Anda di halaman 1dari 20

Arti Perubahan

 Menurut Wilbert Moore, mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan


penting dari struktur sosial, dan yang dimaksud dengan struktur sosial adalah
pola-pola perilaku dan interaksi sosial.
 Perubahan sosial didefinisikan sebagai variasi atau modifikasi dalam setiap
aspek proses sosial, pola sosial dan bentuk-bentuk sosial serta setiap
modifikasi pola antar hubungan yang mapan dan standar perilaku.
 Perubahan sosial adalah fenomena yang tampil rumpil dalam arti menembus
keberbagai tingkat kehidupan sosial.
 Keseluruhan aspek kehidupan sosial itu terus-menerus berubah, yang
berbeda hanyalah tingkat perubahannya. Contoh: sikap laki-laki terhadap
wanita yang bekerja, mungkin akan berubah lebih cepat dibandingkan dengan
perubahan institusi sosial bersangkutan.
 Jadi perubahan sosial akan dipandang sebuah konsep yang serba mencakup,
yang menunjuk kepada perubahan fenomena sosial diberbagai tingkat
kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia.
 Faktor yang dapat menghambat perubahan, yaitu:
1. Sifat traumatis
2. Sikap tertentu (sikap dari individu)
3. Sistem stratifikasi sosial sangat mencolok
4. Fragmentasi komunitas
5. Kepentingan terselubung
6. Faktor sosial – psikologis
 Ada perbedaan pandangan mengenai sebab timbulnya rintangan terhadap
perubahan ini, Spicer menyatakan orang selalu mengubah cara-cara mereka,
tetapi mereka akan merintangi perubahan karena 3 hal yaitu:
 Jika perubahan itu dibayangkan dapat mengancam keamanan mendasar
 Jika perubahan itu tidak dipahami
 Jika perubahan itu dipaksakan terhadap / kepada mereka

Materi 2

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Definisi Perubahan Sosial dan Budaya
Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang definisi dan batasan perubahan
sosial.
Beberapa tokoh memberikan pengertian mengenai perubahan sosial:
Gillin dan Gillin Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi,
ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.
Samuel Koenig Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia,
yang terjadi karena sebab intern atau ekstern.
Selo Soemardjan Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Max Iver Perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan hubungan sosial.
Kingsley Davis Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Bruce J. Cohen Perubahan struktur sosial dalam organisasi sosial sehingga syarat dalam
perubahan itu adalah sistem sosial, perubahan hidup dalam nilai sosial dan budaya
masyarakat.
Roucek dan Warren Perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat.

Pengaruh Perubahan
Teknologi dapat menyebabkan perubahan, ada 2 (dua) pendekatan yang menunjukan
kekuatan memaksa teknologi:
1. Kita dapat meneliti bebrbagai perubahan khusus dan mencoba mencari
penyebabnya ke perubahan teknologi yang terjadi
2. Kita dapat memperhatikan penemuan teknologi tertentu dan mencoba menurut
perkembangan selanjutnya, sebagai contoh: migrasi masyarakat desa  kota, yang
menyebabkan pemisahan jarak fisik dan karena itu adanya pemisahan sosial dan
psikologis  migrasi tersebut terjadi karena adanya motivasi di bidang transportasi
seperti: kereta api

Pengaruh Teknologi
1. Teknologi dapat meningkatkan alternatif
2. Teknologi mempengaruhi perubahan  mengubah pola-pola interaksi
3. Teknologi dapat menimbulkan masalah sosial

Materi 3

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Aspek-aspek Perubahan Sosial
Dalam ilmu sosiologi dibedakan antara sosiologi makro dan sosiologi mikro.
Sosiologi makro adalah ilmu sosiologi yang mempelajari pola-pola sosial bersekala
besar terutama dalam pengertian komparatif dan historis, misalnya antara
masyarakat tertentu, atau antara bangsa tertentu. Sosiologi mikro lebih memberikan
perhatian pada perilaku sosial dalam kelompok dan latar sosial masyarakat tertentu.
Berangkat dari pengertian tersebut agak sulit menempatkan studi perubahan sosial,
apakah dalam posisi sosiologi makro atau mikro. Akan tetapi, mempertimbangkan
beberapa hal, seperti akan dijelaskan kemudian, studi perubahan sosial berwajah
ganda, baik sosiologi makro maupun mikro.
Namun demikian, merumuskan suatu konsep atau definisi yang dapat diterima
berbagai pihak merupakan pekerjaan yang sulit dan bisa jadi tidak bermanfaat.
Itulah sebabnya, dalam kajian ini teori perubahan sosial yang dikedepankan tidak
berpretensi untuk memuaskan sejumlah tuntutan. Dalam kajian ini yang dimaksud
dengan satu pengertian perubahan sosial adalah terjadinya perubahan dari satu
kondisi tertentu ke kondisi yang lain dengan melihatnya sebagai gejala yang
disebabkan oleh berbagai faktor. Hal itu terjadi lebih sebagai dinamika “bolak-balik”
antara hakikat dan kemampuan manusia sebagai makhluk yang hidup dan memiliki
kemampuan tertentu (faktor internal) berdialektika dengan lingkungan alam (fisik),
sosial, dan budayanya (faktor eksternal).
Persoalan yang dibicarakan oleh teori perubahan sosial antara lain sebagai
berikut. Pertama, bagaimana kecepatan suatu perubahan terjadi, ke mana arah dan
bentuk perubahan, serta bagaimana hambatan-hambatannya. Dalam kasus
masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan dengan melihat sejarah
perkembangan sosialnya. Seperti diketahui, Indonesia mengalami proses
percepatan pembangunan, atau modernisasi awal terutama setelah tahun 1900-an,
yakni ketika Belanda memperkenalkan kebijakan politik etis. Akan tetapi, seperti
akan dijelaskan kemudian, percepatan perubahan di Indonesia terutama terjadi
setelah tahun 1980-an. Hal itu berkaitan dengan pengaruh timbal balik
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta beberapa kemudahan yang
disebabkan faktor tersebut.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Kedua, faktor apa yang berpengaruh terhadap perubahan sosial. Dalam hal ini
terdapat enam faktor yang berpengaruh terhadap perubahan sosial; (1)
penyebaraan informasi, meliputi pengaruh dan mekanisme media dalam
menyampaikan pesan-pesan ataupun gagasan (pemikiran); (2) modal, antara lain
SDM ataupun modal finansial; (3) teknologi, suatu unsur dan sekaligus faktor yang
cepat berubah sesusai dengan perkembangan ilmu pengetahuan; (4) ideologi atau
agama, bagaimana agama atau ideologi tertentu berpengaruh terhadap porses
perubahan sosial; (5) birokrasi, terutama berkaitan dengan berbagai kebijakan
pemerintahan membangun kekuasaannya; (6) agen atau aktor. Hal ini secara umum
termasuk dalam modal SDM, tetapi secara spesifik yang dimaksudkan adalah
inisiatif-inisiatif individual dalam “mencari” kehidupan yang lebih baik. Ketiga, dari
mana perubahan terjadi, dari negara, atau dari pasar bebas (kekuatan luar negeri),
atau justru dari dalam diri masyarakat itu sendiri. Keempat, hal-hal apa saja yang
berubah dan bagaimana perubahan itu terjadi. Seperti diketahui, perubahan dapat
sesuatu yang berbentuk fisik (tampak/material), misalnya terjadinya pembangunan
dalam pengertian fisik, tetapi ada pula hal-hal yang tidak tampak (nonmaterial),
seperti pemikiran, kesadaran, dan sebagainya. Kelima, hal-hal atau wacana-wacana
apa saja yang dominan dalam proses perubahan sosial tersebut? Misalnya, untuk
kasus Indonesia di antara enam faktor perubahan seperti disinggung di atas, mana
di antaranya yang dominan, dan mengapa hal tersebut terjadi.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 4
Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Perubahan adalah sebuah kondisi yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan
itu bisa berupa kemajuan maupun kemunduran. Bila dilihat dari sisi maju dan
mundurnya, maka bentuk perubahan sosial dapat dibedakan menjadi:
Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress) Perubahan sebagai suatu
kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada
masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan
keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi
masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi
masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan berbagai
kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa
kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke
arah kemajuan (progress).
Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress) tidak semua perubahan
yang tujuannya ke arah kemajuan selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang
dampak negatif yang tidak direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan
masalah baru. Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat,
maka perubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran. Misalnya, penggunaan
HP sebagai alat komunikasi. HP telah memberikan kemudahan dalam komunikasi
manusia, karena meskipun dalam jarak jauh pun masih bisa komunikasi langsung
dengan telepon atau SMS. Disatu sisi HP telah mempermudah dan mempersingkat
jarak, tetapi disisi lain telah mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara
langsung. Sehingga teknologi telah menimbulkan dampak berkurangnya kontak
langsung dan sosialisasi antar manusia atai individu.
Jika dilihat dari segi cepat atau lambatnya perubahan, maka perubahan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Evolusi dan Revolusi (perubahan lambat dan perubahan cepat). Evolusi
adalah perubahan secara lambat yang terjadi karena usaha-usaha masyarakat
dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah
perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu
bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi
kompleks.
Revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali
perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam
masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin
berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan
persyaratan tertentu, antara lain:
1. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
2. Adanya pemimpin/kelompok yang mampu memimpin masyarakat tersebut.
3. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.
4. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
5. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan
rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk
dijadikan program dan arah gerakan revolusi.
Contoh perubahan secara revolusi adalah peristiwa reformasi (runtuhnya rezim
Soeharto), peristiwa Tsunami di Aceh, semburan lumpur Lapindo (Sidoarjo).

Perubahan Kecil dan Perubahan Besar


Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi
masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau
perubahan mode pakaian.
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur
sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat.
Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak
industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.
Perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan
yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang
hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent
of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan
masyarakat untuk memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan
pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata
pemerintahan Orde Reformasi.
Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan
perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh
perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya
berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke
Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 5
Proses-Proses Perubahan Sosial
Perubahan Stratifikasi dan Struktur Sosial

Perubahan sosial di masyarakat pedesaan Jawa sebagai akibat kebijakan dari


suatu pembangunan pertanian yang diambil alih oleh pemerintah. Perubahan yang
dapat terlihat misalnya mengungkap fenomena perubahan politik, sosial dan
ekonomi melintasi tiga zaman, yaitu penjajahan Belanda, Jepang hingga masa
pemerintahan orde lama dan orde baru. Terjadinya perubahan di tingkat komunitas
pedesaan Jawa sebagai akibat masuknya teknologi melalui era imperialisme gula
dan berlanjut hingga revolusi hijau.
Masyarakat jawa yang semula berada pada masa pertanian subsisten
kemudian dipaksa untuk berubah menuju pertanian komersialis. Perubahan
komoditas yang diusahakan menjadi salah satu indicator , imperialisme gula telah
merubah komoditas padi menjadi tebu yang tentu berbeda dalam proses
pengusahaannya.
Kebijakan pemerintah yang mengacu pada model modernisasi selalu
menekankan pada pembangunan ekonomi yang merubah moda produksi dari
pertanian menuju industri. Pembangunan ekonomi yang berorientasi pada
kapitalisme membawa dampak pada kehidupan di tingkat komunitas.

Perspektif Perubahan Sosial


Pengelompokkan teori perubahan sosial telah dilakukan oleh Strasser dan
Randall. Perubahan Sosial dapat dilihat dari beberapa teori, yaitu teori kemunculan
dictator dan demokrasi, teori perilaku kolektif, teori inkonsistensi status dan analisis
organisasi sebagai subsistem sosial.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 6
Penjelasan Tentang Perubahan Berdasarkan Teori

Teori Kemunculan Diktator dan Demokrasi


Barrington Moore, teori ini didasarkan pada pengamatan panjang tentang
sejarah pada beberapa Negara yang telah mengalami transformasi dari basis
ekonomi agrarian menuju basis ekonomi industri.

Teori Perilaku Kolektif


Teori ini dilandaskan atas pemikiran Moore namun lebih menekankan pada
proses perubahannya daripada sumber perubahan sosial. Menjelaskan tentang
kemunculan aksi sosial, aksi sosial merupakan sebuah gejala aksi bersama yang
ditujukan untuk merubah norma dan nilai dalam jangka waktu yang panjang. Teori ini
melihat keteganagn sebagai variable antara yang menghubungkan antara hubungan
antar individu seperti peran dan struktur organisasi dengan perubahan sosial.

Teori Inkonsistensi Status


Teori ini merupakan representasi dari teori psikologi sosial. Pada teori ini,
individu dipandang sebagai suatu bentuk ketidakkonsistenan antara status individu
dan group dengan aktivitas atau sikap yang didasrkan pada perubahan.

Analisis Organisasi sebagai Subsistem Sosial


Alas an kemunculan teori ini adalah anggapan bahwa organisasi terutama
birokrasi dan organisasi tingkat lanjut kompleks dipandang sebagai hasil
transformasi sosial yang muncul pada masyarakat modern. Pada sisi lain, organisasi
meningkatkan hambatan antara sistem sosial dan sistem interaksi.

Teori Barrington Moore


Menjelaskan pentingnya factor structural dibalik sejarah perubahan yang terjadi
pada Negara-negara maju. Negara-negara maju merupakan Negara yang telah
berhasil melakukan transformasi dari Negara berbasis pertanian menuju Negara
industri modern. Secara garis besar proses transformasi pada Negara-negara maju
ini melalui tiga pola, yaitu: Demokrasi, Fasisme, dan Komunisme.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 7
Perubahan Sosial dan Struktur Sosial
 Kornblum (1988) menyatakan struktur merupakan pola perilaku berulang yang
menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.
 Konsep dasar dalam pembahasan struktur adalah adanya perilaku individu atau
kelompok. Perilaku sendiri merupakan hasil interaksi individu dengan
lingkungannya yang didalamnya terdapat proses komunikasi ide dan negosiasi.
 Pembahasan struktur sosial  Ralph Linton  dikenal adanya dua konsep yaitu
status dan peran. Status  merupakan suatu kumpulan hak dan kewajiban.
Peran  aspek dinamis dari sebuah status.
 Menurut Ralph Linton  seseorang menjalankan peran ketika ia menjalankan hak
dan kewajiban yang merupakan statusnya. Ada pembagian status yaitu, status
yang diperoleh (ascribed status) dan status yang diraih (achieved status)
 Status yang diperoleh adalah status yang diberikan kepada individu tanpa
memandang kemampuan atau perbedaan antar individu yang dibawa sejak lahir.
 Sedangkan Status yang diraih adalah status yang memerlukan kualitas tertentu.
Status seperti ini tidak diberikan kepada individu sejak ia lahir, melainkan harus
diraih melalui persaingan atau usaha pribadi.
 Menurut Max Weber (1970) terdapat tiga dimensi dimana suatu masyarakat
terbagi dalam suatu susunan atau stratifikasi, yaitu kelas, status dan kekuasaan.
 Kelas merupakan sekelompok orang yang menempati kedudukan yang sama
dalam proses produksi, distribusi maupun perdagangan.
 Status menurut Weber lebih ditekankan pada gaya hidup atau pola konsumsi,
namun demikian status juga dipengaruhi oleh banyak factor, seperti ras, usia, dan
agama.
 Perubahan tatanan masyarakat dari yang semula tradisional agraris bercirikan
feodal menuju masyarakat industri modern memungkinkan timbulnya kelas-kelas
baru. Kelas merupakan perwujudan sekelompok individu dengan persamaan
status. Status pada masyarakat tradisional seringkali hanya berupa ascribed
status seperti gelar kebangsawanan atau penguasaan atas tanah secara turun
temurun. Seiring dengan lahirnya industri modern, pembagian kerja dan
organisasi modern turut menyumbangkan adanya achieved status, seperti
pekerjaan, pendapatan hingga pendidikan.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 8
Perubahan Sosial Akibat Pembangunan Industri
 Titik berat pembangunan nasional Indonesia menekankan pada sektor industri,
dengan harapan sektor ini dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi
nasional. Pembangunan industri, selain menaikkan nilai ekonomi suatu komoditi,
juga dapat membuka kesempatan ekonomi bagi masyarakat, yaitu memberikan
alternatif lapangan kerja baru.
 Pada awalnya suatu industri ditempatkan di luar kota serta dekat kepada sumber
tenaga dan bahan mentah, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya pendirian
industri tidak lagi harus dekat dengan sumber bahan mentah.
 Lokasi pabrik atau industri dapat dijumpai di tiga daerah, yaitu: (1) di daerah-
daerah pada tepian kota, (2) di dekat daerah-daerah perdagangan, (3) di
sepanjang jalan dengan lalu lintas untuk angkutan berat.
 Munculnya industri-industri baru dalam suatu wilayah akan memberikan pengaruh
besar terhadap jumlah tenaga kerja. Schneider berpendapat salah satu akibat
yang terpenting dari timbulnya industrialisme adalah terbentuknya komunitas-
komunitas baru, atau perubahan serta pertumbuhan yang cepat dan komunitas
yang sudah ada.
 Peningkatan jumlah kerja dan pertumbuhan komunitas di sektor industri yang
cepat disebabkan oleh masuknya para pekerja pendatang dalam jumlah yang
banyak dan menetap di daerah tersebut.
 Pertumbuhan komunitas ini dikarenakan industri membutuhkan tenaga kerja yang
dapat diandalkan dan dapat masuk kerja setiap hari dan pada waktu yang tepat,
sehingga para pekerja pendatang memilih bermukim di sekitar industri.
 Masyarakat pinggiran kota mempunyai ciri-ciri yang tidak jauh berbeda dengan
masyarakat desa (Cholil Mansyur) di antaranya: hubungan persaudaraan erat,
saling mengenal satu sama lain, hidupnya sederhana, mereka sangat menjaga
tingkah laku sehari-hari dan mempunyai rasa hormat-menghormati terhadap
masyarakat lain.
 Ciri yang membedakan masyarakat pinggiran kota dari masyarakat desa antara
lain: yang paling menonjol dari masyarakat pinggiran adalah kehidupannya cepat
berubah dan mudah terpengaruh, karena lokasinya yang berada di dekat kota,
sehingga arus informasi dan pengaruh-pengaruh dari kota cepat sampai kepada
masyarakat pinggiran.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 9
Permasalahan Perubahan Sosial dalam Pembangunan Industri
 Dalam mengupayakan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah
sudah menetapkan satu kebijakan yang menjadilan industri sebagai tumpuannya.
Sebagai instrumen utama dalam modernisasi, industri diharapakan dapat
membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Melalui industrialisasi,
sistem nilai yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat modern dapat
diperoleh.
 Perkembangan teknologi transportasi dan pertimbangan dalam kelancaran arus
barang produksi menyebabkan industri tidak harus didirikan di dekat sumber
bahan mentah.
 Pertimbangan dalam kelancaran barang produksi, bahkan lebih mendominasi
penentuan lokasi pembangunan industri. Oleh karena itu, pembangunan industri
di Indonesia pada umumnya dilakukan di daerah-daerah pinggiran kota.
 Masyarakat pinggiran kota memiliki satu pola kehidupan tertentu yang sudah
mapan. Pembangunan industri pada daerah pinggiran kota, dapat mempengaruhi
kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
 Perubahan sosial merupakan suatu perubahan struktur sosial dan pola budaya
yang signifikan dan dalam jangka waktu tertentu. Perubahan struktur sosial
menunjuk pada perubahan yang terjadi pada jaringan hubungan sosial yang
persisten, dimana interaksi antara perorangan/individu telah menjadi rutinitas.
 Struktur sosial dapat juga dipahami sebagai peranan, kelompok, organisasi,
kelembagaan dan perkumpulan sosial yang bersifat persisten. Perubahan
kebudayaan yang menyertai perubahan struktur sosial menunjuk pada perubahan
cara hidup berpikir yang dilakukan bersama-sama, termasuk di dalamnya sistem
simbol dan bahasa, kepercayaan, nilai, dan teknologi; mulai dari teknologi yang
berifat umum sampai yang rumit dan budaya material.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 10
Masyarakat dalam Perubahan Sosial
 Masyarakat menurut Spencer adalah sebuah organisme sesuatu yang hidup.
Sebagai organisme, masyarakat mengalami pertumbuhan terus menerus,
sehingga bagian-bagiannya tidak sama.
 Masyarakat menunjukan peningkatan struktur, peningkatan kompleksitas struktur
berarti dalam struktur masyarakat terjadi diferensiasi atau berarti pula bahwa
masyarakat terjadi peningkatan diferensiasi fungsi-fungsi.
 Pertumbuhan masyarakat terjadi melalui proses diferensiasi dan integrasi terus
menerus, perbanyak unit-unit, perluasan kelompok-kelompok dan penyatuan
kelompok-kelompok dan selanjutnya peningkatan integrasi kelompok.
 Integrasi yang mengikuti diferensiasi tidak hanya berarti memperbanyak massa
tetapi juga memajukan massa itu menuju hubungan antar bagian yang lebih
akrab. Jadi masyarakat berkembang dari homogen menjadi heterogen, namun
proses tersebut kembali mengupayakan adanya peningkatan homogenitas.
 Industrialisasi yang disertai dengan teknologi semakin memperkuat perubahan-
perubahan dalam masyarakat. Soerjono Soekanto (1987) mengemukakan:
“proses industrialisasi pada masyarakat yang agraris merupakan perubahan yang
membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Berbagai lembaga-lembaga
masyarakat akan terpengaruh, misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah,
hubungan-hubungan keluarga, stratifikasi masyarakat dan keluarga.
 Bagi masyarakat agraris, industrialisasi yang terjadi memlalui pembangunan
industri didaerahnya, tentunya memberikan harapan-harapan kepada mereka
untuk dapat memanfaatkan keberadaan masyarakat tersebut, antara lain dengan
bekerja pada industri, ataupun memanfaatkan peluang ekonomi yang lain dari
adanya industri, terlebih lagi bila lahan pertanian yang selama ini menjadi sumber
ekonomi masyarakat menjadi hilang karena digunakan untuk industri.
 Perkembangan masyarakat dalam lingkungan industri, ternyata tidak seiring
dengan perkembangan industri itu sendiri. Teknologi dan infrastruktur lainnya
yang dikembangkan dalam industri tidak diikuti dengan perkembangan mental
bekerja dari para pekerja, terutama dari penduduk lokal.
 Perilaku kerja dan hubungan manusia merupakan dua konsep utama dalam
membahas nilai dan perilaku hubungan masyarakat industri. Perubahan perilaku
masyarakat industri modern akan mengubah pola-pola hubungan kerja secara

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
keseluruhan. Perubahan ini bersifat mendasar, yang berhubungan dengan
landasan filosofi dan pandangan hidup masyarakat secara kolektif, antara lain:
 Hubungan perburuhan dalam industri akan mengubah pola perilaku manusia
dalam hubungan kerja yang dibentuknya.
 Hubungan manusia akan mengalamni perubahan, sesuai dengan pergeseran
penghargaan manusia terhadap konsep waktu nilai kerja, masa depan, dll.
 Industri manufaktur sebagai industri yang padat modal lebih mengutamakan
efesiensi dalam pembangunan dalam berbagai sumber. Hanya pekerja yang
benar-benar dibutuhkan yang dapat bekerja pada industri. Walaupun demikian,
lapangan pekerjaan lain yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat cukup
terbuka.
 Pembangunan industri pada suatu daerah, yang diikuti dengan masuknya para
pekerja yang berasal dari daearh lain ke daerah tersebut. Menimbulkan adanya
kebutuhan lain yang perlu disediakan oleh masyarakat. Kondisi demikian
memberikan kesempatan kepada masyarakat di daearh tersebut untuk dijadikan
lapangan pekerjaaan.
 Perubahan sosial masyarakat pinggiran kota (transisi) yang dipicu oleh
pembangunan industri di daerah tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan,
yang salah satunya adalah aspek ketenagakerjaan. Masayarakat pinggiran kota
memiliki karakter yang cepat berubah dan mudah terpengaruh, sehingga
perubahan yang terjadi dalam lingkungan cepat diadaptasi. Namun dalam hal ini
perubahan mental bekerja, ternyata belum dapat mengikuti perubahan yang
terjadi dalam teknologinya.
 Pertumbuhan masyarakat pinggiran diwarnai pula dengan tumbuhnya berbagai
alternatif lapangan usaha, selain industri itu sendiri, yang dapat dimanfaatkan oleh
warga masyarakat. Diferensiasi dan segmentasi dalam masyarakat didorong kea
rah homogenitas, yang membuat diferensiasi dalam masyarakat tetap fungsional.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 11
Identifikasi Organisasi Sosial Politik dan Perubahan Sosial Politik

 Perubahan sosial politik adalah transformasi struktur, proses dan tujuan-tujuan


yang mempengaruhi distribusi dan penggunaan kekuasaan yang memerintah
dalam suatu masayarakat.
 Perubahan politik boleh terjadi karena penyesuaian sistem terhadap tuntutan-
tuntutan baru dan perubahan lingkungan atau karena suatu sistem tidak mampu
lagi mempertahankan diri sendiri sehingga diganti dengan sistem yang lain.
 Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1. Kontak dengan kebudayaan lain
2. Sistem pendidikan baik formal maupun informal semakin maju dan meningkat
3. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
 Kekuatan-kekuatan yang mendorong suatu perubahan:
1. Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada
2. Tekanan dari luar seperti kompetisi dan keharusan menyesuaikan diri
3. Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efesiensi dan peningkatan
4. Pengetahuan tentang perbedaan antara yang ada dan yang seharusnya
biasa saja
 Konsep perubahan politik penting untuk dijelaskan untuk melihat bahwa pilihan
seseorang terhadap organisasi sosial politik tersebut sangat bergantung pada
kondisi politik yang ada, antara lain:
1. Perspektif sosiologis
2. Perspektif psikologis
3. Perspektif rasional politis
4. Perubahan politik
 Perspektif psikologis menganggap sikap sebagai variable sentral dalam
menjelaskan perilaku pemilih, hal itu disebabkan oleh:
1. Sikap merupakan fungsi kepentingan
2. Sikap merupakan fungsi penyesuaian diri
3. Sikap merupakan fungsi eksternalisasi dan pertahanan diri
 Inkonsistensi dalam berorganisasi  suatu organisasi sosial selalu mengalami
perubahan karena perubahan itu merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari.
 Penyebab inkonsistensi antara lain:

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
1. Berkurangnya kekuatan-kekuatan yang mendorong terciptanya kesatuan
kelompok
2. Kepercayaan terhadap kelompok lain karena kekecewaan dari kelompok yang
telah diikuti
3. Kebutuhan para anggota semakin banyak namun kurang percaya terhadap
kelompoknya dalam membantu memenuhi kebutuhannya tersebut
 Terjadinya inkonsistensi didorong oleh penggerak-penggerak tertentu, pengaruh
ini muncul dari dua sumber yakni dari dalam dan dari luar, antara lain:
1. Faktor internal, atau dapat juga disebut sosiogenetik
2. Faktor internal laten
3. Faktor eksternal
 Organisasi politik adalah suatu sistem disiplin yang mengatur segala proses politik
suatu masyarakat dalam suatu Negara.
 Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahwa organisasi politik adalah suatu
sistem disiplin yang mengatur sistem tingkah laku manusia dalam ruang lingkup
yang komplek pada setiap masyarakat termasuk mengatur proses politik.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 12
Perubahan Sosial – Budaya di Masyarakat di Era Globalisasi
Proses globalisasi dan modernisasi:
 Masa Kapitalisme  berasal dari bahasa latin, kapital berarti kepala atau modal
pokok dalam perniagaan. Jadi kapitalisme adalah paham atau sistem ekonomi
yang modalnya bersumber pada tanah dan modal berada pada tangan swasta
dan semata-mata bertujuan untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya.
 Kapitalisme terbagi dua bagian yaitu kapitalisme lama dan kapitalisme baru.
Kapitalisme lama  Gold (emas/materi), Glorious(kajayaan), Gospel(agama).
Kapitalisme modern  ditandai dengan adanya revolusi industri di inggris yang
berlangsung tahun 1790 – 1850.
 Adanya neo imperialism  suatu bentuk penjajahan yang terutama dalam bentuk
ekonomi.
 Modernisasi  secara bahasa berarti baru, kekinian, akhir, dan up to date.
Samuel Huntington memberikan istilah modernisasi, yaitu:
1. Penggantian sejumlah besar dari hal-hal yang tradisional, bersifat
keagamaan, kekeluargaan, dan kekuasaan politik atas dasar etnik dengan
satu kekuasaan nasional dan sekuler
2. Munculnya fungsi-fungsi politik harus dikelola dengan hierarki administrative
yang baru dan dipilih atas dasar kemampuan atau prestasi bukan asal usul
mereka
3. Meningkatkan partisipasi politik oleh kelompok-kelompok sosial dari seluruh
masyarakat melalui perkembangan institusi baru, seperti partai politik dan
kelompok interest dalam rangka partisipasi tersebut

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial dan Budaya


1. Kontak dengan kebudayaan lain, adanya difusi  yaitu proses penyebaran
unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain atau dari satu
masyarakat ke masyarakat lain
2. Sistem pendidikan formal yang maju, melalui pendidikan seseorang diajarkan
berbagai kemampuan dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia terutama
untuk membuka pikirannya terhadap hal-hal baru

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
3. Toleransi, perubahan sosial budaya yang cepat akan terjadi pada masyarakat
yang sangat toleran terhadap perbuatan atau masyarakat yang berperilaku
menyimpang, baik yang positif maupun negatif.
4. Sistem stratifikasi terbuka, sistem pelapisan sosial terbuka pada masyarakat
akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada individu untuk naik ke
kelas sosial yang lebih tinggi melalui berbagai usaha yang diperbolehkan oleh
kebudayaannya
5. Penduduk yang heterogen, masyarakat yang berbasis latar belakang
kebudayaan, ras, dan ideologi akan mudah mengalami pertentangan-
pertentangan yang mengundang keguncangan
6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan, dengan
adanya ketidakpuasan tersebut akan mendorong masyarakat melakukan
perubahan sistem yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya
7. Orientasi ke masa depan, perubahan-perubahan harus dilakukan agar dapat
menerima masa depan
8. Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya, yang dapat mengubah atau memperbaiki keadaan nasib manusia
adalah manusia itu sendiri dengan bimbingan Tuhan

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 13
Perubahan Sosial yang terjadi pada Masyarakat
Faktor-faktor yang dapat menghambat perubahan sosial yang terjadi pada
masyarakat, antara lain:
1. Kurang berhubungan dengan masyarakat lain, masyarakat yang kurang memiliki
hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat terasing atau
terpencil. Dengan keadaan seperti itu, mereka tidak mengetahui perkembangan-
perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, keterlambatan perkembangan
ilmu pengetahuan disuatu kelompok masyarakat dapat disebabkan karena
masyarakat tersebut berada diwilayah yang terasing, sengaja mengasingkan diri
atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain sehingga mendapat pembatasan-
pembatasan dalam segala bidang
3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional, suatu sikap yang mengagungkan
tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah akan sangat
menghambat jalannya proses perubahan, keadaan tersebut akan menjadi lebih
kritis apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat, dalam suatu
masyarakat selalu terdapat kelompok-kelompok yang menikmati kedudukan
tertentu
5. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada, integrasi
sosial mempunyai derajat yang berbeda.
6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis, di dalam masyarakat menganggap
pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi dan dasar integrasi
mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap usaha perubahn unsur-
unsur kebudayaan
7. Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup), terdapat pada
masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa asing, mereka menjadi
sangat curiga terhadap hal-hal yang datang dari luar sebab memiliki pengalaman
pahit sebagai bangsa yang pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang
masuk berasal dari dunia barat
8. Adat istiadat (kebiasaan),merupakan pola perilaku anggota masyarakat dalam
memenuhi semua kebutuhan pokoknya

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2
Materi 14
Gerakan Reformasi 1998: Sebuah Perubahan Politik
dan Pemerintahan Indonesia

 Proses reformasi pada tahun 1998 telah berdampak besar dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia secara umum dan politik / pemerintahan secara khusus.
Pertama, yang paling disarankan dan dapat dilihat dengan jelas adalah jatuhnya
rejim orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun.
 Selama berkuasa, rejim orde baru telah menjadi orde kekerasan, yang selalu
mengedepankan tindakan represif dalam menjaga kelanggengan kekuasaannya.
 Mundurnya Presiden Soeharto yang dianggap sebagai simbol orde baru telah
menjadi tolok ukur dari perubahan tersebut. Namun banyak pula kalangan melihat
bahwa mundurnya Soeharto tidak akan memberikan kontribusi terhadap
perubahan yang diinginkan.
 Kedua, seiring dengan jatuhnya rejim orde baru maka berdampak pada struktur
pemerintahan. Dalam berbagai tuntutannya, mahasiswa menganggap bahwa
struktur pemerintahan di masa rejim orde baru menjadi instrument penindasan
terhadap masyarakat.
 Ketiga, perubahan sistem politik di Indonesia. Walaupun sering dikatakan bahwa
paham yang dianut oleh sistem politik Indonesia adalah demokrasi, ini jauh
berbeda dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Perbedaan pendapat-
pendapat yang sering sekali dianggap mengganggu stabilitas-stabilitas hal yang
haram di masa orde baru.
 Aspirasi politik dari masyarakat kemudian dipersempit dengan sistem tiga partai
yang jelas tidak berpihak pada masyarakat. Oleh karena itu salah satu tuntutan
mahasiswa pada tahun 1998 adalah melakukan pemilihan umum (pemilu) dalam
waktu dekat. Salah satu contoh perubahan dekat adalah pelaksanaan sistem
pemilihan umum langsung yang dilaksanakan pada tahun 2004.
 Proses reformasi di Indonesia pada tahun1998 yang diharapkan oleh seluruh
elemen / lapisan masyarakat adalah sebuah perubahan yang menyeluruh di
masyarakat (semua bidang). Tujuannya adalah semua kebijakan politik dan
ekonomi berada ditangan rakyat dalam arti sesungguhnya.

P e r u b a h a n S o s i a l o l e h : A c h m a d D r y a t n o , S . I P, . M . M Page 2

Anda mungkin juga menyukai