PENDAHULUAN
B. Tujuan Pedoman
1. Menyediakan pedoman nasional terapi antiretroviral.
2. Menyediakan pedoman layanan HIV sebagai bagian dari rawatan HIV secara
paripurna.
Setelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien perlu dirujuk ke layanan PDP untuk
menjalankan serangkaian layanan yang meliputi penilaian stadium klinis, penilaian
imunologis dan penilaian virologi. Hal tersebut dilakukan untuk: 1) menentukan apakah
pasien sudah memenuhi syarat untuk terapi antiretroviral; 2) menilai status supresi imun
pasien; 3) menentukan infeksi oportunistik yang pernah dan sedang terjadi; dan 4)
menentukan paduan obat ARV yang sesuai.
Catatan:
* adalah pemeriksaan yang minimal perlu dilakukan sebelum terapi ARV karena
berkaitan dengan pemilihan obat ARV. Tentu saja hal ini perlu mengingat
ketersediaan sarana dan indikasi lainnya.
* pemeriksaan jumlah virus memang bukan merupakan anjuran untuk dilakukan
sebagai pemeriksaan awal tetapi akan sangat berguna (bila pasien punya data)
utamanya untuk memantau perkembangan dan menentukan suatu keadaan gagal
terapi.
segera setelah
seperti demam,
dinyatakan HIV positif rash, sindrom
ODHA yang akan memulai terapi ARV dengan CD4 di bawah 200
sel/mm3; dianjurkan untuk memberikan kotrimoksasol 2 minggu
sebelum ARV. Hal tersebut berguna untuk 1) mengkaji kepatuhan pasien
dalam minum obat dan 2) menyingkirkan efek samping yang tumpang
tindih antara kotrimoksasol dengan obat ARV, mengingat bahwa banyak
obat ARV mempunyai efek samping yang sama dengan efek samping
kotrimoksasol.
Desensitisasi jangan dicobakan pada ODHA dengan riwayat mengalami reaksi alergi
yang berat (derajat hipersensitivitas 3 atau 4), berarti ODHA tidak memperoleh terapi
profilaksis. Untuk itu perlu pengawasan ketat sebelum timbul infeksi oportunistik terkait dan
mulai pemberian ARV untuk mencegah pasien masuk dalam fase lanjut.
BAB IV
TATALAKSANA PEMBERIAN ARV
B. Memulai Terapi ARV pada Keadaan Infeksi Oportunistik (IO) yang Aktif
Infeksi oportunistik dan penyakit terkait HIV lainnya yang perlu pengobatan
atau diredakan sebelum terapi ARV dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
2 NRTI + 1 NNRTI
Mulailah terapi antiretroviral dengan salah satu dari paduan di bawah ini:
TDF + 3TC + ABC atau Paduan tersebut meningkatkan mutasi K65R dan
terkait dengan seringnya kegagalan virologi secara
TDF + 3TC + ddI
dini
Tabel Penyakit infeksi dan non infeksi penyebab SPI pada ODHA
Semakin sederhana paduan obat ARV semakin tinggi angka kepatuhan minum
obat.
Perlu diingat bahwa pasien yang tidak dapat mengambil obat TIDAK selalu berarti
tidak patuh minum obat.
Kepatuhan dapat dinilai dari laporan pasien sendiri, dengan menghitung sisa obat yang ada dan
laporan dari keluarga atau pendamping yang membantu pengobatan. Konseling kepatuhan
dilakukan pada setiap kunjungan dan dilakukan secara terus menerus dan berulang kali dan perlu
dilakukan tanpa membuat pasien merasa bosan.
Terdapat beberapa kelompok dan keadaan khusus yang memerlukan suatu perhatian khusus ketika
akan memulai terapi antiretroviral. Kelompok khusus tersebut antara lain kelompok perempuan hamil;
kelompok pecandu NAPZA suntik dan yang menggunakan Metadon. Sementara keadaan khusus yang
perlu diperhatikan adalah keadaan Koinfeksi HIV dengan TB dan Koinfeksi HIV dengan Hepatitis B
dan C.
1234789990mqwertyuiop[]\’;lkjhgfdsazxcvm65656nsembarangan