lebih dulu harga-harga NLv, Ngv, Nd, P/Pb
berdasarkan persamaan yang diuraikan sebelumnya.
5. Tentukan HL1 dan HL2 dari grafik.
6. Hitung harga-harga vL1, vL2, ΔvL,vg1, vg2 dan Δvg,
7. Tentukan harga faktor gesekan dengan menggunakan grafik. Sebelumnya
tentukan lebih dahulu harga absis dari grafik tersebut, yaitu:
d 1,25 M d
(GR)0,5( dB ) t
μg
(350 𝛾𝑜 +0,0764 𝑅𝑠 𝛾𝑔 )
ρo =
5,615 𝐵𝑜
6. Tentukan laju aliran cairan dan gas
3,27 10−7 zg qo (R−Rs )(T
ഥ +460)
qg = ഥ
P
qL = 6,49 10-5(qo Bo + qw Bw)
7. Hitung kecepatan superficial dari cairan, gas dan campurannya:
vsL = qL/Ap
vsg = qg/Ap
vm = vsL + vsg
8. Hitung rate flux mass dari cairan, gas dan totalnya:
GL = ρL vsL
Gg = ρg vsg
Gm = GL + Gg
9. Hitung no-slip hold-up:
qL
λ=q
L +qg
10. Hitung NFR, viskositas cairan, viskositas campuran dan tegangan permukaan
cairan:
NFR = vm2/gd
μL = μo fo + μw fw
μm = (μL λ + μg (1-λ))(6,72 10-4)
σL = σo fo + σw fw
11. Hitung no-slip Reynolds Number (NRens) dan liquid velocity number (NLV):
NRens = Gm d / μm
NLv = 1,938 vsL (ρL/σL)1/4
12. Hitung parameter korelasi untuk menentukan pola aliran horizontal, yaitu L1,
L2, L3 dan L4.
L1 = 316 λ0,302
L2 = 0,0009252 λ-2,4684
L3 = 0,10 λ-1,4516
L4 = 0,5 λ-6,738
13. Tentukan pola aliran sesuai dengan batasan-batasan pola aliran pada tabel 3-1.
14. Hitung hold-up horizontal, HL (O) dengan persamaan:
a λb
HL (O) =
NFr c
19. Hitung (dp/dx) dengan menggunakan persamaan (3-121) dan berdasarkan ΔZ,
tentukan ΔP:
ftp Gm vm
∆Z( )
2 gc d
ΔP = 𝜌tp vm vsg
1−
gc P
20. Apabila ΔP yang diperkerikan dari langkah 1 dengan yang diperhitungkan dari
langkah ke 20 tidak sama, gunakan P dari lanhgkah 20 sebagai anggapan baru
dan ulangi perhitungan mulai dari langkah 2, Prosedur ini diulangi sampai ΔP
perkiraan dan perhitungan sesuai.