Abstrak
Sistem proteksi memegang peranan penting dalam kelangsungan dan keamanan PT. PLN UPT
Semarang dalam menyuplai energi. Sistem proteksi berfungsi untuk melindungi sistem tenaga listrik, operator,
dan peralatan itu sendiri dari bermacam-macam gangguan yang mungkin terjadi.
Arrester merupakan salah satu peralatan dalam sistem proteksi untuk melindungi dari gangguan
tegangan lebih yang berasal dari sambaran petir. Beberapa jenis arrester dikembangkan untuk meminimalis
dampak gangguan. Satu diantaranya adalah metal oxide arrester atau arrester tipe seng oksida.
Untuk menjaga keandalan dan menjamin berfungsinya peralatan dengan baik dalam hal ini arrester,
diperlukan pemeliharaan rutin sesuai dengan prosedur. Selain pemeliharaan yang baik, lokasi penempatan
arrester pun berpengaruh terhadap unjuk kerja arrester.
1
b. Spark gap a. Arrester Katup Jenis Gardu
Apabila terjadi tegangan lebih oleh surja Pemakaiannya secara umum pada gardu
petir atau surja hubung pada arrester yang induk besar untuk melindungi alat-alat yang
terpasang, maka pada spark gap atau sela mahal pada rangkaian mulai dari 2,4-287 kV.
percik akan terjadi busur api.
c. Tahanan katup/kran
Tahanan yang dipergunakan dalam
arrester ini adalah suatu jenis material yang
sifat tahanannya dapat berubah bila
mendapatkan perubahan tegangan.
2
2.3 Syarat-syarat Arrester diletakkan antara arrester dan pentanahan, dengan
Arrester yang dipasang harus memenuhi susunan sebagai berikut.
syarat-syarat seperti:
a. Tegangan percik dan tegangan pelepasan,
yaitu tegangan pada terminal pada waktu
pelepasan harus cukup rendah sehingga dapat
mengamankan isolasi peralatan. Tegangan
percik ini biasa juga disebut dengan gagal sela
(gap breakdown) dan tegangan pelepasan Gambar 5 Pemasangan perlengkapan arrester
disebut dengan tegangan sisa (residual Keterangan:
voltage). 1. Konduktor fasa
b. Arrester harus mampu mengalirkan arus surja 2. Arrester
ke tanah tanpa merusak arrester itu sendiri. 3. Miliammeter
c. Arrester harus mampu memutuskan arus 4. Discharge counter
susulan, dan dapat bekerja kembali seperti 5. Pentanahan
semula.
d. Arrester harus memiliki harga tahanan 2.4 Nameplate Arrester
pentanahan di bawah 5 ohm. Name plate arrester yang terpasang pada
GI 150 KV Srondol UPT Semarang.
2.3 Perlengkapan arrester Pabrik : MITSHUBISHI
2.3.1 Miliammeter ELECTRIC CORP
Miliammeter digunakan untuk memantau Tahun pembuatan : 1981
arus bocor yang dipasang antara arrester dan Type : MAL-P
konduktor pentanahan. Jika arus bocor melewati Standar : IEC PUB 99-1
batas yang diijinkan (2 mA), maka isolator Tegangan Nominal : 138 KV
arrester harus dibersihkan. Arus Peluahan Nominal : 20 KA
Pada saat arrester bekerja (discharge),
sela percikan (spark gap) akan menyala tanpa Berikut daftar arrester terpasang pada
melalui miliammeter. Setelah arrester bekerja, Gardu Induk 150 kV Srondol.
maka dengan cepat percikan api padam sehingga
miliammeter siap untuk operasi kembali. Tabel 1 Daftar arrester terpasang
N Merk/ Ter- Rated Vol-
o Type pasang Current tage
Mitsubishi Bay P. 138
1 20 kA
/ Mal-P lamper I kV
Mitsubishi Bay P. 138
2 20 kA
Gambar 4 Miliammeter / Mal-P Lamper II kV
Mitsubishi Bay 138
Rumah (1) terbuat dari campuran 3 20 kA
/ Mal-P Krapyak I kV
alumunium yang tahan korosi, bagian depannya Mitsubishi Bay 138
ditutup dengan pelat baja tahan karat dan 4 20 kA
/ Mal-P Krapyak II kV
dihubungkan ke tanah. Terminal berisolator (2) Mitsubishi 138
dihubungkan dengan terminal bawah arrester. 5 Trafo I 20 kA
/ Mal-P kV
Mitsubishi 138
2.3.2 Discharge counter 6 Trafo II 20 kA
/ Mal-P kV
Discharge counter berfungsi untuk
memantau jumlah kerja arrester yang terpasang III. PEMELIHARAAN ARRESTER
antara arrester dan terminal pentanahan. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang
sangat penting, karena pemeliharaan terbaik akan
2.3.3 Pemasangan perlengkapan arrester memperpanjang umur peralatan dan akan
Pemasangan miliammeter dan discharge menjamin berfungsinya peralatan dengan baik.
counter dihubung seri dengan arrester dan
3
Pemeliharaan yang telah dilaksanakan tidak ada b. Pemeliharaan Tahunan
bekasnya namun dapat di rasakan pengaruhnya. Pemeliharaan tahunan dilaksanakan dalam
keadaan tidak operasi, dan sebaiknya dilakukan
3.1 Tujuan Pemeliharaan menjelang musim hujan.
Seperti halnya semua peralatan Tabel 3 Pemeliharaan tahunan arrester
memerlukan pemeliharaan tidak terkecuali Peralatan /
peralatan listrik tegangan tinggi pada gardu induk No. komponen yang Cara Pelaksanaan
tegangan tinggi atau ekstra tinggi, hal ini harus diperiksa
dilakukan pemeliharaan karena peralatan tersebut Membersihkan
merupakan sarana penyaluran tenaga listrik yang rumah isolator dan
1. Rumah isolator
paling penting untuk keperluan umum. Tujuan memeriksa apakah
pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi ada keretakan
adalah untuk menjamin kontinuitas penyaluran Mengukur tahanan
tegangan tinggi dan menjamin keandalan antara antara elektroda
Tahanan antara
lain: dengan elektroda
2. elektroda dengan
a. Untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi. apakah masih
elektroda
b. Untuk memperpanjang umur peralatan sesuai memenuhi
dengan usia teknisnya. persyaratan
c. Untuk mengurangi resiko terjadinya kegagalan Mengukur tahanan
atau kerusakan peralatan. pentanahan arrester
Tahanan
d. Untuk meningkatkan keamanan peralatan. 3. apakah masih
pentanahan
e. Untuk mengurangi lama waktu pemadaman memenuhi
akibat sering terjadinya gangguan. persyaratan
Melakukan
3.2 Pemeliharaan Arrester 4. Miliammeter
pengujian fungsional
Untuk mendapatkan operasi yang optimal Discharge Melakukan
diperlukan pemeliharaan yang baik terhadap 5.
counter pengujian fungsional
peralatan. Untuk pemeliharaan arrester terdiri
dari:
c. Pemeliharaan 10 Tahunan
Pemeliharaan ini dilaksanakan dengan
a. Pemeliharaan harian mengirim arrester ke laboratorium untuk ditest
Pemeliharaan harian dilaksanakan dalam kembali.
kondisi operasi.
4
4.1 Jarak Maksimum Arrester Dan Dari gambar tersebut serta hasil kerja
Transformator yang Dihubungkan dengan praktek diketahui bahwa:
Saluran Udara • LA 1, arrester terpasang pada ujung saluran
Perlindungan yang baik diperoleh jika guna melindungi peralatan, khususnya pada
arrester ditempatkan sedekat mungkin dengan bus bar / line
transformator. Tetapi, dalam kenyataannya, • LA 2, arrester terpasang sebelum trafo tenaga
arrester harus ditempatkan dengan jarak tertentu, (apabila dilihat dari ujung saluran), sebagai
agar perlindungan dapat berlangsung dengan pengaman khusus trafo
baik.
Kawat tanah
Secara umum arrester melindungi
e
S peralatan-peralatan pada gardu induk Srondol
terhadap sambaran-sambaran petir. Arrester ini
memiliki jarak maksimum untuk melindungi
Arrester Ea peralatan. Letak dari arrester tersebut tidak boleh
Trafo lebih dari perhitungan jarak yang ada, dengan
kata lain arrester memiliki cakupan daerah yang
Gambar 6 Jarak tansformator dan arrester sebesar S terbatas.
Jadi dengan menggunakan persamaan 1
Jika arrester dihubungkan dengan
jarak cakupan arrester yang terdapat pada gardu
menggunakan saluran udara terhadap alat yang
induk Srondol dapat dihitung.
diindungi, maka untuk menetukan jarak yang
baik antara arrester dengan trafo, dinyatakan
dengan persamaan (TS. Hutahuruk, 1989:113). Dengan nila-nilai:
(1) = 650 kV = SPLN7 : 1978 Bagian 4
dengan: Ea = 460 kV = SPLN7 : 1978 Bagian 4
Ep = Tingkat Isolasi Dasar trafo (kV) A = 1000 kV/µs = Rekomendasi IEC (1958)
Ea = tegangan pelepasan arrester (kV) (Recommendation for
A = kecuraman gelombang (kV/µs) Lightning Arrester, 99)
S = jarak antara arrester dengan transformator (m) v = 300 m/µs = Kecepatan cahaya
v = kecepatan merambat gelombang (m/µs) maka:
5
UPT Semarang, maka didapatkan kesimpulan BIOGRAFI
sebagai berikut.
1. Arrester yang digunakan untuk melindungi
peralatan di Gardu Induk 150 kV Srondol Teguh Antoni lahir di Semarang
(UPT Semarang) yaitu arrester jenis/tipe seng tanggal 24 Juli 1989. Saat ini
oksida dengan keunggulan memiliki reaksi sedang menempuh pendidikan
yang cepat dalam membumikan petir. tinggi di Universitas Diponegoro,
2. Dari perhitungan analisis didapatkan jarak Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
maksimum arrester dengan peralatan Elektro, dan mengambil
(transformator) yaitu 28,5 meter, sedangkan konsentrasi Teknik Tenaga
jarak di lapangan yaitu 25 meter. Listrik
3. Menurut hasil analisis, jarak arrester dengan
peralatan yang diterapkan pada Gardu Induk
150 kV Srondol (UPT Semarang), mampu
melindungi paralatan dari gangguan surja Mengetahui,
karena masih di bawah harga jarak maksimum. Dosen Pembimbing
4. Untuk mendapatkan operasi yang optimal
diperlukan pemeliharaan yang baik dan
berkala pada arrester sesuai prosedur dan
(IKA), mengingat fungsinya sebagai proteksi Ir Agung Warsito DHET
terhadap gangguan surja petir. NIP 195806171987031002
DAFTAR PUSTAKA