Disusun Oleh:
1. Ratih Sekar Arum (20150340015)
2. Denna Idryareza A (20150340017)
3. Qathratun Nada (20150340039)
4. Ika Nanda Familiya (20150340040)
5. Intan Fatimah Putri (20150340054)
6. Anggi Tri Handayani (20150340055)
7. Retnaningtyas Pinastika (20150340082)
8. Chintya Dwi Rahayu (20150340083)
9. Urai Rifaldy Aryadi (20150340091)
10. Vivi Ayu Novitasari (20150340118)
20150340118
drg. Rica
ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Komuda blok 8 ini dilaksanakan di Bangsal Mina lantai 4 RSGMP UMY dan
Dental Laboratorium lantai dasar dan lantai 1 RSGMP UMY
1
BAB 2
ISI
Tahapan sistem pelayanan di RSGM Asri Medical Center berdasarkan pasien yang
berkunjung
2
Untuk Pasien Lama
1. Pasien dipersilakan duduk atau menunggu di ruang tunggu
2. Koas mencari Rekam Medis (RM) di ruangan Rekam Medis
3. Koas kemudian melapor ke dokter pembimbing untuk mendapat
persetujuan agar dapat melanjutkan perawatan
4. Kemudian jika telah disetujui oleh dokter pembimbing ,koas
menulis tindakan yang tepat untuk perawatan di Lembar Tindakan
pada dokumen RM
5. Koas juga menuliskan indikasi di lembar tersebut dan diberikan
lagi ke dosen atau dokter pembimbing untuk di-Acc
6. Data yang telah di-Acc kemudian di-input oleh koas
7. Setelah input ,koas bisa melakukan tindakan atau perawatan
kepada pasien
8. Setelah selesai tindakan ,koas wajib melaporkan kembali ke dosen
untuk mendapat Acc yang ke -2 atau Acc Tindakan
9. Koas kemudian membayar ke ruang FO
10. Setelah membayar di ruang FO, koas berhak diberi cap khusus oleh
petugas FO pada logbook
11. Koas meminta tanda tangan dari dokter atau dosen
12. Koas mendapatkan DOPES (nilai) dari dokter atau dosen tersebut
dalam suatu lembaran yang berwarna pink dan putih
Pembersihan (Cleaning)
3
Konsep dasar cleaning adalah bahwa kotoran yang menempel pada
instrument dan linen tidak hanya merupakan media bagi pertumbuhan
mikroorganisme tetapi juga menyebabkan proses Sterilisasi menjadi kurang
efektif. Terdapat tiga tujuan utama proses cleaning :
4
PACKAGING
Packaging yang steril harus disimpan pada tempat yang tertutup, kering,
bebas dari debu, jauh dari bak cuci, saluran air, dan beberapa inci jauhnya dari
langit-langit, lantai, dan dinding luar. Hal ini untuk mencegah bungkusan menjadi
basah oleh percikan air, produk pembersih lantai dan kondensasi dari saluran air
atau dinding. Juga jauhkan bungkusan dari sumber panas yang dapat membuat
bungkusan menjadi rapuh dan lebih rentan sobek atau berlubang.
STERILISASI
Instrumen dan linen yang telah dikemas siap disterilisasi. Sterilisasi adalah suatu
proses dengan metoda tertentu yang bertujuan mematikan semua organisme hidup
(vegetatif dan non vegetatif) termasuk spora bakteri yang lebih resisten terhadap
desinfektan. Terdapat bemacam-macam metode Sterilisasi, yaitu :
5
Sterilisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf,
yang dilakukan pada suhu 1210C selama 15-20 menit.
b. Sterilisasi dengan Ultraviolet
Sinar UV digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara
dan pemusnahan selama proses dilingkungan, sehingga mempunyai efek
bakterisidal dan dan paling kuat pada panjang gelombang 265 nm.
Biasanya digunakan untuk sterilisasi ruangan seperti kamar bedah, kamar
pengisian ampul obat, atau juga pada permukaan-permukaan benda.
c. Sterilisasi dengan sinar pengion
Metode sterilisasi menggunakan sinar gamma untuk merusak DNA
mikroorganisme, kelebihannya bisa menembus benda padat. Sering
digunakan untuk sterilisasi material yang tebalsperti bungkusan alat-alat
medis,/kedokteran, paket makanan, paket minuman, dan sebagainya.
d. Sterilisasi secara kimia
Sterilisasi menggunakan gas etilen oksida, kelemahannya zat ini mudah
terbakar, bersifat mutagenik dan toksik, sehingga dikhawatirkan terdapat
residu setelah sterilisasi.
e. Sterilisasi dengan filter
Biasanya dilakukan dengan penyaringan bahan yang akan disterilkan
melalui saringan/filter yang tidak dapat dilalui oleh kuman sehingga
diperoleh filtrat yang steril. Digunakan bagi bahan-bahan cair yang tidak
tahan panas seperti: serum darah, vaksin, toksin, enzim, dan sebagainya.
6
jadi pilihan utama, alasannya karena di RSGM UMY putaran kebutuhan
alat yang steril sangat tinggi, namun waktu yang effisien tidak menutup
kelebihan performa autoklaf dalam proses sterilisasi, penggunaan yang
mudah juga menjadi alasan alat ini digunakan. Di RSGM UMY sendiri
lama waktu untuk sterilisasi alat adalah 15-20 menit.
Pada RSGM UMY ini terdapat 2 bilik, yaitu bilik steril dan non-
steril, dimana bilik steril ini mahasiswa bisa mengambil alat-alat yang
sudah di sterilkan dan di bilik non-steril mahasiswa memberikan alat-alat
yang akan di sterilkan lalu mengisi nota bahwa telah memberikan alat
untuk di sterilkan, yang berisi 2 lembar yaitu kuning untuk perawat dan
putih untuk mahasiswa.
KASUS LAPANGAN
HAMBATAN
7
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, sudah banyak
penemuan alat sterilisasi yang belum kita ketahui, serta memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
SOLUSI
Dental unit adalah suatu alat yang dipakai oleh dokter gigi untuk
membantu pemeriksaan dan kemudian menentukan tindakan apa yang dapat
diberikan kepada pasien. Secara umum untuk membantu perawatan gigi dan
mulut (pengeboran, penambalan, pembersihan, dan pemeriksaan).
a. Listrik
Untuk memberikan satu daya pada semua sistem elektrik dengan
memastikan “master switch”(tombol utama) menyala saat akan digunakan
yang berada pada bawah tray.
Contoh : lampu operasi serta menggerakkan posisi system dental
chair(posisi pasien)
8
a. Air
Digunakan pada system pendinginan turbine jet/bor jet dan pembuangan
kotoran
a. Udara
Memberikan tenaga pada semua sistem yang bekerja dengan tekanan
udara. Udara bertekanan ini berasal dari compressor.
Contoh : turbine jet/bor jet, dan sistem hidrolik pada kursi atau chair
dental.
1. Tombol utama atau master switch berada di bawah tray yang berfungsi
sebagai pengendali seluruh pengoperasian (kursi, udara, air). Pastikan
master switch dinyalakan terlebih dahulu sebelum dental unit dioperasikan
sepenuhnya yang biasanya ditandai dengan bunyi angin
Terdapat beberapa tombol pada tray yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu :
a. 0: Tombol untuk posisi awal dental chair, posisi kursi berada paling bawah
dan sandaran paling tegak
c. Gambar Gelas: tombol untuk mengatur air kumur pada gelas kumur
e. Tombol custom:
9
Bagian-bagian dental unit serta fungsi:
a. Fixed Pedestal
a. Chair Mounted
b. Mobile
c. Console
d. Portable
1. Dental Light
10
Sebagai semprotan udara, air atau kombinasi semprotan udara dan air
untuk menjaga agar gigi tetap kering, bersih serta melindungi gigi dari
panas yang dihasilkan handpiece
3. Saliva ejector
Sebagai penghisap saliva pada rongga mulut agar saliva tidak mengganggu
proses perawatan
5. Tray Assembly
6. Radiograph Viewer
7. Cup Fill
8. Bowl Rinse
9. Flushing System
11
dalam berbagai macam gaya dan bentuk untuk beradaptasi pada berbagai macam
gigi saat akan digunakan.
Desain dasar
Pencabutan dengan tang mempunyai satu tujuan yaitu: menghantarkan tekanan
terkontroil pada gigi sehingga mengakibatkan dilatasi alveolus dan luksasi, serta
pencabutan. Bagian tang ekstraksi secara umum yaitu :
- paruh
- engsel
- pegangan
Pegangan bisa horizontal (dua sisi) atau vertikal. Tang horizontal tersedia
untuk rahang atas dan r a h a n g b a w a h , s e d a n g k a n d e s a i n v e r t i k a l
h a n y a u n t u k r a h a n g b a w a h s a j a . Ta n g h o r i z o n t a l dimodifikasi
dengan pegangan lurus atau melengkung dan kadang diperlengkapi
dengan suatu ring pada salah satu sisi pegangan. Pegangan bayonet
hanya digunakan untuk rahang atas dan mempunyai fungsi tambahan yaitu
menghindari terjepitnya bibir bawah selama pemakaian.
Pada engsel, ada dua persyaratan pokok untuk engsel dari berbagai macam
tang:
1. Bibir tidak akan terjepit pada waktu tang dikatupkan
2 . P e g a n g a n t a n g b i s a b e rg e r a k b e b a s ( t i d a k m a c e t )
Paruh merupakan bagian kerja dari tang dan paruh tang dibuat
dengan berbagai macam desain.Lebar paruh tang sangat bervariasi,
yang sempit digunakan untuk gigi anterior dan paruhnya yang lebar
digunakan untuk molar. Angulasi paruh terhadap pegangan menunjukkan
fungsinya. A p a b i l a p a r u h r e l a t i f p a r a l l e l d e n g a n p e g a n g a n m a k a
tang digunakan untuk rahang atas, sedangkan yang mempunyai
s u d u t h a m p i r 9 0 derajat terhadap pegangan digunakan untuk
rahang bawah. Desain paruh untuk rahang bawah yaitu paruhnya lebih
membentuk sudut terhadap pegangannya. Sedangkan paruh tang rahang bawah
12
berbentuk simetris. Ujung engsel dengan bukaan terbuka digunakan untuk
pencabutan mahkota (crown) sedangkan dengan bukaan tertutup digunakan untuk
pencabutan akar (radiks).
ciri ciri : antara handle sampai beaknya lurus, kedua paruh bila ditutup bertemu,
tang gigi kanan dan kiri sama
kegunaan : tang untuk akar gigi anterior rahang bawah
Ciri – ciri : antara handle sampai dengan beaknya seperti S, kedua beak
bila ditutup tidak bertemu, tang untuk gigi kanan dan kiri sama.
13
Kegunaan : tang untuk mahkota premolar rahang atas
ciri – ciri : antara handle sampai dengan beaknya seperti S, kedua beak
bila ditutup tidak bertemu, salah satu paruh berlekuk (takik) untuk bagian
bukal sedangkan paruh yang tidak berlekuk untuk bagian palatinal. Tang
gigi kanan dan kiri berbeda. Cara penggunaan bagian yang terdapat
takiknya, dimasukkan dari bagian bukal pasien dan diletakkan di daerah
bifurkasi (percabangan akar).
kegunaan : tang untuk gigi molar atas permanen
ciri ciri : antara handle sampai beak nya berbentuk seperti bayonet, kedua
paruh bila ditutup tidak bertemu, tang untuk gigi kanan dan kiri sama.
kegunaan : khusus untuk pencabutan molar 3 rahang atas
Selain itu, terdapat tang untuk sisa akar gigi posterior rahang atas dengan
ciri ciri : kedua ujung beak membulat dan tertutup, antara handle sampai
beak nya berbentuk seperti bayonet (molar) dan berbentuk S (premolar)
Ciri ciri : antara handle sampai dengan beak nya membentuk sudut 90
derajat atau huruf L, kedua paruh bila ditutup tidak bertemu, tang untuk
gigi kanan dan kiri sama
kegunaan : tang untuk mahkota gigi anterior rahang bawah
14
ciri ciri : antara handle sampai beaknya membentuk sudut 135 derajat,
kedua paruh bila ditutup tidak bertemu, kedua paruh tidak berlekuk, tang
gigi kanan dan kiri sama.
kegunaan : tang untuk mahkota gigi premolar rahang bawah
ciri ciri : antara handle sampai beaknya membentuk sudut 90 derajat atau
seperti L, kedua paruh bila ditutup tidak bertemu, kedua paruh berlekuk
lekuk (terdapat takik), tang gigi kanan dan kiri sama
kegunaan : tang untuk mahkota gigi molar rahang bawah
ciri ciri : antara handle sampai beaknya membentuk sudut 90 derajat atau
seperti L, kedua paruh bila ditutup tidak bertemu, tang gigi kanan dan kiri
sama
kegunaan : untuk akar gigi anterior rahang bawah
15
ciri ciri :antara handle dan beak nya lurus, ujung engsel jika ditutup tidak
bertemu (mahkota), ujung engsel jika ditutup bertemu (untuk akar), tang
untuk gigi kanjan dan kiri sama, bentuknya kecil.
kegunaan : tang untuk gigi desidui anterior rahang atas
ciri ciri :antara handle sampai beak nya seperti bayonet, kedua paruh
terdapat takik sebelah bukal maupun palatinal, kedua paruh berlekuk bila
ditutup tidak bertemu (untuk mahkota) dan akan bertemu (untuk akar),
tang anak untuk gigi kanan dan kiri sama, bentuknya kecil.
kegunaan : tang untuk gigi molar desidui rahang atas
ciri-ciri : antara handle sampai beak nya membentuk sudut 90 derajat atau
seperti L, kedua paruh tidak berlekuk, bila ditutup tidak bertemu (untuk
16
mahkota) dan akan bertemu (untuk akar), tang anak untuk gigi kanan dan
kiri sama, bentuknya kecil.
kegunaan : tang untuk gigi desidui anterior rahang bawah
ciri ciri : antara handle sampai beak nya membentuk sudut 90 derajat atau
seperti L, kedua paruh berlekuk, bila ditutup tidak bertemu (untuk
mahkota) dan akan bertemu (untuk akar), tang anak untuk gigi kanan dan
kiri sama, bentuknya kecil.
kegunaan: tang untuk gigi desidui molar rahang bawah
Selain tang, terdapat jarum suntik anestesi (jarum lebih besar) dimana
ampul anestesi terlebih dahulu disuntikkan untuk dimasukkan baru bisa
disuntikkan ke pasien. Selain itu, terdapat citojet dimana ampul terletak
didalam, jarum lebih kecil sehingga tidak terlalu sakit, dan digunakan
untuk daerah yang tidak terjangkau oleh jarum biasa.
1. Alat diagnostik
Alat diagnostik, meliputi : sonde, pinset, excavator, kaca mulut.
Sonde berfungsi untuk mengetahui adanya kavitas dan kedalaman kavitas.
Kaca mulut berfungsi untuk membantu melihat bagian dalam rongga mulut
yang tidak bisa dilihat secara langsung
2. Agat spatula
Agat spatula ini berfungsi untuk mengaduk semen ionomer kaca (SIK)
diatas paper pad.
3. Spatula stainless stell
Spatula ini berfungsi untuk mengaduk bahan tumpatan pada glass plate.
4. Glass plat
17
Alat ini berfungsi sebagai tempat untuk mengaduk selain SIK, misalnya
resin komposit
5. paper pad
Alat ini berfungsi sebagai tempat untuk mengaduk SIK
6. Plastis instrumen
Alat ini berfungsi untuk mengoleskan/memasukkan bahan tumpatan pada
kavitas gigi yang telah dipreparasi.
7. Kondensor dan burnisher
Kondensor berfungsi untuk memampatkan tumpatan.
Burnisher berfungsi untuk meratakan tumpatan.
Kedua alat ini biasanya digunakan untuk tumpatan amalgam, akan tetapi
karena bahan amalgam sekarang jarang digunakan, maka alat ini juga
digunakan pada bahan tumpatan lain. Untuk amalgam sendiri juga ada alat
yang bernama amalgam carver yang berfungsi untuk mengukir tumpatan
amalgam.
8. Light cure
Alat ini digunakan untuk mengeraskan/polimerisasi resin komposit dengan
cara disinarkan pada resin komposit yang telah diletakkan pada kavitas
9. Articulating paper
Berfungsi untuk mengetahui adanya traumatik setelah selesai menambal
10. Bur
Bur-bur yang digunakan dalam proses penumpatan antara lain :
a. Bur pita kuning : digunakan untuk finishing
b. Bur pita biru : digunakan untuk preparasi kavitas
c. Bur bulat : untuk membuka kavitas
d. Still bur : bur yang digunakan untuk mengambil jaringan karies, dimana
arah putaran burnya kebalikan dari arah jarum jam
e. Bur flame : untuk karies kelas IV
Bur- bur diatas dipasangkan pada handpiece. Bur yang digunakan untuk
preparasi kavitas dipasangkan pada high speed handpiece, sedangkan bur
polishing dipasangkan pada low speed handpiece.
11. Matrix band and holder
18
Merupakan suatu lempengan untuk membentuk kontur tambalan. Biasanya
digunakan untuk tumpatan kelas II bagian proksimal.
2. Non elastis
- Reversible : Malam, Compound, Wax
- Irreversible : Plaster of Paris, Zinc Oxide Eugenol
b. Malam
1. Malam Merah
Digunakan untuk membentuk bagian akrilik
2. Malam Biru
Berwarna ungu digunakan untuk mencetak hasil preparasi inlay atau
onlay dan pasak
3. Sticky Wax
Digunakan untuk pemasangan screw gigi tiruan cekat (GTC)
c. Sendok Cetak
1. Sendok Cetak
Mempunyai lubang-lubang dibagian bawah sebagai tempat sisa alginat
mengalir
2. Sendok Cetak Edentulous
Mempunyai lubang- lubang di bagian bawah yang lebih besar dan
bentuknya lebih pipih
3. Sendok Cetak Parsial
Ukurannya separuh dari rahang
d. Gips
1. Impression
2. Plaster of Paris, warna putih
19
3. Dental Stone, warna biru
4. High strong low expansion, disebut juga glass stone untuk inlay atau
onlay
5. High strong high expansion
3. Resin Komposit
Terdapat 4 jenis bahan resin komposit, yaitu:
a. Makrofiller= konvensional, agak cair
20
b. Mikrofiller= agak padat, untuk tumpatan anterior dan posterior
masih kuat
c. Hybrid= campuran, lebih kuat dan lebih bagus,
warnanya beragam)
d. Mikrohybrid
4. Bahan Bonding
Bonding terdapat 8 generasi. Namun hanya ada generasi ke 5
dan ke 7 yang ada di RSGM UMY.
- Bonding generasi 5= masih harus dibilas lagi
- Bonding generasi 7= Sudah bisa langsung ditumpat
tanpa perlu dicuci
1. Ruang perebusan
Seperti namanya ruangan ini berfungsi untuk merebus. Di dalam ruangan
ini terdapat kompor dan panci untuk merebus. Misalnya untuk perebusan
kuvet pada saat proses pembuatan akrilik.
2. Ruang Logam
Ruangan ini digunakan untuk pembuatan gigi tiruan lengkap, gigi tiruan
cekat maupun gigi tiruan sebagian yang terbuat dari porselen. Dalam
ruangn ini terdapat alat pelebur logam, pemanas akrilik, mesin
pembentukan porselen dan gas LPG.
3. Ruang pembuatan akrilik atau ruang untuk membuat ortho lepasan basis
plat akrilik
Dalam ruangan ini segala proses pembuatan ortho lepasan mulai dari
pembengkokan kawat, meratakan basis plat akrilik sesuai kontur gigi
sampai pada pengamplasan akrilik dilaksanakan.
Alat-alatnya antara lain:
21
- Mikromotor, mikromotor ini berfungsi untuk menjalankan arkansas
stone yang digunakan untuk polishing akrilik.
- Amplas
- Tang yang digunakan untuk pembengkokan kawat
4. Ruang basah
Ruang basah ini terdapat mesin polish. Mesin polish ini yang digunakan
untuk mempolish akrilik dengan menggunakan pumice yang dicampur
dengan air
5. Ruang pembuatan Gigi tiruan sementara
Pembuatan porcelain infuse to metal
- Mencetak porcelain dari gips yang telah dicetak
- Memberikan pewarnaan sesuai dengan warna giginya
- Dimulai dari dentin dengan 3 pewarnaan
- Diikuti dengan enamel dengan 3 pewarnaan
- Melakukan polishing terhadap porcelain yang telah diwarnai
- Melakukan finishing
BAB 3
3.1 Kesimpulan
Dari komuda yang telah kami lakukan meliputi SIM dan RM, APD dan
sterilisasi, dental unit, alat cabut, alat tumpat, bahan cetak, bahan tumpatan, serta
laboratorium KG sangat berguna sebagai awal dalam mengenalkan dasar-dasar
mengenai kedokteran gigi secara nyata dalam klinik kedokteran gigi. Dengan
adanya komuda ini mahasiswa bisa melihat secara nyata bagaimana dental unit,
alat-alat cabut, alat tumpat dan lain-lain sehingga dapat mempermudah mahasiswa
untuk mengenalnya.
3.2 Saran
Setelah dilaksanakan kegiatan komuda, ada beberapa hal penting yang harus
diperbaiki supaya mahasiswa dan para dokter lebih efisisen dalam melaksanakan
kegiatan tersebut. Hal penting tersebut adalah soal sistematika pelaksanaan yang
kurang sesuai dengan durasi waktu di jadwal yang telah ditentukan pada kloter
pertama. Oleh karea itu, para dokter alangkah lebih baiknya memperhatikan,
mengawasi dan mengatur dengn seksam jalannya kegiatan komuda di waktu yang
akan datang. Hal penting yang kedua adalah mengenai jumlah dokter pemberi
materi/instruktur alangkah baiknya ditambah supaya lebih hemat waktu dan
22
tenaga. Lalu yang terakhie menganai pembagian mahasiswa, karena pembagian
mahasiswa dirasa pada satu stasion masih ada jumlah mahasiswa yang terlalu
banyak yaitu 8 orang sehingga penyampaian materi yang oleh dokter kurang
efisien untuk ditangkap sama rata oleh mahasiswa. Hal diatas diharapkan agar
terciptanya proses pembelajaran yang lebih efisien.
23
DAFTAR PUSTAKA
Tietjen, Cornin, dan McIntosh 1992 Buku Panduan Pencegahan Infeksi Untuk
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Terbatas (terj). Bab 11. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2003.
https://www.scribd.com/doc/99706795/Prinsip-Sterilisasi-Dan-Disinfeksi
24