Anda di halaman 1dari 90

1.

FRAKTUR NASAL
Secara Klinis ada 2 jenis Fraktur :
- Tulang nasal dan dan fragmen yang terkait
dari proc. Frontalis maksila tergeser ke satu
sisi oleh suatu gaya pergeseran lateral
- Tulang nasal terdorong ke dalam dan fragmen-
fragmen yang terkait dasi procesus frontalis
maksila teregang ke luar dengan gaya yang
dikenakan langsung pada jembatan hidung.
a. Diagnosis :
- Klinis : deformitas hidung, nyeri tekan,
(krepitasi)
- x-ray nasal : garis fraktur (+)
b. Indikasi operasi : deformitas
c. Operasi :
- Reposisi : Forsep Walsham dan Forsep
septum Asch
- tampon
- Bidai Plester of Paris/gips kupu-kupu
d. Post operatif hari ke 3 – 4 :
- gips kupu-kupu dibuka
- tampon dilepas
- cek deformitas
(+) à reposisi ulang

1
§ berhasil à pasang gips kupu-kupu
lagi
§ tak berhasil à reposisi terbuka
(plating / wiring)

Perawatan Paska bedah


Infus Ringer Laktat / Dekstrose 5 % 1 : 4
dilanjutkan selama 1 hari
Antibitika profilaksis diteruskan setiap 8 jam ,
sampai 3 kali pemberian .
Analgetika diberikan kalau perlu
Penderita sadar betul boleh minum sedikit ,
sedikit
Bila 8 jam kemudian tidak apa apa boleh makan
bubur ( lanjutkan 1 minggu )
Perhatikan posisi tidur , jangan sampai daerah
operasi tertekan.
Rawat luka pada hari ke 2 - 3 , angkat jahitan
hari ke-7.
Follow-Up
Tampon hidung dilepas hari 3-4
Splint septum dilepas hari 10
Gips kupu-kupu dilepas minggu ke-3
Kontrol tiap bulan selama 3 bulan

2
3
2. FRAKTUR M ANDIBULA

a. Diagnosis :
- klinis : maloklusi, false movement
- x-ray mandibula AP/ lateral : garis fraktur (+)
b. Indikasi operasi :
- maloklusi
- tidak stabil
- deformitas

Algoritma decision making


Riwayat kejadian dan pemeriksaan klinis
- trauma, nyeri, edema, parestesi
- maloklusi, deformitas, tidak stabil

Lab / X ray mandibula / panoramik

Fraktur mandibula

Oklusi baik maloklusi


- non displaced - lokasi : condilus, ramus reduksi tertutup +arch bar
- stabil - derajat
displacement condilus, ramus, angulus, corpus simfisis
reduksi
terbuka

diet lunak

plate,wire
c. Operasi :
- plating
- I.O.I.D. Wiring (Interoseus Interdental Wiring)
4
d. Post operatif :
Infus Ringer laktate / Dekstrose 5 % 1 : 4 / hari
( sehari ) .
Antibiotika profilaksis diteruskan tiap 8 jam
sampai 3 kali pemberian .
Kontrol luka operasi bila tidak ada penyakit
penyerta lainnya bisa poliklinis pada hari ke 4
pasca bedah.
angkat jahitan kulit hari ke-7
Diet halus 1 bulan
I.D. wiring dilepas setelah 1 bulan
à fisioterapi buka tutup mulut
plat dilepas setelah 3 bulan (union)
kontrol foto tiap bulan sampai union
Kumur larutan antiseptik setiap habis makan

5
6
3. FRAKTUR M AKSILA
a. Diagnosis :
- klinis : maloklusi,floating maksila
- x ray – Water's : garis fraktur (+)
Le Fort I - transversal bawah
Le Fort II - piramidal
Le Fort III - transversal atas
b. Konsevatif :
- oklusi baik diet lunak
- tidak floating
c. Indikasi operasi :
- maloklusi
- floating
- trismus
d. Operasi :
- plating
- suspensi
LeFort I dan LeFort II :
zigomatikosirkumferensial + I. D. wiring
LeFort III :
frontosirkumferensial + I. D. wiring
e. Post operatif :
- infus (puasa) 2 hari
- hari ke-4 rawat jalan
- angkat jahitan hari ke-7
7
- diet cair 1 bulan
- kumur larutan antiseptik setiap habis makan
- bulan ke-2 arc bar bawah dilepas
à - fisioterapi buka tutup mulut
- diet halus
- bulan ke-3 arc bar atas dan suspensi
dilepas
- diet lunak 1 bulan
- kontrol foto Water's diulang tiap bulan
sampai union.

8
9
4. FRAKTUR ZIGOM A
a. Diagnosis :
- klinis : deformitas, nyeri tekan, (diplopia),
(enoptalmus), (maloklusi), gangguan gerakan
mata ke kranial, hiperestesi
- radiologist : x ray - Water's : garis fraktur (+)
- (Towne)
b. Indikasi operasi :
- deformitas/ kosmetik
- diplopia
- hiperestesi N. infraorbitalis
c. Operasi :
Reposisi (Gillies)

berhasil tidak berhasil


dan stabil atau berhasil tetapi
tidak stabil

Interosseus wiring atau plating

NB :berhasil : simetris antara kanan dan kiri


stabil : tidak terjadi impresi lagi pada penekanan ringan.
d. Post operatif :
- angkat jahitan hari ke-5
- kontrol foto tiap bulan sampai union
- plat diangkat setelah 3 bulan.
10
11
5. KORPUS ALIENUM
a. Diagnosis :
- klinis : luka masuk (+)
- radiologis :
• x-ray kepala (AP, lateral, Water's) atau leher
(AP, lateral)
• (CT scan) untuk korpus alienum yang non
radio opak
b. Indikasi : korpus alienum
c. Operasi :
- ekstraksi
• letak superfisial (teraba dari luar) :
anestesi lokal
• letak dalam : anestesi umum dengan
bantuan TV monitor
d. Post operatif :
- sadar betul à minum
6 jam makan
taa
- keluar rumah sakit kari ke-2
- angkat jahitan kulit hari ke-7
NB : Untuk pengambilan korpus alienum yang letaknya dekat
dengan rongga mulut, faring, rongga hidung, maka sebelum
pengambilan korpus alienum harus dipasang tampon orofaring untuk
mencegah lepas dan masuknya korpus alienum kedalam trakea /
esofagus pada saat eksplorasi.
12
Operasi dikerjakan emergensi dengan narkose bila ada
perdarahan, gangguan jalan napas, lesi syaraf. Dalam hal
demikian selain ekstraksi korpus alienum juga dikerjakan repair struktur
yang rusak

13
6. TUMOR PAROTIS
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan di regio pre/ infra/ retro
aurikuler, daun telinga terangkat ke atas
- (sialografi) bila diduga kista retensi
(kistik)
- (sitologis / FNAB)
b. Indikasi operasi :
- neoplasma
- kista
c. Tindakan operasi :
Parotidektom i : operasi mengangkat kelenjar
parotis dengan melakukan preservasi nervus
fasialis
Superfisial parotidectomy
Tindakan operasi mengangkat kelenjar parotis
lobus superfisialis dengan melakukan preservasi
nervus fasialis.
Total parotidectomy
tindakan operasi untuk mengangkat seluruh
kelenjar parotis dengan melakukan preservasi
nervus fasialis.
Radical parotidectomy
tindakan operasi untuk mengangkat seluruh
kelenjar parotis tanpa melakukan preservasi

14
nervus fasialis
Extended Radical parotidectomy
Tindakan operasi untuk mengangkat seluruh
kelenjar parotis dan struktur sekitarnya yang
terkena keganasan termasuk nervus fasialis, os
zygomaticus, os mandibula, dan kulit pipi yang
terkena dangan sayatan yang adekuat.

Parotidektomi superfisial

potong beku

(-) (+)

selesai parotidektomi total

potong beku
In. subdigastrikus

(-) (+)

selesai RND
pasang drain redon

d. Post operatif :
- infus 1 hari
sadar baik à boleh minum 8 jam taa,2 hari
makan bubur 15

nasi
- drain Redon dilepas bila produksi < 10 ml/ hr
à KRS
- angkat jahitan hari ke-7
- radioterapi 4 – 6 minggu post operatif untuk
karsinoma parotis yang :
§ derajat keganasan tinggi
§ T3 / T4
§ lobus profundus
§ lekat dengan N.VII
§ ada residu
§ mikroskopis tidak radikal
§ residif
e. F o l l o w u p :
Follow-Up
Tahun ke 1 : tiap 3 bulan
Tahun ke 2 : tiap 4 bulan
Tahun ke 3, 4 : tiap 6 bulan
Tahun ke 5 : setiap tahun

16
7. TUM OR GLANDULA SUBM ANDIBULA
a. Diagnosis :
- Klinis : benjolan di trigonum submandibula
17
palpasi bimanual, (teraba dari luar dan
intraoral)
- (sialografi) : bila diduga kista retensi (kistik)
- (sitologi / FNAB)
b. Indikasi operasi :
- neoplasma
- kista
c. Tindakan operasi :
bila fasilitas FNAB (+)
- jinak : eksisi tumor beserta glandula
submandibula
- ganas : deseksi submandibula

Diseksi Submandibula : Pengangkatan kelenjar


liur submandibula berikut kelenjar getah
bening pada trigonum submandibula (
batas : margo mandibula – m.digastrukus
venter posterior – m. digastrikus venter
anterior kontralateral ) dan kelenjar getah
bening serta jaringan lunak sekitarnya

Bila fasilitas FNAB tidak ada :


- diseksi submandibula
- pasang drain Redon
18
d. Post operatif :
- infus 1 hari
- diet bubur 2 hari
- drain dilepas bila produksi < 10 ml/ hari à rawat
jalan
- angkat jahitan hari ke-7
- radioterapi 4 – 6 minggu post operatif untuk
tumor ganas yang:
§ derajat keganasan tinggi
§ T3 / T4
§ melekat N. lingualis / N. hipoglosus
§ mikroskopis tidak radikal
§ ada residu
§ residif
e. Follow up :
lihat follow up neoplasma kepala leher

19
8. RANULA
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan di bawah lidah, dinding tipis,
20
kistik
b. Indikasi Operasi :
- kista retensi
c. Operasi :
- eksisi parsial + marsupialisasi
d. Post operatif :
- infus (puasa) 1 hari
- diet bubur 2 hari
- kumur larutan antiseptik
- rawat jalan hari ke-3

21
9. KISTA DUKTUS TIROGLOSUS
Duktus yang menandai jaringan bakal tiroid akan
bermigrasi dari foramensekum di pangkal lidah ke
daerah di ventral laring dan mengalami obliterasi .
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan midline, setinggi hioid, batas
jelas, (kistik), bergerak dengan menelan dan
dengan menjulurkan Iidah
b. I n d i k a s i o p e r a s i :
- semua kista duktus tiroglosus
c. Tindakan operasi:
- ekstirpasi
pengangkatan kista dengan memotong
kartilago hyoid (1/2 cm pada tempat
menempelnya saluran), mengangkat
seluruh panjang saluran yang menuju ke
pangkal Iidah.
- Pasang drain Redon
d. Post operatif:
- infus 1 hari, sadar betul boleh minum
8 jam makan bubur
taa
2 hari makan nasi

22
- drain dilepas bila produksi < 10 ml/ hari à
rawat jalan
- angkat jahitan hari ke-7

23
10. STRUM A NODOSA
a. Diagnosis
- klinis : benjolan pada trigonum koli
anterior, batas jelas, konsistensi kistik/
kenyal/ padat/ keras, bergerak pada saat
menelan
§ uninodosa : bila benjolannya tunggal
§ multinodosa : bila benjolannya lebih
dari satu
§ toksika : bila ada gejala hipertiroidi
§ non-toksika : bila tidak ada gejala
hipertiroidi
- laboratoris : (T3, T4, TSH) bila ada gejala
hipertiroidi
- BMR : harga normal antara -10 s/d +10,
dikerjakan di bangsal
- (x-foto leher AP/ lateral) : untuk
- struma yang besar
- curiga ganas
- (x-foto toraks, AP/ lateral) : untuk struma yang
sebagian masuk retrosternal
- (sitologis / FNAB) : untuk
- struma uninodosa
- curiga ganas

24
b. Indikasi operasi :
- keganasan
- penekanan
- toksik
- kosmetik
c. Tindakan operasi :
a) Struma uninodosa / multinodosa curiga
ganas
Subtotal lobektomi à
VC (-) à operasi selesai
(+) à -1 sisi dan faktor prognostik baik
à hemitiroidektomi
-2 sisi / faktor prognostik jelek
à tiroidektomi total
ln (+) à VC à (-) à operasi selesai
(+) à FND (Functional
Neck Dissection)
b) Struma multinodosa
- 1 sisi à lobektomi subtotal
- 2 sisi à tiroidektomi subtotal
NB: jangan meninggalkan jaringan tiroid
yang patologis
c) Struma uninodosa / multinodosa toksika
- pengelolaan seperti M.Bascdow
- pasang drain Redon
25
d. Post operatif :
- infus 1 hari, sadar betul boleh minum
8 jam makan bubur
taa
2 hari
makan nasi
- drain dilepas bila produksi < 10 ml/ hari
à rawat jalan
- angkat jahitan hari ke-7
- periksa T3, T4, TSH 1 bulan post operatif
(untuk yang tindakan operasinya bukan
tiroidektomi total)
e. Follow up :
- tergantung hasil PA (jinak atau ganas)
- lihat follow up neoplasma kepala leher

NB : Struma retrosternal
Konsultasi pre operatif kepada Divisi Bedah
Toraks Kardiovaskular.
§ Bila struma tidak dapat diambil dari atas
(leher) à sternotomi
§ Bila terdapat gejala hipertiroidi (Toxic Adenoma),
maka harus diberi obat antitiroid sampai status
hormonalnya normal baru dilakukan tindakan
operatif.
26
Komplikasi operasi
§ Perdarahan
§ Bila darah di botol Redon > 300 ml per 1
jam, perlu dilakukan re-open
§ Lesi n. laringius superior
§ Kerusakan n.rekuren

Perawatan Pasca bedah


Pascabedah penderita dirawat di ruangan selama 1-4
hari, diobservasi kemungkinan terjadinya komplikasi
dini yang membahayakan jiwa penderita seperti
perdarahan dan obstruksi jalan nafas. Drain Redon
dilepas setelah 24 jam < 10 cc/24 jam, dan jahitan
luka pembedahan diangkat pada hari ke 7.

27
11. KARSINOM A TIROID DEFERENSIASI
BAIK
(TIPE PAPILER DAN FOLIKULER)

a. Diagnosis
- klinis :
- (suara parau, sesak, gangguan menelan)
- benjolan di trigonum leher anterior
sebelah bawah, tidak nyeri, batas jelas,
keras, mobilitas terbatas, bergerak ke
atas saat menelan, pulsasi a. karotis di
posterolateral (tanda Berry), ada
pembesaran kelenjar getah bening leher,
ada benjolan yang pulsatif pada tulang
(kranium, sternum, pelvis)
- radiologis :
- x-foto leher AP/ lateral à kalsifikasi (+),
(pendesakan/ penyempitan trakea)
- toraks AP à untuk melihat metastase
- sitologis / FNAB : sel ganas (+)
(sidikan Tc whole body) untuk melihat
metastase
NB. : Seringkali gambaran klinis karsinoma tiroid
deferensiasi baik mirip sekali dengan struma
nodosa biasa, tanpa gejala tambahan.

28
b. Indikasi operasi : keganasan
c. Operasi :
hemitiroidektomi
VC

(+) (-) / ragu

faktor faktor
prognostik prognostik
jelek baik

tiroidektomi total operasi selesai

PA
Bila N (+) àFND
Bila M (+) - resektabel à eksisi
- non-resektabel à radiasi interna
(I131)
NB.
Bila hasil VC false negative = VC (-), PA (+), tergantung jenis
karsinoma tiroid :
- tipe papiler/ folikuler

29
- bila faktor prognostik baik semua à tak perlu operasi
ulang
- bila faktor prognostik ada yang jelek àoperasi ulang
(tiroidektomi total)
- tipe meduler à operasi ulang (tiroidektomi total)

Komplikasi dini paska bedah


Perdarahan
Bila darah di botol Redon > 300 ml per 1 jam,
perlu dilakukan re-open. Jika perdarahan arterial,
drain Redon kurang cepat menampung perdarahan
dan darah mengumpul pada leher membentuk
hematoma dan menekan trakea sehingga penderita
sesak napas..
Lakukan intubasi. Atau tusukkan Medicut no.12
perkutan menembus membran krikotiroid.
Luka operasi dibuka dan evakuasi bekuan darah
Lesi n. laringius superior
Cedera pada cabang eksternus mengakibatkan
perubahan tonus suara penderita, bila berbicara agak
lama maka penderita merasa capek dan suara makin
menghilang.
Cedera pada cabang internus mengakibatakan
penderita tersedak bila minum air.

30
Kerusakan n.rekuren
Bila waktu pembedahan kedua syaraf rekuren
diidentifikasi maka kemungkinan paralise akibat
kecelakaan dilaporkan hanya 0-0,6 %. Gangguan
yang sifatnya transien pada 2-4 % dan akan sembuh
sendiri dalam beberapa minggu atau bulan.
Hipoparatiroidism
Hipokalsemia transien dapat terjadi 1-2 hari
pasca-bedah. Oedema pada paratiroid karena
manipulasi dapat menambah terjadinya
hipoparatiroidism transien.
Bila timbul gejala klinis seperti parestesi, kram,
kejang, perlu diberi terapi dengan pemberian pelan
intravena kalsium glukonat 10 % sebanyak 10 ml,
disertai kalsium per-oral. Terjadinya
hipoparatiroidism permanen bila kel.paratiroid
terambil sebanyak 2 buah atau lebih, atau terjadi
kerusakan vaskularisasinya. Untuk mencegah hal
ini dianjurkan untuk melakukan autotransplantasi
kel. paratiroid pada m. sternokleidomastoideus.
Autotransplantasi kel.paratiroid ini memiliki daya
hidup yang tinggi
Hipotiroidism
Hipotiroidism setelah tiroidektomi subtotal terjadi
bila sisa jaringan tiroid yang ditinggalkan kurang
banyak.
31
Perawatan Pascabedah
Pasca-bedah dirawat di ICU 1 malam, OAT
diteruskan 2 hari, Lugol distop, Propanolol
tapering off, Drain dilepas bila produksi <10 ml/hr,
dan Angkat jahitan hari ke 7.

32
12. KARSINOM A TIROID) DEFERENSIASI
JELEK
(UNDEFFERENTIATED / ANAPLASTIK)

a. Diagnosis :
- klinis :
- pertumbuhan tumor cepat
- suara parau, sesak, disfagia
- benjolan di trigonum leher anterior bagian
bawah, batas tak jelas, padat keras,
sedikit/ tidak bergerak saat menelan,
mobilitas terbatas
- tanda Berry (+)
- radiologis :
- x-foto leher AP/ lateral à kalsifikasi (+),
(pendesakan / penyempitan trakea)
- toraks AP à untuk melihat metastase
- sitologis / FNAB : sel ganas (+)
yang undefferentiated
- (sidikan Tc whole body) untuk melihat metastase
b. Terapi : radiasi eksterna

33
FAKTOR PROGNOSTIK
KARSINOMA TIROID DEFERENSIASI BAIK
Sistem AMES (Age, Metastases, Extension, Size)

PROGNOSIS PROGNOSIS
FAKTOR
BAIK JELEK
Umur Wanita < 50 > 50 thn
thn
Pria < 40 thn > 40 thn
Metastase (-) (+)
Ekstensi (-) (+)
ekstrakapsuler
Ukuran < 5 cm > 5 cm

34
13. M ORBUS BASEDOW
a. Diagnosis:
- klinis :
- benjolan pada trigonum koli anterior,
batas tak jelas, konsistensi lunak,
bergerak saat menelan
- gejala hipertiroidi (+)
- laboratoris : T3, T4 tinggi dan TSH rendah
b. Indikasi operasi : struma toksika
c. Persiapan operasi :
1 – 3 bulan
Hipertiroid eutiroid
obat anti tiroid
Lugol
7-14
hari
operasi
d. Operasi : tiroidektomi subtotal
e. Post operatif :
- infus 1 hari
sadar betul boleh minum
6 jam makan bubur
taa
makan nasi 35
2 hari

- obat antitiroid diteruskan 2 hari


- Lugol stop
- Drain dilepas bila produksi < 10 ml/ hari à
rawat jalan
- Angkat jahitan hari ke-7

36
37
14. KISTA RADIKULER / FOLIKULER
a. Diagnosis :
- klinis: benjolan pada mandibula / maksila
- radiologis :
mandibula : AP / lateral / (Eisler) /
(Panoramik) + hap
maksila : AP / lateral / Water's + hap
bayangan kista/ radiolusen batas jelas,
nampak bayangan akar gigi
menghadap kista (kista radikuler), atau
mahkota gigi menghadap kista (kista
folikuler)
b. Indikasi operasi : semua kista radikuler /
folikuler
c. Operasi :
- Ekskokleasi
pengerokan mukosa dinding kista,
pencabutan gigi yang bersangkutan,
pembuangan dinding kista yang menonjol.
- tampon dalam rongga kista keluar lewat
irisan:
§ kulit submandibula (untuk kista di
mandibula)
38
§ mukosa labiogingiva (untuk kista di
maksila)

d. Post operasi :
- infus (puasa) 2 hari
- hari ke-3 tampon dilepas
- hari ke-4 rewat jalan

39
40
41
42
43
44
15. NEOPLASM A JINAK M ANDIBULA

a. Diagnosis :
- klinis : benjolan pada mandibula, tumbuh
lambat, batas tak jelas, padat keras,
menyatu dengan mandibula
- radiologis : x-ray à AP/ lateral / (Eisler) /
(Panoramik) bayangan radiopak radiolusen
batas jelas
- (sitologis / FNAB)
b. Indikasi operasi : neoplasma
c. Operasi : tergantung luasnya proses
- eksisi osteotomi
- reseksi marginal
- reseksi segmental
- hemimandibulektomi
- subtotal mandibulektomi
d. Rekonstruksi :
- intermediate permanent à graft tulang,
atau :
- intermediate temporer à K.wire / plat
6 bulan
45
delayed pemanent à graft
tulang

e. Post operatif :
- infus (puasa) 1 hari
- sonde lambung 7 – 10 hari, kemudian coba
diet peroral
- hari ke 3 setelah makan per oral bila:
§ infeksi (-)
§ kebocoran (-) à rawat jalan
- kumur larutan antiseptik setiap habis
makan
- angkat jahitan kulit hari ke-7
f. Follow up : lihat follow up neoplasma kepala
leher
NB.
Displasia fibrosa (neoplasma like lesion)
Kecil à reseksi
Luas à osteotomi koreksi
(diratakan, disesuaikan dengan sisi yang normal)
Ameloblastoma mandibula
Gambaran radiologis :
- multikistik / honeycomb appearance / soap bubble
appearance
- unikistik dengan pinggiran yang lobulated

46
47
48
16. NEOPLASM A GANAS M ANDIBULA
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan pada mandibula, tumbuh
cepat, batas tak jelas, padat/ kenyal/ keras,
menyatu dengan mandibula
- radiologis : AP/ lateral / (Eisler) /
(Panoramik) : bayangan radiolusen, batas
tak jelas, bercak kalsifikasi/ sun-ray
appearance, destruksi (+)
- (sitologis / FNAB)
b. Indikasi operasi : neoplasma
c. Operasi : tergantung luasnya proses
- reseksi marginal
- reseksi segmental
- hemimandibulektomi
- subtotal mandibulektomi bila N (+) : RND
d. Rekonstruksi :
Intermediate temporer à K.wire
1 tahun
Kambuh (-)
delayed permanent à graft tulang
e. Post operatif :

49
- infus (puasa) 1 hari
- sonde lambung 7 – 10 hari, kemudian coba
diet peroral
- hari ke-3 setelah makan per oral :
§ infeksi (-)
§ kebocoran (-) à rawat jalan
- kumur larutan antiseptik setiap habis makan
- angkat jahitan kulit hari ke-7
- radioterapi : 4 – 6 minggu post operatif

f. Follow up :
lihat follow up neoplasma kepala leher

50
51
52
17. NEOPLASM A JINAK M AKSILA
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan pada maksila, tumbuh
lambat, batas tak jelas, padat keras
- radiologis : x-ray AP / lateral / Water's :
bayangan radioopak / radiolusen, batas
jelas
- (CT Scan)
- (sitologis / FNAB)
b. Indikasi operasi : neoplasma
c. Tindakan operasi : tergantung luasnya proses
- maksilektomi parsial
- maksilektomi total
§ alih tandur kulit (Thiersch)
§ untuk penderita tidak mampu: pasang
tampon
§ untuk penderita mampu: protese
§ pipa nasogastrik
d. Post operatif :
- infus (puasa) 2 hari
- sonde lambung 7 – 10 hari
53
- hari ke-5 tampon dilepas, angkat jahitan
penyangga tampon
- hari ke-7 coba makan per oral, angkat
jahitan kulit
- kumur larutan antiseptik setiap habis
makan
- hari ke-10 pipa nasogastrik dilepas (bila
makan per oral baik)
- hari ke-12 à rawat jalan
e. Follow up :
lihat follow up neoplasma kepala leher

NB.
Displasia Fibrosa (neoplasma like lesion)
kecil à reseksi
luas à osteotomi koreksi
(diratakan, disesuaikan dengan sisi
yang normal)

54
18. NEOPLASMA GANAS MAKSILA
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan pada maksila, tumbuh
cepat, batas tak jelas, infiltrasi ke pipi/
palatum orbita/ nasal
- radiologis : x-ray AP / lat / Water's :
destruksi tulang (+)
- (CT Scan)
- (sitologis / FNAB)
b . Indikasi operasi : neoplasma, kecuali limfoma
maligna
c . Tindakan operasi :
- tergantung luasnya proses:
§ maksilektomi parsial
§ maksilektomi total
§ maksilektomi radikal
- alih tandur kulit
- untuk penderita tidak mampu: pasang
tampon
- untuk penderita mampu: pasang protese
d. Post operatif :
55
- infus (puasa) 1 hari
- sonde lambung 7 – 10 hari
- hari ke-5 tampon dilepas, angkat jahitan
penyangga tampon
- hari ke-7 coba makan per oral, angkat
jahitan kulit
- hari ke-10 pipa nasogastrik dilepas
(bila makan per oral baik)
- kumur larutan antiseptik setiap habis
makan
- hari ke-12 à rawat jalan
- radioterapi ajuvan 4 - 6 minggu post
operatif
e. F o l l o w u p : lihat follow up neoplasma
kepala leher

56
19. TORUS PALATINUS

a. Diagnosis :
- klinis : benjolan pada palatum durum,
bentuk simetris seperti buah pala ( ada
celah di tengah), keras, menyatu dengan
palatum durum
b. Indikasi operasi :
- gangguan bicara
- gangguan menelan
- mengganggu protese
- sering infeksi
c. Tindakan operasi :
eksisi osteotomi, tampon "overtight"
d. Post operasi :
- infus (puasa) 1 hari
- diet bubur
- kumur larutan antiseptik setiap habis
makan
- tampon dilepas hari ke-4 à rawat jalan
57
20. EPULIS
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan pada gingiva, bertangkai,
kemerahan, kenyal
- (patologis / FNAB)
b. Indikasi operasi : neoplasma
c. Tindakan operasi:
Ekskokleasi (eksisi, ekstraksi gigi yang
bersangkutan, kuretase)
d. Post operatif :
- infus ( puasa ) 2 hari
- hari ke 3 makan bubur
- hari ke-4 à rawat jalan
- kumur larutan antiseptik setiap habis makan

58
21. NEOPLASM A GANAS RONGGA M ULUT
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan dirongga mulut,tumbuh
cepat, indurasi (+), infiltrasi (+), bentuk bisa
eksofitikkndofitik/ ulseratif
- (radiologis) : destruksi tulang yang terinfiltrasi
- patologis / biopsi
b. Indikasi operasi : neoplasma ganas
c. Tindakan operasi :
- tergantung letak dan luas proses
- eksisi luas, 1 – 2 cm tiga dimensi dari batas
tepi tumor
- pemeriksaan VC radikalitas dari tepi eksisi
- bila N (+) operabel à RND
- penutupan defek tergantung letak dan
luasnya.
d. Post operatif :
- infus (puasa) 1 hari
- sonde lambung 7 – 10 hari, kemudian coba
diet per oral
59
- makan bubur halus 2 minggu
à bubur kasar 2 minggu
à nasi
- kumur larutan antiseptik setiap habis
makan
- angkat jahitan kulit hari ke-7
- hari ke-14 bila :
§ infeksi luka (-)
§ kebocoran (-) à rawat jalan
- radioterapi 4 – 6 minggu post operatif
e. Follow up :
lihat follow up neoplasma kepala leher.

NB.
Trakeotomi profilaktik preoperatif untuk neoplasma yang
cepat sekali pertumbuhannya (sarkoma). Trakeotomi ini
berguna juga untuk keperluan narkose saat operasi

60
22. FLEGM ON DASAR M ULUT
a. Diagnosis
- klinis : pembengkakan submandibula, nyeri,
panas badan (+), palpasi hangat, (trismus),
(sesak napas), (sakit gigi sebelumnya)
b. Indikasi operasi : flegmon
c. Tindakan operasi :
- insisi (anestesi lokal) submandibula panjang
minimum 6 cm, memotong m. milohioid,
menembus rongga sublingual
- periksa kultur dan test kepekaan
- pasang drain handschoen sampai rongga
sublingual
d. Post operatif :
- sonde lambung 5 hari
- luka à kompres BWC tiap hari
- antibiotik :
Gentamisin inj. 1,5 mg/ kg BB/ dosis i.v 3
kali/ hari + Klindamisin inj. 300 mg/ dosis

61
i.v 3 kali/ hari (Metronidasol sup 500 mg/
dosis 3 kali/ hari)
Sesudah ada basil kultur, maka
antibiotik diberikan sesuai hasil kultur
- analgesik
- drain dilepas pada hari ke-3, bila sudah tidak
produksi
- kumur dengan larutan antiseptik 3 kali/
hari
- hari ke-6 à rawat jalan
Antibiotik : Klindamisin oral 3 x 300 mg/
hari
Analgesik
e. Follow up :
- proses infeksinya
- cumber infeksi :
gigi karies (+) à x-foto mandibula AP /
lateral / (Eisler)
bila osteomielitis :
(+) à terapi
(-) à konsul Poli Gigi

62
23. HIGROM A LEHER
a. Diagnosis :
- klinis : benjolan di leher terutama regio koli
lateral, multilobuler, kistik, ada bagian
dinding yang tipis, kebanyakan ada sejak
lahir
- transiluminasi (+)
b. Indikasi operasi :
- ukuran besar
- penekanan
- perdarahan di dalam higroma
c. Tindakan operasi :
- Ekstirpasi
bila sulit melepaskan dinding yang melekat
struktur penting (AVN), dinding tersebut
ditinggalkan.
- pasang drain Redon
d. Post operatif :
- infus 1 hari
63
sadar betul boleh minum
8 jam makan bubur
taa
2 hari
makan nasi
- drain dilepas bila produksi < 10 ml/ hari à
rawat jalan
- Angkat jahitan hari ke-7

NB.
Bila tidak ada komplikasi (obstruksi jalan napas bagian
atas/ esofagus, abses) maka operasi dilakukan setelah
memenuhi kriteria triple ten (BB 10 pound, usia 10 minggu,
Hb 10 g%).
Bila terjadi komplikasi tersebut di atas maka
komplikasi diatasi dulu dengan :
§ obstruksi jalan napas bagian atas : trakeotomi
§ obstruksi esofagus: pipa lambung, bila gagal -
gastrostomi
§ abses : insisi + drainase
operasi definitif dikerjakan tetap setelah memenuhi
kriteria triple ten

64
24. LIMFADENOPATI LEHER

A. Limfadenitis
B. Limfoma maligna
C. Metastase keganasan

Pemeriksaan pendahuluan
a. Klinis :
- adakah tumor primer di kepala / leher
termasuk intra oral ? à metastase
- adakah limfadenopati ditempat lain (leher
sebelahnya, aksila, inguinal, hepato /
splenomegali) ? àlimfoma maligna
- adakah bentukan "packeted" ? à
limfadenitis tbc
- adakah nyeri ? à limfadenitis akut/
subakut
- adakah sumber infeksi dikepala leher
termasuk di rongga mulut ? àlimfadenitis
akut/ subakut
65
b. Laboratoris :
- DL à lekositosis pada limfadenitis akut/
subakut
- Shift to the right pada limfadenitis kronis
- Hb rendah pada limfoma maligna
- hapusan darah ada sel muda pada limfoma
maligna
- TB-DOT (+) pada limfadenitis tbc
- IgG, IgM toxoplasma (+) pada
toxoplasmosis kgb
c. Konsultasi THT : untuk dugaan metastase dari
karsinoma nasofaring (metastase pada leher
belakang atas)
d. Sitologis / FNAB (Patologis / biopsi terbuka)

24. A – 1. LIM FADENITIS AKUT / SUBAKUT


a. Diagnosis :
- klinis :
- nyeri,panas badan / sumer
- (sumber infeksi dari kulit, gigi, mulut)
- limfadenopati tunggal atau multipel,
nyeri tekan (+/-)
- laboratoris: LED meningkat, leukosit
meningkat / normal

66
b. Terapi :
- kloksasilin 3 x 500 mg/ hr selama 5 – 7
hari
- analgesik bila perlu

c. I n d i k a s i o p e r a s i :
bila terjadi abses à insisi + drain handschoen
d. F o l l o w - u p :
bila bertambah besar atau banyak à FNAB /
biopsi

67
24. A – 2. LIM FADENITIS KRONIS NON-
SPESIFIK
a. Diagnosis :
- klinis :
- limfadenopati tunggal atau multipel,
tidak nyeri
- (sumber infeksi dari gigi)
- laboratoris : LED meningkat / normal,
leukosit normal
b. Terapi :
kloksasilin 3 x 500 mg selama 7 – 14 hari
c. Indikasi operasi : bila gagal dengan
pengobatan dan ada keluhan kosmetik atau
penekanan
d. Operasi :
- eksisi à PA
- drain handschoen
e. Post-operatif :
- drain dilepas hari ke-4
- angkat jahitan hari ke-7

68
f. Follow-up :
tergantung hasil PA

24. A – 3. LIM FADENITIS KRONIS SPESIFIK


1. Limfadenitis tuberkulosa
2. Limfadenitis toksoplasma

24. A – 3. 1. LIM FADENITIS TUBERKULOSA


a. Diagnosis :
- klinis : pembesaran kgb, seringkali multipel,
tidak nyeri, saling melekat satu sama lain
("packeted"), (sikatriks, ulkus menggaung
berwarna livide pada tepinya, sinus)
- Laboratoris :
§ DL : LED meningkat, shift to the right
§ TB-DOT : (+)
- radiologis :
§ x-foto toraks : untuk melihat apakah ada
fokus primer di paru
- sitologis / FNAB (patologis / biopsi)
b. Terapi medikamentosa:
a) fase intensif, dosis tunggal, selama 4 - 8
minggu
69
Nama obat Dosis
Dewasa Anak
Isoniazid 400 mg/ hari 10 – 20 mg/ Kg/ hari
+ (maks 300 mg)
Rifampisin BB < 50 kg 10 – 20 mg/ Kg/ hari
450 mg/ hari (maks 600 mg)
+ BB > 50 kg
600 mg/ hari
Pirazinamid 25-35 mg/k g/ hr 25-30 mg/kg/hr
(maks I g dibagi 2 dosis)

b) fase lanjutan, dosis tunggal, selama 4 – 7 bulan

Nama obat Dosis


Dewasa Anak
Isoniazid 400 mg/ hari 10 – 20 mg/ Kg/ hari
+ (maks 300 mg)
Rifampisin 450 – 600 gr 10 – 20 mg/ Kg/ hari
(maks 600 mg)

c. Indikasi operasi :
Bila setelah 3 minggu pemberian
antituberkulosa terdapat :

70
- persisten, terutama yang menekan struktur
penting daerah leher.
- abses dingin
- sinus
Pre operatif :
Kemoterapi (tuberkulostatik) selama 3 minggu
d. Operasi :
- Eksisi seluruh kelenjar getah bening yang
terkena proses (kalau perlu melalui
beberapa irisan transversal yang sejajar).
- Pasang drain Redon
Bila ada abses yang besar à insisi dulu, pasang
drain " handschoen / Penrose "
Bila ada sinus à eksisi
e. Post operatif :
- infus 1 hari
sadar betul boleh minum
6 jam makan bubur
taa
- obat tuberkulostatik sesuai dengan protokol di
atas
- drain Redon dilepas bila produksi < 10 ml/
hari, drain ”handscoen / Penrose” diangkat
hari ke-4
- angkat jahitan hari ke-7

71
f. Follow up :
tiap bulan periksa:
- klinis
- laboratoris, LFT, SGOT, SGPT
- TB-DOT
minimal dilakukan sampai 1 tahun setelah
selesai pengobatan.
NB.
Penggunaan obat Pirazinamid / Rifampisin jangka lama
dapat mengganggu faal hati. Untuk penderita yang
mempunyai gangguan faal hati, maka obat yang diberikan
adalah :

Nama obat Dosis


Dewasa Anak Lama
Isoniazid 400 mg/ hari 10 – 20 mg/ Kg/ hari 12 – 18 bulan
+
Rifampisin 15 – 25 mg/ kg/ hr 10 – 20 mg/ Kg/ hari 12 – 18 bulan
+
Pirazinamid 25 – 35 mg/kg/ hr 25 – 30 mg/kg/hr Dewasa:
2 – 3 bulan
Anak 1 bulan

72
24. A – 3. 2. LIMFADENITIS TOKSOPLASMA
a. Diagnosis :
- klinis : limfadenopati multipel atau tunggal,
tidak nyeri, satu sisi atau dua sisi leher
- laboratoris : IgG dan atau IgM toksoplasma
meningkat
- sitologis / FNAB
- (patologis / biopsi)
b. Terapi :
Sulfaguanidin + trimetoprim (Bactrim F) 2 x 1/
hr, atau Fansidar 1 x 1/ hr selama 1 – 2 bulan
Pada awal terapi bisa ditambahkan Klindamisin
3 x 300 mg/ hr selama 7 hari
c. Indikasi operasi :
Bila gagal dengan terapi medikamentosa dan
ada keluhan penekanan atau kosmetik
d. Operasi :
Eksisi, pasang drain Redon (bila besar) atau
handschoen bila kecil
e. Post-operatif :
73
- infus 1 hari
- sadar betul boleh minum
6 jam makan
taa
- drain Redon dilepas bila produksi < 10 ml/
hr, drain handschoen dilepas hari ke-4
- angkat jahitan hari ke-7
- obat antitoksoplasma diberikan sampai 1
bulan
- analgesik

74
24. B. LIMFOMA MALIGNA

a. Diagnosis :
- klinis : pembesaran kgb tidak nyeri, multipel
atau tunggal, satu regio atau banyak
r e g i o , t e r m a s u k (hepato/splenomegali)
- laboratoris :
§ DL à Hb rendah
§ Hapusan darah à sel muda (+)
- radiologis
§ x-foto toraks lihat kgb mediastinim
§ USG abdomen à lihat kgb para-aortal,
hepar, lien
- sitologis / FNAB
- (patologis / biopsi)
. Staging :
b
Biopsi sumsul tulang diperlukan untuk staging
Std I : mengenai 1 regio
Std II : mengenai lebih 1 regio, semua di
atas diafragma
Std III : m e n g e n a i l e b i h d a r i 1 r e g i o , d i
75
a t a s d a n dibawah diafragma
Std IV : metastase jauh, pada organ
diluar kgb

c. Indikasi operasi :
Std I yang terbatas pada trigonum submental
dan atau trigonum submandibula : biopsi
eksisional, pasang drain
Std II – IV : biopsi sedapat mungkin
diambil 1 kgb utuh, pasang drain handschoen
d. Post-operatif ( biopsi eksisional) :
- infus 1 hari
- sadar betul boleh minum
6 jam makan
taa
- drain Redon dilepas bila produksi < 10 ml/
hari, drain handshoen dilepas hari ke-4
- angkat jahitan hari ke-7
e. Terapi lanjutan :
Konsultasi Bagian. Hematologi

76
24. C. METASTASE PADA KGB LEHER
a. Diagnosis :
- klinis : Cari tumor primer di kepala dan
leher termasuk intraoral
Untuk metastase pada kgb supraklavikula kiri,
tumor primer juga harus dicari di paru-paru,
payudara, ginjal, kolon, ovarium, prostat,
uterus, testis
metastase kgb asal tumor primer
§ pre-aurikular : kulit wajah
§ submental : bibir, dasar mulut
bagian depan
§ submandibu lar : kulit wajah, dasar
mulut, lidah bagian
depan
§ subdigastrik : lidah sisi lateral dan
dasar, palatum
§ leher posterior atas : nasofaring
§ leher posterior bawah : tiroid, nasofaring
§ midjugular : laring, faring
§ jugular bawah : tiroid, esofagus
77
- konsul THT : bila diduga metastase dan
karsinoma nasofaring (metastase kgb leher
belakang atas), atau metastase dari karsinoma
faring (ada suara parau, sesak napas, tapi tak
teraba adanya struma)
- (CT scan kepala / leher)
- (Endoskopi, kalau perlu biopsi)
b. Tentukan operabilitas :
- mobil à operabel
- fixed à inoperable
c. Indikasi operasi :
metastase keganasan, syarat :
1. tumor primer dapat dioperasi
radikal,atau dihilangkan dengan
radioterapi
2. metastase kgb masih operabel
3. tidak ada metastase jauh (Mo)
d. Operasi :
- RND
- FND (khusus metastase dari karsinoma
tiroid def. baik) sedapat mungkin en bloc
dengan tumor primernya, pasang drain
Redon 2 buah
e. Post-operatif :
78
- infus 1 hari
- sadar betul boleh minum
6 jam makan
taa
- drain Redon dilepas bila produksi < 10 ml/
hr
- angkat jahitan hari ke-7
f. Terapi lanjutan :
- Radioterapi ajuvan lokoregional
Indikasi :
- metastase dalam > 3 kgb
- ada pertumbuhan ekstranodal
- high grade malignancy
- (Kemoterapi)

79
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA
BEDAH KEPALA LEHER

A. Profilaktik
B. Terapeutik

A. Profilaktik
a. Indikasi :
a) operasi bersih terkontaminasi :
- tindakan operasi yang melibatkan
rongga mulut / hidung
- fraktur nasal / mandibula / maksila
- tumor rongga mulut / bibir / hidung
/ laring
- tumor dengan ulserasi
b) operasi terkontaminasi :
fraktur maksilofasial terbuka
b. Obat :
Gentamisin 1,5 mg/ kgBB/ dosis i.v
+
Klindamisin 300 mg/ dosis i.v
(Metronidasol 500 mg/ dosis supp)
c. Pemberian :
80
- pada operasi bersih terkontaminasi :
diberikan 1 jam pre operatif atau pada
waktu induksi disusul 3 kali pemberian
dengan interval 8 jam
- pada fraktur maksilofasial terbuka :
diberikan 3 kali/ hari selama 1 – 3 hari
tergantung luasnya luka.

B. Terapeutik
a. Indikasi :
infeksi daerah kepala leher :
- flegmon dasar mulut
- infeksi rongga mulut
- infeksi sekunder pada tumor - infeksi
luka operasi
b. O b a t : i dem profilaksis
c. Pemberian :
- berat :
Gentamisin 1,5 mg/ kgBB/ dosis i.v/ i.m
Klindamisin 300 mg/ dosis i.v/ i.m
(Metronidasol 500 mg/ dosis supp)
diberikan 5 – 7 hari
- ringan :
Klindamisin 300 mg/ dosis oral diberikan 5
– 7 hari Untuk infeksi yang ada hasil kultur

81
dan test kepekaan kuman, maka antibiotik
diberikan sesuai hasil test kepekaan
kuman.
Untuk infeksi rongga mulut, diberikan juga
kumur larutan antiseptik 3 kali/ hari.

82
FOLLOW UP

1. Neoplasm a Kepala Leher


A. Umum
a. Yang diperiksa :
1) Lokal
2) Regional (kgb leher: submental, submandibula
juguler atas-tengah-bawah, trigonum koli
posterior, supraklavikula )
3) Metastase jauh
- hepar
- tulang
- paru
b. Pemeriksaan :
- klinis
- laboratoris : tumor marker
- fungsi hepar : alkali fosfatase
- radiologis : toraks
(tulang)
(USG / abdomen )
(Scan)
(sitologis / FNAB)
83
(patologis / biopsi)

c. Waktu :
Tahun I : tiap 2 bulan
Tahun II : tiap 3 bulan
Tahun III : tiap 4 bulan
Tahun IV : tiap 6 bulan
Tahun V dst : tiap 1 tahun

B. Khusus
Karsinoma Tiroid
a) Jenis papiler / folikuler
Post tiroidektomi total
3 minggu tanpa
hormon tiroid
periksa sidikan I131 whole body

uptake (+) uptake (-)

meta tiroid bed

resektabel tak resektabel

eksisi I131
hormon tiroid
(thyrax 2 x 100 mcg)
84
3 bulan
> 6 ng/ ml hTG < 6 ng/ ml
NB.
- setiap akan periksa hTG, sidikan I131, atau TSH,
hormon tiroid dihentikan selama 3 minggu dulu
- bila memerlukan terapi I131, siklus tersebut
diteruskan sampai tidak ada uptake lagi
- pemeriksaan hTG berikutnya sesuai dengan
jadwal follow-up

Post hemitiroidektomi

faktor prognostik baik faktor prognostik jelek


3 minggu
tanpa hormon tiroid

TSH operasi ulang

(tiroidektomi total)
tinggi normal

follow-up selanjutnya

85
(lihat diagram di atas)
terapi hormon tiroid
3 bulan

TSH

tinggi normal
b) Jenis meduler

Post tiroidektomi total Post hemitiroidektomi

3 minggu operasi
ulang
tanpa hormon tiroid
(tiroidektomi total)

3 minggu

tanpa hormon tiroid


periksa sidikan I131 whole body

uptake (+) uptake (-)

86
meta tiroid bed

resektabel tak resektabel

Eksisi I131

hormon tiroid
(thyrax 2 x
100 mcg)
3
bulan

> 10 ng/ ml
CEA normal
> 100 ng/ ml
kalsitonin
Bila pemeriksaan tumor marker (hTG,
kalsitonin, CEA) normal, maka jadwal pemeriksaan
ulang seperti pada jadwal follow-up.

87
2. Struma Non Neoplasma

Periksa T3, T4, TSH

normal hipotiroid

suplemen
hormon tiroid
(2
bulan)

stop 1 bulan

T3, T4,
TSH

88
dst (sesuai jadwal
follow-up)

3. Morbus Basedow

Periksa T3, T4, TSH

hipertiroid normal hipotiroid

regulasi obat antitiroid


suplemen hormon tiroid

(2 bulan)
18 bulan

stop 1 bulan

89
eutiroid
T3, T4, TSH

kambuh sembuh
dst

(sesuai jadwal follow-up)

operasi ulang

90

Anda mungkin juga menyukai