VLINGKUP PEKERJAAN
Aspek kegiatan yang ditelaah dalam Studi Analisis Dampak Lingkungan didasarkan pada
penjabaran komponen kegiatan yang mempunyai potensi menimbulkan dampak penting
dan besar. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah awal untuk memprakirakan dampak
secara lebih mendalam. Adapun rencana kegiatan yang dimaksudkan meliputi beberapa
tahapan, mulai tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.
Pada tahap pasca konstruksi dilaksanakan uji coba rehabilitasi prasarana pengendali
banjir Sungai Citarum Hilir untuk meminimalisir banjir di Jakarta apakah berfungsi
dengan baik. Jika apa yang disosialisasikan saat pra konstruksi tentang rehabilitasi
prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir ini tidak terbukti dengan tepat maka
akan menimbulkan persepsi masyarakat yang negatif mengakibatkan keresahan
masyarakat.
b. Fisiografi
Mencakup topografi bentuk alam (morfologi), ketinggian dan kemiringan tanah yang
kemudian berubah karena adanya pembersihan land clearing.
c. Hidrologi
Mencakup pola aliran air permukaan, debit air sehingga hasilnya dapat digunakan
untuk mengetahui apakah ada gangguan aliran air yang dapat terpengaruh oleh
kegiatan pembangunan proyek. Begitu pula masalah banjir, daerah studi perlu dikaji
berdasarkan data tinggi muka air, lamanya genangan berdasarkan periodenya, juga
kualitas air perlu dikaji baik itu air sungai maupun air minum penduduk yang akan
ditentukan berdasarkan pengukuran dan pengambilan contoh air yang kemudian
dianalisis di laboratorium.
d. Kualitas Udara dan Kebisingan
Mencakup pengukuran kualitas udara meliputi kadar debu, SOX, NOX, CO, HC, Pb
serta intensitas suara, sehingga dapat diketahui tingkat pencemaran udara pada
saat sebelum serta prediksi perkiraan setelah beroperasinya proyek pembangunan
rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir.
e. Ruang, Lahan dan Tanah
Mencakup luas lahan yang terkena proyek dan jumlah material yang akan
digunakan untuk proyek dan dikaji pula untuk pembuangan material. Selain itu perlu
dikaji perubahan tataguna lahan akibat pembangunan proyek tersebut.
Jumlah pemilik tanah yang lahannya sebagaian terkena proyek dan status hak
tanahnya
Tingkat pendapatan rata-rata pemilik tanah yang dibebaskan dan tingkat
penduduk yang penghidupannya akan terkena dampak.
2. Sosial Ekonomi
Kegiatan perekonomian masyarakat yang akan terpengaruh oleh pembangunan,
seperti kegiatan yang terkait dengan tanaman produksi, tingkat pendapatan kerja
serta penghasilan rata-rata per bulan.
3. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat di wilayah studi akan terpengaruh pola
kehidupan masyarakat, sikap dan persepsi terhadap rencana kegiatan. Hal
yang perlu diperhatikan adalah : pembebasan lahan, pembuatan dan
pengoperasian base camp, rekruitment tenaga lokal dan tenaga luar serta
pengangkutan material.
Adat istiadat, proses sosial dan kelembagaan masyarakat, meliputi : nilai-nilai
norma dan budaya, kerjasama, konflik sosial, akulturasi, asimilasi dan integrasi,
tingkat pendidikan dan agama.
Mobilitas penduduk, perlu dikaji sejauh mana pengaruh terhadap perkembangan
sosial ekonomi maupun sosial budaya dengan adanya perubahan mobilitas
penduduk.
Struktur kependudukan, mencakup perubahan mata pencaharian, pendapatan,
perubahan kepadatan penduduk setempat karena adanya pembebasan dan
pemindahan penduduk.
Kesehatan, meliputi inventarisasi data dan penelitian kondisi kesehatan
masyarakat di sekitar lokasi proyek dan jenis penyakit yang dominan diderita,
terutama yang berkaitan dengan masalah pencemaran udara. Hal ini akan
berguna sebagai data pembanding sebelum proyek dioperasikan dan
sesudahnya.
4. Komponen Prasarana dan Sarana Umum
Prasarana dan sarana umum, meliputi fungsi dan manfaat fasilitas umum,
peribadatan, pendidikan dan lain-lain yang terkena proyek.
wilayah studi adalah rangkuman dari semua batas-batas tersebut di bawah ini dengan
memperhatikan kendala-kendala akibat keterbatasan sumber daya, dana, waktu,
teknologi serta tenaga ahli yang tersedia. Batas wilayah studi ditentukan oleh batas
proyek, batas administrasi, batas sosial dan batas ekologis.
3.5.1 Batas Proyek
Batas proyek adalah batas yang mencakup secara langsung maupun tidak langsung
digunakan untuk kegiatan proyek pada setiap tahap (kegiatan prakonstruksi, konstruksi
dan operasional) yang akan dilaksanakan meliputi lokasi bangunan utama, bangunan
pelengkap, jalan akses, dsb.
Lokasi penggunaan tanah dan lokasi pembuangan hasil galian akan mengalami
perubahan ekosistem. Wilayah kerja proyek terletak di dua tipe ekosistem yakni
ekosistem alam dan ekosistem binaan. Kedua ekosistem ini diperkirakan mengalami
perubahan mendasar pada berbagai tingkat dan kepentingan sebagai akibat adanya
Rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum Hilir. Secara hidrologi, lokasi
pekerjaan terletak di daerah Sungai Citarum Hilir yang terkena rehabilitasi prasarana
pengendali banjir.
-1
III