Anda di halaman 1dari 5

PENAWARAN TEKNIS

Studi AMDAL Sungai Citarum Hilir

VLINGKUP PEKERJAAN
Aspek kegiatan yang ditelaah dalam Studi Analisis Dampak Lingkungan didasarkan pada
penjabaran komponen kegiatan yang mempunyai potensi menimbulkan dampak penting
dan besar. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah awal untuk memprakirakan dampak
secara lebih mendalam. Adapun rencana kegiatan yang dimaksudkan meliputi beberapa
tahapan, mulai tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.

V.1. LOKASI PROYEK


Lokasi pekerjaan di Sungai Citarum Hilir (dari Bendung Walahar s/d Muara Gembong).

V.2. URAIAN DAN KEGIATAN PROYEK


Kegiatan yang akan dilaksanakan sehubungan proyek pembangunan rehabilitasi
prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir digolongkan ke dalam tiga tahapan,
yaitu tahap pra-konstruksi, konstruksi dan tahap pasca konstruksi.

3.3.1 Tahap Pra Konstruksi


Komponen kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pra-konstruksi adalah sebagai
berikut:
Survai pendahuluan dan perencanaan pembangunan rehabilitasi prasarana
pengendali banjir Sungai Citarum Hilir dari bendung Walahan s/d Muara Gembong.
Pekerjaan pembebasan tanah dan pemindahan Penduduk
Sebelum dilakukan pekerjaan fisik, lahan yang akan digunakan sebagai lokasi
pembangunan rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir harus
dibebaskan terlebih dahulu.

3.3.2 Tahap Konstruksi


Komponen kegiatan yang dilaksanakan pada tahap konstruksi adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan meliputi :
-1
III
PENAWARAN TEKNIS
Studi AMDAL Sungai Citarum Hilir

a) Pekerjaan pembersihan (land clearing) yang dilakukan pada lokasi pembangunan


rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir.
b) Pekerjaan bangunan fasilitas yang meliputi bangunan kantor Direksi, dan lain-lain
c) Pekerjaan prasarana antara lain :
Pelebaran dan pengaspalan jalan masuk dan perbaikan drainase
Pembuatan jalan kerja / jalan akses (access road) dengan menggunakan
peralatan berat jalan kerja ini meliputi jalan kerja menuju : base camp dan
lokasi rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir.
d) Pekerjaan Prasarana lainnya yaitu :
Pekerjaan prasarana penyediaan air kerja dan air minum di areal kerja
Pekerjaan penerangan/listrik
Pekerjaan fasilitas komunikasi antara kantor lapangan dan kantor proyek
2. Pekerjaan mobilisasi personil dan alat berat yang akan digunakan untuk kerja
Mobilisasi Peralatan dan Material

3.3.3 Tahap Pasca Konstruksi

Pada tahap pasca konstruksi dilaksanakan uji coba rehabilitasi prasarana pengendali
banjir Sungai Citarum Hilir untuk meminimalisir banjir di Jakarta apakah berfungsi
dengan baik. Jika apa yang disosialisasikan saat pra konstruksi tentang rehabilitasi
prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir ini tidak terbukti dengan tepat maka
akan menimbulkan persepsi masyarakat yang negatif mengakibatkan keresahan
masyarakat.

3.3.4 Operasional dan Pemeliharaan


Komponen kegiatan yang dilaksanakan pada tahap operasional dan pemeliharaan yang
diprakirakan menimbulkan dampak bersumber antara lain dari :
Kewenangan yang mengoperasikan, memelihara, dan mengelola.
Pemanfaatan air dan badan air.

3.4 KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKAJI


3.4.1 Komponen Fisik dan Kimia
a. Iklim
Meliputi aspek curah hujan, suhu, arah dan kecepatan angin, tipe iklim. Hasil
analisis tersebut dapat digunakan untuk mengetahui sebaran dan dispersi polutan
udara, dampak yang akan timbul misalnya kebisingan, penyebaran pencemaran
udara, erosi, sedimentasi dan lain-lain.
-1
III
PENAWARAN TEKNIS
Studi AMDAL Sungai Citarum Hilir

b. Fisiografi
Mencakup topografi bentuk alam (morfologi), ketinggian dan kemiringan tanah yang
kemudian berubah karena adanya pembersihan land clearing.
c. Hidrologi
Mencakup pola aliran air permukaan, debit air sehingga hasilnya dapat digunakan
untuk mengetahui apakah ada gangguan aliran air yang dapat terpengaruh oleh
kegiatan pembangunan proyek. Begitu pula masalah banjir, daerah studi perlu dikaji
berdasarkan data tinggi muka air, lamanya genangan berdasarkan periodenya, juga
kualitas air perlu dikaji baik itu air sungai maupun air minum penduduk yang akan
ditentukan berdasarkan pengukuran dan pengambilan contoh air yang kemudian
dianalisis di laboratorium.
d. Kualitas Udara dan Kebisingan
Mencakup pengukuran kualitas udara meliputi kadar debu, SOX, NOX, CO, HC, Pb
serta intensitas suara, sehingga dapat diketahui tingkat pencemaran udara pada
saat sebelum serta prediksi perkiraan setelah beroperasinya proyek pembangunan
rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir.
e. Ruang, Lahan dan Tanah
Mencakup luas lahan yang terkena proyek dan jumlah material yang akan
digunakan untuk proyek dan dikaji pula untuk pembuangan material. Selain itu perlu
dikaji perubahan tataguna lahan akibat pembangunan proyek tersebut.

3.4.2 Komponen Biologi


Tanaman penghijauan, inventarisasi terhadap jenis-jenis tanaman penghijauan yang
akan terkena proyek serta jenis tanaman yang cocok untuk penghijauan kembali dengan
mempertimbangkan segi fungsi, estetika dan landscaping baik di lokasi proyek maupun
di daerah tangkapan airnya.
Komponen biologi akan mengkaji jenis vegetasi yang diperkirakan akan terganggu pada
wilayah studi juga beberapa pohon yang akan ditebang atau tanaman lain yang akan
terkena proyek yang akan ditentukan dengan pengamatan langsung di lapangan.

3.4.3 Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya


1. Kependudukan (Demografi).
Inventarisasi data jumlah penduduk yang akan terkena lahannya, mencakup :
Kesempatan kerja dan lapangan kerja
Nilai tambah karena adanya proyek
Jumlah pemilik tanah yang lahannya seluruhnya akan terkena proyek dan status
hak tanahnya
-1
III
PENAWARAN TEKNIS
Studi AMDAL Sungai Citarum Hilir

Jumlah pemilik tanah yang lahannya sebagaian terkena proyek dan status hak
tanahnya
Tingkat pendapatan rata-rata pemilik tanah yang dibebaskan dan tingkat
penduduk yang penghidupannya akan terkena dampak.
2. Sosial Ekonomi
Kegiatan perekonomian masyarakat yang akan terpengaruh oleh pembangunan,
seperti kegiatan yang terkait dengan tanaman produksi, tingkat pendapatan kerja
serta penghasilan rata-rata per bulan.
3. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat di wilayah studi akan terpengaruh pola
kehidupan masyarakat, sikap dan persepsi terhadap rencana kegiatan. Hal
yang perlu diperhatikan adalah : pembebasan lahan, pembuatan dan
pengoperasian base camp, rekruitment tenaga lokal dan tenaga luar serta
pengangkutan material.
Adat istiadat, proses sosial dan kelembagaan masyarakat, meliputi : nilai-nilai
norma dan budaya, kerjasama, konflik sosial, akulturasi, asimilasi dan integrasi,
tingkat pendidikan dan agama.
Mobilitas penduduk, perlu dikaji sejauh mana pengaruh terhadap perkembangan
sosial ekonomi maupun sosial budaya dengan adanya perubahan mobilitas
penduduk.
Struktur kependudukan, mencakup perubahan mata pencaharian, pendapatan,
perubahan kepadatan penduduk setempat karena adanya pembebasan dan
pemindahan penduduk.
Kesehatan, meliputi inventarisasi data dan penelitian kondisi kesehatan
masyarakat di sekitar lokasi proyek dan jenis penyakit yang dominan diderita,
terutama yang berkaitan dengan masalah pencemaran udara. Hal ini akan
berguna sebagai data pembanding sebelum proyek dioperasikan dan
sesudahnya.
4. Komponen Prasarana dan Sarana Umum
Prasarana dan sarana umum, meliputi fungsi dan manfaat fasilitas umum,
peribadatan, pendidikan dan lain-lain yang terkena proyek.

3.5 BATAS WILAYAH STUDI


Batas wilayah studi dimaksudkan untuk dapat memberikan kemudahan serta membatasi
lingkup kajian studi sesuai dengan fokus dan sasaran kegiatan pembangunan
rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir. Batas ruang lingkup
-1
III
PENAWARAN TEKNIS
Studi AMDAL Sungai Citarum Hilir

wilayah studi adalah rangkuman dari semua batas-batas tersebut di bawah ini dengan
memperhatikan kendala-kendala akibat keterbatasan sumber daya, dana, waktu,
teknologi serta tenaga ahli yang tersedia. Batas wilayah studi ditentukan oleh batas
proyek, batas administrasi, batas sosial dan batas ekologis.
3.5.1 Batas Proyek
Batas proyek adalah batas yang mencakup secara langsung maupun tidak langsung
digunakan untuk kegiatan proyek pada setiap tahap (kegiatan prakonstruksi, konstruksi
dan operasional) yang akan dilaksanakan meliputi lokasi bangunan utama, bangunan
pelengkap, jalan akses, dsb.

3.5.2 Batas Administrasi


Batas administrasi lokasi pembangunan rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai
Citarum Hilir terkait dengan ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan
kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku di dalam ruang tersebut.

3.5.3 Batas Sosial


Batas sosial terkait dengan kesatuan-kesatuan sosial masyarakat lokal dan pendatang
yang secara potensial mengalami perubahan mendasar akibat dilaksanakannya rencana
kegiatan. Berdasarkan hasil analisis sementara, maka secara umum batas sosial
pembangunan rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir meliputi
kesatuan sosial masyarakat asli (lokal) dan kesatuan sosial masyarakat pendatang.
Batas sosial meliputi bagian dari wilayah Desa lokasi rehabilitasi prasarana pengendali
banjir Sungai Citarum Hilir berada.

3.5.4 Batas Ekologis


Batas ekologis merupakan luas sebaran dampak dari suatu rencana usaha atau
kegiatan berdasarkan media transportasi limbah (air dan udara) dimana proses alami
yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan
yang mendasar. Batas ekologis meliputi ekosistem terrestrial (darat) maupun akuatik
yang mungkin dapat terkena dampak limbah cair dan pengaruh penggunaan air.

Lokasi penggunaan tanah dan lokasi pembuangan hasil galian akan mengalami
perubahan ekosistem. Wilayah kerja proyek terletak di dua tipe ekosistem yakni
ekosistem alam dan ekosistem binaan. Kedua ekosistem ini diperkirakan mengalami
perubahan mendasar pada berbagai tingkat dan kepentingan sebagai akibat adanya
Rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir. Secara hidrologi, lokasi
pekerjaan terletak di daerah Sungai Citarum Hilir yang terkena rehabilitasi prasarana
pengendali banjir.
-1
III

Anda mungkin juga menyukai