Anda di halaman 1dari 3

ISTILAH ISTILAH SAMURAi

1. ADENDUM adalah Tetap mempertahankan naskah asli Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dan naskah perubahan dilekatkan pada nasakah asli.

2. NASKAH ASLI UUD NRI TAHUN 1945 adalah Naskah Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali
dengan Dekrit presiden 5 Juli 1959, serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh
Dewan Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum dalam lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1995).

3. NEGARA HUKUM adalah Negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggungjawabkan (akuntabel)

4. TIDAK PERNAH MENGKHIANATI NEGARA adalah Tidak pernah terlibat gerakan separatis,
tidak pernah melakukan gerakan secara inkonsitusional atau dengan kekerasan untuk merubah dasar
Negara serta tidak pernah melanggar Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

5. GRASI adalah Pengurangan hukuman yang diberikan oleh presiden kepada sesesorang yang telah
dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

6. REHABILITASI adalah Pemulihan nama baik yang diberikan oleh presiden kepada seseorang yang
telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan, tetapi kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
putusan pengadilan tersebut.

7. AMNESTI adalah Pengampunan yang diberikan oleh presiden kepada seseorang atau sekelompok
orang yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum, dan kepadanya belum diproses secara
hukum

8. ABOLISI adalah Pengampunan yang diberikan oleh presiden kepada sesesorang atau sekelompok
orang yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum, dan kepadanya telah diproses secara
hukum, tetapi kemudian proses hukumnya dihentikan.

9. OTONOMI DAERAH adalah Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

10. DAERAH OTONOM adalah Kesatuan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
11. TUGAS PEMBANTUAN adalah Penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

12. DESENTRALISASI adalah Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia

13. DEKONSENTRASI adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu

14. PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH


DAERAH adalah Suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis,
transparan, dan bertanggung jawab dalam rangka pendanaan penyelenggaraaan desentralisasi,
dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran pendanaan
penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

15. HAK INTERPELASI adalah Hak Dewan Perwakilan Rakyat untuk meminta keterangan kepada
pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat dab bernegara

16. HAK ANGKET adalah Hak Dewan Perwakilan Rakyat untuk melakukan penyelidikan terhadap
kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang undangan.

17. HAK MENYATAKAN PENDAPAT adalah Hak Dewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga
untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang
terjadi di tanah air atau situasi internasional diseratai dengan rekomendasi penyelesiannya, atau
sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket, atau terhadap dugaan bahwa
preisden dan/atau wakil presiden melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun tidak
lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden

18. HAK IMUNITAS adalah Hak untuk tidak dapat dituntut di muka pengadilan karena pernyataan dan
pendapat yang disampaikan dalam rapat2 DPR dengan pemerintah dan rapat2 DPR lainnya sesuai
dengan peraturan perundang undangan

19. HAK MENGAJUKAN PERTANYAAN adalah Hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk
menyampaikan pertanyaan baik lisan maupun tertulis kepada pemerintah bertalian dengan tugas dan
wewenang Dewan Perwakilan Rakyat

20. HAK MENYAMPAIKAN USUL DAN PENDAPAT adalah Hak anggota Dewan Perwakilan
Rakyat untuk menyampaikan usul dan pendapat secara leluasa baik kepada pemerintah maupun
kepada kepada DPR sendiri, sehingga ada jaminan kemandirian sesuai dengan panggilan hati nurani
serta kredibilitasnya. Oleh karena itu, setiap anggota DPR tidak dapat diarahkan oleh siapapun di
dalam proses pengambilan keputusan.Namun, tata cara penyampaian usul dan pendapat dimaksud
tetap memperhatikan tata krama, etika, moral, sopan santun, dan kepatutan sebagai wakil rakyat

21. PAHLAWAN AMPERA adalah Setiap korban perjuangan menegakkan dan melaksanakan amanat
penderitaan rakyat dalam melanjutkan pelaksanaan revolusi 1945 mencapai masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila

22. DWIFUNGSI ABRI adalah ABRI selain berfungsi sebagai kekuatan hankam, juga berperan sebagai
kekuatan social-politik

23. WARGA NEGARA adalah Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang undang sebagai warga negara

24. PENDUDUK adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia

25. FAKIR adalah orang yang tidak mampu bekerja dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya

26. MISKIN adalah orang yang mampu bekerja tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya

27. PUTUSAN MPR adalah Produk hukum MPR yang terdiri atas perubahan dan penetapan Undang
Undang Dasar, Ketetapan MPR, dan Keputusan MPR

28. KEPUTUSAN MPR adalah Putusan MPR yang mempunyai kekuatan hukum mengikat kedalam
majelis dan menggunakan nomor putusan majelis

29. KETETAPAN MPR adalah Putusan MPR yang mempunyai kekuatan hukum mengikat kedalam
dan keluar majelis serta mengguanakan nomor putusan majelis

30. Prinsip negara hukum

 supremacy of law: supremasi hukum


 Equality before the law: Semua warga negara bersamaan kedudukannya didalam
hukum/kesetaraan dihadapan hukum
 Due process of law: Penegakan hukum dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum

31. SETELAH perubahan UUD, MPR hanya berwenang mengeluarkan ketetapan MPR yang bersifat:
PENETAPAN (BESCHIKKING)

32. SEBELUM perubahan UUD, MPR hanya berwenang mengeluarkan ketetapan MPR yang bersifat:
MENGATUR

Anda mungkin juga menyukai