1/Jan-Mar/2015
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Frans Maramis,
3
SH, MH; Petrus Sarkol, SH, MH; Daniel F. Aling, SH, Wahyudin Ukun, Deportasi Sebagai Instrumen
MH Penegakan Hukum dan Kedaulatan Negara di Bidang
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat. NIM. Keimigrasian, (Jakarta: PT. Adi Kencana Aji,
090711150 September 2004), hal. 31.
5
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
6
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
7
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
penyelenggara negara khususnya dalam hal prinsip keadilan, kepastian hukum dan
merumuskan kebijakan di bidang persamaan di muka hukum. Namun
Keimigrasian. Kemudian politik Indonesia demikian sebagai bentuk keputusan
dalam bidang keimigrasian sekarang bukan administratif, tetap ada diskresi pejabat
politik pintu terbuka tetapi politik saringan imigrasi untuk menilai secara langsung
yang berarti bahwa pemerintah hanya duduk perkara dan alasan-alasan lain
mengizinkan masuk orang asing yang akan yang melatarbelakangi terjadinya
mendatangkan keuntungan untuk pelanggaran melampaui batas waktu izin
9
Indonesia. tinggal kasus per kasus.
3. Mekanisme keberatan atas keputusan
B. Penegakan Hukum Terhadap administratif disusun sesuai dengan
Pelanggaran Batas Izin Tinggal Orang prinsip-prinsip yang berlaku dalam
Asing Di Indonesia hukum administrasi negara (tata usaha
Untuk mewujudkan peradilan yang negara).
bersih memang harus dimulai dari kalangan 4. Perluasan jenis tindakan keimigrasian
hakim, sebagai sub sistem dari Sistem dengan mencantumkan pengenaan
Peradilan Pidana Terpadu (Integrated denda (biaya beban) pada perumusan
Criminal Justice System), dan selanjutnya saksi atas perbuatan pelanggaran
penegak hukum lainnya harus memiliki melampaui batas waktu izin tinggal.
sikap mental, moral yang baik, kemampuan Denda yang selama ini merupakan
substansial secara profesional serta bentuk pidana ditarik menjadi salah satu
komitmen yang tinggi terhadap penegakan bentuk tindakan keimigrasian. Denda
hukum sesuai dengan tuntutan masyarakat tersebut setelah setuju dibayarkan
an tuntutan Era Reformasi, dan selain itu menjadi Pemerintahan Negara Bukan
perlu dilakukan pengawasan secara terus Pajak (PNBP) yang harus disetorkan ke
menerus terhadap aparat penegak hukum Rekening kas Negara.
baik secara institusional maupun oleh 5. Upaya preventif terhadap pelanggaran
masyarakat. melampaui batas waktu dilakukan oleh
Pengaturan untuk menghindari sistem informasi keimigrasian yang
terjadinya perbuatan melampaui batas dilakukan pada saat pengajuan
waktu izin tinggal oleh orang asing yang permohonan visa dan izin tinggal, serta
berada di Indonesia kebijakan hukumnya sistem peringatan ketika orang asing
harus diarahkan sebagai berikut: tersebut berada di Indonesia.10
1. Perbuatan melampaui batas waktu izin Tindakan Keimigrasian atau Tindakan
tinggal berada dalam domain Administratif di luar Sistem Peradilan
pelanggaran hukum administratif, Pidana, dan aspek penegakan hukum
sehingga proses penegakan hukumnya secara pro yustitia (proses peradilan) yang
berada di luar sistem peradilan pidana, termasuk di dalam Sistem Peradilan Pidana
dengan bentuk keputusan pejabat (Criminal Justice System). Keseluruhan
imigrasi. peraturan perundang-undangan
2. Kriteria dan pertimbangan pengenaan keimigrasian pada dasarnya termasuk
jenis-jenis tindakan keimigrasian diatur dalam keluarga Hukum Administrasi, oleh
secara ketat demi menjaga terwujudnya karenanya Penalisasi dalam Undang-
Undang Keimigrasian dapat dibenarkan
(Administrative Penal Law), secara umum
9
Wahyudin Ukun, Deportasi Sebagai Instrumen
Penegakan Hukum dan Kedaulatan Negara di Bidang
10
Keimigrasian, Op.Cit. hlm.8. Muhammad Indra, Op.Cit, hlm. 124.
8
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
biasanya sanksi penal dalam Hukum hak-hak asasi manusia yang sudah
Administratif adalah ringan, namun dalam berlaku secara universal.11
kenyataannya sanksi pidana dalam Undang- Berdasarkan hal-hal di atas
Undang Keimigrasian karena memuat pertimbangan mengenai sanksi pidana
ancaman sanksi pidana penjara dan dalam Undang-Undang Keimigrasian yang
sebagian besar digolongkan sebagai tindak digolongkan ke dalam rumpun hukum
pidana kejahatan yang dianggap berat. administratif menjadi sesuatu yang khusus
Beberapa pertimbangan yang dibandingkan dengan peraturan
menyebabkan sanksi pidana dalam perundang-undangan lainnya yang sejenis
Undang- Undang Keimigrasian yang dalam hukum administratif.
termasuk dalam Hukum Administratif di Berdasarkan ketentuan Undang-Undang
mana ancaman pidananya tergolong berat, No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian
tidak ringan sebagaimana lainnya, yaitu: diatur mengenai kewajiban, yaitu setiap
1. Keimigrasian berkaitan erat dengan orang asing yang berada di wilayah
penegakan kedaulatan negara, Indonesia wajib:
ketentuan-ketentuan keimigrasian a. Memberikan keterangan yang
merupakan bagian dari instrumen diperlukan mengenai identitas diri dan
penegakan Kedaulatan Negara. atau keluarganya.
2. Keimigrasian berkaitan erat dengan b. Perubahan status sipil dan
Sistem Keamanan Negara, aspek kewarganegaraannya serta perubahan
keimigrasian terkait langsung dengan alamatnya.
kegiatan intelijen, dukungan terhadap Yang dimaksud status sipil dalam kalimat
penegakan hukum secara umum ini adalah perubahan yang menyangkut
misalnya pemeriksaan terhadap pelaku perkawinan, perceraian, kematian,
kejahatan dan sebagainya. kelahiran anak, pindah pekerjaan dan
3. Keimigrasian berkaitan dengan aspek berhenti dari pekerjaan.
pencapaian kesejahteraan masyarakat, Pengawasan orang asing dilaksanakan
melalui pelayanan keimigrasian dalam bentuk dan cara:
terhadap para wisatawan, investor asing a. Pengumpulan dan pengolahan data
dan lain-lain kegiatan yang mempunyai orang asing yang masuk atau keluar
dampak langsung ataupun tidak wilayah Indonesia.
langsung dalam rangka Pembangunan b. Pendaftaran orang asing yang berada di
Nasional. wilayah Indonesia.
4. Keimigrasian berkaitan dengan c. Pemantauan, pengumpulan dan
hubungan internasional baik dalam pengolahan bahan keterangan dan
bentuk pelayanan maupun penegakan informasi mengenai kegiatan orang
hukum ataupun dalam bentuk kerjasama asing. Yang dimaksud dengan
secara bilateral maupun internasional. pemantauan dalam kalimat ini adalah
5. Keimigrasian berkaitan langsung dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
upaya-upaya memerangi kejahatan yang mengetahui secara dini peristiwa-
bersifat terorganisir dengan scope
international, sesuai dengan konvensi-
konvensi PBB, termasuk dalam hal 11
M. Imam Santoso, Prospek Undang-
penanganan refugee dan asylum Undang Keimigrasian Indonesia dalam Kaitannya
seekers. dengan Konvensi PBB Menentang Kejahatan
6. Keimigrasian berkaitan dengan tuntutan Transnasional Terorganisasi dan Protokolnya,
Disertasi, Progam Doktor, Program Pascasarjana,
universal, mengenai hak-hak sipil dan
(Universitas Padjadjaran, Bandung, 2006), hlm. 223.
9
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
10
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
11
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
12
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
B.Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992
tentang Keimigrasian.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1994 tentang Tata Cara Pencegahan dan
Penangkalan.
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun
1994 tentang Pengawasan Orang Asing
dan Tindakan Keimigrasian.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1994 tentang Visa, Izin Masuk dan Izan
Keimigrasian.
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun
1994 tentang Surat Perjalanan RI.
Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor
M.04-PW.9.02 Tahun 1995 tentang
Pendaftaran Orang Asing.
Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor
M.02-PW.09.02 tahun 1995 tentang
Tata Cara Pengawasan, Pengajuan
Keberatan Orang Asing dan Tindakan
Keimigrasian.
Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor M-02-IZ.01.10 Tahun
1995 tentang Visa Singgah, Visa
Kujungan, Visa Tinggal Terbatas, Izin
Masuk dan Izin Keimigrasian.
13