Anda di halaman 1dari 13

Dian Mutiarasari

RUANG LINGKUP SUPERVISI PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah matakuliah :

Manajemen Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Ihsan, M.Pd.I

Oleh:

Abdul Wahid

Ach. Rifky alfisyahr

Zuhri Fathur rahman

Progam Studi Manajemen Pendidikan Islam [MPI]

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM [STAI] AL FITHRAH SURABAYA

Tahun Akademik 2017- 2018


BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini seorang menejer merupakan tombak keberhasilan dan yang
memberikan sebuah pengaruh pada bawahanya agar para karyawan itu mengembangkan
potensinya dan yang menjadi tauladan terhadap para karyawanya sehingga seluruh
aspirasi menejer itu menjadi satu kesatuan dan menjadi tujuan bersama.Oleh karnanya
bagi seorang menejer harus menjalankan peran-Nya sebagai menejer dengan baik dan
tepat.
Dalam pembahasan makalah ini pemakalah akan menguraikan peran-peran
penting bagi seorang menejer serta profil-profil yang harus dimiliki-Nya.Semoga apa
yang telah menjadi bahan pembahsan ini bermamfaat bagi kita. Amiin

B. Rumusan Masalah
1. Apa devinisi kepemimpinan ( manajer ) ?
2. Bagaimana profil atau ciri-ciri seorang pemimpin ( manajer ) ?
3. Bagaimana kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam ?
4. Bagaimana peran kepala sekolah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan ( Menejer )
Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang komplek dan
sulit, karena sifat dasar kepemipinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan
tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga
pemahaman tentan kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
Kepemimpian melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam yang terjadi di antara
orang-orang yang menginginkan perubahan yang signifikan, dan perubahan tersebut
mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
Jadi apa yang dimaksud dengan kepemimpinan itu adalah kemampuan dan
kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menunutun, menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia
menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu
pencapaian tujuan-tujuan tertentu.1
Dari pengertian tentang kepemimpinan yang kami ketahui dapat disimpulkan
hal-hal yang penting mengenai kepemimipinan, antara lain:
1. Kepemimpinan itu pada hakekatnya berhubungan dengan tenaga manusia
2. Kepemimpinan itu pada hakekatnya hanya terdapat pada kelompok yang
terorganisasi
3. Sebagai satu kekuatan atau potensi
Pengaruh pemimpin itu pada pihak lain dapat memperkembangkan hubungan
kemanusiaan yang lebih baik, dapat mempengaruhi pertumbuhan sikap-sikap yang
positif dari pada individu-individu yang dipimpinnya. Dan yang paling penting ialah
pengaruh kepemimpinannya sangat menentukan bagaimana kualitas kegiatan
kerjasama dan kualitas hasil yang dapat dicapai oleh kegiatan kerjasama dalam
lembaga tersebut.

B. Ciri-Ciri Atau Profil Seorang Pemimpin ( manajer )


Dengan menyebutkan kepemimpinan pendidikan, maka disamping menjelaskan
dimana kepemimpinan itu berada dan berperan, tambahan kata “pendidikan”
dibelakang kata “kepemimpinan” hendaknya menampakkan pula sifat-sifat atau cirri-

1
Seokarto Indrafachrudi dkk, PengantarKkepemimpinan Pendidikan (Surabaya: Usana Offset Printing, 1983) h.
23.
ciri khusus kepemimpinan yang bersifat mendidik, membimbing, dan mengemong
tetapi bukan memaksa dan menekan dalam bentuk apapun. Adapun Ciri-ciri dari
seorang pemimpin dalam kepemimpinan pendidikan islam itu sendiri antara lain:2
1. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan lembaga
atau organisasinya
2. Memfungsikan keistimewaannya yang lebih dibanding orang lain (QS Al-Baqoroh :
247)
‫ك‬ ُ ْ‫ت َم لِ ك ً ا ۚ ق َ ا ل ُ وا أ َن َّ ٰى ي َ ك ُ و ُن ل َ ه ُ الْ ُم ل‬
َ ‫ث ل َ ك ُ ْم طَ ا ل ُ و‬ َ َ ‫َو ق َ ا َل ل َ هُ ْم ن َ ب ِ ي ُّ هُ ْم إ ِ َّن َّللاَّ َ ق َ د ْ ب َ ع‬
ُ ‫ص طَ ف َ ا ه‬ْ ‫ت س َ ع َ ة ً ِم َن ال ْ َم ا ِل ۚ ق َ ا َل إ ِ َّن َّللاَّ َ ا‬ َ ‫ك ِم ن ْ ه ُ َو ل َ ْم ي ُ ْؤ‬ ِ ْ ‫ق ب ِ الْ ُم ل‬ َ َ ‫ع َ ل َ يْ ن َا َو ن َ ْح ُن أ‬
ُّ ‫ح‬
‫ع َ ل َ ي ْ ك ُ ْم َو َز ا د َ ه ُ ب َ سْ ط َ ة ً ف ِ ي الْ ِع لْ ِم َو ال ْ ِج سْ ِم ۖ َو َّللاَّ ُ ي ُ ْؤ ت ِ ي ُم لْ كَ ه ُ َم ْن ي َ ش َا ءُ ۚ َو َّللاَّ ُ َو ا ِس ٌع‬
ٌ‫ع َ ل ِ ي م‬
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami,
padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun
tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya
Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang
perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.

3. Memahami kebisaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya (QS
Ibrahim: 4)
ِ ‫َو َم ا أ َ ْر س َ لْ ن َا ِم ْن َر س ُ و ٍل إ ِ ََّّل ب ِ ل ِ سَ ا ِن ق َ ْو ِم هِ لِ ي ُ ب َ ي ِ َن ل َ هُ ْم ۖ ف َ ي‬
‫ُض ُّل َّللاَّ ُ َم ْن ي َ شَا ءُ َو ي َ ْه ِد ي‬
َ ْ ‫َم ْن ي َ شَا ءُ ۚ َو ه ُ َو الْ ع َ ِز ي ُز ال‬
ُ‫ح ِك ي م‬
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya
ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang
Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

4. Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain (QS Huud: 91)
َ ُ ‫ض ِع ي ف ً ا ۖ َو ل َ ْو ََّل َر هْ ط‬
‫ك‬ َ ‫ك ف ِ ي ن َا‬ ُ ْ ‫ق َ ا ل ُ وا ي َ ا ش ُ ع َ ي‬
َ ‫ب َم ا ن َ فْ ق َ ه ُ كَ ث ِ ي ًر ا ِم َّم ا ت َق ُ و ُل َو إ ِ ن َّ ا ل َ ن َ َر ا‬
‫يز‬ َ ْ ‫ك ۖ َو َم ا أ َن‬
ٍ ‫ت ع َ ل َ يْ ن َا ب ِ ع َ ِز‬ َ ‫ل َ َر‬
َ ‫ج ْم ن َا‬

2
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 277
Mereka berkata: "Hai Syu'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu
katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah
di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam
kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.

5. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar orang
lain simpatik kepadanya (QS Al Imron: 159)
‫ع ْن ُه ْم َوا ْست َ ْغ ِف ْر‬ ُ ‫ب َّلَنفَضُّواْ ِم ْن َح ْولِكَ فَاع‬
َ ‫ْف‬ ِ ‫ظ ْالقَ ْل‬
َ ‫غ ِلي‬ ًّ َ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ َّللاِ لِنتَ لَ ُه ْم َولَ ْو ُكنتَ ف‬
َ ‫ظا‬
﴾١٥٩﴿ َ‫علَى َّللاِ إِ َّن َّللاَ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِكلِين‬
َ ‫عزَ ْمتَ فَت ََو َّك ْل‬ َ ‫لَ ُه ْم َوشَا ِو ْر ُه ْم فِي األ َ ْم ِر فَإِذَا‬
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

6. Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah karena
seorang pemimpin harus melakukan control pengawasan atas pekerjaan anggota,
meluruskan keliruan, serta mengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan mencengah
kemungkaran (QS Al hajj 41)
ِ ‫ض أ َق َ ا ُم وا ال صَّ ََل ة َ َو آ ت َُو ا ال َّز كَ ا ة َ َو أ َ َم ُر وا ب ِ ال ْ َم عْ ُر و‬
‫ف‬ ْ ‫ال َّ ِذ ي َن إ ِ ْن َم ك َّ ن َّ ا ه ُ ْم ف ِ ي‬
ِ ‫األ َ ْر‬
ِ ‫األ ُ ُم‬
‫ور‬ َّ ِ ‫َو ن َ هَ ْو ا عَ ِن الْ ُم ن ْ ك َ ِر ۗ َو‬
ْ ُ ‫ّلِل ِ عَ ا ق ِ ب َ ة‬
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan.

7. Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena nasehat dari orang yang
ikhlas jarang sekali kita peroleh (QS Al Baqoroh 206)
ُ ‫س ال ْ ِم هَ ا د‬ ِ ْ ِ ‫َو إ ِ ذ َ ا ق ِ ي َل ل َ ه ُ ا ت َّقِ َّللاَّ َ أ َ َخ ذ َ ت ْ ه ُ الْ ِع َّز ة ُ ب‬
َ ُ ‫اْل ث ْ ِم ۚ ف َ َح سْ ب ُ ه‬
َ ْ ‫ج هَ ن َّ مُ ۚ َو ل َ ب ِ ئ‬
Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah
kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya)
neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-
buruknya.

Jabatan pemimpin merupakan jabatan yang istimewa sebab, pemimpin


organisasi apapun dipersyaratkan memiliki berbagai kelebihan menyangkut
pengetahuan, perilaku, sikap, maupun keterampilan dibanding orang lain.3 Pada
umunya,seseorang memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, tetapi sebaliknya juga
memiliki kelemahan-kelemahan tertentu.
Figur pemimpin yang ideal sangatlah diharapkan oleh masyarakat, lantaran
seorang pemimpin menjadi contoh terbaik dalam segala ucapan, perbuatan, dan
kebiasaan, termasuk dalam hal berpakaian.
Dalam konteks pendidikan islam, pemimpin harus memiliki keunggulan yang
lebih lengkap. Dasar filosofinya adalah pendidikan islam selama ini mengklaim sebagai
lembaga yang berusaha keras membangun kecerdasan intelektual, kesalehan social, dan
kemantapan spiritual.

C. Kepemimpinan Dalam Lembaga Pendidikan Islam


Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
berperan dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan.4 karena ia
merupakan pemimpin dilembaganya, Mulyasa mengatakan, kegagalan dan keberhasilan
sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah.karena mereka merupakan pengendali
dan penentu arah yang hendak ditempuh sekolah menuju tujuannya.sekolah yang
efektif , bermutu, dan favorit tidak lepas dari peran kepala sekolahnya.maka ia harus
mampu membawa lembaganya kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,ia harus
mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat masa depan dalam kehidupan
global yang lebih baik.kepal sekolah harus bertanggung jawab atas kelancaran dan
keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah secara formal kepada
atasannya atau secara informal kepada masyarakat yang telah menitipkan anak
didiknya.
Di negara maju kepala sekolah mendapat sebutan bermacam-macam.ada yang
menyebut guru kepala (head teacher atau head master),kepala sekolah

3
Ibid, h. 279
4
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h. 24
(principal),kepala sekolah yang mengajar (teaching principal),direktur
(directur),administrator,pemimpin pendidikan (educational leadership).penyebutan
yang berbeda menurut Mantja (1996:26) Disebabkan adanya criteria yang
mempersyaratkan kompetensi professional kekepala sekolahan.sebagai administrator,
kepala sekolah harus mampu mendayagunakan sumber yang tersedia secara optimal.5
sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu bekerjasama dengan orang lain dalam
organisasi sekolah.sebagai pemimpin pendidikan,kepala sekolah harus mampu
mengkoordinasi dan menggerakkan potensi manusia untuk mewujudkan tujuan
pendidikan.sebagai supervisor,kepala sekolah harus mampu membantu guru
meningkatkan kapasitasnya untuk membelajarkan murid secara optimal.
Sebagai pemimpin pendidikan yang professional,kepala sekolah dituntut untuk
selalu mengadakan perubahan, mereka harus memiliki semangat yang
berkesinambungan untuk mencari terobosan-terobosan baru demi menghasilkan suatu
perubahan yang bersifat pengembangan dan penyempurnaan.dari kondisi yang
memprihatinkan menjadi kondisi yang lebih dinamis, baik segi fisik maupun akademik
,seperti perubahan semangat keilmuan,atmosfer belajar dan peningkatan strategi
pembelajaran.disamping itu, kepala sekolah juga harus berusaha keras menggerakkan
para bawahannya untuk berubah ,setidaknya mendukung perubahan yang dirintis
kepala sekolah secara proaktif,dinamis, bahkan progresif, system kerja para bawahan
harus lebih kondusif, kinerja mereka harus dirangsang supaya meningkat, disiplin
mereka harus dibangkitkan, sikap kerjasama mereka lebih dibudayakan, dan suasana
harmonis diantara mereka lebih diciptakan.
Pada dasarnya tugas kepala sekolah itu sangat luas dan kompleks rutinitas kepala
sekolah menyangkut serangkaina pertemuan interpersonal secara berkelanjutan dengan
murid, guru dan orang tua, atasan dan pihak-pihak terkait lainnya. Blimberg (1987)
membagi tugas kepala sekolah sebagai berikut :6
1. menjaga agar segala program sekolah berjalan sedamai mungkin (as peaceful as
possible);
2. menangani konflik atau menghindarinya;
3. memulihkan kerjasama;

5
Marno, Triyo Suppriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung: Refika Aditma,
2008), h. 34
6
Ibid, h. 36
4. membina para staf dan murid
5. mengembangkan organisasi, dan
6. mengimplementasi ide-ide pendidikan.
Untuk memenuhi tugas-tugas diatas, dalam segala hal hendaknya kepala
sekolah berpegangan kepada teori sebagai pembimbing tindakannya. Teori in
didasarkan pada pengalamannya, karakteristik normative masyarakat dan sekolah, serta
iklim intruksional dan organisasi sekolah.misalnya kepala suatu madrasah harus
mampu menunjukkan bahwa segala tindakan profesionalnya sesuai dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Al Qur’an dan sunnah Nabi. Hal itu dapat ditempuh
dengan merefleksi dan mengkontruksi uswah rasul dan para sahabat disamping
mengembangkan kompetensi dan kualitas dirinya.
Kualitas dan kompetensi kepala sekolah secara umum setidaknya mengacu
kepada empat hal pokok,yaitu :7
1. sifat dan ketrampilan kepemimpinan
2. kemampuan pemecahan masalah
3. ketrampilan social
4. pengetahuan dan kompetensi professional.
Secara garis besar kualitas dan kompetensi kepala sekolah dapat dinila dari kinerjanya
dalam mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai kepala sekolah yaitu meliputi:8
1. Sebagai Pendidik (educator)
a. Kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan tugas
b. Mampu memberikan alternative pembelajaran yang efektif
c. Kemampuan membimbing bermacam-macam kegiatan kesiswaan
2. Sebagai Manajer
a. Kemampuan menyusun organisasi personal dengan uraian tugas sesuai dengan
standar yang ada
b. Kemampuan menggerakkan stafnya dan segala sumber daya yang ada serta lebih
lanjtu memberikan acuan yang dinamis dalam kegiatan rutin dan temporer
c. Kemampuan menyusun program secara sistematis
3. Sebagai Administrator

7
Ibid, h. 37
8
Ibid, h. 37-39
a. Kemampuan mengelola semua perangkat KBM secara sempurna dengan bukti
berupa data administrasi yang akurat
b. Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan , ketenagaan, keuangan, sarana
dan prasarana, dan administrasi persuratan dengan ketentuan yang berlaku
4. Sebagai Supervisor
Kegiatan utama pendidikan disekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya
adalah kegiatan pembelajaran sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah
bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh Karena itu
salah atu tgas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu memsupervisi
perkerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.
a. Kemampuan menyusun program supervise pendidikan dilembaganya yang dapat
melaksanakan dengan baik
b. Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja guru dan
karyawan
c. Kemampuan memanfaatkan kinerja guru atau karyawan untuk pengembangan
dan peningkatan mutu pendidikan
5. Sebagai Pemimpin
Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan
pegawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi
dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala
sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap
tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemempuan mengambil keputusan dan
kemempuan berkomunikasi. kepribadian kepala sekolah sebagai leader tercermin
dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggungjawab, beranimengambil resiko, dan
keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil, teladan.
a. Memiliki kepribadian yang kuat
b. Memahami semua personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga
kondisi siswanya berbeda dengan yang lainnya
c. Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan guru dan karyawannya
6. Sabagai Inovator
Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan
perkerjaannya secara kostruktif, kreatif, delegatif, integrative,rasonal dan obyektif,
pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adatabel dan fleksibel.
a. Memiliki gagasan baru (proaktif) untuk inovasi dan perkembangan madrasah,
memilih yang relevan untuk kebutuhan lembaganya
b. Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru dengan baik
c. Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif

D. Peran Kepala Sekolah


Penelitian tentang harapan peranan kepala sekolah sangat penting bagi guru-
guru dan murid-murid. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab
sebagai pemimpin di bidang pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi
kesiswaan, administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, administrasi school
plant, dan perlengkapan serta organisasi sekolah. Dalam memberdayakan masyarakat
dan lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus
menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang
dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Cara kerja kepala sekolah dan
cara ia memandang peranannya dipengaruhi oleh kepribadiannya, persiapan dan
pengalaman profesionalnya, serta ketetapan yang dibuat oleh sekolah mengenai
peranan kepala sekolah di bidang pengajaran. Pelayanan pendidikan dalam dinas bagi
administrator sekolah dapat memperjelas harapan-harapan atas peranan kepala sekolah.
Menurut Purwanto, bahwa seorang kepala sekolah mempunyai sepuluh macam
peranan, yaitu : “Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan
antara anggota-anggota, menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran,
bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan
sebagai seorang ayah.
Penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pelaksana (executive)
Seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendak sendiri terhadap
kelompoknya. Ia harus berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan
kelompoknya, juga program atau rencana yang telah ditetapkan bersama
2. Sebagai perencana (planner)
Sebagai kepala sekolah yang baik harus pandai membuat dan menyusun
perencanaan, sehingga segala sesuatu yang akan diperbuatnya bukan secara
sembarangan saja, tatapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan.
3. Sebagai seorang ahli (expert)
Ia haruslah mempunyai keahlian terutama yang berhubungan dengan tugas jabatan
kepemimpinan yang dipegangnya.
4. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal
relationship)
Menjaga jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha mambangun hubungan
yang harmonis.
5. Mewakili kelompok (group representative)
Ia harus menyadari, bahwa baik buruk tindakannya di luar kelompoknya
mencerminkan baik buruk kelompok yang dipimpinnya.
6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman.
Ia harus membesarkan hati anggota-anggota yang bekerja dan banyak sumbangan
terhadap kelompoknya.
7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator)
Dalam menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan antara anggota-
anggotanya ia harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan
salah satu anggotanya.
8. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya
Ia haruslah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan anggota-anggotanya
yang dilakukan atas nama kelompoknya.
9. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist)
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai kosepsi yang baik dan realistis,
sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas
menuju kearah yang dicita-citakan.
10. Bertindak sebagai ayah (father figure)
Tindakan pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaknya mencerminkan
tindakan seorang ayah terhadap anak buahnya.
Apabila kita meneliti lebih lanjut, maka dapat disimpulkan 10 peran di atas
sama seperti apa yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan kita “Ki Hadjar
Dewantara”, mengatakan bahwa pemimpin yang baik haruslah menjalankan peranan
seperti : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Ing Tut Wuri
Handayani 9

9
Ngalim purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 65
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kepemimpinan atau manajer itu adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh
seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menunutun,
menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan
selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan tertentu.
2. Ciri-ciri atau profil kepemimpinan atau manajer yaitu :
a. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan
lembaga atau organisasinya
b. Memfungsikan keistimewaannya yang lebih dibanding orang lain.
c. Memahami kebisaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya
d. Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain
e. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar orang
lain simpatik kepadanya
f. Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah karena
seorang pemimpin harus melakukan control pengawasan atas pekerjaan anggota,
meluruskan keliruan, serta mengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan
mencengah kemungkaran
g. Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena nasehat dari orang yang
ikhlas jarang sekali kita peroleh
3. Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
berperan dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan. karena ia
merupakan pemimpin dilembaganya
4. seorang kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu : Sebagai
pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota,
menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit,
pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.
DAFTAR PUSTAKA
Seokarto Indrafachrudi dkk, PengantarKkepemimpinan Pendidikan (Surabaya:
Usana Offset Printing, 1983)
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007)
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004)
Marno, Triyo Suppriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,
(Bandung: Refika Aditma, 2008)
Ngalim purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002)

Anda mungkin juga menyukai