Anda di halaman 1dari 6

Kekar (fracture) adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu

gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara
umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya terisi
mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi. Struktur
kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah
gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan
adalah sebagai berikut:

1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola
saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear
joint umumnya bersifat tertutup.
2. Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya
utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
3. Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak
lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.

3. Dimensi (ukurannya)
Berdasarkan pada ukurannya, kekar tektonik dibedakan atas:
a) Master joint yaitu kekar yang memotong melalui sejumlah lapisan batuan atau bahkan
satuan batuan dan mempunyai ukuran bahkan ratusan meter
b) Mayor joint yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari master joint, kekar ini masih bisa
untuk analisis struktur
c) Minor joint yaitu kekar yang uykurannya lebih kecil dari mayor joint,ukuranya bisa
sekitar beberapa meter sampai satu inchi, kekar ini tidak bisa dipakai untuk analisis tektonik
d) Mikro joint yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari minor joint, ukuranya dari 1 inchi
sampai 0.5mm
Struktur Kekar atau Rekahan
Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai oleh
struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di lapangan indikasi suatu sesar
/ patahan dapat dikenal melalui : a) Gawir sesar atau bidang sesar; b). Breksiasi, gouge,
milonit, ; c). Deretan mata air; d). Sumber air panas; e). Penyimpangan / pergeseran
kedudukan lapisan; f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis,
lipatan dsb.

Berdasarkan pergeserannya, struktur sesar dalam geologi dikenal ada 3 jenis (gambar 7.6),
yaitu: 1). Sesar Mendatar (Strike slip faults) ; 2). Sesar Naik(Thrust faults) ; 3). Sesar
Turun (Normal faults).

Gambar 7.6 Gambar atas adalah blok diagram dari Sesar Naik (Reverse fault), Sesar Mendatar (Striike slip fault), Sesar Normal (Dip-slip
fault dan Oblique-slip fault).

1. Sesar Mendatar (Strike Slip Fault) adalah sesar yang pergerakannya sejajar,
blok bagian kiri relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian
kanannya. Berdasarkan arah pergerakan sesarnya, sesar mendatar dapat dibagi menjadi
2 (dua) jenis sesar, yaitu: (1). Sesar Mendatar Dextral (sesar mendatar menganan) dan
(2). Sesar Mendatar Sinistral (sesar mendatar mengiri). Sesar Mendatar Dextral adalah
sesar yang arah pergerakannya searah dengan arah perputaran jarum jam sedangkan
Sesar Mendatar Sinistral adalah sesar yang arah pergeserannya berlawanan arah dengan
arah perputaran jarum jam. Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar dengan
permukaan sesar atau pergeseran sesarnya dapat membentuk sudut (dip-slip / oblique).
Sedangkan bidang sesarnya sendiri dapat tegak lurus maupun menyudut dengan bidang
horisontal.
2. Sesar Naik (Thrust Fault) adalah sesar dimana salah satu blok batuan bergeser
ke arah atas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah disepanjang bidang
sesarnya. Pada umumnya bidang sesar naik mempunyai kemiringan lebih kecil dari 450.
3. Sesar Turun (Normal fault) adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok
batuan akibat pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal terjadi sebagai
akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi seimbang
(isostasi). Sesar normal dapat terjadi dari kekar tension, release maupun kekar gerus

LIPATAN

Dasar Teori
Lipatan adalah merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai
lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang di dalam bahan tersebut.
Pada umumnya unsur yang terlibat di dalam lipatan adalah bidang perlipatan, foliasi, dan liniasi.
Ø Mekanisme gaya yang menyebabkan terjadinya lipatan ada 2 macam :
1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan
lempeng.
2. Bending (pelengkungan) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak lurus permukaan
lempeng.
Ø Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan yang terlipat dapat di bedakan menjadi 4 macam
lipatan, yakni :
a. Flexure / competent folding termasuk di dalamnya parallel fold
b. Flow / incompetent folding termasuk di dalamya similar fold
c. Shear folding
d. Flexure and flow folding

Gambar 1. Kenampakan Sinklin dan Antiklin di Lapangan

Sedangkan pengelompokan lipatan secara diskriptif adalah sebagai berikut :


a. Lipatan simetris (symmetrical fold) : suatu lipatan di mana bidang sumbunya mempunyai jarak
yang sama terhadap kedua sayapnya. Membagi lipatan menjadi 2 bagian yang sama seperti yang
nampak pada penampang vertikalnya yang di buat pada garis horizontal pada bidang poros.
b. Lipatan a – simetris (a - symerical fold) : suatu lipatan yang jarak - jarak pada kedua sayapnya
tidak sama. Biasanya sayap dari lipatan demikian mempunyai sudut yang tidak sama.
Jenis – jenis Lipatan :
ü Antiklin adalah struktur lipatan yang bentuk konfet ke atas dengan urusan lapisan batuan yang tua
di bawah dan yang muda di atas.
ü Sinklin adalah struktur lipatan yang bentuk klaf ke atas dengan urutan lapisan batuan yang tua di
bawah dan yang muda di atas.
ü Antiform adalah struktur lipatan seperti antiklin namun umur batuan tidak di ketahui.
ü Sinform adalah struktur lipatan seperti sinklin namun unsur batuan tidak diketahui.
ü Antiformal Sinklin adalah struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan yang tua di bagian
atas dan batuan muda yang berada di bawah.
ü Sinformal antiklin adalah struktur lipatan sepeti sinklin dengan lapisan batuan yang tua di gaian
atas dan lapisan batuan yang muda di bawah.
ü Dome, yaitu suatu jenis tertentu antuform dimana lapisan batuan mempunyai kemiringan ke
segala arah yang menyebar dari satu titik.
ü Basin adalah suatau jenis unik sinform dimana kemiringan lapisan batuan menuju ke satu titik.

Bagian - Bagian Lipatan


a. Antiklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk convex ke atas denagan urutan lapisan
batuan yang tua di bawah yang muda di atas.
b. Sinklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk concave ke atas dengan urutan lapisan
batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas
c. Antiform adalah unsur struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan yang tua di atas
dan yang muda di bawah.
d. Sinform adalah unsur struktur lipatan seperti sinklin dengan lapisan batuan tua di atas dan yang
muda di bawah.
e. Axial line (hinge line) adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik pelengkungan
maksimum pada setiap permukaan lapisan dari suatu struktur lipatan.
f. Axial Surface (hinge surface ) adalah bidang khayal dimana terdapat semua axial line dari suatu
lipatan. Pada beberapa lipatan, bidang ini dapat merupakan suatu bidang planar dan dinamakan
“Axial plane”.
g. Crestal line adalah suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap
permuakaan lipatan suatu antiklin.
h. Trough line adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik terendah pada sutu sinklin.
i. Crestal surface adalah suatu bidang khyal di mana terletak semua crestal line dari suatu antiklin.
j. Trough surface adalh suatu bidang khayal di mana terletak semua trough line dari semua
antiklin.
Gambar 2. Bagian-Bagian Lipatan
Klasifikasi Lipatan
Ø Berdasarkan bentuk penampang tegak :
1. Lipatan simetri adalah lipatan dimana axial plane-nya vertical
2. Lipatan asimetri adalah lipatan dimana axial plane-nya condong
3. Overturned fold adalah lipatan dimana axial plane nya condong dan kedua sayapnya miring ke
arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda.
4. Recumbent fold adalah lipatan dimana axial plane-nya horizontal
5. Vertical isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya vertical
6. Isoclined isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya condong
7. Recumbent isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya horizontal
8. Chevron fold adalah lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut
9. Box fold adalah lipatan dimana crest-nya luas dan datar
10. Fan fold adalah lipatan dimana sayapnya membalik
11. Monocline adalah lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal
12. Structure terrace adalah lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal dianggap horizontal.
13. Homocline adalah lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang relatif sama.
Ø Berdasarkan intensitas lipatan :
1. Open fold adalah lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan karena
deformasi yang lemah
2. Closed fold adalah lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau penipisan karena
deformasi yang kuat
3. Drag fold adalah lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap lipatan yang besar
akibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dengan lapisan tak kompeten
4. En enchelon fold adalah beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling overlap satu dengan
yang lain
5. Culmination dan depression adalah lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang berbeda,
sehingga terjadi pembubungan dan penurunan
6. Anticlinorium yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil
7. Synclinorium yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil
Ø Berdasarkan sifat lipatan dan kedalaman :
1. Similar fold adalah lipatan yang tiap lapisannya lebih tipis pada sayapnya dan lebih tebal pada
hinge-nya
2. Paralel concentric fold adalah lipatan dengan anggapan bahwa ketebalan lapisan tidak
berubah selama perlipatan
3. Pierching/diaphiric fold adalah lipatan dimana intinya yang aktif telah menerobos melalui
batuan diatasnya yang lebih rapuh
4. Supratenuous fold adalah lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan kompaksi
sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit
5. Disharmonic fold adalah lipatan yang bentuknya tak seragam dari lapisan ke lapisan
Ø Berdasarkan kedudukan dan hinge line :
1. Horizontal normal adalah lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal dan hinge line
horizontal
2. Plunging normal adalah lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal dan hinge line
menunjam
3. Horizontal inclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge line
horizontal
4. Plunging inclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge line
menunjam, tetapi jurus axial plane miring terhadap sumbu lipatan
5. Reclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge line menunjam,
tetapi jurus axial plane tegak lurus terhadap sumbu lipatan
6. Vertical adalah lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line vertical
7. Recumbent adalah lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line horizontal

Gambar 3. Klasifikasi Lipatan


BUSUR KEPULAUAN
Busur kepulauan merupakan salah satu tipe kepulauan, yang biasanya terdiri dari rantai gunungapi,
dengan susunan berbentuk busur, dan sejajar serta dekat dengan batas antar dua lempeng tektonik
yang saling bertumbukkan.

Sebagian besar busur kepulauan terbentuk sebagai satu lempeng samudra yang menujam ke
lempeng lainnya, dan (di hampir semua kasus) memproduksi magma di bawah lempeng yang
ditujamnya. Meskipun begitu, ini hanya terjadi pada busur kepulauan yang merupakan bagian dari
sabuk pegunungan yang biasa disebut busur vulkanik. Sebagai contoh, sebagian besar rantai
pegunungan Andes/ Amerika tengah/ Kanada bukan merupakan busur vulkanik, namun mereka
bukan merupakan kepulauan ( berada di area benua) dan oleh sebab itu tidak dapat diklasifikasikan
sebagai busur kepulauan. Di sisi lain, Busur Hellenic di area mediterania,yang terdiri dari sejumlah
pulau seperti kreta, merupakan busur kepulauan, tetapi bukan busur vulkanik. Busur Aegean selatan
yang merupakan busur vulkanik berada sejajar dengan busur hellenic.

Anda mungkin juga menyukai