00005)
MK : Perumahan dan Permukiman
Tugas1 : Teori Perumahan dan Permukiman
Definisi
Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang
layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, serta aset bagi pemiliknya (UU No. 1 Tahun 2011 Tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman).
Pasal 1 Undang – Undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 2011 tentang
perumahan dan kawasan permukiman mendefinisikan perumahan adalah
kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Sedangkan permukiman adalah
bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman).
Doxiadis (1974) dalam Warsono (2006) permukiman adalah penataan kawasan
yang dibuat oleh manusia yang tujuannya untuk mempertahankan hidup secara
lebih mudah dan lebih aman, dan mengandung kesempatan untuk pembangunan
manusia seutuhnya. Pengertian permukiman juga dapat dirumuskan sebagai
suatu kawasan perumahan yang ditata secara fungsional sebagai satuan sosial,
ekonomi, dan fisik tata ruang, dilengkapi dengan prasarana lingkungan, sarana
umum, dan fasilitas sosial.
Menurut Doxiadis (1971) dalam Kyo (2011), permukiman atau perumahan akan
berjalan dengan baik jika terkait dengan beberapa unsur, yaitu nature (alam),
man (manusia), society (kehidupan sosial), shell (ruang), dan networks
(hubungan).
Menurut Charles (1964) dalam Rizki (2010) perumahan merupakan tempat tiap
individu yang ada saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain serta
memiliki sense of belonging atas lingkungan tempat tinggalnya. Perumahan juga
dapat diartikan sebagai suatu cerminan dan pengejawantahan dari diri pribadi
manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan
kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf
hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan peradaban manusia penghuninya,
masyarakat ataupun suatu bangsa.
Menurut Sastra dan Marlina (2006), Biasanya sebuah perumahan hanya dikelola
oleh suatu pengembang di bawah koordinasi pemerintah, sedangkan pengelolaan
sebuah permukiman biasanya langsung ditangani oleh pemerintah dan konsep
dan rencana pengembangannya sudah ditentukan dalam bentuk konsep
pengembangan wilayah secara makro melalui Rencana Umum Tata Ruang Kota
(RUTRK) maupun Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK).
Bentuk Perumahan
Menurut Sidik (2000) dalam Sari (2010), karakteristik perumahan dapat dipandang
melalui hal-hal berikut :
Lokasinya yang tetap dan hampir tidak mungkin dipindah
Pemanfaatannya dalam jangka panjang
Bersifat heterogen secara multidimensional, terutama dalam lokasi, sumber daya
alam dan preferensinya.
Secara fisik dapat dimodifikasi.
Unsur-Unsur Perumahan
Lingkungan alami: lahan permukiman dan tanah.
Kegiatan sosial: manusia (individu), rumah tangga, komunitas (siskamling, dll).
Bangunan-bangunan rumah tinggal.
Sarana dasar fisik dan pelayanan sosial-ekonomi:
- Warung & toko kebutuhan sehari-hari.
- Taman bermain, masjid, dll.
Sistem jaringan prasarana dasar fisik;
- Jaringan jalan.
- Saluran Drainase.
- Sanitasi.
- Air bersih.
- Listrik, komunikasi