Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : 1D
Laporan hasil latihan praktek bengkel listrik semester II Politeknik Negeri Malang
Benar telah melakukan praktek semester 2 di bengkel listrik, Prodi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang, dan laporan ini telah diperiksa
dan disetujui oleh instruktur yang bersangkutan.
Slamet Nurhadi,ST
KATA PENGANTAR
Penulis,
PENDAHULUAN
Teknik Listrik merupakan salah satu program studi yang ada di Politeknik
Negeri Malang, salah satu mata kuliah di program studi Teknik Listrik adalah
Bengkel Listrik. Praktek bengkel listrik ini bertujuan untuk melatih keterampilan
mahasiswa Teknik Listrik yang didapat pada mata kuliah teori serta meningkatkan
kedisiplinan yang berguna bagi mahasiswa itusendiri.
Pada praktek bengkel listrik ini terdapat beberapa job yang harus diselesaikan
dalam setiap semester sesuai silabus yang diberikan. Setelah menyelesaikan
praktikum siswa dituntut untuk membuat laporan hasil praktikum yang dikumpul pada
akhir semester sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai ujian semester. Dengan
laporan ini dapat dinilai tentang kemampuan mahasiswa untuk memahami materi
yang disampaikan oleh dosen pembimbing. Selain untuk mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam penguasaan materi juga sebagai referensi atau bekal dalam bekerja
pada dunia usaha atau dunia industri nantinya. Dengan keterampilan bengkel listrik
ini, mahasiswa bisa mengaplikasikan semua teori yang didapat pada mata kuliah lain
dalam prakteknya yang bisa menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing
dalam dunia kerja.
1.2 TUJUAN
d. Dapat memasang pipa dan penghantar dan memeriksa suatu instalasi bertegangan
g. Dapat memahami prinsip kerja kWh meter, membaca diagram rangkaian pengawatan
kWh meter, mengukur menggunakan alat kWh meter,dan memasang instalasi kWh
meter
h. Dapat melakukan terminasi kabel twistead dan dapat melakukan penyambungan pada
jaringan bertegangan
BAB II
LANDASAN TEORI
Dasar-dasar keselamatan kerja yang ada di Indonesia telah diatur dalam UU RO no. 1 Th
1970. Pada pasal satu ayat 5 misalnya, dikemukakan ahwa ahli keselamatan kerja adalah
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya UU No. 1 Th 1970. Organisasi
keselamatan kerja dalam administrasi pemerintah di tingkat pusat diwadahi dalam bentuk
Direktorat Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Direktoral Perlindungan
Perawatan Tenaga Kerja. Fungsi Direktorat ini antara lain : melaksanakan pembinaan,
pengawasan, serta penyempurnaan dalam penetapan norma keselamatan kerja di bidang
mekanik, bidang listrik ,uap dan kebakaran.
a. Pelindung badan, meliputi pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga
b. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya yang
mungkin timbul dari luar atau dari dalam pekerja itu sendiri
c. Alat pengaman listrik , yang setiap saat dapat membahayakan
d. Pengaman ruang, meliputi pemadam kebakaran, system alarm, air hydrant,
penerangan yang cukup, ventilasi udara yang baik, dan sebagainya
a. Tindakan yang tidak aman, seperti : memakai peralatan tanpa menerima pelatihan,
memakai peralatan dengan cara yang salah, tidak memakai perlengkapan alat
pelindung, dan lain-lain
b. Kondisi kerja yang tidak aman, seperti : tidak ada instruksi tentang metode yang
aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak
cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat jasmani,
penglihatan kabur, dan lain-lain
Beberapa tindakan mencegah terjadinya kecelakaan :
a. Instalasi on plester adalah suatu instalasi dengan meletakkan penghantar ke dalam pipa.
Lokasi peletakannya bisa pada dinding atau langit-langit rumah
b. Cocok pada rumah yang terbuat dari kayu karena pemasangan pipa menjadi lebih efektif
c. Pemasangan system on plester sering digunakan pada instalasi yang tidak tetap atau
berubah-ubah. Biasanya digunakan pada industri-industri
d. Pada system pemasangan on plester, penyambungan kabel harus dilakukan di kotak
sambung. Tidak melakukan penyambungan di dalam pipa
Keamanan
Ditujukan untuk keselamatan manusia, ternak dan harta benda. Pemeriksaan dan inspeksi/
pengawasan dari instalasi sebelum digunakan/ disambung.
Dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda/ kode untuk keamanan dalam
pekerjaan-pekerjaan selanjutnya .
Keandalan
Keandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi “kerusakan” dalam batas-batas normal,
termasuk dari kesederhanaan suatu sistem, misalkan : mudah untuk dimengerti dan
diopersaikan dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat. Untuk selanjutnya
dapat digabungkan dengan peralatan-peralatan listrik.
Kemudahan
Semua peralatan, termasuk pengawatan akan diatur menurut operasinya, pemeriksaan,
pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan serta mudah dalam menghubungkannya.
Perincian-perinciannya tercantum dalam label atau sejenisnya, yang menunjukkan
penggunaan switchgear dan controlgear agar menghindari dari kebingungan atau kesimpang
siuran
Ketersediaan (cadangan)
Pemberian daya yang kontinyu untuk para konsumen adalah penting.
Sumber daya (cadangan) diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagian dari
beban. Keluasan dari sistem listrik yaitu : sistem listrik tersebut dapat diadakan perubahan
jika diperlukan, diperbaruhi, dan perluasan keperluan-keperluan lain di masa mendatang
Pengaruh dari lingkungan
Pengaruh dari macam-macam hal misalnya sebgai contoh : polusi, kebisingan, dan lain
sebagainya.
Termasuk juga masalah keindahan
Ekonomi
Instalasi listrik sejak dari perancanagn, pelaksanaan pemasangan sampai dengan
pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasi.
1. Tespen
2. Multimeter
Multimeter adalah suatu alat yang dapat berfungsi sebagai Amperemeter, Voltmeter,
Ohmmeter. Ada dua jenis multimeter, yaitu multimeter digital dan multimeter analog.
Kegunaan : mengukur arus AC / DC ( Amperemeter ) , mengukur tegangan AC / DC (
Voltmeter ), Mengukur tahanan ( Ohmmeter)
3. Megger
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi. Cara kerja dari megger yaitu
dengan membangkitkan tegangan tertetntu dan disambung ke ujung-ujung peralatan
yang akan diketahui tahanan isolasinya.
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil
kali tegangan, arus faktor kerja, kali waktu yang tertentu (UI Cos 𝜑 t) yang bekerja
padanya dalam jangka waktu tertentu tersebut. Bagian utama dari kWh meter adalah
kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, dan magnet permanen yang
tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear
mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet, dimana medan magnet
tersebut menggerakkan piringan aluminium. Putaran piringan tersebut akan
menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah kWh nya.
1. Pipa Pelindung
Penggunaan pipa pada instalasi listrik dapat dipasang didalam tembok/beton maupun
di luar dinding/pada permukaan papan kayu, sehingga terlihat rapi. Pemasangan didalam
tembok sangat bermanfaat di samping sebagai pelindung penghantar juga saat dilakukan
penggantian penghantar di kemudian hari akan mudah dan efisien. Pengerjaan pipa ini
meliputi memotong, membengkok dan menyambung. Sementara ini pipa pelindung yang
paling sering digunakan dalam instalasi listrik adalah pipa PVC
Pipa PVC
Pipa ini dibuat dari bahan paralon/PVC. Jika dibandingkan dengan pipa union, keuntungan
pipa PVC adalah lebih ringan, lebih mudah pengerjaannya (dengan pemanasan) dan
merupakan bahan isolasi, sehingga tidak akan mengakibatkan hubung singkat antar
penghantar. Di samping itu penggunaannya sangat cocok untuk daerah lembap, karena tidak
menimbulkan korosi. Namun demikian, pipa PVC memiliki kelemahan yaitu tidak tahan
digunakan pada temperatur kerja di atas 60°C.
1. Sebagai tempat penyambung/ pemeriksa kabel instalasi untuk alat hubung pemakai/ bebas
dari penarikan penarikan kabel ke instalasi selanjutnya.
2. Sebagai tempat pemeriksaan kabel instalasi.
Jenis-jenis kotak sambung :
1. Kotak sambungan 3 cabang tanpa ulir/sekrup
2. Kotak sambungan 4 cabang tanpa ulir/sekrup
3. Kotak sambungan 4 cabang dengan ulir/sekrup
Klem digunakan pada instalasi di luar tembok. Klem digunakan untuk mempekuat pipa atau kabel.
Pada pasaran terdapat ukuran 15/8”, ¾”, 1”, 1 ¼” 1 ½” dan 2”.
lasdop digunakan pada sambung dan untuk mencegah adanya hubungan dan untuk mencegah
adanya hubungan singkat (korslet).
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam
dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi
tenaga dan banyak lagi jenisnya.
1. Saklar manual
2. Saklar magnetik (MC)
3. Saklar otomatis
Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya. Sedangkan
saklar manual menurut penggunaannya untuk:
1. Instalasi penerangan.
2. Instalasi tenaga.
Pengertian:
Merupakan sebuah rangkaian yang digunakan sebagai sakelar yang bekarja secara otomatis
dengan media intensitas cahaya. Jadi tidak perlu ceklak ceklit tuk menghidupkan atau
mematikan,,,
CARA KERJA RANGKAIAN SAKLAR OTOMATIS :
Di sini yang paling berperan adalah cahaya. Saat LDR terkena cahaya (apa saja) maka sakelar
belum bekerja, Nah ketika LDR tidak terkena cahaya maka rangkaiana akan bekerja yang
menghidukan RELAY (memindahkan kontak dari NC ke NO). Kita dapat mengatur seberapa
terang / gelapnya cahaya untuk mengoperasikan rangkaian ini pada POTENSIOMETER (
100K Pot)
Aplikasi:
Rangkaian ini kebanyakan digunakan untuk menghidupkan sebuah lampu, lampu taman atau
yang lainnya. Namun jika di gunakan untuk menghihupkan yang lainnya juga bisa, misalnya
pompa air mancur di taman, AC dan masih banyak lagi, semuanya itu secara otomatis
tentunya
7. Tombol tekan ( Push button )
Swich Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau
memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu ystem saklar
tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar tekan untuk emergency.
Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open)).
8. Fitting
Fitting termasuk bahan jadi dan merupakan alat yang berfungsi sebagai pemegang atau
tempat bola lampu. Ada dua jenis fitting, diantaranya :
a. Fitting duduk
Disebut fitting duduk, karena pada dasarnya setelah dipasang kedudukannya melekat
ditempatnya semula (duduk).Fitting ini juga sering disebut fitting dinding, karena dapat
dipasang pada dinding-dingin atau langit-langit. Bila pemasangannya tidak dapat dilaksanakan
secara langsung, perlu dipasang roset dari kayu sebagai gantinya.
b. Fitting gantung
Fitting gantung adalah salah satu peralatan dalam rangkaian instalasi penerangan yang
berfungsi sebagai pemegang bola lampu dan penghantar daya listrik ke lampu.
Pelaksanaan pemasangan fitting gantung hendaknya dimaksudkan sedemikian rupa
sehingga faktor elekris dan mekanis dapat dijamin kehandalannya.
Gambar 2.6.8. Fitting
9. Roset kayu
Kotak kontak adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan alat listrik yang dapat
berpindah-pindah.
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari
karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.
1. N.Y.A
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan ystem tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan
seringnya untuk instalasi kabel udara. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus
dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah
menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang.
2. N.Y.M
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan ystem tenaga. Kabel NYM
berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu).
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik
dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
3. N.Y.Y
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel
NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi
yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki
isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
4. Kabel Twisted
yaitu kabel yang dipilin sehingga membentuk putaran. Kabel ini berfungsi mengalirkan
tegangan dari jaringan tegangan distribusi PLN ke KWh meter
MCB adalah sebuah alat yang di pakai pada instalasi listrik.yang berfungsi sebagai proteksi
terhadap arus hubung singkat dan sebagai proteksi terhadap arus beban lebih. MCB bekerja
memutuskan arus hubung singkat dengan kerja dari relai elektromagnetik berdasarkan prinsip
electromagnet. Dan MCB bekerja memutuskan arus beban lebih dengan kerja dari bimetal.
MCB menggunakan satuan Ampere (A), Karakteristik MCB dibagi menjadi 3, yaitu Otomat-
L, Otomat-G, dan Otomat-H.
Fungsi utama dari MCB adalah :
Sebagai proteksi terhadap arus beban lebih
Sebagai proteksi terhadap arus hubung singkat
Sebagai pembatas arus yang diberikan PLN pada kWh meter
Sebagai pemisah
Perangkat hubung bagi (PHB) merupakan suatu perlengkapan untuk membagi tenaga listrik
dan/ atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaatan listrik mencakup sakelar
pemutus sirkit, papan hubung bagi tegangan rendah dan sejenisnya. Pada praktek On Plaster
ini PHB tersebut yang menerima tenaga listrik dari saluran utama konsumen dan
membagikannya ke seluruh instalasi konsumen
Saklar impuls adalah jenis saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja magnet, dimana
posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja. Lamanya mengoperasikan dari kontak
tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar ini mempunya dua posisi kontak, “off”
pada impuls kedua dan kontak “on” pada posisi pertama.Dalam mengendalikan (on dan off)
suatu lampu menggunakan push button sebagai kontrol bantu, dipakai suatu saklar impuls
yang bekerja oleh adanya impuls (sinyal) yang diberikan dari push button.
Sekering digunakan sebagai pemutus sirkit yang mengamankan sirkit akhir penerangan
darurat, yang harus ditempatkan dalam PHB yang mendapat suplai langsung dari baterai.
16. Heater
Heater dalam praktek ini digunakan untuk mem-bending pipa PVC 5/8 inc, sehingga
dalam praktek On Plaster ini tidak menggunakan elbow. Ketika mem-bending pipa,
usahakan semua permukaan pipa yang akan dibengkokkan terkena panas, sehingga mudah
untuk membengkokkannya, jika pipa sudah kembali dingin jangan paksakan untuk
membengkokkan, karena akan menyebabkan pipa patah.
1. Palu
Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda.
Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam dan
menghancurkan suatu obyek
2. Sekrup
Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada kayu.
Untuk hasil terbaik,kayu induk harus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti sekrup
dan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter sekrup bagian luar. Dengan adanya
ulir tersebut, aplikasi sekrup membutuhkan waktu lebih lama daripada paku. yang harus
diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup
Gambar 2.5.19 Sekrup
3. Gergaji
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yg terbuat dari kayu atau logam. Logam dan
kayu mempunyai sifat yg sangat berbeda sehingga alat potongnya juga berbeda. Ada dua
macam gergaji : gergaji kayu dan gergaji besi.
1. Tang Cucut
Tang cucut berfungsi untuk memegang benda kerja yang kecil, bisa juga
digunakan untuk membuat mata itik pada alat alat listrik.Biasanya tang cucut juga
dilengkapi dengan pemotong kabel.
2. Tang Kupas
Tang kupas berfungsi untuk mempermudah pengupasan suatu kabel, mulai dari yang
kecil sampai yang besar.
3. Tang Kombinasi
Tang kombinasi digunakan secara umum, ujung rahang yang bergerigi rapat
digunakan untuk meluruskan kabel , bang dijepitkan pada ragum bagian tengah yang
bergerigi renggang untuk mengunci mur, rahang tajam sebagai pemotong kabel.
5. Tang Potong
Tang potong mempunyai mata pisau di sisi dalamnya yang berfungsi untuk
memotong kawat atau kabel.
5. Obeng
Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng dibuat dari
baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti kayu,plastik,atau karet keras.
Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu obeng pipih (minus) dan obeng bintang (plus).
6. Kunci Pas
Kunci pas digunakan untuk memasang kabel twisted pada konektor. Jika tidak ada kunci
pas, bisa juga menggunakan kunci inggris.
Konektor digunakan untuk memegang kabel twisted sehingga kabel twisted tidak
lepas sewaktu pemasangan. Pemasangan konektor ini harus benar-benar menembus isolasi
kabel twisted, agar arus dapat mengalir ke KWh meter.
LANGKAH KERJA
Pembuatan Sketsa
Tahap pengerjaan :
1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat-
alat dan bahan dalam membuat sketsa pada papan yaitu kapur, penggaris, lap, gambar
kerja
2. Bersihkan papan yang akan dikerjakan dengan menggunakan lap sampai bersih
3. Gunakan kapur untuk menggambar sketsa gambar instalasi sesuai gambar jobsheet yang
akan dipasang sesuai dengan gambar diatas
4. Gunakan penggaris dan meteran untuk membantu dalam menggambar sketsa. Gambar
garis tepi untuk mempermudah penggambaran
5. Gambar komponen-komponen yang akan dipasang pada papan sesuai letak yang telah
tercantum dalam jobsheet.
6. Setelah selesai, periksa kembali sketsa gambar yang telah digambar pada papan
7. Jika sudah benar, mulai pasang komponen-komponen seperti kotak sambung, rosette kayu,
dan fitting untuk pengerjaan pemipaan nantinya
Dokumentasi Pengerjaan Penggambaran Sketsa :
Membersihkan Papan Menggambar Sketsa
4.3 PEMIPAAN
Pemasangan Fitting, rosette kayu, dan fitting
Pemipaan
Tahap pengerjaan :
1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat
dan bahan untuk pengerjaan pemipaan seperti meteran, kabel untuk mbending pipa, heater
dan pipa 5/8’’ sepanjang 4 meter
2. Tentukan kira-kira panjang pipa yang akan dibengkokkan. Gunakan meteran untuk
membantu menentukan panjang pipa yang akan dibengkokkan
3. Setelah itu nyalakan heater, lalu masukkan kabel tadi ke dalam pipa dan panaskan pada
bagian pipa yang akan dibengkokkan
4. Panaskan secara merata bagian yang akan dibengkokkan dengan perlahan. Usahakan
waktu memanasakan pipa jangan terlalu berlebihan karena pipa dapat menjadi lembek dan
sulit untuk dibengkokkan
5. Setelah itu sesuaikan panjang pipa yang telah dibengkokkan tadi dengan yang di papan.
Jika telah sesuai, pasang pipa pada papan dan gunakan klem untuk merapatka pipa dengan
papan
4.4 PENGAWATAN
Pengawatan
Tahap pengerjaan :
1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat
dan bahan untuk pengerjaan pengawatan seperti : kabel NYA fasa netral ground, tang
potong, tang kupas, tang lancip
4. Potong kabel yang sudah dimasukkan pipa. Jangan lupa beri space pada kabel yang akan
dipotong untuk penyambungan dengan komponen-komponen lainnya seperti saklar,
fitting, kotak sambung, stop kontak, panel, push button
5. Sambung kabel pada saklar, fitting, selcon, stop kontak, push button (untuk penyambungan
antara dua kabel pada kotak sambung menggunakan sambungan ekor babi )
6. Gunakan lasdop dan benang untuk sambungan ekor babi di kotak sambung
Pengerjaan Panel
Tahap pengerjaan :
1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat
dan bahan untuk pengerjaan panel seperti : Panel, gergaji, tang potong, tang kupas, tang
kombinasi kabel NYA fasa netral ground
2. Pertama lepas plat yang ada didalam panel dan pintu panel
3. Ambil gergaji. Gergaji bagian atas panel sehingga nantinya pipa dapat masuk kedalam
panel
4. Pasang komponen-komponen yang akan dipasang pada panel seperti terminal, busbar,
fuse, saklar impuls
7. Hubungkan kabel yang ada pada pipa dengan terminal sesuai dengan gambar diatas.
Kemudian periksa sambungannya menggunakan multimeter sampai benar betul
Dokumentasi Pengerjaan Panel :
Pemeriksaan Sambungan
Gunakan multimeter yang ada indicator suaranya dalam mengecek tiap sambungan
Apabila ketika diperiksa sambungannya, terdengar suara dari multimeter berarti
sambungannya baik.
Tapi jika suara yang terdengar tersendat-sendat maka sambungannya perlu diperbaiki
karena kemungkinan sambungannya kurang rapat
Setelah selesai, catat dan buat tabel seperti dibawah
Hasil Pengecekan Sambungan
Jenis Kondisi
Jalur No. Komponen Sambungan
Sambungan
Fasa Baik
1 Fitting Lampu A
Netral Baik
Fasa Baik
2 Fitting Lampu B
1 Netral Baik
Fasa Baik
PE Baik
Netral Baik
Fasa Baik
1 Fiting Lampu C
Netral Baik
3
Fasa Baik
2 Fiting Lampu D
Netral Baik
Pengujian Seluruh sistem
Lampu A Menyala
1
Lampu B Menyala
2 Lampu C Menyala
3 Lampu D Menyala
Pengujian tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan alat megger. Pemeriksaan tahanan
isolasi dilakukan terhadap APP, perlengkapan beserta sirkitnya sebelum disambung pada
sumber listrik dan beban.
Hasil Pemeriksaan
No. Yang diperiksa (Mega ohm)
1 L1 + N ˜
2 L1 + PE ˜
3 N + PE ˜
4 L1 + Body ˜
5 N + Body ˜
6 PE + Body 0
7 Terminal 1 + Terminal 2 0,1
8 Terminal 1 + Terminal 3 0
9 Terminal 1 + Terminal 4 ˜
10 Terminal 1 + Terminal 5 0
11 Terminal 1 + Terminal 6
12 Terminal 2 + Terminal 4 ˜
13 Terminal 2 + Terminal 6 0,1
14 Terminal 3 + Terminal 5 0
15 Terminal 3 + Terminal 4 ˜
16 Terminal 4 + Terminal 6 ˜
17 LA ˜
18 LB ˜
4.8 PEMASANGAN KWH METER DAN PENYAMBUNGAN SISTEM KE
JARINGAN 220 V AC TEGANGAN RENDAH
Tahap pengerjaan :
Siapkan peralatan :
1. Kunci pas 13-14 1 buah
2. Obeng 1 set
3. Tespen 1 buah
4. Tangga Portable 1 buah
Siapkan Bahan :
1. Kabel twisted 1 buah
2. kWh meter 1 fasa 1 set
3. Connector 2 buah
Pertama pasang kWh meter pada panel OAK sesuai dengan gambar wiring APP 1 fasa
diatas. Hubungkan kabel dari panel dengan terminal di panel OAK
Setelah kWh meter dipasang, ambil tangga , kabel twisted , connector.
Naiki tangga, pasang kabel twisted dari panel OAK dan kabel dari sumber ke connector.
Gunakan kunci pas untuk merapatkan kabel dalam connector agar kabel terpasang dengan
kuat
Setelah itu. Uji terminal di panel OAK menggunakan tespen. Cek fasa sama netralnya.
Jika saluran fasa di tespen menyala dan saluran netral tidak menyala maka pemasangan
sudah benar
= 340,90 detik
𝑇𝑑−𝑡
S = 𝑡
340,90−198
= × 100%
198
= 72%
2. V = 230 V
I = 0,9 A
c = 600 putaran/kWh
Cos ϕ =1
n = 5 putaran
t = 103 detik
beban 2 = 3 x 40 W ; 1 x 180 W
maka,
𝑛 ×3600000
Td = 𝑐×𝑉×𝐼×𝑐𝑜𝑠𝜙
5×3600000
= 600×230×0,9×1
= 144,9 detik
𝑇𝑑−𝑡
S = 𝑡
144,9−103
= × 100%
103
= 40,6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum bengkel semester II “instalasi penerangan 1 fasa system on plaster” ini ,
mahasiswa telah mendapatkan keterampilan dan pengetahuan tentang
Secara umum :
Secara khusus :
Memahami gambar kerja instalasi baik diagram single line maupun diagram
pengawatan
Memahami fungsi, memasang dan menggunakan komponen-komponen / peralatan
instalasi
Melakukan pemipaan dan wiring / pengawatan
Memahami prinsip kerja kWh meter, memasang instalasi kWh meter dan mengukur
menggunakan kWh meter
Menyambung pada jaringan bertegangan
Untuk mendapatkan pengerjaan yang baik diperlukan latihan yang rutin dan skill individu
yang baik. Dalam bekerja sering terdapat trouble shooting, sehingga diperlukan
pengerjaan yang teliti dan tidak tergesa-gesa.
5.2 Saran