Suatu cahaya tak terpolarisasi datang pada lembar polaroid pertama disebut POLARISATOR
(Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi), dengan sumbu polarisasi ditunjukkan
oleh garis-garis pada polarisator. Kemudian dilewatkan pada polaroid kedua yang disebut ANALISATOR
(Analisator untuk mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi atau belum). Maka intensitas sinar
yang diteruskan oleh analisator I, dapat dinyatakan sebagai : I= I0 cos2q
Dengan I0 adalah intensitas gelombang dari polarisator yang datang pada analisator.
Sudut q adalah sudut antara arah sumbu polarisasi dan polarisator dan analisator.
Persamaan di atas dikenal dengan HUKUM MALUS, diketemukan oleh Etienne Louis Malus pada tahun
1809.
Dari persamaan hukum Malus ini dapat disimpulkan :
· Intensitas cahaya yang diteruskan maksimum jika kedua sumbu polarisasi sejajar (q = 0 0 atau q = 1800).
· Intensitas cahaya yang diteruskan = 0 (nol) (diserap seluruhnya oleh analisator) jika kedua sumbu
polarisasi tegak lurus satu sama lain.
Gambar 2. Skema polarisasi selektif menggunakan filter polaroid. Hanya cahaya dengan orientasi sejajar
sumbu polarisasi polaroid yang diteruskan.