Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
05.70.0190
Dokter pembimbing:
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PENCITRAAN RADIOGRAFI
UPPER GASTROINTESTINAL DAN COLON IN LOOP
DENGAN MEDIA KONTRAS
2.1. Definisi
Ilmu yang mempelajari
MEDIA KONTRAS
Barium sulfat (BaSO4) dan turunan iodium termasuk dalam media
kontras positif, yaitu suatu bahan media kontras yang paling sering
digunakan untuk melihat gambaran radiologi pada upper GI dan colon in
loop. Barium sulfat adalah suatu garam berwarna putih, berat dan tidak
larut air. Garam tersebut diaduk dengan air dalam perbandingan tertentu
sehingga terjadi suspensi. Suspensi ini harus diminum pasien pada
pemeriksaan esofagus, lambung dan usus halus, atau dimasukkan lewat
klisma pada pemeriksaan kolon (disebut enema). Sinar rontgen tidak dapat
menembus barium sulfat, sehingga tampak bayangan dalam foto rontgen.
Barium sulfat merupakan media kontras terbaik untuk taktus
gastrointestinal. Ia menghasilkan opasifikasi sangat baik, melapisi mukosa
dengan baik dan benar-benar inert. Pemeriksaan kontras gastrointestinal
dilakukan dibawah kontrol fluoroskopi, sehingga dapat diamati kontras
yang lewat pada monitor televisi.
Bahan media kontas turunan iodium dapat digunakan untuk
pemeriksaan ginjal, kandung empedu, pembuluh-pembuluh darah, limfe,
dan sumsum tulang belakang.
I. UPPER GASTROINTESTINAL
1. ESOPHAGUS
• Beberapa indikasi dilaksanakannya foto kontras esophagus adalah :
1. Suspensi kelainan kongenital
2. Tertelan benda asing
3. Gangguan proses menelan (peristaltik dan faal menelan)
4. Hematemesis
5. Gejala klinik lain yang diduga ada kelainan pada esophagus,
diantaranya adalah ulcer, massa/tumor, varices (kerusakan lokal)
3. USUS HALUS
Pemeriksaan usus halus dapat dilaksanakan sebagai lanjutan
pemeriksaan lambung atau dimintakan sendiri. Pemeriksaan lanjutan dari
pemeriksaan lambung ini disebut dengan “Barium Follow Through”.
Pelaksanaannya dengan cara pasien diminta minum dua gelas penuh
kontras barium sekaligus atau berturut-turut, atau dengan cara lain yaitu
pasien diminta minum Ba kontras sebagian demi sebagian dengan interval
beberapa menit sampai akhirnya habis dua gelas. Dengan fluoroskopi
diikuti perjalanan BaSO4 dan dibuat foto dari usus yang berisi kontras.
Pemeriksaan berakhir bila ileum terminal telah dilewati dan kolon asendens
mulai terisi. Waktu barium melewati usus halus (transit time) ini bervariasi
untuk setiap penderita. Pada dewasa rata-rata 1,5-6 jam sedangkan pada
anak-anak kurang lebih 6-9 jam.
Usus halus normal menempati abdomen bawah tengah, biasanya
dikelilingi colon. Bagian terminal ileum memasuki sisi medial caecum
melalui valva ileocaecalis. Barium membentuk kolom kontinu yang
menentukan diameter usus halus. Lipatan transversa membrana mukosa
menonjol kedalam lumen usus.
Pada usus halus dapat terjadi beberapa kelainan, diantaranya :
1. Dilatasi
2. Abnormalitas mukosa : mal absorbsi, infiltrasi Ca, ulkus.
3. Penyempitan : crohn’s disease, Ca, TBC.
4. Ulcerasi
5. Perubahan posisi : kongenital mal rotasi, rotasi karena
desakan tumor.