Anda di halaman 1dari 40

D

2014
NASKAH AKADEMIK ANALISIS
KEBIJAKAN SDM KESEHATAN
KABUPATEN SUMBA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR


Table of Contents

CONTENTS
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1

B. DASAR HUKUM ...................................................................................................................... 2

C. TUJUAN .................................................................................................................................. 3

D. METODE .................................................................................................................................. 4

BAB II. GAMBARAN UMUM ........................................................................................................... 6

A. GEOGRAFIS ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

B. DEMOGRAFIS ........................................................................... Error! Bookmark not defined.

C. MASALAH kESEHATAN .......................................................... Error! Bookmark not defined.

D. SARANA DAN PRASARANA ................................................... Error! Bookmark not defined.

E. ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TAHUN 2010-2012Error! Bookmark not defined.

BAB III.ANALISA KEBIJAKAN SDM KESEHATAN ................................................................ 1

A. SDM KESEHATAN SAAT INI....................................................... Error! Bookmark not defined.

B.ISU-ISU STRATEGIS ................................................................................................................ 5

C. MUATAN MATERI PERATURAN BUPATI................................. Error! Bookmark not defined.

BAB IV. PENUTUP ....................................................................................................................... 18

A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 18

B. SARAN/REKOMENDASI .......................................................... Error! Bookmark not defined.


Pg. 01 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan salah satu sektor yang menjadi


fokus perhatian dunia, hal ini dapat dilihat dari 8
(delapan) tujuan Millenium Development Goals (MDGs) terdapat
3 tujuan untuk sektor kesehatan yaitu menurunkan angka
kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu dan memerangai
HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya. Hal tersebut
sejalan dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan
bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dimana pasal 28
H menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban untuk
menyehatkan yang sakit dan berupaya mempertahankan yang
sehat agar tetap sehat.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2005 menyatakan bahwa untuk mewujudkan SDM yang
berkualitas dan berdaya saing, maka sektor kesehatan,
pendidikan dan daya beli masyarakat/keluarga merupakan tiga
pilar utama dalam meningkatkan kualitas SDM dan Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia. Selanjutnya Undang-Undang
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non
diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Upaya
pelayanan kesehatan dilakukan dengan mengikutsertakan
masyarakat secara luas yang mencakup upaya promotif,

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 02 DASAR HUKUM

preventif, kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh,


berjenjang, terpadu dan berkesinambungan.
Hasil dari berbagai studi menunjukan bahwa SDM
Kesehatan merupakan kunci utama dalam menentukan keberhasil
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan
memberikan kontribusi yang signifikan yaitu mencapai 80%
dalam pembangunan kesehatan. Dalam laporan WHO, Indonesia
merupakan salah satu negara yang menghadapai krisis SDM
Kesehatan, baik jumlah yang kurang maupun distribusinya. Hal
tersebut juga dirasakan dan menjadi perhatian khusus
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur sehingga dilakukan kegiatan
analisis kebijakan SDM Kesehatan untuk menetapkan berbagai
strategi dalam upaya pengembangan ketenagaan bidang
kesehatan.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
5. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN tahun 2010-
2014);
6. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 03 MAKSUD DAN TUJUAN

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 33 Tahun 2011 tentang
Pedoman Analisis Jabatan;
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 15 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Sumba Timur 2005 – 2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sumba Timur Tahun 2008 Nomor 191, Tambahan
lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 175);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 6 Tahun
2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Sumba Timur 2011 – 2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sumba Timur Tahun 2011 Nomor 208, Tambahan
lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 399);

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan naskah ini dimaksudkan untuk untuk memperoleh


gambaran kondisi SDM Kesehatan di Kabupaten Sumba Timur
serta manajemen pengelolaannya mulai dari perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, sampai pada pembinaan dan
pengawasan mutu SDM Kesehatan.

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 04 METODE dan langkah-langkah penyusunan

Tujuannya yaitu untuk memberikan rekomendasi alternatif


kebijakan SDM Kesehatan antara lain berupa Peraturan
Bupati dan Keputusan Bupati yang perlu disusun dalam
rangka pengembangan SDM Kesehatan di Kabupaten Sumba
Timur.

D. METODE DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN

Metode yang digunakan dalam penyusunan naskah ini adalah :

 Survey sederhana
 Wawancara
 Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, WISN dan metode
lainnya
 Study pustaka, dll

Langkah-langkah penyusunan yang dilakukan adalah :

1. Analisis Data kebijakan dan Perencanaan SDM Kesehatan ini di


lakukan oleh tim yang terdiri dari unsur Dinas Kesehatan,
Rumah Sakit Umum Umbu Rara Meha, Badan Kepegawaian Daerah
(BKD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),
Bagian Organisasi dan Bagian Hukum.
2. Alur Proses Penyusunan analisis kebijakan dan perencanaan
SDM Kesehatan yaitu sebagai berikut :
1) Pelatihan analisis kebijakan dan perencanaan SDM
Kesehatan Kabupaten/Kota di Hotel T-More Kupang oleh
Dinas Kesehatan Provinsi dan AIP-MNH Provinsi bekerja
sama dengan Universitas Indonesia,
2) Mengumpulkan data dasar terkait analisis kebijakan dan
perencanaan SDM Kesehatan.
3) Menyusun dan Mempertajam analisa kebijakan dan
perencanaan SDM Kesehatan.
4) Membuat SK Tim Analisis kebijakan SDM Kesehatan.
5) Melakukan kajian dan Lokakarya hasil kajian tim analisis
kebijakan SDM Kesehatan bersama–sama dengan Bupati, Wakil
Bupati, Ketua DPRD, Ketua Komisi A, Ketua Komisi C, Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit Umum Umbu Rara Meha, Badan
Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda), Bagian Organisasi, Bagian Hukum terkait

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 05 METODE dan langkah-langkah penyusunan

penyusunan analisis kebijakan dan perencanaan SDM


Kesehatan.
6) Mempertajam dan menetapkan kebijakan oleh stakeholder
Pemerintah Daerah kabupaten Sumba Timur terkait
penyusunan analisis kebijakan dan perencanaan SDM
Kesehatan.
7) Membuat kesimpulan lokakarya sebagai bahan penyusunan
naskah akademik oleh timanalisis kebijakan dan
perencanaan SDM Kesehatan.

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 06 BAB II. GAMBARAN UMUM

BAB II. GAMBARAN UMUM

A. PROFIL KABUPATEN SUMBA TIMUR

Kabupaten Sumba Timur secara geografi terletak pada


koordinat 119˚45˚ - 120˚ - 52˚ Bujur Timur (BT) dan 9˚16˚ -
10˚ - 20˚ Lintang Selatan (LS). Secara definitif Kabupaten
Sumba Timur menjadi Daerah Tingkat II Berdasarkan Undang –
undang Nomor 64 Tahun 1958 dan lembaran Negara nomor 1649
dengan batas administrasi, sebagai berikut :

- Utara : Berbatasan dengan selat Sumba

- Selatan : Berbatasan dngan samudra Hindia

- Timur : Berbatasan dengan laut sabu

- Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Sumba Tengah

Kabupaten Sumba Timur merupakan daerah yang memiliki


dataran terluas di Nusa Tenggara Timur dengan Luas wilayah
daratan 700.500 Ha (7.000,5 km2), yang tersebar pada 1
(satu) Pulau Utama (Pulau Sumba) dan 3 (tiga) Pulau Kecil
yaitu Pulau Prai Salura, Pulau Mangkudu dan Pulau Nuha.
Kurang lebih 40% pulau sumba merupakan daerah berbukitan
terjal terutama di daerah bagian selatan. Kecamatan dengan
luas paling besar adalah Kecamatan Haharu dengan luas 601,5
km2 atau mencapai 8,59 % dari luas wilayah Kabupaten Sumba
Timur, sedangkan luas daerah yang terkecil adalah kecamatan
Kambera yang hanya memiliki luas 52.0 km2 atau 0,74 % dari
luas wilayah Kabupaten Sumba Timur. Wilayah admnistrasi
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur terdiri dari 22
Kecamatan dan 156 desa/kelurahan. (BPS Kab. Sumba Timur:
Sumba Timur Dalam Angka 2012)

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 07 KONDISI KESEHATAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2010


sebesar 227.732 jiwa. Diasumsikan penduduk yang akan
dilayani akan terus meningkat sebesar 2,11 persen pertahun
sesuai dengan proyeksi pertumbuhan penduduk yang dipaparkan
oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Timur. Dengan
demikian pada akhir tahun 2019 jumlah penduduk
diproyeksikan akan berjumlah 274.814jiwa, meningkat 20.67 %
dari jumlah penduduk ditahun 2010. Tingkat kepadatan
penduduk Kabupaten Sumba Timur tahun 2011 adalah 33
jiwa/km2.

B. KONDISI KESEHATAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

1. Data 10 Pola Penyakit di Puskesmas Kabupaten Sumba Timur


Tahun 2011 – 2013
TABEL 2.1
Sepuluh Penyakit Utama Di Rawat Jalan Dan Rawat Inap
Puskesmas
No Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1 ISPA ISPA ISPA
2 Penyakit Infeksi
Otot dan Jaringan Myalgia
pada Usus
3 Penyakit Otot dan
Malaria Gastritis acut
jaringan
4 Infeksi Penyakit Kulit Cephalgia Malaria
5 Rheumatic Hipertensi
Penyakit Kulit elergi
arthritis acut
6 Penyakit kulit Penyakit kulit
Diare
alergi dan jaringan
7 Diare (termasuk Infeksi Saluran
Malaria Falsiparum
tersangka kolera) Pernapasan Bawah
8 Penyakit Gigi dan TBC
Tonsilitis
Rongga Mulut
9 Penyakit Otot & Kecelakaan dan
Tonsilitis
Jaringan Ikat keracunan
10 Konjungtifitas Rheumatic Penyakit susunan

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 08 KONDISI KESEHATAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

arthritis chronic syaraf

2. Data pola penyakit pada RSUD Umbu Rara Meha Waingapu


Tahun 2011-2013
TABEL 2.2
Sepuluh Penyakit Utama Di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Tahun 2011-203
No RAWAT INAP RAWAT JALAN
2011 2012 2013 2011 2012 2013
1 Gigi &
Malaria Gastroentritis Malaria Ispa Ispa
Mulut
2 Gastroentritis Ispa Diare Gigi & Mulut Gigi & Mulut Ispa
3 Luka
Ispa Malaria Ispa Hyper Tensi Luka terbuka
terbuka
4 Gatritis Gatritis
TBC Paru Malaria Hipertensi Hipertensi
(lambung) (lambung)
5 Gatritis Diabetes
Gastritis Tifoid Tifoid Maag
(lambung) Melitus (gula)
6 Anemia TBC Paru Hipertensi Gastroentritis TBC Paru Malaria
7 Apendiksitis
Tipoid (Tipes) Pnemonia Tifoid Malaria TBC Paru
(usus buntu)
8 Dekompensasi Dekompensasi Gatritis
TBC Paru TBC Paru Diare
kordis kordis (lambung)
9 Infeksi
Infeksi
Apendiksitis Saluran
Hyper Tensi Hyper Tensi Saluran Gastroentritis
(usus buntu) Kencing
Kencing (ISK)
(ISK)
10 Infeksi Saluran Apendiksitis
Bronchitis Gagal Jantung Luka terbuka Diabetes
Kencing (ISK) (usus buntu)

3. Data Angka Kematian Ibu dan Anak Kabupaten Sumba Timur


2010 – 2013

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 09 KONDISI KESEHATAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

TABEL 2.3
Data Jumlah Kematian Ibu dan Anak serta Status Gizi
Kabupaten Sumba Timur 2010 – 2013

No Keterangan 2010 2011 2012 2013

1 Kasus Kematian Ibu 8 20 2 15

2 Kasus Kematian Neonatus 44 44 61 95

3 Kasus IUFD 64 89 97 88

4 Kasus Bumil KEK 644 610 897 835

5 Kasus Bayi/ Balita Gizi Buruk 286 86 183 251

6 Kasus stunting - - - 2034

4. Penyebab Kematian Ibu dan Bayi Tahun 2011 – 2013

Tabel 2.4
Penyebab Kematian Ibu dan Bayi Tahun 2011 - 2013

No Penyebab Kematian 2011 2012 2013

IBU

1 PENDARAHAN 9 1 1

Eklamsia 1 - -

HDK 3 - 1

Infeksi 2 - 3

Lain – lain 6 1 10

NEONATUS 44 61 28

Asfiksia 13 21 39

Infeksi 3 6 3

Masalah Laktasi - - -

Lain – lain 18 18 25

2 BAYI 61 98 122

BBLR 11 17 29

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 10 SARANA DAN PRASARANA

Asfiksia 14 21 41

Infeksi 3 7 3

Pneumonia Berat 11 14 13

Malaria 1 - -

Gizi Buruk - - 1

Diare - - 1

Lain – lain 21 32 31

3 BALITA 13 21 16

Ispa - 9 -

Infeksi - - 1

Malaria 2 2 3

Pneumonia Berat - - 2

Diare 2 4 -

Gizi Buruk - - 2

Lain – lain 6 - 8

C. SARANA DAN PRASARANA

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan puskesmas,


terdapat beberapa puskesmas yang telah ditingkatkan
fungsinya menjadi puskesmas dengan tempat perawatan.
Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh dari
rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan
kecelakaan, serta di wilayah terpencil. Hingga tahun 2013
jumlah puskesmas perawatan di Kabupaten Sumba Timur
sebanyak 9 buah yaitu Puskesmas Lewa, Puskesmas Mangili,
Puskesmas Malahar, Puskesmas Nggongi, Puskesmas Kananggar,
Puskesmas Baing, Puskesmas Rambangaru, Puskesmas Tanarara
dan Puskesmas Melolo dengan jumlah tempat tidur berkisar
antara 10-25 tempat tidur. Sehubungan dengan penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB),

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 11 SARANA DAN PRASARANA

ada 5 Puskesmas yang dijadikan Puskesmas PONED yaitu


Puskesmas Melolo, Puskesmas Lewa, Puskesmas Mangili,
Puskesmas Nggongi dan Puskesmas Malahar.

Program Desa siaga sebagai kebijakan pemerintah yang


mulai dilaksanakan pada tahun 2009, meskipun masih
tergolong baru namun berdasarkan data pada Dinas Kesehatan
maka Kabupaten Sumba Timur telah memiliki 70 desa siaga.
Ratio Desa Siaga per Puskesmas adalah 3,2 berarti rata-rata
di tiap wilayah puskesmas terdapat 3-4 Desa Siaga.

Tabel 2.5 menunjukkan jumlah puskesmas beserta


jejaringnya, termasuk Puskesmas Pembantu (Pustu), Pos
Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) serta Desa Siaga.

Tabel 2.5
JEJARING PUSKESMAS
JUMLAH JEJARING

NO CODE NAMA PUSKESMAS DESA


PUSTU POLINDES POSKESDES POSYANDU
SIAGA

1 2 3 4 5 6 7 8

DinKes Kab. Sumba


1 D5302 74 113 8 529 70
Timur

2 P5302010101 LEWA 2 9 1 26 2

3 P5302011203 NGGOA 5 6 0 20 5

4 P5302012201 LEWA TIDAHU 3 0 0 15 2

5 P5302013201 KOMBAPARI 2 5 0 13 3

6 P5302020101 MALAHAR 3 6 2 32 4

7 P5302021201 LAILUNGGI 3 5 0 21

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 12 SARANA DAN PRASARANA

8 P5302030201 KANANGGAR 5 9 0 22

9 P5302031101 NGGONGI 1 4 0 17 2

10 P5302032101 TANARARA 3 6 0 23 4

11 P5302033201 KATAKA 6 5 0 39

12 P5302034201 MAHU 5 1 0 16

13 P5302035201 NGADU NGALA 2 3 0 10

14 P5302040101 MANGILI 4 5 0 30 4

15 P5302041101 BAING 4 8 1 22

16 P5302051201 TANARAING 4 5 1 28

17 P5302052101 MELOLO 6 7 1 41

18 P5302060201 KAWANGU 2 7 1 35

KAMBATA
19 P5302061201 4 2 0 18 2
MAPAMBUHANG

20 P5302070201 WAINGAPU 2 5 1 26

21 P5302071201 KAMBANIRU 2 8 0 38 5

22 P5302080101 RAMBANGARU 6 7 0 19

23 P5302081201 KANATANG *) 0 0 0 18 2

Indikator Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Umbu


Rara Meha Waingapu

Tabel 2.6

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 13 KONDISI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN

Indikator Pelayanan Kesehatan RSUD Umbu Rara Meha


Tahun 2011-2013

2011 2012 2013


Nama Fasilitas
No
Rawat Inap
TT BOR LOS TOI TT BOR LOS TOI TT BOR LOS TOI

RSUD Umbu Rara


1 129 78,15% 5,9 5,8 129 69.0% 4,0 2,0 129 72% 4,0 2,3
Meha Waingapu

D. KONDISI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN

SEBARAN BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN

Pada bulan Januari 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur


mempunyai staf berjumlah 621 orang. Seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 3.3, dari 621 staf, 520 orang (83,7%) adalah tenaga
kesehatan dan 101 orang sisanya 16,3%) adalah tenaga non
kesehatan. Tenaga kesehatan sudah mendapatkan pelatihan formal
untuk memenuhi syarat mereka untuk bekerja dalam pelayanan
kesehatan. Sedangkan tenaga non kesehatan adalah tenaga yang
bekerja di administrasi manajerial, pemeliharaan, rumah
tangga, transportasi dan layanan tambahan lainnya yang
diperlukan untuk berjalannya fungsi secara efektif di Dinas
Kesehatan.

Tabel 2.7 menunjukkan jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di


Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur pada awal tahun 2013,
jumlah pegawai wanita melebihi jumlah laki-laki dengan
perbandingan tiga berbanding satu. Ini mencerminkan kurangnya
tenaga kesehatan laki-laki. Begitu juga di tenaga non
kesehatan, pegawai wanita lebih mendominasi

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 14 KONDISI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN

TABEL 2.7
SDM KESEHATAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN UMUR
Tabel 2.7. Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur berdasarkan Distribusi Jenis
Kelamin dan Umur, Januari 2013

UMUR

JENIS KELAMIN <21 21-30 31-40 41-50 51-60 >60

JML % JML % JML % JML % JML % JML %

TENAGA KESEHATAN

Laki-Laki

Perempuan

Total

TENAGA NON KESEHATAN

Laki-Laki

Perempuan

Total

TOTAL SELURUH PEGAWAI

Laki-Laki

Perempuan

Total

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 15 KONDISI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN

SEBARAN DI FASILITAS KESEHATAN

Tabel 2.8 menggambarkan lokasi dan penyebaran SDM Kesehatan.


Apabila kita lihat menggunakan metode ratio tenaga dokter umum
terhadap jumlah penduduk maka, maka di Kabupaten Sumba Timur
satu dokter untuk 14.665 orang penduduk. Di Puskesmas Lewa
rasio dokter terhadap penduduk 1: 5.351, sedangkan di 12
Puskesmas lainnya tidak ada dokter. Begitu juga dengan dokter
gigi, baru 7 buah puskesmas yang memiliki dokter gigi.

Tabel 2.8.
Lokasi dan Sebaran SDM Kesehatan di Kabupaten Sumba Timur
April 2013

TENAGA KESEHATAN

TENAGA NON
KESEHATAN
Jumlah

PERAWAT GIGI
KEFARMASIAN

TENAGA GIZI
SANITARIAN

KESEHATAN
APOTEKER

Penduduk
PERAWAT

ANALIS
TEKNIS
BIDAN
DRSP

No Kode Unit Kerja *)

SKM
DRG
DR

(Jiwa)

1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 17
4

DinKes Kab.
1 D5302 2 0 4 4 1 7 0 12 9 1 0 20
Sumba Timur

P53020
2 LEWA 16053 0 3 1 15 8 0 1 0 0 1 0 0 1
10101

P53020
3 NGGOA 8978 0 0 1 13 3 0 0 0 1 0 0 0 0
11203

P53020
4 LEWA TIDAHU 6460 0 1 0 4 3 0 0 0 0 0 0 0 0
12201

P53020
5 KOMBAPARI 3755 0 0 0 7 6 0 0 1 1 0 0 0 1
13201

P53020
6 MALAHAR 8404 0 0 1 16 5 0 0 0 1 0 0 0 0
20101

P53020
7 LAILUNGGI 6901 0 0 0 8 4 0 0 0 1 0 0 0 0
21201

8 P53020 KANANGGAR 5786 0 1 0 11 4 0 0 1 1 0 0 0 0

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 16 KONDISI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN

30201

P53020
9 NGGONGI 7594 0 0 0 12 4 0 0 0 0 1 0 0 1
31101

P53020
10 TANARARA 5973 0 0 0 9 5 0 0 0 0 0 0 0 0
32101

P53020
11 KATAKA 8298 0 0 0 11 5 0 0 0 0 0 0 0 0
33201

P53020
12 MAHU 4050 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0
34201

P53020
13 NGADU NGALA 4915 0 0 0 3 3 0 0 0 0 1 0 0 0
35201

P53020
14 MANGILI 12218 0 1 0 12 3 0 1 1 1 1 0 0 0
40101

P53020
15 BAING 7119 0 0 1 14 4 0 0 1 0 1 0 0 0
41101

P53020
16 TANARAING 9282 0 1 0 11 8 0 0 1 1 0 0 0 0
51201

P53020
17 MELOLO 16549 0 2 1 13 14 0 1 1 1 1 0 0 2
52101

P53020
18 KAWANGU 15285 0 1 0 12 13 0 2 3 1 1 0 0 0
60201

P53020 KAMBATA
19 3504 0 0 0 11 4 0 0 0 1 0 0 0 1
61201 MAPAMBUHANG

P53020
20 WAINGAPU 36170 0 3 1 16 14 1 1 2 1 1 0 1 2
70201

P53020
21 KAMBANIRU 31692 0 1 1 12 14 0 1 1 1 1 0 0 6
71201

P53020
22 RAMBANGARU 5916 0 0 0 10 7 0 0 0 1 0 1 0 1
80101

P53020
23 KANATANG **) 9740 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81201

R53020 RS Kristen
24 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0
12 Lindimara

R53020 RSUD Umbu Rara


25 2 8 2 89 0 3 8 2 0 1 3 4 0
23 Meha

U5302X
26 GudangFarmasi 0 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0
101

27 RSU Imanuel 0 3 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 17 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TAHUN 2011-2013

TOTAL KAB. SUMBA TIMUR 2 29 9 316 137 7 30 14 25 19 5 6 35

*) Keadaan Desember 2011: Sumba Timur Dalam Angka/ Sumba Timur In Figures 2012, BPS Kab. Sumba
Timur, 2012

**) Belum beroperasi, rencana baru akan diresmikan tahun 2013.

E. ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TAHUN 2011-2013

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 01 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TAHUN 2011-2013

Tabel 2.9
Alokasi Anggaran Tahun 2010-2012

Tahun
No Jenis Belanja
2010 Presentase 2011 Presentase 2012 Presentase

Total Realisasi APBD


1 508.488.174.738 563.305.571.142,30 574.405.670.608,50
Kabupaten

Realisasi APBD 9,93 % 10,19 % 9,33 %


2 51.182.971.937 55.271.688.242 61.587.008.627
Kesehatan:

A Dinas Kesehatan 34.513.478.316 67 % 34.597.403.819 63 % 40.139.062.900 65 %

B RSUD Umbu Rara Meha 16.669.493.621 33 % 20.674.284.423 37 % 21.447.945.727 35 %

Realisasi Belanja Gaji 50 % 60 % 60 %


3 27.917.594.67 33.237.647.846 36.684.578.975
(Tidak Langsung):

a Dinas Kesehatan 19.168.811.178 67,87 % 23.158.634.916 70 % 25.831.904.741 70 %

b RSUD Umbu Rara Meha 8.748.783.497 3,13 % 10.079.012.930 30 % 10.852.674.234 30 %

Persen APBD
4 10,07% 9,81% 10,72%
Kesehatan

Persen APBD
5 4,58% 3,91% 4,34%
Kesehatan diluar Gaji*

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 01 BAB III.ANALISA KEBIJAKAN SDM KESEHATAN

BAB III.ANALISA KEBIJAKAN SDM


KESEHATAN

A. SDM KESEHATAN SAAT INI

Secara umum kondisi SDM Kesehatan di Kabupaten Sumba


Timur masih sangat kurang baik dari segi jumlah maupun
kualitas. Hal ini dapat dijumpai pada sarana-sarana
kesehatan yang ada terutama pada daerah-daerah
sulit/terpencil. Kekurangan tersebut terjadi untuk jenis
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan sehingga terjadi
penambahan beban kerja pada jenis-jenis tenaga tertentu.
Hal ini berdampak pada penurunan kualitas pelayanan yang
akan diberikan kepada masyarakat sebagai pengguna layanan
publik di bidang kesehatan.
Gambaran kondisi SDM Kesehatan pada fasilitas kesehatan
di Kabupaten Sumba Timur keadaan Desember 2013, disajikan
pada tabel berikut ini :
TABEL 3.1
SDM KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Jabatan Jumlah Saat ini


No. Kebutuhan

PNS Non PNS

1 2 3 4

1 Jabatan Struktural 20 - 21

(Kepala Dinas, Sekretaris,


Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang
dan Kepala Seksi)

2 Jabatan Fungsional Umum/JFU 48 6 58

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 02 SDM KESEHATAN SAAT INI

3 Jabatan Fungsinal Tertentu/JFT 0 3 10

(Administrator Kesehatan,
Apoteker, Asisten Apoteker,
Epidemiolog Kesehatan, Penyuluh
Kesehatan, Pranata Laboratorium,
Teknik elektromedis, dan
Pembimbing Kesehatan Kerja)

Jumlah 68 9 89

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa saat ini di Dinas


Kesehatan terdapat 68 orang tenaga sementara kebutuhan
sebanyak 89 orang, sehingga terdapat kekurangan tenaga
sebanyak 21 orang. Kekurangan tersebut terjadi pada seluruh
jenis jabatan, namun yang mencolok adalah untuk jabatan
fungsional tertentu dari 8 jenis jabatan dengan kebutuhan
sebanyak 8 orang, belum ada yang terisi. Hal ini menunjukan
bakwa untuk tugas dan fungsi Jabatan Fungsional Teretentu
(JFT) selama ini dilaksanakan oleh SDM Kesehatan dari jenis
jabatan lain sehingga akan mengganggu kinerja jabatan
tersebut.

TABEL 3.2
SDM KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

No. Jabatan Jumlah Saat ini Kebutuhan

PNS Non PNS

1 2 3 4 5

1 Jabatan Struktural 14 - 14

Direktur, Kabag Tata Usaha,


Kepala Bidan dan Kepala Seksi)

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 03 SDM KESEHATAN SAAT INI

2 Jabatan Fungsional Umum/JFU 38 46 93

3 Jabatan Fungsional Tertentu/JFT 181 4 255

Dokter Spesialis 1 - 12

Dokter Umum 7 1 11

Dokter Gigi 2 - 2

Keterapian Fisik 1 - 5

Kesehatan Masyarakat 3 - 6

Kefarmasian 9 - 12

Keteknisan Medis 11 2 26

Gizi 3 1 4

Perawat 109 - 139

Perawat Gigi 2 - 2

Bidan 33 - 36

Jumlah 233 50 362

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa saat ini di Rumah


Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha Waingapu terdapat 233 PNS
dan 50 orang tenaga Non PNS, sementara kebutuhan sebanyak
362 orang sehingga terdapat kekurangan tenaga sebanyak 129
orang PNS. Kekurangan tersebut pada jabatan fungsional
umum/staf manajemen rumah sakit dan jabatan fungsional
tertentu yaitu tenaga medis, paramedis serta tenaga
kesehatan lainnya.

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 04 SDM KESEHATAN SAAT INI

TABEL 3.3
SDM KESEHATAN PUSKESMAS

Jumlah Saat ini


No. Jabatan Kebutuhan
Non PNS
PNS

1 2 3 4 5

1 Kepala Puskesmas dan 40 40 141

Jabatan Fungsional Umum /


JFU

Jabatan Fungsional 46
2 Tertentu/JFT 409 709

Dokter Umum 4 11 36

Dokter Gigi 2 5 7

Perawat 245 1 335

Perawat Gigi 15 - 22

Bidan 126 29 200

Analis Laboratorium 2 - 22

Asisten Apoteker 6 - 22

Sanitarian 9 - 22

Nutrisionis 0 - 22

Penyuluh Kes Mas 0 - 22

Teknik Elektromedis 0 - 11

Perekam Medis 0 - 22

Jumlah 449 86 850

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 05 B.ISU-ISU STRATEGIS

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa saat ini di 22


Puskesmas yang ada di Kabupaten Sumba Timur terdapat 449
orang tenaga sementara kebutuhan sebanyak 850 orang,
sehingga terdapat kekurangan tenaga sebanyak 401 orang.
Kekurangan tersebut terjadi seluruh jenis jabatan SDM
Kesehatan di tingkat Puskesmas dan jaringannya. Untuk jenis
tenaga nutrisionis, penyuluh kesehatan masyarakat, teknik
elektromedis, perekam medis dan tenaga tata usaha belum ada
tenaga khusus sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan
sehingga tugas pokok dan fungsinya dibebankan kepada jenis
tenaga lainnya, sehingga menyebabkan pelayanan kesehatan
yang diberikan tidak optimal.

B.ISU-ISU STRATEGIS

Identifikasi dan analisis terhadap isu-isu strategis


berkaitan dengan Sumber Daya Manusia bidang kesehatan di
Kabupaten Sumba Timur dilakukan berdasarkan pengamatan dan
pengalaman empiris tenaga kesehatan yang ada pada sarana-
sarana kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas-
puskesmas serta Dinas Kesehatan. Isu-isu strategis tersebut
menjadi dasar kajian untuk merumuskan kebijakan pemerintah
daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan sumber daya
manusia yang dihadapi khususnya di bidang kesehatan. Hasil
identifikasi Isu-isu strategis SDM Kesehatan di Kabupaten
Sumba Timur sebagai berikut:
1. Sistem Informasi SDM Kesehatan belum berjalan baik
Untuk dapat merumuskan kebijakan sumber daya manusia
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan maka diperlukan
data base ketenagaan yang valid dan up to date. Oleh
karena itu, perlu dibangun sebuah sistem informasi SDM
Kesehatan yang baik dan berbasis IT

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 06 B.ISU-ISU STRATEGIS

2. Belum adanya analisis kebutuhan SDM Kesehatan


Analisis kebutuhan SDM Kesehatan merupakan dasar dalam
penyusunan perencanaan, pengadaan, distribusi dan
pengembangan SDM. Tanpa adanya analisis kebutuhan yang
baik maka keseluruhan proses manajemen SDM kesehatan
tidak akan berjalan dengan baik. Kondisi riil yang
terjadi selama ini bahwa proses perencanaan, pengadaan,
distribusi dan pengembangan SDM kesehatan dilakukan
berdasarkan usulan dari faslitas-fasilitas kesehatan
tanpa didahului oleh sebuah analisis dengan metode-
metode yang sesuai.
3. Kurangnya jumlah dan kualitas SDM Kesehatan
Keadaan SDM Kesehatan di Kabupaten Sumba Timur dari segi
jumlah dan kualitas masih sangat jauh dari kebutuhan.
Hal ini terjadi pada seluruh fasilitas kesehatan dan
jejaringnya. Hasil perhitungan kebutuhan dalam rangka
penyusunan proyeksi kebutuhan PNS Kabupaten Sumba Timur
tahun 2014 diperoleh data untuk bidang kesehatan
terdapat kekurangan 551 orang dari kebutuhan sebanyak
1.301 orang untuk seluruh jenis dan kompetensi SDM
Kesehatan.
4. Distribusi SDM Kesehatan belum sesuai kebutuhan
Akibat belum dilakukan analisis kebutuhan maka proses
distribusi SDM kesehatan tidak dilaksanakan sesuai
kebutuhan nyata pada fasilitas-faslitas kesehatan yang
ada.
5. Fokus kebijakan masih pada upaya kuratif, sementara
upaya promotif dan preventif belum optimal
6. Tingginya beban tugas tambahan tenaga kesehatan terutama
di puskesmas
7. Rendahnya disiplin SDM Kesehatan

Penyebab dan Dampak

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 07 B.ISU-ISU STRATEGIS

Penelusuran lebih jauh terhadap isu-isu strategis


diatas dilakukan oleh tim dengan menggunakan metode studi
pustaka, peninjauan lapangan dan wawancara terhadap SDM
Kesehatan sampai pada tingkat puskesmas dengan mengambil
sampel pada 12 puskesmas dengan kategori wilayah dekat,
sedang dan jauh sebagai berikut :
Dekat : Puskesmas Waingapu, Kanatang, dan Kawangu
Sedang : Puskesmas, Melolo, Nggoa, Lewa dan Lewa Tidahu,dan
Rambangaru
Jauh : Puskesmas Mangili, Baing, Kombapari dan Malahar.
Hasil yang diperoleh yaitu teridentifikasinya penyebab dan
dampak dari isu-isu strategis sebagai berikut :
1. Sistem Informasi SDM Kesehatan belum berjalan baik
Kondisi yang ada selama ini terkait pengumpulan data
base informasi ketenagaan kesehatan dilaksanakan secara
manual dan digunakan untuk kebutuhan sesaat sementara
sistem yang baku belum ada sehingga menyulitkan dalam
menyusunan perencanaan SDM Kesehatan untuk jangka pendek
maupun jangka panjang yang tepat sesuai dengan
kebutuhan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
a. Tenaga yang ada belum terlatih sehingga belum
menguasai IT untuk mengelola system informasi SDM
Kesehatan.
b. Belum adanya jaringan informasi SDM Kesehatan dan
sarana pendukung lainnya
c. Kurangnya kerjasama lintas sektor kesehatan berkaitan
dengan kebutuhan SDM Kesehatan
Dampak :
a. Minimnya data base SDM Kesehatan
b. Terbatasnya akses informasi SDM Kesehatan
c. Kesulitan dalam melakukan analisis kebutuhan SDM
Kesehatan

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 08 B.ISU-ISU STRATEGIS

2. Belum adanya analisis kebutuhan SDM Kesehatan

Penyebab :
a. Belum ada tenaga khusus yang kompeten dalam melakukan
analisis kebutuhan SDM Kesehatan
b. Bentuk adanya tim analisis kebutuhan SDM Kesehatan
c. Manajemen kepegawaian belum tertata dengan baik
d. Belum optimalnya penerapan aplikasi sistem kesehatan
dan sistem informasi SDM kesehatan
e. Terbatasnya alokasi anggaran untuk analisis kebutuhan
SDM Kesehatan

Dampak:

a. Tidak tepatnya perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan


b. Tidak terpenuhinya kebutuhan formasi SDM Kesehatan
c. Pengadaan, pengembangan dan penempatan SDM Kesehatan
tidak sesuai dengan kebutuhan
d. Terdapat sarana kesehatan yang tidak memiliki SDM
Kesehatan sesuai standar kompetensi/standar profesi
e. Beban kerja tambahan pada sarana kesehatan menjadi
tinggi
3. Kurangnya jumlah dan kualitas SDM Kesehatan
Permasalahan jumlah dan kualitas SDM Kesehatan merupakan
masalah nasional dan telah berlangsung lama, hal
tersebut juga menjadi permasalahan yang di hadapai
pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
Berikut ini disajikan data kondisi SDM Kesehatan
Kabupaten Sumba Timur keadaan Januari 2014 sebagai
berikut :

TABEL 3.4
SDM KESEHATAN KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2014

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 09 B.ISU-ISU STRATEGIS

Jumlah Saat ini

No. Institusi/SDM Kes Kebutuhan Gap


Non PNS
PNS

1 2 3 4 5

1 Dinkes 68 9 89 21

Struktural dan JFU 68 6 79 11

JFT 0 3 10 10

2 RSUD 233 50 362 129

Struktural dan JFU 52 46 107 55

Dokter Spesialis 1 12 11

Dokter Umum 7 1 11 4

Dokter Gigi 2 2 0

Keterapian Fisik 1 5 4

Kesehatan Masyarakat 3 6 3

Kefarmasian 9 12 3

Keteknisan Medis 11 2 26 15

Gizi 3 1 4 1

Perawat 109 139 20

Perawat Gigi 2 2 0

Bidan 33 36 3

3 Puskesmas 449 86 850 401

Kepala dan JFU 40 40 141 101

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 10 B.ISU-ISU STRATEGIS

Dokter Umum 4 11 36 32

Dokter Gigi 2 5 7 5

Perawat 245 1 335 90

Perawat Gigi 15 22 7

Bidan 126 29 200 74

Analis Laboratorium 2 22 20

Asisten Apoteker 6 22 14

Sanitarian 9 22 13

Nutrisionis 0 22 22

Penyuluh Kes Mas 0 22 22

Teknik Elektromedis 0 11 11

Perekam Medis 0 22 22

TOTAL (1+2+3) 750 1301 551

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar


jenis SDM Kesehatan di Kabupaten Sumba Timur mengalami
kekurangan, dimana dari kebutuhan sebanyak 1.301 tenaga
yang ada saat ini sebanyak 750 tenaga sehingga terjadi
kekurangan sebanyak 551 tenaga.
TABEL 3.5
Pendidikan SDM Kesehatan

Kurangnya jumlah dan kualitas SDM Kesehatan disebabkan


oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Terbatasnya formasi PNS untuk SDM Kesehatan

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 11 B.ISU-ISU STRATEGIS

b. Adanya kebijakan pusat untuk menghemtikan


sementara/moratorium pengadaan SDM Kesehatan baik
melalui jalur PNS maupun PTT daerah.
c. Adanya mutasi pindah keluar kabupaten
d. Luasnya wilayah dan penyebaran penduduk yang tidak
merata
e. Rendahnya minat SDM Kesehatan untuk mengabdi di daerah
terpencil termasuk di Kabupaten Sumba Timur
f. Perubahan regulasi standar pendidikan SDM Kesehatan
g. Belum adanya rencana pengembangan SDM Kesehatan
berdasarkan kajian yang tepat
h. Kurangnya Diklat bagi SDM Kesehatan
i. Terbatasnya alokasi anggaran untuk pendidikan SDM
Kesehatan

4. Distribusi SDM Kesehatan belum sesuai kebutuhan


Sajikan data penyebaran sdm kesehatan
Penyebab :
a. Terbatasnya jumlah dan kulaitas SDM Kesehatan
b. Luasnya wilayah dan penyebaran penduduk tidak merata
c. Belum adanya analisis kebutuhan SDM Kesehatan
d. Adanya kepentingan lain dalam distribusi SDM Kesehatan
e. Komunikasi dan koordinasi lintas sektor belum berjalan
baik
f. Rendahnya komitmen SDM Kesehatan untuk siap
ditempatkan dimana saja.

5. Fokus kebijakan masih pada upaya kuratif, sementara


upaya promotif dan preventif belum optimal

Sajikan jumlah dan persentase data program/kegiatan


bidang kesehatan utk upaya kuratif disbanding upaya

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 12 B.ISU-ISU STRATEGIS

preventif promotif dan preventif beserta besaran


anggarannya.

6. Tingginya beban tugas tambahan SDM kesehatan terutama di


puskesmas

Untuk mengetahui besarnya beban tugas tambahan SDM


Kesehatan dapat dilihat dari nilai rasio beban kerja
(RBK) dan tekanan beban kerja. Nilai tersebut diperoleh
dengan cara membandingkan jumlah SDM yang ada dengan
kebutuhan SDM Kesehatan, dengan kategori nilai sebagai
berikut :

Ratio Beban Kerja Tekanan Beban Kerja


RBK) (TBK)

< 0.5 ST Sangat Tinggi

0.51 - 0.80 T Tinggi

0.81 - 0.99 R Rendah

1.0 N Normal

1.1 - 1.3 L Longgar

> 1.3 SL Sangat Longgar

TABEL 3.6
RASIO BEBAN KERJA DAN TEKANAN BEBAN KERJA
SDM KESEHATAN KABUPATEN SUMBA TIMUR
Rasio Beban Tekanan Beban
Kerja Kerja (TKB)
No. Institusi/SDM Kes Jumlah Dibutuhkan Gap

Saat ini (RBK)

1 2 3 4 5 6 7
1 Dinkes 68 89 21 0.76 Tinggi

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 13 B.ISU-ISU STRATEGIS

Struktural dan JFU 68 79 11 0.86 Rendah


JFT 0 10 10 0 Sangat Tinggi
2 RSUD 233 362 129 0.64 Tinggi
Struktural dan JFU 52 107 55 0.49 Sangat Tinggi
Dokter Spesialis 1 12 11 0.08 Sangat Tinggi
Dokter Umum 7 11 4 0.64 Tinggi
Dokter Gigi 2 2 0 1 Normal
Keterapian Fisik 1 5 4 0.2 Sangat Tinggi
Kesehatan
Masyarakat 3 6 3 0.5 Sangat Tinggi
Kefarmasian 9 12 3 0.75 Tinggi
Keteknisan Medis 11 26 15 0.42 Sangat Tinggi
Gizi 3 4 1 0.75 Tinggi
Perawat 109 139 20 0.78 Tinggi
Perawat Gigi 2 2 0 1 Normal
Bidan 33 36 3 0.92 Rendah

3 Puskesmas 449 850 401 0.53 Tinggi


Kepala dan JFU 40 141 101 0.28 Sangat Tinggi
Dokter Umum 4 36 32 0.11 Sangat Tinggi
Dokter Gigi 2 7 5 0.29 Sangat Tinggi
Perawat 245 335 90 0.73 Tinggi
Perawat Gigi 15 22 7 0.68 Tinggi
Bidan 126 200 74 0.63 Tinggi
Analis
Laboratorium 2 22 20 0.09 Sangat Tinggi
Asisten Apoteker 6 22 14 0.27 Sangat Tinggi
Sanitarian 9 22 13 0.41 Sangat Tinggi
Nutrisionis 0 22 22 0 Sangat Tinggi
Penyuluh Kes Mas 0 22 22 0 Sangat Tinggi
Teknik
Elektromedis 0 11 11 0 Sangat Tinggi
Perekam Medis 0 22 22 0 Sangat Tinggi
TOTAL (1+2+3) 750 1301 551 0.58 Tinggi

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar SDM


Kesehatan mendapat beban tugas tambahan yang tinggi baik
pada tingkat Dinas Kesehatan, RSUD maupun puskesmas.
Rata-rata tekanan beban kerja pada dinas kesehatan
adalah tinggi, khusus untuk jabatan fungsional tertentu
sangat tinggi dikarenakan belum adanya tenaga Jabatan
Fungsional Tertentu sehingga pekerjaan JFT di kerjakan
oleh SDM Kesehatan lainnya. Pada RSUD, rata-rata tekanan

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 14 B.ISU-ISU STRATEGIS

beban kerja tinggi dengan 2 (dua) jenis tenaga kesehatan


yang normal yaitu dokter gigi dan perawat gigi. Untuk
bidan tekanan beban kerjanya rendah sementara jenis SDM
Kesehatan lainnya pada posisi tinggi dan sangat tinggi.
Pada tingkat puskesmas, rata-rata tekanan beban kerja
tinggi dengan sebagian besar jenis SDM Kesehatan masuk
kategori sangat tinggi kecuali perat, perawat gigi dan
bidan termasuk kategori tinggi sedangkan untuk kategori
rendah dan normal tidak ada.

Penyebab :

a. Kurangnya jumlah dan kualitas SDM Kesehatan


b. Distribusi SDM Kesehatan belum sesuai kebutuhan
c. Rendahnya disiplin dan motivasi kerja SDM Kesehatan

Dampak:

a. Menurunnya kualitas pelayanan yang diberikan


b. Menurunnya motivasi kerja SDM Kesehatan

7. Rendahnya disiplin SDM Kesehatan


Sajikan data
8. Kebijakan terkait Pegawai Tidak tetap
Pemerintah pusat sejak tahun 1992 telah menerapkan
kebijakan penempatan tenaga dokter dan bidan dengan
sistem pegawai tidak tetap (PTT), namun rasio dokter
terhadap puskesmas di wilayah Indonesia barat jauh
lebih besar dibanding wilayah Indonesia Timur. Khusus
di Kabupaten Sumba Timur dengan keterbatasan jumlah dan
kualitas tenaga kesehatan, maka kebijakan penempatan
dokter dan bidan PTT tersebut sangat bermanfaat dalam
rangka pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Namun demikian, jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan
bukan hanya dokter dan bidan saja, melainkan untuk

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 15 B.ISU-ISU STRATEGIS

jenis tenaga kesehatan lainnya masih sangat dibutuhkan.


Selain itu, jangka waktu pengabdian tenaga kesehatan
PTT tersebut perlu di perpanjang atau memperhatikan
keberlanjutan penugasan tenaga kesehatan PTT pada
sarana-sarana kesehatan agar tidak terjadi kekosongan
tenaga kesehatan.

SOLUSI
Berdasarkan hasil identifikasi penyebab dan dampak
dari isu-isu strategis diatas, maka disepakati beberapa
butir solusi terhadap isu-isu strategis SDM Kesehatan di
Kabupaten Sumba Timur sebagai berikut:
1. Penataan sistem informasi SDM Kesehatan termasuk
membangun sarana prasarana berbasis IT serta menetapkan
standar operasional prosedur (SOP)
2. Membentuk tim dan melaksanakan analisis kebutuhan SDM
Kesehatan
3. Menyediakan anggaran untuk analisis kebutuhan SDM
Kesehatan
4. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan bagi seluruh
jenis SDM Kesehatan sesuai perencanaan berdasarkan
analisis kebutuhan Diklat.
5. Meningkatkan kerjasama sektor kesehatan berkaitan
dengan SDM Kesehatan
6. Pengadaan SDM Kesehatan berdasarkan hasil analisis
kebutuhan baik melalui jalur PNS maupun PTT
7. Beasiswa bagi siswa berprestasi dan kurang mampu untuk
melanjutkan studi di bidang kesehatan
8. Meningkatkan ijin belajar dan penyediaan anggaran
pendidikan yang memadai
9. Transfer pengetahuan melalui kerjasama dengan rumah
sakit lain atau institusi pendidikan kesehatan

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 16 C.MUATAN MATERI PERATURAN BUPATI

10. Pengembangan program studi keperawatan yang ada menjadi


STIKES
11. Distribusi SDM Kesehatan berdasarkan hasil analisis
kebutuhan
12. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara Dinas
Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah dalam distribusi
SDM Kesehatan
13. Advokasi dan sosialisasi kepada pengambil kebijakan dan
tenaga kesehatan tentang kebijakan yang berorientasi
promotif dan preventif
14. Pengadaan tenaga promotif dan preventif
15. Meningkatkan sarana prasarana promotif dan preventif
16. Melakukan penilaian prestasi berbasis kinerja.
17. Menerapkan sistem penghargaan dan sanksi terhadap SDM
Kesehatan secara tegas dan adil
18. Penataan manajemen pengelolaan SDM Kesehatan yang
diawali dengan menetapkan produk hukum daerah tentang
manajemen SDM Kesehatan dalam bentuk Peraturan Bupati.

C.MUATAN MATERI PERATURAN BUPATI

Berdasarkan hasil kajian SDM Kesehatan yang telah


diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan pokok-pokok materi
yang memerlukan pengaturan dalam Peraturan Bupati tentang
manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan sebagai
berikut :
1. BAB I : Ketentuan Umum

Memuat pengertian-pengertian atau batasan-batasan suatu


istilah yang dimaksudkan untuk menghindari salah
pengertian terhadap istilah tersebut termasuk singkatan
terhadap istilah-istilah yang disebutkan berulang-ulang
dalam rancangan Peraturan Bupati.

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 17 C.MUATAN MATERI PERATURAN BUPATI

2. BAB II : Maksud dan Tujuan

Memuat maksud dan tujuan disusunnya Peraturan Bupati


tentang manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan.

3. BAB III : Ruang lingkup

Memuat hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sumber


daya manusia bidang kesehatan yang perlu pengaturan dalam
dalam Ranperbup ini, sebagai berikut :

a. perencanaan, pengadaan dan distribusi


b. kompetensi, peningkatan kapasitas dan pengembangan
karier,
c. disiplin, penghargaan dan sanksi,
d. pembinaan dan pengawasan

4. BAB IV : Perencanaan, Pengadaan dan Distribusi


Memuat hal-hal yang berkaitan dengan analisis jabatan,
analisis beban kerja serta perhitungan kebutuhan tenaga
menggunakan metode-metode yang sesuai dengan kemampuan
dan kondisi daerah yang akan digunakan sebagai dasar
dalam penyusunan perencanaan, pengadaan dan distribusi,
serta peningkatan kapasaitas SDM Kesehatan.
5. BAB V : Kompetensi, Peningkatan Kapasitas dan
Pengembangan Karier
Memuat hal-hal yang berkaitan dengan standar kompetensi
jabatan, upaya peningkatan kapasitas melalui jalur
pendidikan formal maupun informal serta pola pengembangan
karier SDM Kesehatan.
6. BAB VI : Disiplin, Penghargaan dan Sanksi
Memuat hal-hal yang berkaitan dengan penegakan disiplin
dan penerapan system penghargaan dan sanksi bagi SDM
Kesehatan.

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 18 BAB IV.PENUTUP

7. BAB VII : Pembinaan dan Pengawasan


Memuat maksud dan tujuan serta kewenangan pembinaan dan
pengawasan .

Pengawasan dan pengendalian meliputi:

8. BAB VIII : Ketentuan Penutup

BAB IV.PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari berbagai uraian yang telah disajikan dalam baba-bab


sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Data base Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan Kabupaten
Sumba Timur belum akurat dan up to date dikarenakan belum
adanya sistem informasi SDM Kesehatan yang baku dan
berbasis IT.
2. Belum adanya analisis kebutuhan SDM Kesehatan untuk
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
berdasarkan metode-metode yang tepat sehingga berpengaruh
terhadap manajemen pengelolaan SDM Kesehatan di Kabupaten
Sumba Timur antara lain .
3. Terdapat kekurangan jumlah dan kualitas SDM Kesehatan
pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten
Sumba Timur.
4. Distribusi SDM Kesehatan belum dilakukan berdasarkan
kebutuhan pada fasilitas-fasiltas kesehatan.
5. Belum adanya perencanaan Diklat jangak pendek, menengah
dan jangka panjang menyebabkan upaya peningkatan
kapasitas SDM Kesehatan baik melalui jalur formal dan
informal belum sesuai dengan kebutuhan pada fasilitas-
fasilitas kesehatan.

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 19 SARAN/REKOMENDASI

6. Upaya-upaya kuratif masih lebih menonjol dibandingkan


upaya promotif dan preventif sehingga penggadaan SDM
Kesehatan dan pengadaan sarana prasarana juga masih lebih
difokuskan pada upaya kuratif.

B. SARAN/REKOMENDASI

Dari butir-butir kesimpulan diatas maka direkomendasikan


agar melakukan penataan secara menyeluruh pada manajemen
pengelolaan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan di
Kabupaten Sumba Timur mulai dari proses perencanaan,
pengadaan, distribusi, peningkatan kapasitas, dsb. Untuk
memayungi proses manajemen SDM Kesehatan tersebut perlu
disusun dan ditetapkan peraturan Bupati tentang Manajemen
SDM Kesehatan di Kabupaten Sumba Timur beserta petunjuk
teknis dan petunjuk pelaksanaannya agar keseluruhan proses
pengelolaan SDM Kesehatan dapat dilaksanakan secara
transparan berdasarkan standar yang baku.

Waingapu, Juni 2014

Tim Analis SDM Kesehatan Kabupaten Sumba Timur

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014
Pg. 20 Referensi

REFERENSI

1. Sumba Timur Dalam Angka 2012 yang diterbitkan oleh BPS


Kabupaten Sumba Timur, 2012
2. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sumba Timur
3. Unit pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sumba
Timur
4. Data cakupan pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumba Timur
5. Data cakupan pelayanan kesehatan RSUD Umbu Rara Meha
Waingapu.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
81/MENKES/SK/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan SDM Kesehatan Propinsi, Kabupaten/ Kota Serta
Rumah Sakit.
8. Workload Indicator of Staff Need (WISN)/ Perencanaan
Kebutuhan Tenaga berdasarkan Analisa Beban Kerja
9. Penghitungan kebutuhan tenaga perawat RS berdasarkan
rumusan Depkes RI.
10. Rasio Tenaga Terhadap Jumlah Penduduk.

Naskah Akademik Analisis Kebijakan Tenaga Kesehatan Kabupaten Sumba Timur 2014

Anda mungkin juga menyukai