Daulah Turki Utsmani
Daulah Turki Utsmani
Turki Utsmani
Setelah Daulah Abbasyiah di Baghdad, Daulalah Ummayah II di Cordova,
Dualah Ftimiyah dan Daulah Mammalik di Mesir yang berlomba untuk
memajukkan ilmu pengetahuan dan peradaban sehingga berhasil memrikan
sumbangan kepada dunia islam dalam bidang kemajuan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya ada Turki Utsmani yang kembali menyubangkan wilayah yang
cukup luas bagi dunia Islam, mereka berhasil melakukan ekspansi ke Eropa
Timur, bahkan menjadi satu-satunya yang berhasil menaklukkan
Konstantinopel yang merupakan ibu kota kerajaan Romawi.
Dinasti Turki Usmani berasal dari suku Qayigh Aghuz yang di pimpin oleh
Sulaeman Syah. Upaya menghindari serangan Mongol yang sedang
berusaha menguasai dunia Islam. Sulaeman Syah dan sukunya meminta
perlindungan kepada Jalaludin (Dinasti Khawarizmi Syah) di Transoxiana.
Jalaludin meminta agar Sulaeman dan anggota sukunya tinggal di Asia
kecil. Masih dalam menghindari serangan Mongol. Kemudian mereka
pindah ke Syam.2
Dalam jangka waktu kira kira tiga abad, mereka pindah ke Turkistan
kemudian Persia dan Irak .Mereka masuk Islam sekitar abad kesembilan
atau kesepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah. Dibawah tekanan
1
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 4, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,h.115
2
Jaih Mubarok. Sejarah Peradaban Islam. Bandung Pustaka Bani Quraisy. 2004. h. 113
serangan serangan Mongol pada abad ke 13 M, mereka melarikan diri
kedaerah barat dan mencari tempat pengungsian ditengah saudara saudara
mereka, orang orang Turki Seljuk, didaratan tinggi Asia Kecil .Disana,
dibawah pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan
Alauddin II, Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan
Bizantium .Berkat bantuan mereka, Sultan Alaudin mendapat kemenangan
.Atas jasa baik itu, Allaudin menghadiakan sebidang tanah di Asia kecil
yang berbatasan dengan Bizantium .Sejak itu mereka terus membina
wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibu kota.3
Pada tahun 1300 M, Mongol menyerang dinasti Saljuk dan Sultan Allaudin
II mati terbunuh. sepeninggal Sultan Allaudin II, Saljuk terpecah menjadi
dinasti-dinasti kecil, dalam keadaan demikian, Utsman menyatakan
kemerdekaannya dan berkuasa penuh atas daerah yang dikuasainya. Maka
sejak itulah kerajaan Usmani dinyatakan berdiri, dan Penguasa pertamanya
adalah Usman, yang disebut juga dengan Usman I.
3
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), Bandung . PT Raja Grapindo
Persada. 2000. h. 129
tahun 1326 M dijadikan sebagai kota kerajaan. Dengan lahirnya daulah
Usman dapatlah islam kembali kepermukaan dan memperlihatkan
kegagahperkasaannya yang luar biasa dan dapat menyambung usaha dan
kemegahannya yang lama sampai abad ke-20.
Usman I meninggal dunia tahun 1326 M, Sultan Turki Usmani diganti oleh
Orkhan (1326 – 1359M), pada masa pemerintahannya, Daulah Turki dapat
menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyanli (1330 M), Iskandar (1338
M), Ankara (1354 M) dan Gallipoli (1356 M). Daerah ini adalah bagian dari
benua Eropa yang pertama kali ditaklukkan Daulah Turki Utsmani.4
4
Ibid., h. 130-131
5
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid 1, Jakarta: UI Press, 1979, h.83
6
Balkan adalah nama suatu Semenanjung di Eropa Tenggara. Negara yang masuk wilayahnya
adalah Albania, Bulgaria, Rumania, Yugoslovia, dan Yunani.
Karena ketidak sabaran Orokh V Raja Serbia, Balkan pun masuk ke dalam
wilayah kekuasaan Sultan Murad I. Sebab belum lagi bala bantuan datang dia
sudah melancarkan serangan yang dibantu oleh Raja Bosnia di Maritza.
7
Badri yatim, op.cit., h.131
Karena kekalahan Bayazid, kerajaan Turki Utsmani mulai terpecah belah,
banyak penguasa Turki Saljuk di Asia Kecil yang melepaskan diri, bahkan
wilayah Serbia dan Bulgaria meproklamirkan kemerdekaan, belum lagi
masalah perebutan kekuasaan di internal Turki Utsmani semakin
memperkeruh keadaan. Akhirnya Daulah Turki Utsmani mengalami
kevacuman kekuasaan.
Benteng yang didirikan umat Islam pada zaman Muhammad Al-Fatih itu
dijadikan sebagai pusat persediaan perang untuk menyerang kota
Konstantinopel. Setelah segala sesuatunya dianggap cukup, dilakukan
pengepungan selama 9 bulan. Akhirnya kota Konstantinopel jatuh ke
tangan umat Islam (29 Mei 1453 M) dan Kaitsar Bizantium tewas bersama
tentara Romawi Timur. Setelah memasuki Konstantinopel disana terdapat
sebuah gereja Aya Sofia yang kemudian dijadikan mesjid bagi umat Islam.
c. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam
lapangan sosial dan politik. Karena itu, ulama mempunyai tempat
tersendiri dan berperan besar dalam kerajaan dan masyarakat. Dalam
kajian-kajian keagamaan seperti fikih, ilmu kalam, tafsir dan hadits bisa
dikatakan tidak mengalami perkembangan yang berarti. Para penguasa
lebih cenderung untuk menegakkan satu paham ( Madzhab) keagamaan
dan menekan madzhab lainnya, seperti yang dilakukan Sultan Abdil al-
Hamid II, ia begitu fanatik terhadap aliran Asy'ariyah. Untuk itu ia
memerintah Syekh Husein al-Jisri menulis kitab Al-Husnu al-
Hamidiyyah untuk melestarikan aliran yang dianutnya. Akibat lainnya
adalah ijtihad tidak berkembang. Ulama hanya suka menulis dalam
bentuk sarah (penjelasan) terhadap karya-karya klasik.
Namun akibat moral Sultan Murad III yang jelek, Austria berhasil
memukul Turki Utsmani. Di dalam negeri mulai terjadi banyak
pemberontakkan. Bahkan tentara elit kerajaan pun melakukan
pemberontakkan.
8
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudyaan Islam, Yogyakarta: Kota Kembang, 1989, h.339
9
Harun Nasution, Islam ditinjau, op.cit. h.87
1. Karena amat luasnya kekuasaan Turki Usmani, administrasi
pemerintahannya amat rumit dan komplek. Sementara dilain pihak
memang pengaturannya tidak ditunjang dengan sumber daya yang
berkualitas, malahan keinginannya terus memperluas daerahnya
dengan peperangan terus menerus sehingga banyak mengorbankan
tenaga dan waktu bukan dipakai untuk membangun negara.
2. Beragamnya penduduk, baik ditinjau dari suku, budaya, bahkan
perbedaan agama menyebabkan pengaturannya pun beragam pula.
3. Karena lemahnya para penguasa sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni
akibat dari kepemimpinan para sultan yang lemah sehingga
membuat Negara hancur dan melemah.
4. Maraknya budaya 'pungli' dikalangan para pejabat yang ingin naik
jabatan-jabatan penting, sehingga pudarlah moral para penguasa
Turki.
5. Akibat pemberontakan tentara Jenissari yang semula pendukung
kekuatan Turki Usmani, sekarang menjadi terbalik menyerang
Turki Usmani.
6. Merosotnya perekonomian karena banyaknya peperangan.
7. Akibat terhentinya kegiatan ilmu pengetahuan.