Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu mendapatkan


perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga. Kehamilan adalah hasil
daripertemuan spermadan sel telur. Dalam prosesnya,perjalanan sperma untuk
menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.

Kehamilan adalah peristiwa penting bagi seorang wanita manapun,


diinginkan atau tidak wanita atau calon ibu hamil akan gelisah dengan
kesehatannya. Lazimnya berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kesehatannya.

Jika ada ibu hamil memeriksakan kandungannya, yang diperiksa semata-mata


faktor fisiknya saja, namun makin lama makin disadari bahwa aspek psikis
(kejiwaan) tidak dapat diabaikan dan dipisahkan dari masalah kesehatan tubuh,
termasuk kesehatan ibu hamil. Pada ibu hamil konflik batin yang dirasakan bisa
beragam, apalagi sejak zaman dulu rasa nyeri pada persalinan sering menjadi
pokok pembicaraan di antara wanita sehingga banyak calon ibu muda, terutama
menghadapi kehamilan dan proses persalinannya dengan perasaan cemas dan
takut.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINISI KEHAMILAN
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu
terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma
dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau
37 minggu atau sampai 42 minggu. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dari bulan keempat sampai keenam dan triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai kesembilan. 1

II. PROSES TERJADINYA KEHAMILAN


Kehamilan akan terjadi apabila terjadi konsepsi antara sel telur dengan
sperma. Pelepasan sel telur (ovum) hanya terjadi satu kali setiap bulan,
sekitar hari ke 14 pada siklus menstruasi nornal 28 hari disebut dengan
masa ovulasi. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap wanita. Bila pada
masa subur terjadi hubungan seks, maka sperma akan ditampung di liang
senggama bagian dalam. Setiap mililiter sperma mengandung sekitar 35 –
40 juta spermatozoa, sehingga setiap hubungan seks terdapat sekitar 110 –
120 juta spermatozoa.
Spermatozoa akan berjalan mendekati sel telur yang dilepaskan oleh
ovarium. Setelah masuknya kepala spermatozoa kedalam ovum dengan
meninggalkan ekornya maka terjadilah pertemuan antara sel telur dengan
sperma Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi ) Ovum
yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut
getar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim
untuk selanjutnya bersarung di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira – kira
enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat – zat makanan
bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan

2
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel
mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta.3
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum
terjadi digenital ridge. Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah:
a) BBL = 750.000
b) Umur 6 – 15 = 439.000
c) Umur 16 – 25 tahun = 159.000
d) Umur 26 – 35 tahun = 59.000
e) Umur 35 – 45 tahun = 39.000
f) Masa menopause = semua hilang

Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis) :


a) Oogonia
b) Oosit pertama (primary oocyte)
c) Primary ovarian follicle
d )Liquar folliculi
e) Pematangan pertama ovum
f) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum3

2. Sel mani (spermatozoa)


Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan
kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga
sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira – kira sepuluh
kali bagian kepala.
Secara embrional, spermatogonium berasal dari sel – sel primitif
tubulas testis. Setelah bayi laki – laki lahir, jumlah spermatogonium
yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil baliq. Pada
masa pubertas dibawah pengaruh sel – sel interstial leyding. Sel – sel
spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah
spermatogenesis. Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis).
a) Spermatogonium (membelah dua)
b) Spermatosit pertama (membelah dua)

3
c) Spermatosit kedua (membelah dua)
d) Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e) Spermatozoa (sperma) 3

3. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)


Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara spermatozoa
dengan sel telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada
hari ke sebelas sampai empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita
mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel telur) sehingga siap untuk
dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung
kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma
dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan
melintas uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat
melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona
pelisuda mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh
sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronuklei yang
disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria.
Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi
perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki – laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot
selama tiga hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap
digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar
(silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri
pada tingkat blastula. 3

4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas,
yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa
sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel – sel

4
desidua yaitu sel – sel besar yang mengandung banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi
massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi.
Itulah sebabnya kadang – kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi
terjadi pada depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Bila nidasi telah terjadi , dimulailah diferensiasi sel – sel blastula. Sel
lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk
entoderm dan yolk sac sedangkan sel – sel yang tumbuh besar menjadi
entoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah suatu
lempeng embrional (embrional plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel – sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah
(embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah
sekat korionik (chorionik membrane) yang kelak menjadi korion. Sel-
sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan yaitu sitotrofoblas (sebelah
dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar). Villi koriales yang
berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang – cabang dan
disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan
desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya
menghilang disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon
chorionic gonadotropin (HCG).3

5. Plasentasi
Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi
karena pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi
tebal. Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi
atas:3
a) Desidua basalis
Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasenta
terbentuk.

5
b) Desidua kapsulari
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan
bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi.
c) Desidua vera (parietalis)
Meliputi lapisan dalam dinding rahim lain.

III. PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI WANITA HAMIL


Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan:
1. Pembuahan atau fertilisasi: bertemunya sel telur atau ovum wanta
dengan sel benih/ spermatozoa pria.
2. Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi atau implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi
(pada keadaan normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding
cavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal
individu baru.

6
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon: estrogen, progesteron,
human chorionic gonadotropin, human somamammotropin, prolaktin, dsb.
Human Chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon aktif khusus
yang berperan selama awal masa hamil, fluktuasi kadarnya selama
kehamilan. Terjadinya perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-
organ sistem reproduksi dan organ-organ sistem tubuh lain, yang
dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut.

IV. TANDA DAN GEJALA AWAL KEHAMILAN


Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu :
A. Tanda Presumtif/ Tanda Tidak Pasti
Tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah perubahan - perubahan
yang dirasakan oleh ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan.
Yang termasuk tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah :
1. Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe
menandakan kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Kadang - kadang amenorhoe disebabkan oleh hal - hal lain
diantaranya akibat menderita penyakit TBC, typhus, anemia atau
karena pengaruh psikis.

2. Nausea (enek) dan emesis (muntah)


Pada umumnya, nausea terjadi pada bulan - bulan pertama
kehamilan sampai akhir triwulan pertama dan kadang - kadang
disertai oleh muntah. Nausea sering terjadi pada pagi hari, tetapi
tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam
batas tertentu, keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau
sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
dengan hiperemesis gravidarum.1

3. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)

7
Sering terjadi pada bulan - bulan pertama dan menghilang
dengan makin tuanya usia kehamilan.1

4. Mammae menjadi tegang dan membesar


Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli pada mamae
sehingga glandula montglomery tampak lebih jelas.1

5. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)


Keadaan ini terjadi pada bulan - bulan pertama tetapi setelah itu
nafsu makan akan timbul kembali.1

6. Sering buang air kecil


Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan - bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua, umumnya keluhan ini hilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala ini bisa timbul kembali karena janin mulai masuk
ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.1

7. Obstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan
oleh pengaruh hormon steroid. 1

8. Pigmentasi kulit
Keadaan ini terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung
dan dahi yang dikenal dengan kloasma gravidarum (topeng
kehamilan). Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena
didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi
lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon
kortiko steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. 1

9. Epulis
Epulis merupakan suatu hipertrofi papilla ginggivae yang sering
terjadi pada triwulan pertama.1

8
10. Varises (penekanan vena - vena)
Keadaan ini sering dijumpai pada triwulan terakhir dan terdapat
pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada
multigravida, kadang - kadang varises ditemukan pada kehamilan
yang terdahulu, kemudian timbul kembali pada triwulan pertama.
Kadang – kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama
kehamilan muda.

B. Tanda Kemungkinan Hamil


Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan–perubahan yang
diobservasi oleh pemeriksa (bersifat objektif), namun berupa dugaan
kehamilan saja. Semakin banyak tanda – tanda yang didapatkan,
semakin besar pula kemungkinan kehamilan. Yang termasuk tanda
kemungkinan hamil adalah:
1. Uterus membesar
Pada keadaan ini, terjadi perubahan bentuk, besar dan
konsistensi rahim. Pada pemeriksaan dalam, dapat diraba bahwa
uterus membesar dan semakin lama semakin bundar bentuknya.

2. Tanda hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menajdi lunak,
terutama daerah ismus. Pada minggu – minggu pertama, ismus
uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus
pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan
lebih lunak sehingga kalau diletakkan dua jari dalam fornix
posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis
maka ismus ini tidak teraba seolah–olah korpus uteri sama sekali
terpisah dari uterus.

3. Tanda chadwick
Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah dan agak kebiru – biruan (livide). Warna porsiopun

9
tampak livide. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormone
esterogen.

4. Tanda piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang – kadang pembesaran
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.
Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan
pembesaran tersebut.

5. Tanda braxton hicks


Bila uterus dirangsang, akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi
atau pemeriksaan dalam uterus yang awalnya lunak akan menjadi
keras karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa
kehamilan.

6. Goodell sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti
merasakan ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak
pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah daun telinga.

7. Reaksi kehamilan positif


Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air seni
pertama pada pagi hari. Dengan tes ini, dapat membantu
menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
C. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti adalah tanda – tanda objektif yang didapatkan oleh
pemeriksa yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada
kehamilan. Yang termasuk tanda pasti kehamilan adalah :
1. Terasa gerakan janin
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya
pada kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada multigravida, dapat

10
dirasakan pada kehamilan 16 minggu karena telah berpengalaman
dari kehamilan terdahulu. Pada bulan keempat dan kelima, janin
berukuran kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air ketuban,
maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak
melenting di dalam rahim. 2

2. Teraba bagian – bagian janin


Bagian – bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir
trimester kedua. 2

3. Denyut jantung janin


Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan menggunakan:2
a. Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu.
b. Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.
c. Stetoskop laenec pada kehamilan 18 – 20 minggu.

4. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen

5. Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa


ukuran kantong janin, panjangnya janin dan diameter bipateralis
sehingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.

V. PERUBAHAN PADA ORGANORGAN SISTEM REPRODUKSI


1. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat
pertumbuhan isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan
hiperpliasia jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas atau
kelenturan uterus.
a. Ukuran

11
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut – serabut
kolagennya menjadi higroskopik endometrium menjadi desidua
ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan
kapitasi lebih dari 4000 cc. Taksiran kasar pembesaran uterus pada
perabaan tinggi fundus:
• Tidak hamil: sebesar telur ayam (+ 30 g)
• Kehamilan 8 minggu: sebesar telur bebek
• Kehamilan 12 minggu: sebesar telur angsa
• Kehamilan 16 minggu: pertengahan simfisis-pusat
• Kehamilan 20 minggu: pinggir bawah pusat
• Kehamilan 24 minggu:pinggir atas pusat
• Kehamilan 28 minggu: sepertiga pusat-xyphoid
• Kehamilan 32 minggu: pertengahan pusat-xyphoid
• Kehamilan 36-42 minggu: 3-1 jari di bawah xyphoid

b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan (40 pekan).

c. Bentuk dan Konsistensi


Pada bulan – bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti
buah alpokat. Pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat dan
akhir kehamilan bujur telur. Rahim yang kira – kira sebesar telur
ayam, pada kehamilan dua bulan sebesar telur bebek dan kehamilan
tiga bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus
rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila
diraba terasa lebih panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak
(soft) disebut tanda hegar. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba
seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu
bagian – bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan
dinding rahim.

12
d. Posisi Rahim
1. Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi atau retroflexi.
2. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga
pelvis.
3. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
4. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri.

e. Vaskularisasi
Aa.uterin dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter panjang
dan anak–anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah.3

f. Gambaran besarnya rahim dan kehamilan


1) Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh
amnion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis)
telah menjadi satu. Tinggi fundus uteri terletak antara
pertengahan simphisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk
seluruhnya.
2) Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2 – 3 jari
di bawah pusat.

13
3) Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terlatak setinggi
pusat.
4) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di
bawah processus xiphoideus.
5) Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama
dengan 8 bulan tapi melebar ke samping yaitu terletak diantara
pertengahan pusat dan processus xiphoideus3

2. Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut
tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh
darah, warnanya menjadi livide disebut tanda Chadwick. 3

3. Ovarium (indung telur)


Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesterone (kira – kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum
graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm). Kadar relaxin di sirkulasi
maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama.
Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm. 3

14
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh estrogen.
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut tanda
Chadwick.3

5. Dinding Perut (Abdominal Wall)


Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae
gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan
disebut linea nigra. 3

6. Mammae
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat
teraba noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena
– vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola
payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning. 3
Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan
yaitu estrogen, progesterone dan somatomamotropin.
a) Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian
ASI, antara lain:

1. Estrogen, berfungsi :
 Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara.
 Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak makin besar.
 Tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air dan
garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
2. Progesteron, berfungsi :
 Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
 Menambah sel asinus.
3. Somatomamotropin, berfungsi :

15
 Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktalbumin dan laktoglobulin.
 Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

b) Perubahan payudara pada ibu hamil


1. Payudara menjadi lebih besar.
2. Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
3. Glandula Montgomery makin tampak menonjol dipermukaan
areola mamae.
4. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu keluar
cairan putih jernih (kolostrum) yang berasal dari kelenjar
asinus yang mulai bereaksi.
5. Pengeluaran ASI belum berjalan oleh karena prolaktin ini
ditekan oleh PIH (Prolaktine Inhibiting Hormone).
6. Setelah persalinan , dengan dilahirkannya plasenta pengaruh
estrogen, progesterone dan somotomammotropin terhadap
hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan
laktasi terjadi4

7. Sirkulasi darah
a. Volume darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat
sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah
banyak, kira – kira 25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32
minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat
sebanyak kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas
kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit
jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasio kordis.

16
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup
bulan.3

b. Nadi dan tekanan darah


Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama
trimester kedua dan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan vena
dalam batas – batas normal. Pada ekstremitas atas dan bawah
cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik,
nilai rata – ratanya 84 kali per menit.3

c. Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30%. Setelah kehamilan 3
bulan dan menurun lagi pada minggu – minggu terakhir
kehamilan.3

8. Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama
hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas dada (thoracic breathing).3

9. Saluran pencernaan
Pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat.
Tonus otot – otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam
lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus –
usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan
pola obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama
wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan – bulan pertama
kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari,
dikenal sebagai morning sickness. Emesis, bila terlampau sering dan

17
terlalu banyak dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum, keadaan ini
patologik. Salivasi ini adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada
biasa. Bila terlampau banyak, inipun menjadi patologik4

10. Traktus urinarius


Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing.
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin
mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam
kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh
progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter
kiri karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan
ureter kiri. Hal ini disebabkan olehkarena uterus lebih sering memutar
ke arah kanan. Mungkin karena orang bergerak lebih sering memakai
tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang
berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan
tersebut lebih sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra.
Disamping sering kencing tersebut diatas terdapat pula poliuri. Poliuri
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada
kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %.
Reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dapat
dikeluarkan urea, asam folik dalam kehamilan.4

11. Kulit
Kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai linea grisea. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah – olah retak – retak, warnanya berubah agak
hiperemik dan kebiru – biruan disebut striae livide. Setelah partus striae
livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae albikantes.
Pada seorang multigravida sering tampak striae livide bersama striae
albikantes.4

18
12. Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
a) Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b) Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c) Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh

13. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat.
a. Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate/BMR) pada wanita
hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.

b. Keseimbangan asam – alkali (acic base balance) sedikit mengalami


perubahan konsentrasi alkali:
(1) Wanita tidak hamil :155 mEg/liter
(2) Wanita hamil : 145 mEg/liter
(3) Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEg/liter
(4) Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEg/ liter
c. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus,alat
kandungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.

d. Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu


makan kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria
yang mengingatkan kita pada diabetes melitus. Dalam keadaaan
hamil, pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti
somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal
17-ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-
sungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.

e. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai


350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin
mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara.
Deposit lemak lainya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.

19
f. Metabolisme mineral
 Kalsium dibutuhkan rata – rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir
dibutuhkan 30 – 40 gram.
 Fosfor : dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
 Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg,
atau 30-50 mg sehari.
 Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

g. Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan
berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil
pre-eklampsi dan eklampsi) kenaikan berat badan wanita hamil
disebabkan oleh :
(1) Janin , uri, air ketuban, uterus.
(2) Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein,dan retensi
air.

h. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori


yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat
arang,khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila
dibutuhkan, dipakai lemak ibu untuk mendapatkan tambahan
kalori.

i. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus


mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai
penderita defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita
hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan
vitamin3

14. Sistem Muskuloskeletal


Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin dalam
kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan
ketidakseimbangan persendian.

20
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah :
a) Peregangan otot - otot
b) Pelunakan ligamen – ligament
c) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan)
d) Otot – otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil)
e) Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)

Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural


dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan menekan
kehamilan . Oleh karena itu masalah postur merupakan hal biasa dalam
kehamilan :
a) Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan
merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b) Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-
benda (dan memar biru) dan kehilangan keseimbangan (lalu
jatuh).5

VI. PERKEMBANGAN JANIN


Ovum
Kehamilan 5 minggu
Kantong lengkap dengan diameter 1cm yang terbungkus oleh vili
korialis, ciri ciri khas manusia belum ditemukan.

Embrio
Kehamilan 6 minggu
Kantong berdiameter 2,3cm, berat 1 gram. Kepala membesar, terbentuk
tonjolan lengan dan tungkai, jantung primitif mulai berfungsi, denyut
jantung terdengar lewat alat elektronik, sirkulasi dalam bentuk yang
primitif, terbentuk hubungan antar pembuluh darah dalam korion dan antar
pembuluh yang sudah tumbuh dengan body stalk.

Kehamilan 10 minggu

21
Panjang embrio 4 cm, genitalia eksterna terlihat. Membran anus pecah,
tangan dan kaki sudah bisa dikenali, terlihat bentuk manusia.

Janin
Kehamilan 12 minggu
Panjang janin 8 cm, berat 15 gram, jari tangan serta jari kaki, mata dan
telinga, sirkulasi dan ginjal sudah terbentuk, septum nasi dan palatum telah
menyatu, kelenjar endokrin dan sistem saraf mulai berfungsi.

16 Minggu
Panjang janin 16 cm, berat 110 gram, jenis kelamin mudah dikenali,
kuku jari tangan dapat terlihat, denyut jantung terdengar jelas, gerakan janin
teraba.
20 Minggu
Panjang janin 22 cm, berat 300 gram, verniks pada kulit, lanugo (bulu
buu halus) pada badan, alis mata, janin kini secara hukum sudah dianggap
viable.

24 Minggu
Panjang janin 30cm, berat 600 gram, kulit keriput, lemak terkumpul,
perkembangan otak berlanjut.

28 Minggu
Panjang janin 35 cm, berat 1000 gram, jika lahir bayi ini akan bergerak
dengan kuat dan menangis.

32 Minggu
Panjang janin 42cm, berat 1700 gram, kulit berwarna merah, keriput.

36 Minggu
Panjang janin 46 cm, berat 2500 gram, kuku sudah mencapai ujung jari
tangan

22
40 minggu
Panjang janin 50cm, berat 3400 gram, tubuh bayi sudah terbungkus
jaringan lemak, kulit berwarna merah tidak keriput, semua organ sudah
berfungsi kecuali paru paru.

VII. TAHAP – TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN


SERTA PERUBAHAN MATERNAL
1. Minggu 0
Perkembangan janin
Sperma membuahi ovum yang kemudian membagi dan masuk ke
dalam uterus menempel sekitar hari ke 11.

2. Minggu ke empat atau bulan ke satu


a. Perkembangan janin
Dari diskus embrionik, bagian tubuh pertama muncul yang
kemudian akan menjadi tulang belakang, otak dan saraf tulang
belakang. Jantung, sirkulasi darah dan saluran pencernaan
terbentuk. Embrio kurang dari 0,64.

b. Perubahan – perubahan maternal


Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan
membesar. Kelelahan yang kronis (menetap) dan sering kencing
mulai terjadi dan berlangsung selama 3 bulan berikutnya HCG ada
di dalam urine dan serum 9 hari.

3. Minggu ke delapan atau bulan ke dua


a. Perkembangan janin
Perkembangan cepat. Jantungnya mulai memompa darah.
Anggota badan terbentuk dengan baik. Perut muka dan bagian
utama otak dapat dilihat. Telinga terbentuk dari lipatan kulit tulang
dan otot yang kecil terbentuk di bawah kulit.

23
b. Perubahan – perubahan maternal
Mual muntah atau morning sicknes. Mungkin terjadi sampai
usia kehamilan 12 minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi
globular. Tanda – tanda hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi.
Leukorrhea meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan
kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata.

4. Minggu ke dua belas atau bulan ketiga


a. Perkambangan janin
Embrio menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan
ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh
barkembang. Gerakan pertama dimulai selama minggu ke 12. jenis
kelamin dapat diketahui. Ginjal memproduksi urine.

b. Perubahan perubahan maternal


Tanda Chadwick muncul. Uterus naik diatas simpisis pubis.
Kontraksi braxton hicks mulai dan mungkin terus berlangsung
selama kehamilan. potensial untuk menderita infeksi saluran
kencing meningkat dan ada selama kehamilan. Kenaikan berat
badan sekitar 1- 2 kg selama trimester pertama. Plasenta sekarang
berfungsi penuh dan memproduksi hormon.

5. Minggu ke enam belas atau bulan ke empat


a. Perkembangan janin
Sistem muskuloskeletal sudah matang. System syaraf mulai
melaksanakan kontrol. Pembuluh darah berkembang dengan cepat.
Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang dengan aktif.
Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin sekitar 0,2 kg.
Denyut jantung janin dapat didengar dengan Doppler. Pancreas
memproduksi insulin.

24
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus berada di tengah antara simpisis dan pasti berat ibu
bertambah 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan. Mungkin
mempunyai lebih banyak energi. Diameter biparietal dapat diukur
dengan ultrasound. Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika
tidak gatal, iritasi / berbau busuk). Pakaian ibu menjadi ketat.
Tekanan pada kandung kemih dan sering kencing berkurang.

6. Minggu ke dua puluh atau bulan kelima


a. Perkembangan janin
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga
minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin
mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan dan
menendang.

b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum.
Kantung ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan
pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah secara
mendadak. Verises pembuluh darah mungkin mulai terjadi. Ibu
merasakan gerakan janin. Areola bertambah gelap. Hidung
tersumbat mungkin terjadi. Kram pada kaki mungkin ada.
Konstipasi mungkin dialami.

7. Minggu ke dua empat atau bulan ke enam


a. Perkembangan janin
Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan
tulang meningkatkan aktifitasnya. Perkembangan pernafasan
dimulai. Berat janin 0,7-0,8 kg.

b. Perubahan-perubahan maternal

25
Fundus diatas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki
mungkin mulai terjadi. Perubahan kulit bisa berupa striae
gravidarium, chloasma, linea nigra, dan jerawat. Mimisan dapat
terjadi. Mungkin mengalami gatal-gatal pada abdomen karena
uterus membesar dan kulit meregang.

8. Minggu ke dua delapan atau bulan ketujuh


a. Perkembangan janin
Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu. “Surfactant”
terbentuk di dalam paru– paru. Mata mulai membuka dan menutup.
Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir.

b. Perubahan – perubahan maternal


Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid.
Hemorrhoid mungkin terjadi. Pernafasan dada menggantikan
pernafasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Mungkin lelah
menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas
dalam perut mungkin mulai terasa.

9. Minggu ke tiga puluh dua atau bulan ke delapan


a. Perkembangan janin
Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk
persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38 – 43
cm. Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor.

b. Perubahan – perubahan maternal


Fundus mencapai prosesus xiphoid. Payudara penuh dan nyeri
tekan. Sering kencing mungkin kembali terjadi. Kaki bengkak dan
sulit tidur mungkin terjadi. Mungkin juga mengalami dyspnea.

10. Minggu ke tiga puluh delapan atau bulan kesembilan


a. Perkembangan janin

26
Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak
atau berputar banyak. Antibody ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan
memberikan kekebalan untuk enam bulan pertama sampai system
kekebalan bayi bekerja sendiri.

b. Perubahan – perubahan maternal


Penurunan bayi ke dalam pelvic atau panggul ibu (lightening).
Plasenta setebal hampir empat kali waktu usia kehamilan 18 minggu
dan beratnya 0,5 – 0,6. ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin
memiliki energi final yang meluap. Sakit punggung dan sering
kencing meningkat. Braxton hicks meningkat karena serviks dan
segman bawah rahim disiapkan untuk persalinan.
VIII. MASA KEHIDUPAN INTRAUTERIN MANUSIA
Secara umum dibagi menjadi dua tahap:
1. Masa embrional
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin sama dengan usia kehamilan
8 minggu, di mana ovum yang dibuahi (zygote) mengadakan
pembuahan dan deferensiasi sel-sel menjadi organ-organ yang hampir
lengkap sampai terbebtuk struktur yang akan berkembang menjadi
bentuk manusia. Proses pembentukan organ “dari tidak ada menjadi
ada” ini (organogenesis) pada beberapa sistem organ, misalnya sistem
sirkulasi, berlanjut terus samapi minggu ke-12, sehingga beberapa
sumbermengklasifikasikan pertumbuhan masa embrional sampai
dengan minggu ke-12 (trimester pertama kehamilan).

2. Masa fetal
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin antara usia kehamilan ke 8-
12 sampai dengan sekitar minggu ke-40 (pada kehamilan normal atau
aterm), di mana organisme yang telah memiliki struktur lengkap
tersebut melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup dan berfungsi
di dunia luar (ekstrauterin).

27
TRIMESTER PERTAMA
1. Minggu pertama: disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama
masa germinal ini adalah pembelahan sel. Sejak pembuahan atau
fertilisasi ovum oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri
sampai fase morula-blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi
implantasi di endometrium kavum uteri.

2. Minggu kedua: terjadi deferensiasi masa seluler embrio menjadi dua


lapis (9 stadium bilaminer). Kedua lapisan itu adalah lempeng epiblas
(akan menjadi ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi endoderm). Akhir
stadium bilaminer ditandai munculnya alur primitif atau alur sedehana
(ptimitive streak).

3. Minggu keempat: pada akhir minggu ke-3 atau ke-4, mulai terbentuk ruas-
ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Sampai
minggu ke-8 samapi ke-12 (akhir trimester pertama) pertumbuhan dan
deferensiasi somit terjadi begitu cepat, sampai dengan akhir minggu ke-8
terbentuk 30-35 somit, disertai dengan perkembangan berbagai
karakteristik fisik lainnya. Beberapa sistem organ melanjutkan
pembentukan awalnya sampai dengan akhir minggu ke-12 (trimester
pertama).

TRIMESTER KEDUA
Minggu ke-12 sampai ke-28: karakteristik utama perkembangan
intrauterin trimester kedua adalah penyempurnaan struktur organ umum dan
mulai berfungsinya berbagai sistem organ.
1. Sistem sirkulasi: janin mulai menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung
dan aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, DJJ dapat ditemukan
sejak minggu ke-12. dengan stetoskop laennec DJJ baru dapat terdengar
setelah kehamilan 20 minggu. Ada beberapa struktur anatomik yang
terdapat pada masa janin kemudian tertutup atau mengalami regresi sesudah
lahir sampai dewasa, yaitu; foramen ovale, duktus arteriosus Botalli, arteria
dan vena umbilikalis, dan duktus venosus Arantii. Sel darah janin terutama

28
mengandung HbF (hemoglobin fetal), yang memiliki daya ikat oksigen jauh
lebih tinggi dibandingkan HbA (Hb manusia dewasa) pada suhu dan pH
yang sama. HbA sendiri baru baru diproduksi pada akhir masa fetal, dan
pada saat lahir, jumlahnya mencapai hanya 30% dari seluruh Hb yang
terkandung dalam neonatus. Pada kehidupan ekstrauterin, berangsur-angsur
produksi HbF berkurang sampai akhirnya normal tidak terdapat lagi dalam
tubuh individu.

2. Sistem respirasi: janin mulai menunjukkan gerak pernafasan sejak usia 18


minggu. Pekembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada
usia 24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi
jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru adekuat untuk survival
ekstrauterin pada akhir trimester ketiga. Aliran keluar-masu yang terjadi
pada pernafasan janin intrauterin bukanlah aliran udara, tetapi aliran cairan
amnion. Seluruh struktur saluran nafas janin sampai alveolus terendam
dalam cairan amnion tersebut.

3. Sistem gastrointestinal: Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan


menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan menghisap aktif tampak
pada 26-28 minggu. Cairan empedu mulai diproduksi sejak skhir trimester
pertama, diikuti dengan seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya.
Mekonium, isi yang terutama pada saluran oencernaan janin, tampak mulai
usia 16 minggu. Mekonium berasal dari: 1) sel-sel mukosa dinding saluran
cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok, 2) cairan atau enzim yang
disekresi sepanjang saluran cerna, mulai dari saliva sampai enzim-enzim
pencernaan, 3) cairan amnion yang ‘diminum’ oleh janin, yang kadang-
kadang mengandung juga lanugo (rambut-rambut halus dari kulit janin
yang rontok) dan sel-sel dari kulit janin atau membran amnion yang rontok.
Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari berasal dari sirkulasi meternal-
fetal, melalui plasenta dan tali pusat.

29
4. Sistem saraf dan neuromuskular: ini merupakan sistem yang
palinga awal mulai menunjukkan aktivitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu
(akhir trimester pertama), berupa kontraksi oto yang timbul jika terjadi
stimulasi lokal. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-
alat gerak, dengan refleks-refleks dasar yang sangat sederhana (fleksi satu
sisi diikuti juga fleksi sisi lainnya). Terjadi juga berbagai gerakan spontan
(spontaneus movement). Namun ukuran janin pada akhir trimester pertama
ini masih kecil, sehingga gerakan-gerakan janin belum dapat dirasakan oleh
ibunya. Sejak usia 13-14 minggu (awal trimester kedua), gerakan-gerakan
janin baru mulai dapat dirasakan ibunya. Terdapat hubungan antara keadaan
emosional ibu dengan tingkat aktivitas janin (misalnya, saat ibu marah atau
gembira, gerak janin lebih sering atau kuat, sebaliknya waktu ibu sedih atau
depresi atau ketakutan, gerak janin lebih sedikit atau lemah). Hal ini
disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormon adrenalin ibu yangjuga
ditransfer ke janin melelui sirkulasi plasenta.

5. Sistem saraf sensorik khusus atau indera: mata yang terdiri dari lengkung
bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata atau mangkuk optik (optic
cup) pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke
permukaan ventral wajah. Saraf penglihatan atau nervus optikus merupakan
derivar ektoderm, memasuki bola mata dari bagian posterior. Telinga yang
berasal dari vesikel otik (otic vesicles) bergeser ke sisi lateral kepala,
menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh inervasi
sensorik dari nervus facialis, telinga dalam (organ pendengaran dan
keseimbangan) memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus
vestibulokoklearis. Hidung yang berasal dari bakal olfaktoris (olfactory
placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah,
memperoleh inervsi sensorik dari nervus olfaktorius. Lidah berasal dari
lengkung faring endoderm, kemudian memperoleh inervasi sensorik dari
cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari
nervus hipoglosus dan nervus laryngeus superior.

30
6. Sistem urinarius: glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak usia 8 minggu.
Pada kehamilan 20 minggu jumlah glomerulus diperkirakan mencapai 300-
400 ribu. Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua, dan di dalam
vesica urinaria dapat ditemukan urine janin, yang keluar melalui uretra dan
bercampur dengan cairan amnion. Produksi urune kira-kira 0,05-0,10
cc/menit. Ginjal belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun
ekskresi, karena vaskularisasi juga relatif masih sedikit.

7. Sistem endokrin: kortikotropin dan tirotropin mulai diproduksi di


hipofisis janin sejak 10 minggu, mulai berfungsi untuk merangsang
perkembangan kelenjar suprarenal dan kelenjar tiroid. Setelah kelenjar-
kelenjar itu berkembang, produksi dan sekresi hormon-hormonnya juga
milau berlangsung. Hormon maternal maupun plasenta juga
didistribusikan dalan jumlah besar ke dalam sirkulasi janin, dan
aktivitasnya juga mempengaruhi pertumbuhan janin, lebih daripada
hormon yang diproduksi janin itu sendiri. Kelenjar-kelenjar reproduksi
pria (testis) juga menghasilkan testosteron dan androstenedion, namun
pada wanita (ovarium) tidak ditemukan sekresi estrogen dan
progesteron, kemungkinan karena belum terjadi pematangan teka dan
gralukosa folikel lebih lanjut.

Perubahan setiap bulan:


1. Bulan ketiga: wajah terbentuk makin sempurna, letak organ wajah
sesuai tempatnya. Alat kelamin luar berkembang. Lengkung usus yang
terdesak ke arah tali pusat kembali tercakup dalam rongga abdomen.
Mulai terdeteksi gerakan otot atau refleks gerak sederhana, tetapi belum
sampai menimbulkan sensasi pada ibu. Pada akhir ke-12, jenis kelamin
fetus umumnya sudah diidentifikasi melelui pemeriksaan
ultrasonografi.
2. Bulan keempat-kelima: tubuh janin memanjang dengan cepat,
pertambahan berat mencapai 500 g. Tumbuh rambut-rambut halus

31
(lanugo), rambut kepala, alis, dan bulu mata. Gerakan janin mulai dapat
dirasakan oleh ibu.
3. Bulan keenam-tujuh: berat badan bertambah banyak, sampai dengan
separuh berat janin pada kehamilan aterm. Kulit kemerahan dan keriput
karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis. Susunan saraf pusat,
kardiovaskular danpernafasan belum berfungsi sempurna dan diantara
ketiganya belum dapat berkoordinasi baik, sehingga jika janin pada
periode ini tidak akan dapat bertahan hidup.

TRIMESTER KETIGA
Minggu ke-28 sampai dengan minggu ke 38-42. Karakteristik utama
perkembangan intrauterin pada trimester ketiga adalah penyempurnaan
struktur organ khusus / detail dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem
organ. Satu karakteristik perkembangan akhir masa janin adalah
perlambatan pertumbuhan kepala relatif terhadap perumbuhan badan.
Pada awal bulan ke-3, ukuran kepala merupakan separuh ukuran
kepala-bokong (crown-rump length / CRL), tetapi sejak awal bulan ke-5,
ukuran kepala relatif berkurang menjadi sepertiga dari CRL, sampai pada
saat lahir ukuran kepala hanya seperempat dari CRL.
Hal ini disebabkan peningkatan pertumbuhan badan dan ekstremitas,
bersama dengan penurunan pertumbuhan kepala.

Perubahan setiap bulan


1. Bulan ketujuh-kedelapan: endapan lemak subkutis meningkat, sehingga
janin memperoleh bentuk membulat atau menggemuk. Produksi
kelenjar lemak kulit juga menghasilkan lapisan vernix caseosa yang
melapisi kulit janin. Sejak usia 28 minggu lengkap, telah terbentuk
koordinasi antara sistem saraf pusat, pernafasasn dan kardiovaskular,
meskipun masih sangat minimal.
Janin yang lahir pada masa ini dapat bertahan hidup, namun
diperlukan tunjungan hidup berupa perawatan intensif yang sangat baik
untuk mencapai hasil optimal.

32
2. Bulan kesembilan: pertumbuhan kepala maksimal, lingkar kepala
menjadi lingkar terbesar daripada seluruh bagian tubuh. Pada bayi laki-
laki, testis mulai turun ke tempatnya di dalam skrotum.
Saat lahir: terjadi mekanisme adaptasi berbagai struktur janin. Di
antaranya, paru yang semula kolaps karena belum terisi udara, sejak
lahir menjadi mengembang karena terisi udara pernafasan. Berbagai
struktur dalam sistem kardiovaskular menutup. Sejak tali pusat
diputuskan, sirkulasi feto-maternal melalui plasenta dan pembuluh
darah umbilikus terputus, dan bayi terpisah dari sirkulasi ibunya.

IX. AIR KETUBAN (LIQUOR AMNII)


Ruangan yang dilapisi oleh selaput janin (amnion dan korion) berisi air
ketuban (liquor amnii).

Ciri Ciri kimiawi


Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira kira 1000 – 1500
cc. air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis, dan berasa manis.
Reaksinya agak alkalis atau netral, dengan berat jenis 1,008.
Komposisinya terdiri atas 98% air. Sisanya albumin, urea, asam urik,
kreatinin, sel sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam
anorganik. Kadar protein kira kita 2,6% g per liter terutama albumin.
Dijumpai lesitin dan sfingomielin dalam air ketuban yang sangat
berguna untuk mengetahui apakah paru paru janin sudah matang, sebab
peningkatan kadar lesitin merupakan tanda bahwa permukaan paru paru
diliputi oleh zat surfaktan. Ini merupakan syarat bagi paru paru untuk
berkembang dan bernafas.
Bila persalinan lama atau ada gawat janin atau janin letak sungsang
maka akan kita jumpai warna air ketuban yang keruh kehijauan karena
telah bercamur dengan mekonium.

Faal

33
1. Untuk proteksi janin
2. Mencegah perlekatan janin dengan amnion
3. Agar janin dapat bergerak dengan bebas
4. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
5. Mungkin untuk menambah splai cairan janin dengan cara ditelan atau
diminum yang kemudian dikeluarkan melalui kencing janin
6. Meratakan tekanan intrauterine dan membersihkan jalan lahir bila
ketuban pecah
7. Peredaran air ketuban dengan darah ibu cukup lancar dan
perputarannya cepat, kira kira 350 – 500 cc.

X. PLASENTA
Perkembangan Plasenta
Sel sel paling luar pada trofoblast berkembang menjadi tonjolan
tonjolan yang menyerupai jari jari (vili). Vili primitif ini menjorok
kedalam pembuluh kapiler maternal untuk memudahkan pertukaran
oksigen, nutrisi dan bahan sisa. Pada bagian tengah setiap vili akhirnya
terbentuk pembuluh darah halus dari embrio. Diantara pembuluh
pembuluh darah janin dan ibu akan tumbuh empat lapisan jaringan yang
berbeda. Lapisan lapisan ini sangat rapat satu sama ain dan secara kolektif
disebut sebagai membran (selaput) plasenta. Karena sawar (barier) ini,
aliran darah janin dan ibu tidak tercampur.
Desidua kemudian melapisi keseluruhan uterus. Pada tempat produk
kehamilan menanamkan dirinya, lapisan desidua tersebut pecah menjadi
dua. Desidua yang langsung berada di bawah blastokist disebut desidua
basalis dan desiuda yang letaknya superfisial terhadap blastokist (yaitu
bagian desidua yang akan menutupi produk pembuahan setelah implantasi
terjadi) dinamakan desidua kapsularis. Bagian desidua lainnya yang
melapisi kavum uteri dinamakan desidua vera.
Kapsula ovum tumbuh sampai desidua kapsularis bertemu dengan
desidua vera. Kedua desidua ini menyatu dan kavum uteri akan tersumbat
pada akhir mingg ke-12 kehamilan.

34
Vili yang mengelilingi ovum semakin bertambah jumlahnya dan
dalam setiap vili terbentuk bagian inti yang mengandung pembuluh darah.
Vili yang bersentuhan dengan desidua kapsularis segera mengalami atrofi
dan akhirnya menjadi membran luar (korion). Vili yang bersentuhan
dengan desidua basalis tidak mengalami atrofi dan akan tumbuh menjadi
korion frondosum.
Korion frondosum (berasal dari ovum) dan desidua basalis (berasal
dari ibu) secara bersama sama membentk plasenta. Proses ini selesai pada
akhir bulan ke-3. plasenta akan terus tumbuh disepanjang kehamilan
sampai usia aterm (40 minggu).

Plasenta pada usia aterm


Pada usia aterm, plasenta memiliki berat sekitar seperenam berat bayi
dan biasanya berukuran sekitar 20cm dengan ketebaan 2 – 3cm. Plasenta
terutama berasal dari janin tetapi permukaannya yang merah dan kasar
berasal dari ibu.

Bagian Bagian Plasenta


1. Permukaan Fetal/Bagian Janin (fetal portion)
Terdiri dari korion frondosum dan vili. Vili dari uri yang matang
terdiri atas :
• Vili korialis
• Ruang ruang interviler
Darah ibu yang berada dalam ruang interviler berasal dari arteri
spiralis yang berada di desidua basalis. Pada sistol, darah dipompa
dengan tekanan 70 – 80 mmHg kedalam ruang intervier sampai
pada lempeng korionik pangkal dari kotiledon kotiledon. Darah
tersebut membanjiri vili korialis dan kembali perlahan lahan ke
pembuluh balik di desidua dengan tekanan 8 mmHg.
• Pada bagian permukaan janin uri diliputi oleh amnion yang
kelihatan licin. Dibawah lapisan amnion ini berjalan cabang cabang

35
pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan berinsersi pada uri
bagian permukaan janin

2. Permukaan Maternal
Permukaan maternal berwarna merah gelap. Permukaan ini terbagi
menjadi sejumlah kotiledon (lobus). Plasenta yang mature seringkali
memiliki bercak bercak kasar seperti butiran pasir.
Terdiri atas desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus
dan kotiledon (15 – 20 buah). Desidua basalis pada uri matang disebut
lempeng korionik (basal), dimana sirkulasi utero-pasental berjalan ke
ruang ruang intervili melalui tali pusat. Jadi, sebenarnya peredaran
darah ibu dan janin adalah terpisah. Pertukaran terjadi melali sinsitial
membran yang berlangsung secara osmosis dan alterasi fisiko kimia.

3. Tali Pusat
Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan
janin. Panjangnya rata rata 50 – 55 cm, sebesar jari (diameter 1 –
2,5cm). Pernah dijumpai tali pusat terpendek 0,5cm dan terpanjang
200cm. Struktur terdiri atas 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis
serta jelly wharton.

Bentuk dan ukuran Plasenta


Uri (plasenta) berbentuk bundar atau oval, ukuran diameter 15 – 20cm,
tebal 2 – 3cm, berat 500 – 600 gram. Biasanya plasenta terbentu lengkap
pada kehamilan kira kira 16 minggu dimana ruang amnion telah mengisi
seluruh rongga rahim.

Letak Plasenta
Letak uri yang normal umumnya pada korpus uteri bagian depan atau
belakang agak ke arah fundus uteri.

36
Sirkulasi Plasenta
Darah dipompakan lewat janin oleh jantung janin. Darah meninggalkan
janin melali pembuluh pembuluh arteri pada funikulus umbilikalis dan
berjalan ke plasenta. Pembuluh arteri umbilikalis ini bercabang di seluruh
permukaan plasenta, terbagi lagi dan kemudian berakhir dalam vili
korialis.
Vili korialis terendam dalam darah maternal namun tidak terdapat
hubungan langsung antara darah fetal dan darah maternal. Karbondioksida
dan setiap produk limbah akan diangkut keluar sementara oksigen dan
nutrien diambil lewat sawar plasenta. Darah yang sudah diperbarui in akan
kembeli ke janin lewat vena umbilikalis.

Fungsi Plasenta
1. Nutrisi, yaitu alat pemberi maanan pada janin. Darah maternal akan
memberikan nutrien kepada janin dalam bentuk yang paling sederhana :
 Karbohidrat dalam bentuk glukosa
 Protein dalam bentuk asam amino
 Lemak dalam bentuk asam lemak
 Vitamin
 Mineral
ƒ Plasenta mengubah glukosa menjadi glikogen, menyimpannya dan
mengubahnya kembali ketika diperlukan sampai hati janin berfungsi
penuh. Meskipun janin bergantung pada ibu dalam memperoleh semua
kebutuhan gizinya, namun keadaan kurang gizi yang diderita ibu
biasanya harus cukup berat sebelum pertumbuhan intrauterin terganggu.
ƒ
2. Respirasi, yaitu alat penyalur zat asam dan pembuang CO2
Tekanan aliran darah maternal ke plasenta relatif rendah dan aliran yang
lebih lambat sebagai akibat dari tekanan yang rendah ini akan
membantu proses pertukaran gas. Oksigen dari darah ibu berdifusi
lewat barrier plasenta. Jika ibu mengalami hipoksia, janin akan
mengalami hipoksia pula. Defisiensi atau kekurangan oksigen pada

37
janin akan terjadi pula kalau terdapat gangguan aliran darah plasenta
(seperti ketika uterus berkontraksi terus saat persalinan). Kalau terdapat
gangguan aliran darah tali pusat (misalnya penipisan, peregangan atau
prolapsus tali pusat) dan kalau tekanan darah maternal terlalu tinggi
sehingga pertukaran gas tidak efektif (misal pada pre eklamsia).

3. Ekskresi, yaitu alat pengelaran sampah metabolism Plasenta


mengekskresikan setiap produk limbah. Produk ini sangat sedikit
karena semua bahan gizi sudah dalam bentuk siap pakai. Penggunaan
zat zat gizi terutama bagi pembangunan jaringan.

4. Produksi, Yaitu alat yang menghasilkan hormon hormon Hormon


hormon yang dhasilkan oleh plasenta antara lain :
• Human Chorionic gonadotropin (HCG)
• Chorionic somatomammotropin (placental lactogen)
• Estrogen
• Progesteron
• Tirotropin korionik dan relaksin
• dll

5. Imunisasi, yaitu alat penyalur bermacam macam antibodi ke janin.

6. Pertahanan (sawar), yaitu alat yang menyaring obat obatan dan kuman
kuman yang bisa melewati.

38
DAFTAR PUSTAKA

1. Chamberlain, Geoffrey dkk. 2002. ABC of Antenatal Care. London : BMJ


Books
2. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri fisiologi, obstetric
patologi. Ed 2. EGC. Jakarta
3. National Collaborating Centre for Women’s and Children’s Health. 2003.
Antenatal care: routine care for the healthy pregnant woman. London :
RCOG Press

39

Anda mungkin juga menyukai