Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAAN
1.1.Latar Belakang
Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan
serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun
perawat itu bekerja (PPNI, 2000).Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan
segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.
Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan
membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien.Keunikan hubungan perawat dan klien harus
dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.

Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan


dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah
di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal
dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata
keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

1.2.Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum


Setelah mengikuti program pembelajaran diharap mahasiswa mampu memahami tentang falsafah
dan paradigma keperawatan dalam praktek keperawatan.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti progam pembelajaran denga metode seminar yang berjudul “ Falsafah
dan Paradigma Keperawatan” diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang :
a. Pengertian Falsafah
b. Pengertian Paradigma
c. Pengertian Keperawatan
d. Pengertian Paradigma Keperawatan
e. Komponen Paradigma Keperawatan
f. Falsafah Keperawatan di Indonesia

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.PENGERTIAN FALSAFAH
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab,
azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang


dilakukan..Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan
manusia bio-psiko-sosial-spiritual.

Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai


dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi
keadilan bagi sesama manusia.

Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah
keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan
tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :

Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan
empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat
bahwa seorang individu :

1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi- reaksi
3. memiliki holism intrinsic
4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy
bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia
yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip
veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks
a. tujuan eksistensi manusia
b. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
d. nilai dan arti kehidupanbagian integral dari pelayanan kesehatan.
Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu
bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.

2.2.PENGERTIAN PARADIGMA
Paradigma adalah cara bagaimana kita menyerap dunia. Paradigma menjelaskan dunia
kepada kita dan menolong kita memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita (Adam
Smith, 1975).
Paradigma adalah suatu pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan (Masterman, 1970).
Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia (Poerwanto. P, 1997).
Jadi paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan.

2.3.PENGERTIAN KEPERAWATAN
Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan kepada orang
lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu, keluarga, kelompok, serta
masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata,
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.Sehingga bisa
disimpulkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan
umat manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan
proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan praktek keperawatan profesional.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi keperawatan:


# AMERICAN NURSES ASSOCIATION
Keperawatan adalah diagnosis dan terapi respon manusia terhadap masalah - masalah kesehatan
yang sifatnya aktual atau potensial

# INTERNATIONAL COUNCIL OF NURSES


Keperawatan adalah fungsi yang unik membantu individu yang sakit atau sehat, dengan
penampilan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan (meninggal
dengan damai), hingga individu dapat merawat kesehatannya sendiri apabila memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahuan

# LOKAKARYA KEPERAWATAN, JANUARI 1983


Keperawatan adalah suatu bentuk pelyanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kita
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat baik yang sakit
maupun sehat, sejak lahir sampai meninggal.Pelayanan berupa bantuan diberikan karena
kelemahan fisik, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
hidup mandiri memenuhi kebutuhan fisik sehari - hari.

# VIRGINIA HENDERSON
Keperawatan adalah membantu individu - baik dalam keadaan sakit maupun sehat - melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh
individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.

# PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)


Keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain serta kesesuaian
penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan.

# NURSALAM, 8;2003
Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar yang
diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, spikis, sosial
agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
# CHITY; 1997
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang bersifat humanism, holism, dan care

# ROBERT PRIHARJO; 1995


Keperawatan merypakan suatu bentuk asuhan yang ditujukan untuk kehidupan orang lain

2.4.PENGERTIAN PARADIGMA KEPERAWATAN


Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970).

Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar kas dalam
memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia.

Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang
mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat
disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma.
Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda
titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal
Kampus Tercinta, 1996 : 43).

Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau
cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan
berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat
professional.

Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim.Fakta sosial dianggap
sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh ilmu
pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni.Tetapi untuk
memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri
atas dua jenis, yaitu :

1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia hanya
muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)
Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya
tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara
struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk membentuk
tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)

2.5.KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN


1. Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat
individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:

a. sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh lingkungan baik


fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu
terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
b. sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang
akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c. sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola kepribadian dan
tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau
masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan
adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan
kebutuhan dasar.

3. Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang
diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.

Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)

1. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan


2. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk
sehat
3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan
dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui
manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan
dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
6. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
a. Rentang sehat

Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan
sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek
fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah:
pertama, memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua,
memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga, memiliki hidup yang
kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat, keyakinan, dan sikap
seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang
faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah.Karena
keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut
dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien.

Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi
tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis dan
tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari
perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:

1.Perkembagan

Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.

2.Sosial dan Kultural

Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan
dalam perilaku kesehatan.

3.Pengalama Masa Lalu

Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga
berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.
4.Harapan seseorang tentang dirinya

Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal.

5.Keturunan

Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat


potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.

6.Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.

7.Pelayanan

Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat


mempengaruhi status kesehatan

b.Rentang sakit

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.

Tahapan proses sakit:

1.Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.

2.Tahap asumsi terhadap sakit

Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya
dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.

3.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.

5.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama
sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.

Diagram rentang sehat sakit

4. Konsep lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan
fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang
ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

2.6.FALSAFAH KEPERAWATAN DI INDONESIA


1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh
2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.
3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan
perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan
konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas terhadap pekerjaan.
Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi
dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-mata berorientasi
pada uang, jabatan atau yang lainnya.
4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Cara Agar Paradigma Keperawatan Dapat Diaplikasikan.


Karena keperawatan merupakan bagian dari tenaga kesehatan yang tugasnya memberikan asuhan
keperawatan pada individu, keluarga dan masyarakat maka diperlukan sebuah paradigma untuk
dijadikan sebagai landasan, tetapi bukan hanya sekedar untuk dihapal secara konseptual tetapi
lebih untuk dapat memberi makna, menyikapi, memikirkan, memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena tindakan keperawatan yang akan diberikan.
Melihat, yaitu memperhatikan tanda dan gejala yang muncul dari individu, keluarga dan
masyarakat.
Memberi makna, yaitu sejauh mana masalah itu mempengaruhinya.
Menyikapi, yaitu respon perawat dalam melihat masalah yang dihadapi klien.
Memikirkan tindakan, yaitu mencari alternatif tindakan apa yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
Memilih tindakan, yaitu dari berbagai alternatif tindakan mana yang paling tepat untuk
mengatasi masalah tersebut.
Sejauh ini konsep paradigma keperawatan sudah dikenal dan disosialisasikan pada mahasiswa
keperawatan namun pemahaman konsep tersebut dalam praktek keperawatan sejauh ini belum
ada yang tahu perkembangannya karena untuk memantau hal tersebut dilapangan cukup sulit
karena terbatasnya sumber daya manusia yang berkompeten dalam hal tersebut, juga cukup sulit
untuk mengukurnya karena paradigma tersebut adalah hal yang cukup abstrak tetapi dampaknya
cukup nyata dalam praktek keperawatan.
Orang yang berasal dari latar belakang budaya yang sama dan atau status sosial ekonomi yang
sama seringkali membagi sikap, mitos dan nilai-nilai yang dapat diperbandingkan dalam
hubungannya dengan kesehatan mereka. Hal ini secara khusus telah didokumentasikan dalam
masyarakat miskin (Mc. Lachlan, 1958).
Beberapa masalah kesehatan yang menjadi endemik diseluruh komunitas atau kelompok boleh
jadi dianggap sebagai suatu persoalan biasa, bukan dianggap sebagai penyakit. Kebiasaan dan
norma dalam masyarakat, seringkali menentukan apakah perilaku tertentu dianggap sakit atau
sehat (Johada, 1958).
Orang mempunyai cara yang berbeda dalam menentukan apakah mereka sehat atau sakit.
Beberapa orang merasa bahwa mereka sakit hanya bila mereka tidak dapat bekerja lagi atau
melakukuan aktivitas dan peran yang biasa mereka lakukan, beberapa orang lain sangat
menyesuaikan diri terhadap fungsi fisiologis mereka dan bahkan mengenal tanda dan gejala
minor yang menunjukan penyakit dan sakit. Orientasi ketiga terhadap sakit adalah bahwa orang
sakit bila mereka merasa tidak enak.

3.2. Perbedaan falsafah keperawatan dengan falsafah dari disiplin ilmu lainnya

Falsafah keperawatan memandang manusia secara holistic sehingga harus dipenuhi


kebutuhannya secara utuh/ holistic dan komprehensif juga. Hal ini tidak ditemukan pada
falsafah profesi yang lain.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab,
azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.

Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia (Poerwanto. P, 1997).

keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat


manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan proses
keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan
praktek keperawatan profesional.
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang


dilakukan..Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan
manusia bio-psiko-sosial-spiritual.

paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan.

Komponen paradigm kesehatan meliputi :

1. Konsep manusia
2. Konsep keperawatan
3. Konsep sehat sakit
4. Konsep lingkungan
FALSAFAH KEPERAWATAN DI INDONESIA

1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh


2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.
3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan
perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan
konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas terhadap pekerjaan.
Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi
dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-mata berorientasi
pada uang, jabatan atau yang lainnya.
4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

4.2. Saran
 Bagi perawat diharapakan mampu memahami dan menerapkan falsafah dan paradigm
keperawatan dalam praktek lapangan
 Bagi pendidikan diharapkan perlunya menyediakan buku refrensi yang ada kaitan dengan judul
sehingga bias menambah wawasan yang lebih luas
 Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang falsafah dan
paradigm keperawatan agar nantiya bias mengaplikasikan di dalam hal nyata.

Anda mungkin juga menyukai