Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/283515385

ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA DENGAN


MENGGUNAKAN GEOSTATISTIK (KRIGGING)
Article · October 2013

CITATIONS READS

0 2,782

2 authors, including:

Dedi Yulhendra
Situs Resmi Universitas Negeri Padang
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Dedi Yulhendra on 06 November 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA DENGAN MENGGUNAKAN


GEOSTATISTIK (KRIGGING)

1
Dedi Yulhendra
2
Yoszi Mingsi Anaperta

ABSTRACT

To calculate coal resources usually use polygon method or mean area method
where these methods doesn’t have mechanism of error. Instead using Geostatistical
Method (Kriging) resource calculation can be done accurately is by expressing and
summarizing data into a conceptual model exploration and expression komprehesif
Conditions coal research area has low ash variation because have negative
histogram skewness and between one borehole data with other data no correlation
to each other. For sulfur parameters, coal have normal skewness that content of
sulfur value from 0,5% to 1% and meet the requirements to do the mining process.
Total tonnage of coal seam A = 3,100,000 tons with SR = 10.12 and seam B =
7,100,000 with SR = 4

Keywords: geostatistics, coal, tonnage, reserves

INTISARI

Biasanya untuk melakukan perhitungan sumberdaya batubara digunakan metoda


poligon atau metoda mean area dimana pada metode-metode tersebut tidak ada
mekanisme mengukur kesalahan. Sebaliknya dengan menggunakan Metoda
Geostatistik (Kriging) perhitungan sumberdaya dapat dilakukan secara akurat yaitu
dengan mengekspresikan dan merangkum data-data eksplorasi menjadi sebuah
model konseptual dan ekspresi yang komprehesi
Kondisi batubara didaerah penelitian mempunyai variasi dikadar abu yang rendah
dilihat dari bentuk histogramnya skewness negatif dan antara satu data lubang bor
dengan data lainnya tidak ada korelasi satu sama lain. Untuk parameter sulfur
batubara daerah penelitian berbentuk skewness normal dengan kadar yang
bervariasi yang mempunyai nilai 0,5 – 1 % dan memenuhi persyaratan untuk
dilakukan proses penambangan. Total tonase batubara didaerah penelitian
didapatkan untuk Seam A = 3.100.000 ton dengan SR = 10.12 dan Seam B =
7.100.000 dengan SR = 4

Kata Kunci : geostatistik, batubara, tonase, cadangan

1 Dosen Tambang Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang


2 Dosen Tambang Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

168
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

PENDAHULUAN diambil di tempat yang tidak


Pada umumnya perhitungan beraturan. Komputer akan bekerja
sumberdaya batubara menggunakan hanya dengan data digital yang teratur
metode polygon dan metoda isoline (misal kalau akan menggambar
dimana kedua metoda tersebut tidak konturnya). Untuk itu perlu dibuat
menyatakan elemen geometri jejala (grid) yang teratur, dimana
endapan batubara dalam model yang sampel data harus ditempatkan untuk
sistematik, sehingga menyulitkan bisa diproses oleh komputer.
proses perhitungan sumberdaya Variogram
batubara. Misalkan permukaan Variogram merupakan suatu
topografi dan bidang perlapisan metode analisis secara geostatistik
batubara belum dinyatakan dalam yang berfungsi untuk mengkuantifikasi
model matematik yang sistematik. tingkat kemiripan atau variabilitas
Dengan mengekspresikan dan antara dua conto yang terpisah pada
merangkum data-data eksplorasi jarak tertentu. Data yang dekat
menjadi sebuah model konseptual dan dengan titik yang ditaksir memiliki
ekspresi yang komprehesif, maka kecenderungan nilai yang lebih mirip
akan memudahkan perhitungan dibandingkan data yang lebih jauh.
Sumberdaya batubara. Salah satu Variogram Indikator adalah
solusi dari permasalahan diatas variogram yang dibuat dari hasil
adalah pemodelan dengan Metoda transformasi berupa indicator data 0
Geostatistik (KRIGING) dan 1. Indikator variogram
eksperimental didapatkan dengan
PENDEKATAN PEMECAHAN persamaan sebagai berikut :
N 2
MASALAH
Metode Kriging zti   zti  h
Istilah kriging diambil dari nama  (h)  i1
1
seorang ahli, yaitu D.G. Krige, yang 2N h
pertama kali menggunakan korelasi Dimana :
spasial dan estimator yang tidak bias.
Istilah kriging diperkenalkan oleh G. (h) : Variogram indikator
Matheron untuk menonjolkan metode z(xi) : Nilai ketebalan pada
khusus dalam moving average lokasi
terbobot (weighted moving average)
z(xi + h) : Nilai ketebalan pada
yang meminimalkan varians dari hasil
lokasi
estimasi. Jadi metode kriging Kriging
N(h) : Jumlah pasangan
sebagai metode interpolasi
data
membutuhkan proses inversi matriks
korelasi antar sampel. Secara empiris,
Persamaan diatas hanya
observasi yang berada jauh dari titik
berlaku bagi data dengan jarak antar
interpolasi cenderung memiliki bobot
pasangan (lag) yang sama sebesar h
nol atau negative (screen effect).
dan berarah 0 . Sedangkan untuk data
Metode kriging menghasilkan
yang memiliki jarak antar conto tidak
estimator tidak bias terbaik (the best
teratur diperlukan suatu toleransi
unbiased estimator, BLUE) dari
untuk kedua variabel tersebut.
variabel yang ingin diketahui nilainya.
Sampel data dalam geosains biasanya

169
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN variogram, penentuan parameter


1. Pengolahan Data estimasi dengan metoda indikator
Berdasarkan hasil analisis kriging kemudian dilanjutkan
data-data sekunder yang sudah permodelan endapan batubara.
terkumpul maka dilakukan Proses pengolahan basis data
rekapitulasi data lubang bor tersebt menggunakan pogram
sebagai basis data yang nantinya SGeMS (Stanford Geostatistical
akan digunakan untuk pengolahan Earth Modeling Software) versi 2.0
data selanjutnya, dimana Data yang ditemukan
pengolahan data awal dibuat dalam bentuk xls dan txt
menggunakan metoda statistik yang didapatkan dari data log bor
konvensional. Selain itu dilakukan yang ada.
perhitungan seperti studi indikator

Gambar 1. Format Input dalam txt

Data yang didapatkan terdiri 2. Koordinat Northing titik bor 2


dari parameter sebagai berikut : dan seterusnya
1. Koordinat Easting titik bor 1 3. Elevasi lapisan untuk setiap
dan seterusnya lubang bor

170
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

4. Kadar abu/ash 6. Nilai Caloric Value (CV)


5. Kadar Sulfur
Mulai

Studi literatur

Data sekunder
1. Data log bor
2. Peta sebaran titik bor
3. Peta geologi lokal
4. Peta kontur struktur top dan
bottom batubara
5. Peta topografi

Pengkompositan data

Rekapitulasi data

Basis data

Pembuatan variogram
Metode Kriging
dengan SGeMS

Pemodelan endapan
batubara

Perbandingan hasil

Perhitungan sumberdaya

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

171
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

Gambar 2. Metodologi Penelitian Perhitungan Estimasi Batubara

Penyusunan Basis Data Assay untuk penelitian ini terdiri atas 2


Basis data assay merupakan bagian yaitu data lubang bor berupa
suatu data atau informasi penting yang data koordinat dan elevasi, serta data
menjadi dasar dalam proses kadar hasil assay permeter
pemodelan dan estimasi cadangan kedalaman sampel lubang bor yang
yang diperoleh dari hasil kegiatan diperoleh. Data koordinat lubang bor
pemercontohan dan hasil analisa sangat penting karena akan
kadar terhadap sampel. Dalam menetukan distribus pada daerah atau
penelitian ini data pemercontohan blok perhitungan dimana data lubang
yang dilakukan untuk mendapatkan bor ini akan digunakan sebagai data
informasi mengenai karakteristik data awal
dan populasi ebdapan batubara untuk melakukan estimasi
diperoleh berdasarkan kegiatan sumberdaya batubara. Karakteristik
pemboran. spasial dari populasi data awal ini
Sebagaimana telah dijelaskan dapat diketahui dari hasil analisa
sebelumnya bahwa basis data assay variogram terhadap data-data
1. Analisis Histogram tersebut.

Gambar 3. Histogram Ash

172
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

Gambar 4. Histogram Sulfur

Gambar 5. Histogram Thick


2. Analisis Diagram Pencar atau populasi yang berbeda yang terletak
Scatter Plot pada lokasi yang sama. Diagram
Diagram pencar atau scatter plot pencar antara caloric value dan sulfur
digunakan untuk mengetahui untuk blok perhitungan dapat dilihat
hubungan antara 2 (dua) variabel atau pada gambar dibawah ini.

Gambar 6. Scatter Plot korelasi Sulphur dan CV

173
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

Gambar 7. Scatter plot Cv dan Ash


3. Analisis Variogram
Analisa variogram untuk setiap
perhitungan blok sumberdaya dibuat
dalam berbagai arah yaitu 4 (empat)
arah Utama dalam bidang horizontal
dan 1 (satu) arah vertikal. Tujuannya
untuk mengetahui kontinuitas data
secara 3 (tiga) dimensi dan
mendapatkan parameter penaksiran
yang representatif untuk pengolahan
data selanjutnya yaitu penaksiran
dengan menggunakan metode kriging.

Gambar 9. Variogram Omni


Directional

Gambar 8. Variogram Gabungan


Batubara

Gambar 10. Variogram Azimuth 45

174
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

mengestimasi setiap nilai pada setiap


blok dalam bentuk grid yang sudah
disiapkan dari data assay lubang bor.
Grid penaksiran berukuran 100 x 100
x 1 meter. Dimensi tersebut sesuai
dengan daerah pengaruh lubang bor
pada bidang horizontal dan sesuai
dengan spasi assay conto pemboran
pada bidang vertikal.

Gambar 11. Variogram Azimuth 90

Gambar 14 Sebaran Lubang Bor


dan Kadar Ash

Gambar 12. Variogram Azimuth 135

Gambar 15. Sebaran Sumberdaya


Batubara

5. Tabulasi Perhitungan
Gambar 13. Variogram Azimuth 180 Sumberdaya
Tabulasi perhitungan
4. Analisis Estimasi Kriging sumberdaya merupakan tahapan akhir
Proses estimasi dengan metode yang sangat penting dalam kegiatan
kriging merupakan bagian merupakan penaksiran atau pemodelan
bagian dari prosedur estimasi sumberdaya bahan galian. Tabulasi
sumberdaya batubara. Kriging akan

175
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

hasil perhitungan sumberdaya [3] Darijanto, T, 1999: Geostatistik,


merupakan tahapan untuk Diktat Kuliah Departemen Teknik
menampilkan model sumberdaya Pertambangan
bahan galian yang dianggap
mempunyai nilai potensial dengan [4] Heriawan, M. N., Koike K., 2007:
mempertimbangkan aspek tertentu. Uncertainty Assesment of Coal
Tabel 1. Total tonase sumberdaya Tonnage by Spatial Modelling of
batubara Seam Structures and Coal
Qualities.
Total OB danTonnase
waste m Stripping [5] Hustrulid, & mark, 1995: Open Pit
(cubic) Rasio Mine Planning Design, volume 1
Seam A Fundamentals, A.,A, Balkema,
3.100.000 40122000 10.12 Roterdam, Netherland.
Seam B
[6] Journel, G.A. & Hujibregts, J.,
7.250.000 7.100.000 4 1978: Mining Geostatistic,
Academic Press, London.
KESIMPULAN
1. Kondisi batubara didaerah [7] Koike, K., Minta, T., Ishizaka, S.,
penelitian mempunyai variasi and Ohmi, M., 1996:
dikadar abu yang rendah dilihat Hydrogeological and Ground-
dari bentuk histogramnys Water Resource Analysis Using a
skewness negatif dan antara satu GeotechnicalDatabasae,
data lubang bor dengan data Internatioan Association for
lainnya tidak ada korelasi satu Mathematical Geology.
sama lain.
2. Untuk parameter sulfur batubara [8] Koike, K., Sakamoto, H., and
daerah penelitian berbentuk Ohmi, M., 2001: Detection and
skewness normal dengan kadar Hydrological Modelling of Aquifers
yang bervariasi dinilai 0.5 – 1 % in Unconsolidated Alluvial Plains
dan memenuhi persyaratan untuk Through Combination of Borehole
dilakukan proses penambangan. Datasets: A case ctudy of the
3. Total tonase batubara didaerah Arao area, Southwest Japan,
penelitian didapatkan untuk Seam Elseviers Science B.V.
A = 3.100.000 ton dengan SR =
10.12 dan Seam B = 7.100.000 [9] Matheron, 1963: Principal of
dengan SR = 4 Geostatictics.

DAFTAR PUSTAKA [10] Moredo redolfo & Reinaldo


[1] Annels, A.E, 1991: Mineral Lorandi, 2006: Indikator Kriging
Deposit Evaluation, A Practical Geostatical Methodology Applied
Chapman & Hall, London. to Geotechnics Project Planning.

[2] Clayton V Deutsch & Andre G. [11] Mulyono, E.E., 2004: Analisis
Journel,1998: Geostatical Penaksiran Cadangan Vein
Software Library and User’s Curug, UPBE Pongkor dengan
Guide. Datamine. Tugas akhir Sarjana
Teknik Pertambangan ITB.

176
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013

[12] Remy N., 2004: Geostatical Earth


ModellingSoftwareUser’s
Manual.

177

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai