Anda di halaman 1dari 14

Prospeksi merupakan tahapan awal dalam mencari bijih-bijih metal atau mineral

berharga lainnya (batubara atau nonmetal). Mineral mineral berharga ini berada
dibawah permukaan bumi oleh karena itu diperlukan cara-cara tertentu untuk
menemukannya. Metode pencariannya terbagi menjadi dua yaitu metode langsung dan
tidak langsung.

Untuk metode langsung biasanya terbatas pada cadangan permukaan (singkapan


ditemukan). Berdasarkan dari penglihatan atau pengamatan langsung, singkapan
cadangan atau dari pecahan-pecahan lepas yang mengalami pelapukan dari singkapan
tersebut. Pada metode langsung biasanya dilakukan studi geologi beberapa data
tambahan dari foto udara maupun peta topograpi daerah tersebut.

Untuk metode tidak langsung yang mana bahan galiannya tersebunyi biasanya
digunakan berupa metode geofisika. suatu metode yang mendeteksi kejanggalan-
kejanggalan yang disebabkan adanya cadangan mineral dibawah permukaan bumi.
Metode ini biasanya menggunakan analisa gravitasi, seismik magnetik, elektrik,
elektromagnetik dan ukuran radiometrik.

Prospeksi Merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan


mineral berharga yang merupakan tahap awal eksplorasi pada suatu daerah
berdasarkan data geologi, geokimia dan geofisika. Secara umum aliran kegiatan
industri pertambangan dimulai dengan tahapan prospeksi yang kemudian dilanjutkan
dengan eksplorasi. Tahapan ini mempunyai resiko yang sangat tinggi (high risk), karena
berhubungan dengan resiko geologi. Pada saat memasuki tahapan pre-studi kelayakan
(prefeasibility study) sampai dengan tahapan studi kelayakan (feasibility study), resiko
kegagalan mulai diperkecil.

Kegiatan eksplorasi menurut UU No. 11 tahun 1967 berupa penyelidikan geologi


pertambangan, yang berarti suatu penerapan ilmu geologi terhadap operasi
penambangan. Dasar suatu operasi penambangan ialah kepastian geologi dan
ekonomi tentang adanya suatu kuantitas (tonase atau volume) bahan galian, yang
disebut sebagai cadangan.

Kepastian dari segi ilmu geologi itu antara lain berkenaan dengan :

1. Keanekaragaman mineral yang ada dalam bahan galian,

2. Perubahan kandungan mineral bijih akibat struktur atau lingkungan geologi, dan

3. Kemungkinan geologinya adanya sejumlah cadangan lain di tempat sekitar letakan


yang sudah diketahui.
Sedangkan kepastian ekonomi, yang datanya berdampak terhadap ongkos
penambangan, ditentukan antara lain oleh dimensi-dimensi letakan bahan galian
dipermukaan maupun bawah-permukaan, variasi kuantitas terhadap kualitas,
keanekaragaman sifat teknis batuan dan sifat aliran air-tanah, serta daya dukung
batuan terhadap limbah. Komoditas sumberdaya alam umumnya dan khususnya
komoditas sumberdaya mineral, merupakan barang nyata yang dapat memenuhi
segera permintaan pasar dan dapat diukur dengan nilai uang.

Sedangkan cadangan bijih atau mineral belum merupakan barang nyata, meskipun
informasi cadangan dalam prakteknya dapat diperdagangkan, dan tidak termasuk
komoditas sumberdaya mineral. Sesudah sumberdaya mineral diambil dari kedudukan
alaminya, maka ia menjadi komoditas sumberdaya mineral. Contoh komoditas
sumberdaya mineral misalnya ialah logam aluminium, batubara bersih yang telah
ditambang.

Dalam pelaksanaannya, eksplorasi seperti disebut dalam UU tahun 1967 didahului oleh
adanya suatu kegiatan yang disebut sebagai Penyelidikan Umum. Penyelidikan umum
ini disebutkan sebagai penyelidikan secara geologi umum atau geofisika, di daratan,
perairan, dan dari udara, segala sesuatu dengan maksud untuk membuat peta geologi
umum atau menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian pada umumnya. Adanya
letakan bahan galian yang ditetapkan pada penyelidikan umum lebih lanjut diteliti
secara seksama pada tahap eksplorasi.

2. Eksplorasi Tambang
Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu
secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian
eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari
:

1. Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan umum) dengan tujuan


mencari prospek,

2. Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan

3. Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang

Di Indonesia sendiri nama-mana dinas atau divisi suatu organisasi perusahaan,


lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk kegiatannya
yang mencakup mulai dari mencari prospek sampai menentukan besarnya cadangan
mineral. Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum
negara ini bubar) yang menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari
mineralisasi dan prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek (Peters,
1978). Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti
keseluruhan urutan kegiatan mulai mencari letak mineralisasi sampai menentukan
cadangan insitu hasil temuan mineralisasi. Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang
dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai dari mencari letak
mineralisasi sampai menentukan cadangan insitunya.

Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi


1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian yang
diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi
pendahuluan juga berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Studi Literatur

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data
dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama,
laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan
lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi
metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi,
karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-
proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.

b. Survei Dan Pemetaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei dan
pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta
topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan
pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi,
maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk
mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan
mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting.

Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran


langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi
lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda
lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat
seperti kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit,
lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat
dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan).

Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan dibuat
penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi
hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan cara acak,
pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan
dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta
(dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM, dll.).

Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran
mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah daerah
survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak. Kalau daerah
tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap
eksplorasi selanjutnya.

eksplorasieksplorasi

2. Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada


mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White,
1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat
(rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan
data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume
cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari sampling
yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan
kesalahan yang kecil (<20%), sehingga dengan demikian perencanaan tambang yang
dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan,
dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai
kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan
sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan
atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi
bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.

3. Studi Kelayakan

Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang, metode
penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan
melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan
pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang
bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak. Feasibility Study
Merupakan kegiatan untuk menghitung dan mempertimbangkan suatu endapan bahan
galian ditambang dan atau diusahakan secara menguntungkan. Sebelum kegiatan
perencanaan dan perancangan tambang diperlukan kegiatan study kelayakan yang
menyajikan beberapan informasi :

1. Pendahuluan, ringkasan, pengertian-pengertian

2. Umum : lokasi, iklim, topografi sejarah, kepemilikan, status lahan, transportasi, dll

3. Permasalahan lingkungan : kondisi kini, baku, permasalahan yang perlu dilindungi,


reklamasi lahan, study khusus, perizinan.

4. Faktor geologi : keberadaan endapan, genesa, struktur, mineralogy dan petrografi.

5. Cadangan bahan galian : prosedur eksplorasi, penemuan bahan galian, perhitungan


jumlah cadangan, dan kadar rata-rata.

6. Perencanaan tambang : development, dan eksploitasi


7. Pengolahan : fasilitas ditempat yang diperlukan

8. Bangunan dipermukaan : lokasi dan perencanaan konstruksi

9. Fasilitas pendukung : listrik, pengadaan air, jalan masuk, lokasi tanah buangan,
perumahan, dll

10. Karyawan : tenaga kerja dan staff

11. Pemasaran : survey ekonomi terhadap permintaan dan penawaran, harga kontrak
jangka panjang, lahan pengganti, dll

12. Biaya : perkiraan biaya development dan biaya eksploitasi baik langsung tidak
langsung dan biaya keseluruhan, biaya pengolahan, transportasi, peleburan, dll

13. Evaluasi ekonomi : evaluasi cadangan, klarifikasi cadangan dan sumber daya alam

14. Proyeksi keuntungan : perhitungan keuntungan minimal (margin) yang didasarkan


pada kisaran COG dan harga

Tahap perencanaan tambang yaitu :

1. Pengumpulan data, pengolahan data utama dan penunjang

2. Perencanaan tambang

3. Perencanaan penunjang tambang


Tolak ukur teknikal yaitu :

1. Penyebaran geologi (stratigrafi, struktur, dll)

2. Mutu bahan galian (sebaran kadar, kadar yang ditambang, COG, pencampuran)

3. Pembatas geoteknik/geomekanik (kuat tekan, kuat geser, kuat tarik)

4. Pembatas hidrologi, geohidrologi (air tanah, permeabilitas)

5. Pembatas topografi (keterjalan lereng bukit)

6. Pembatas geometri endapan (ketebalan, kedalaman, jarak dan tata ruang)

7. Pembatas cara penambangan dan peralatan yang digunakan

8. Manajemen (proyek, perencanaan, operasi)

9. Teknologi penambangan, pengolahan, dan pemanfaatan

4. Mine Design

Mine Design Merupakan kegiatan untuk merencanakan dan merancang suatu tambang
berdasarkan study kelayakan dan hasil akhir eksplorasi endapan bahan galian. Menurut
HL. Hartman dalam introductory mining engineering 1987, ada tiga faktor merancang
tambang pada perencanaan open pit yaitu :
1. Faktor alam dan geologi : kondisi hydrologi, type endapan biji, topografi dan karakter
metallurgi dari bijih maupun batuan

2. Faktor ekonomi : kadar endapan bijih, jumlah endapan bijih, SR, COG, biaya operasi,
biaya investasi, keuntungan yang dikehendaki, produksi rata-rata dan kondisi pasar

3. Faktor teknik : peralatan, lereng, pit, tinggi jenjang, tanjakan jalan, batas KP dan
batas pit

Diagram Alir mine planning :

mine planning

TAHAPAN DESAIN DAN PERENCANAAN TAMBANG

1. Validasi Data (Geologi, Topografi, Jumlah Data)

2. Model geologi à (Geological Resources, Bentuk Cadangan, Kualitas dsb.)

3. Cut of Grade/Optimum Pit Limit

4. Penentuan metoda Penambangan

5. Pembuatan Layout tambang & Design

6. Perhitungan Blok Cadangan

7. Pembuatan Schedule Produksi

8. Pemilihan Alat dan type alat yang “Suitable”

9. Penentuan Urutan (sequence) Tambang

10. Penentuan System Drainase


11. Analisa Lingkungan dan Rencana Rehabilitasi

DATA DAN MODEL GEOLOGI

1. Data Geologi

a. Topography Lapangan

b. Data Bor

c. Struktur geology

2. Model Geologi

a. Penampang Geologi (Section)

b. peta Struktur, Ketebalan Dan Kualitas (2 Dimensi)

c. Model Kualitas (3 Dimensi)

3. Data Geoteknik

a. Densitas Batuan (Wet And Dry)

b. Sudut Geser Dalam

c. Kohesi

d. Struktur Lapisan Geologi (Mis : Joint)


4. Stabilitas Lereng

Optimalisasi :

a. Tinggi Bench

b. Kemiringan Lereng : Overall Slope dan Individual Slope

c. Safety Factor

d. Geotechnical data

5. Model Hydrologi & Geohydrologi

a. Curah Hujan (Air permukaan)

b. Permeabilitas Batuan

d. Catchment Area

e. Ground water (air tanah)

5. Development

Development Merupakan kegiatan persiapan untuk penambangan dan pengangkutan


yang antara lain meliputi pembuatan lubang-lubang bukaan kearah dan didalam
endapan yang sudah pasti ada, proses yang termasuk disini adalah semua tahapan
yang diperlukan suatu tambang menuju ke penjadwalan produksi yang lengkap seperti
persiapan peralatan penambangan, pembuatan jalan hauling, infrastruktur, konstruksi,
stockpile, pelabuhan, dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan persiapan penambangan adalah :

1. Faktor lokasi
2. Faktor geologi dan alam seperti topografi, ukuran, bentuk, kedalaman bijih,
mineralogy, petrografi, struktur, genesa bahan galian, kekuatan batuan, dll

3. Faktor social, ekonomi, politik, lingkungan : demografi, keterampilan penduduk


setempat, financial, pemasaran, dll

Tahapan pekerjaan penting dalam persiapan penambangan tambang terbuka adalah :

1. Inisiasi (inisiatif) rencana reklamasi sebagai bagian dari persyaratan dampak


lingkungan

2. Penentuan tempat penimbunan tanah pucuk (top soil) dan limbah

3. Penentuan dari pengupasan tanah penutup untuk mendapatkan jalan ke endapan

6. Eksploitasi Tambang

Eksploitasi Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual)


maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan
bahan galian. Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah :

1. Pembabatan (clearing)

2. Pengupasan tanah penutup (stripping)

3. Penggalian bahan galian (mining)

4. Pemuatan (loading)

5. Pengangkutan (hauling)

6. Penumpahan (waste dump)

Faktor-faktor dalam pemilihan system penambangan yaitu :


1. Sifat keruangan dari endapan bijih

a. Ukuran (dimensi : tinggi atau tebal khususnya)

b. Bentuk (tanular, lentikular, massif, irregular)

c. Posisi (miring, mendatar atau tegak)

d. Kedalaman (nilai rata-rata, nisbah pengupasan)

2. Kondisi geologi dan hidrologi

a. Mineralogy dan petrologi (sulfida atau oksida)

b. Komposisi kimia (utama, hasil samping, mineral by product)

c. Struktur endapan (lipatan, patahan, intrusi, diskontinuitas)

d. Bidang lemah (kekar, fracture, cleavage dalam mineral, cleat dalam batubara)

e. Keseragaman, alterasi, erosi

f. Air tanah dan hidrologi

3. Sifat geomekanik

a. Sifat elastic (kekuatan, modulus elastic, koefesien poison)

b. Perilaku plastis atau viscoelastis (flow, creep)

c. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)

d. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten

e. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bebas,
lengas bawaan)

4. Konsiderasi ekonomi

a. Cadangan (tonnage dan kadar)


b. Produksi

c. Umur tambang

Anda mungkin juga menyukai