Lap Analisis Desa
Lap Analisis Desa
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberikan rahmad dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan Laporan Kinerja Tahunan Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Tahun 2013.
Laporan Kinerja Tahunan Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Tahun 2013 ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban kami selama melaksanakan tugas sebagai Bidan Pegawai Tidak
Tetap (PTT) Tahun 2013 di Desa Kates, UPTD Puskesmas Kauman, Kabupaten
Tulungagung.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Gatot D.P. Poerwanto, MKK. selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Tulungagung.
2. Bapak Didik Nusantoro, SKM, M.M, selaku Kepala UPTD Puskesmas Kauman.
3. Bapak Gendut giono, selaku Kepala Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung.
4. Semua rekan serta pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam penyusunan Laporan Tahunan
Bidan PTT Tahun 2013 ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tahunan Bidan PTT Tahun 2013
ini masih banyak hal-hal yang kurang sesuai dengan harapan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan penyusunan
Laporan Tahunan Bidan PTT Tahun 2013 ini.
Semoga laporan kinerja tahunan Bidan PTT tahun 2013 ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak pada umumnya dan untuk kami sendiri pada khususnya.
1
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
1. Wilayah ................................................................... 4
2. Sasaran .................................................................... 5
3. Sarana dan Prasarana ............................................... 5
A. Perencanaan ................................................................... 6
B. Pengorganisasian ........................................................... 6
C. Pelaksanaan Pelayanan .................................................. 8
1. Kesehatan Ibu .......................................................... 8
2. Kesehatan Anak ....................................................... 11
3. Kesehatan reproduksi ............................................... 12
4. Tugas pokok fungsi tambahan .................................. 12
5. Pemberdayaan masyarakat ........................................ 14
BAB VI : Penutup........................................................................ 23
Lampiran .............................................................................................. 24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Nasional salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam meningkatkan
sumber daya manusia ini, diperlukan manusia yang sehat. Fungsi Puskesmas yaitu pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas Pembantu / Poskesdes adalah
unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan UPTD Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil. Sebagai wujud pelaksanaan ketiga fungsi Puskesmas diatas,
Puskesmas Pembantu Desa Batangsaren menyelenggarakan upaya kesehatan di wilayah
Desa Batangsaren Kecamatan Kauman.
B. Tujuan
1 tujuan umum
Memberikan pelayanan kesehatan untuk meninggkatkan derajat kesehatan secara
optimal yang bersifat edukatif preventif rehabilatif dalam rangka mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerja
2. tujuan khusus
a. meningkatkan cakupan dan mutupelayanan ibu hamil pertolongan persalinan
perawatan nifas kesehatan bayi dan anak balita serta konseling dan pelayanan KB
melalui upaya strategi antara lain poskesdes dan posyandu
b.menjaring seluruh kasus resiko tinggi ibu hamil bersalin nifas dan bayi baru
lahirnuntuk mandapatkan penanganan yang memadai sesuai dengan kasus dan
rujukan
c. meningkatkan perilaku hidup sehat pada ibu keluarga masyarakat yang mendukung
upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi
3
BAB II
ANALISA SITUASI
1. Wilayah
a. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Desa Jatimulyo
Sebelah Selatan : Desa Balerejo
Sebelah Timur : Desa Panggungrejo kota
Sebelah Barat : Desa Panggungrejo
b. Luas Wilayah
Luas Wilayah desa Batangsaren 297 Ha
c. Jalur Transportasi
Wilayah desa Batangsaren, Kecamatan Kauman jalur transportasi baik, pada
musim hujan maupun musim kemarau masih dapat dilalui kendaraan baik roda
dua maupun roda empat. Jarak dengan Puskesmas Kauman ± 2 km, dapat
ditempuh dalam waktu 10mnt. Jalan semua menuju fasilitas – fasilitas penting
sudah di aspal.
d. Peta Wilayah
KETERANGAN :
: Jalan Pertolongan
: Jalan Desa
: Jalan Raya
: Sungai Song
: Sungai Desa
4
2. Sasaran
a. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1) Jumlah penduduk laki – laki : 3973 orang
2) Jumlah penduduk perempuan : 3924 orang
3) Jumlah penduduk total : 7897 orang
4) Jumlah KK : 2618 KK
b. Agama penduduk
1) Islam : 4. 736 orang
2) Kristen : 27 orang
c. Pekerjaan penduduk
1) Petani : 555 orang
2) Buruh tani : 761 orang
3) PNS : 6 orang
4) Peternak : 664 orang
5) Usaha sendiri : 151 orang
6) Pegawai swasta : 60 orang
d. Sasaran progam
1) Jumlah ibu hamil : 87 orang
2) Jumlah ibu hamil resti : orang
3) Jumlah ibu bersalin : 76 orang
4) Jumlah bayi : 76 bayi
5) Jumlah neonatal resti : bayi
6) Jumlah balita : 395 balita
7) Jumlah apras : anak
5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PERENCANAAN
Bidan PTT yang ditempatkan di desa harus siap dan mampu menjalankan
tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. Keberhasilan kinerja
Bidan PTT dalam menjalankan tugas di lapangan ditentukan oleh perencanaan yang
matang dari individu pelaksana kegiatan tersebut. Perencanaan kegiatan Bidan PTT
dapat disusun secara bulanan, tribulan, semester, dan tahunan. Dalam
pelaksanaannya Bidan PTT yang ditempatkan di Desa berkoordinasi dengan
pemerintah desa, tokoh masyarakat dan kader. Dengan disusunnya perencanaan
tersebut, maka program-program kesehatan yang dibebankan kepada Bidan PTT
dapat dilaksanakan secara terarah dan target yang telah ditentukan dapat tercapai
dengan baik.
Selain itu kegiatan bidan desa di mulai dari penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK) dan Plan of Actif (POA) . RUK tersebut disusun berasarkan tugas
pokok dan fungsi bidan desa pelaksana kegiatan (RPK). Rencana pelaksana kegiatan
( RPK ) dotentukan berdasarkan hasil musyawarah pada pelaksanaan kegiatan
termasuk kegiatan bidan desa.
Rencana usulan kegiatan (RUK) bidan desa kates kecamatan kauman yang
telah disetujui dijadikan rencaca kegiatan harian yang terdiri dari:
1. Pelayanan dasar poskesdes
2. Pendataan sasaran
3. Pelaksanaan P4K
4. Kelas ibu hamili
5. Pembinaan bumil resti
6. Sweeping bumil KEK
7. Pertolongan persalinan yang aman
8. Kunjungan Rumah Neonatal dan Nifas
9. Tindak lanjut neonatal resti
10. Tindak lanjut balita resti
11. Posyandu balita
12. Kunjungan balita tidak hadir di posyandu
13. Pelacakan Gizi buruk
14. Kunjungn Gizi buruk
15. Pelacakan kasus jiwa
16. Posyandu lansia
17. Pengambilan Data survey PSG
6
18. Penjaringan anak sekolah
19. BIAS
20. Kunjungan TK
21. Penjaringan katarak
22. Sweepinh imuninasi
23. Pencatatan register kohort
24. Kajian PHBS di Insutusi
25. Pertemuan di puskesmas
26. Pelaksanaan P3K
B. PENGORGANISASIAN
Pelayanan kebidanan merupakan bagian intergral dari pelayanan kesehatan
yang di arahkan untuk mewujutkan kesehatan tidak dapat dijalankan sendiri tanpa
kerja sama antara bidan dengan pemerintah yang ada di desa. Bersama – sama dengan
pemerintah desa membentuk struktur organisasi Poskesdes demi kalancaran
pelaksanaan masing – masing progam di desa.
7
STRUKTUR ORGANISASI POSKESDES DESA KATES
Ketua
Suratno
Sekretaris
Endah
Pokja PHBS Pokja GSI Pokja Kesling Pokja KLB Pokja PSN Pokja Gizi
kultur budaya masyarakat setempat dan mengembangkan manajemen sumber daya yang
dimiliki masyarakat secara terbuka (transparan). Dalam organisasi desa siaga dibentuk
poskesdes. Poskesdes merupakan suatu tempat didesa yang digunakan sebagai pusat
kegiatan UKBM (Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) yang dikelola dari oleh
8
Salah satu kegiatan UKBM di desa kates kecamatan kauman yang lain adalah
Penanggung Jawab
Kepala Desa
Sulis Pi’ah
Peran bidan di desa dalam mewujudkan desa siaga sangat penting, dapat dilakukan
melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara menggalang kemitraan dengan
masyarakat, melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan
yang di hadapi dengan mempertimbangkan potensi masyarakat serta sumber – sumber
yang tersedia di masyarakat. Pemberdayaan masyarakat sangat penting di lakukan
dengan tujuan agar masyarakat menjadi mandiri, dalam arti memiliki potensi untuk
untuk mampu memecahkan masalah – masalah yang mereka hadapi, dan sanggup
memenuhi kebutuhannya dengan tidak menggantungkan hidup mereka pada bantuan
pihak luar, baik pemerintah maupun organisasi – organisasi non pemerintah. Syarat bagi
sebuah desa di katakan sebagai desa siaga adalah apabila di desa tersebut telah terdapat
sebuah Poskesdes. Berdasarkan definisinya, Poskesdes adalah Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKBM) yang di bentuk di desa di desa dalam rangka mendekatkan atau
menyadiakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyakat desa.
9
Pada saat ini desa kates telah menjadi desa siaga yang artinya desa kates telah
memiliki kesiapan sumberdaya serta kamauan dan kemampuan untuk mencegah dan
mangatasi masalah – masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan secara mandiri
dengan unsure pelaknana organisasi di ambil dari warga desa kates sendiri.
C. PELAKSANAAN PELAYANAN
1. Kesehatan Ibu
11
Menahan uterus untuk mencegah terjadinya inversion uteri dalam kala III.
Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
Memeriksa robekan, serviks, dan perineum.
Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II.
Memberikan pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang,partus
macet kepala didasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, posterm
dan preterm.
Melakukan pengeluaran plasenta secara manual.
Mengelola perdarahan post partum.
Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawatdaruratan dengan
tepat waktu sesuai indikasi.
Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan
hubungan/ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir dengan inisiasi dini.
Memfasilitasi ibu untuk menyusui segera mungkin dan mendukung ASI
eksklusif.
Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervensi yang
dilakukan.
12
Melakukan konseling dan meberikan dukungan untuk wanita pasca
persalinan.
Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
Memberikan antibiotika yang sesuai.
Mencatat dan mendokumntasikan temuan-temuan dan intervensi yang
dilakukan.
2. Kesehatan Anak
Upaya kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesehatan anak untuk mencapai derajad kesehatan yang setinggi-tingginya, memiliki
kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual melalui upaya
pemenuhan, penigkatan dan perlindungan hak anak, mulai dari terwujudnya bayi lahir
sehat dengan lahir normal, mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang secara
optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
Kegiatan pelayanan kesehatan anak
2.1. Kegiatan didalam gedung
a. Asuhan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)
b. penanganan hipotermi dan segera dirujuk
c. penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan perujukan
d. pemberian immunisasi rutin sesuai program pemerintah
e. pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
f. pemberian konseling dan penyuluhan
g. pemberian surat keterangan kelahiran
h. pemberian surat keterangan kematian
13
c. pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah (Posyandu,
TK, PAUD)
d. pemberian konseling dan penyuuhan (Posyandu, kunjungan rumah)
3. Kesehatan Reproduksi
Upaya kesehatan reproduksi diantaranya adalah dengan program Keluarga
Berencana (KB). Upaya pelayanan Keluarga Berencana adalah upaya pemerintah dalam
mengendalikan laju pertambahan penduduk dan akselerasi penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) melalui pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dengan menggunakan
kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi dan efek samping. Kegiatan pelayanan
Keluarga Berencana :
3.1 Kegiatan di dalam gedung
a. pelayanan konseling Keluarga Berencana
b. peleyanan Keluarga Berencana Cafetaria (IUD, MOP, MOW, Implant, suntik, pil,
kondom).
c. pelayanan efek samping dan komplikasi
14
perawatan gizi buruk
penyuluhan kelompok
4.2. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular Dan Tidak Menular
Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta masalah kesehatan
dapat dilakukan di dalam gedung maupun luar gedung.
a. Kegiatan di dalam gedung
pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian) menurut
karakteristik epidemiologi (waktu, tempat,dan orang) dalam rangka
kewaspadaan dini dan respon KLB (Kejadian Luar Biasa)
membuat pemetaan daerah rawan bencana, rawan imunisasi dengan indikator
cakupan imunisasi (kurang dari target yang ditentukan) dengan disertai
analisis factor penyebabnya
melakukan screening TT WUS dan atau memberikan imunisasi
melkukan pemeriksaan dan tata laksana penderita pneumonia balita, diare,
TB Paru, kusta, dan DBD
melakukan penjaringan suspek TB, DBD, dan kusta
melakukan rujukan diagnosis (pada TB) dan rujukan kasus (pneumonia balita,
diare, TB Paru, kusta, dan DBD) yang tidak bisaditanganni di Poskesdes
pengambilan obat dan pengawasan menelan obat (TB dan kusta)
pelayanan konseling
15
membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan
5. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instriktif,
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu
mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat. Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah
meniingkatkan kemandirian masyarakat dan keluarga dalam bidang kesehatan sehingga
masyarakat akan dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajad kesehatan.
16
Salah satu bentuk proses pemberdayaan masyarakat saat ini adalah berkembangnya
kegiatan Desa Siaga. Keberhasilan proses pemeberdayaan dapat dilihat dengan
terwujudnya berbagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di masyarakat.
UKBM adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dibentuk dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat. Jenis UKBM yang ada di Desa Gendingan adalah Posyandu dan
Polindes.
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN ANALISA
A. Hasil Kegiatan
17
Tabel 3.1 Hasil cakupan kegiatan program KIA Desa Kates Puskesmas Kauman
Kabupaten Tulungagung Pada Tahun 2013
B. Analisa
Analisa data dari hasil kegiatan dengan menggunakan indikator SPM diatas,
didapatkan permasalahan yaitu terdapat kegiatan yang pencapaian cakupannya masih
dibawah target. Cakupan indikator yang masih dibawah target adalah:
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4, yaitu hanya tercapai 91,25% dari target SPM
sebesar 93%. kesenjangan yang muncul 1,75%
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, yaitu hanya tercapai 56,25% dari
target SPM sebesar 80 %. Kesenjangan yang muncul 23,75%
3. Cakupan persalinan oleh nakes, yaitu hanya tercapai 90,79% dari target SPM
sebesar 94%. Kesenjangan yang muncul 3,21%
4. Cakupan pelayanan ibu nifas paripurna yaitu hanya tercapai 81,58% dari target SPM
sebesar 95 %. Kesenjangan yang muncul 13,42%
5. Cakupan KN lengkap (0-28 hari), yaitu hanya tercapai 78,9% dari target SPM 97%.
Kesenjangan yang muncul 18,1%
6. Cakupan neonatal komplikasi yang ditangani, yaitu hanya tercapai 50% dari target
SPM sebesar 77%. Kesenjangan yang muncul 27%
7. Cakupan kunjungan anak pra sekolah paripurna yaitu hanya tercapai 52,7% dari
target SPM sebesar 85%. Kesenjangan yang muncul 32,3%
18
Dari hasil identifikasi masalah, dapat dirumuskan bahwa dari 14 indikator
didapatkan 7 indikator SPM yang pencapaiannya dibawah target. Untuk mengetahui
tingkatan permasalahan guna mendahulukan penanganan permasalahan yang ada di
Desa Kates Puskesmas Kauman Kabupaten Tulungagung, maka dilakukan prioritas
masalah dengan cara merangking permasalahan dengan menggunakan metode CARL
(Capability, Acceptability, Readines, dan Leverage). Pedoman pada Metode CARL
menggunakan unsur pembobotan CARL yang diberi skor 1 sampai dengan 5, dimana
dalam menscoring tetap memperhitungkan sumberdaya yang ada.
19
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 hanya tercapai 91,75% dari target SPM sebesar
93%.
2. Cakupan persalinan oleh nakes hanya tercapai 90,79% dari target SPM sebesar
94%.
3. Cakupan pelayanan ibu nifas paripurna hanya tercapai 81,58% dari target SPM
sebesar 95%.
4. Cakupan KN Lengkap ( 0 -28 hari), yaitu hanya tercapai 78,9% dari target SPM
sebesar 97%
5. Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani, hanya tercapai 56,25% dari target
SPM 80%.
6. Cakupan neonatal komplikasi yang ditangani hanya tercapai 50% dari target SPM
sebesar 77%
7. Cakupan kunjungan anak pra sekolah paripurna hanya tercapai 52,7% dari target
SPM sebesar 85%
BAB V
HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH
20
91,75% dari target SPM Kurang aktif dalam Perbaikan sistem pencatatan
sebesar 93% kunjungan rumah dan pelaporan PWS KIA
Kurang kerjasama lintas (validasi data)
sektor Penertiban peta sasaran dan
kantong persalinan
Meningkatkan kesiap
siagaan bidan untuk
melakukan kunjungan
rumah pada ibu hamil K4
yang belum periksa secara
lengkap atau yang drop uot
Memberikan penyuluhan
pada ibu hamil akan
pentingnya antenatal
Meningkatkan disiplin
pemanfaatan dan
pengetahuan bidan tentang
KIA
Pelayanan antenatal
Melakukan koordinasi
dengan lintas sektor dan
lintas program
21
Memberikan pelayanan
penanganan komplikasi
kebidanan
Meningkatkan disiplin
pemanfaatan dan
pengetahuan bidan
Melakukan koordinasi
dengan lintas sektor dan
lintas program
22
4. Cakupan pelayanan ibu Kurang disiplin dalam Menyusun kembali
nifas paripurna hanya pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
tercapai 81,58% dari target Kurang aktif dalam Perbaikan sistem
SPM sebesar 95% kunjungan rumah pencatatan dan pelaporan
Kerjasama lintas sektor dan PWS KIA (validasi data)
lintas program Meningkatkan
kesiapsiagaan bidan untuk
kunjungan rumah pada ibu
nifas
Pelayanan nifas sesuai
standar
Melakukan kerjasama
lintas sektor dan lintas
program
23
6 Cakupan neonatal Kurangnya disiplin dalam Meningkatkan disiplin
. komplikasi yang ditangani pencatatan dan pelaporan dalam pencatatan dan
hanya tercapai 50% dari Kurang aktif dalam pelaporan PWS KIA
target SPM sebesar 77% kunjungan rumah Meningkatkan keaktifan
Kurang pendekatan dalam kunjungan rumah
komprehensif pada neonatal
menggunakan MTBM Meningkatkan pemantauan
Kurangnya kemampuan dan evaluasi menggunakan
mengenali neonatal dengan pendekatan komprehensif
komplikasi MTBM
Kasus neonatal komplikasi Meningkatkan kemampuan
hanya sedikit nakes untuk mengenali
neonatal dengan
komplikasi
24
BAB VI
PENUTUP
Berdasarkan hasil kegiatan program KIA dan analisa di Desa Kates Puskesmas
Kauman Kabupaten Tulungagung tahun 2013, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 hanya tercapai 91,75% dari target SPM sebesar 93%.
2. Cakupan persalinan oleh nakes hanya tercapai 90,79% dari taeget SPM sebesar 94%
3. Cakupan pelayanan ibu nifas paripurna hanya tercapai 81,58% dari target SPM sebesar
95%.
4. Cakupan KN Lengkap ( 0 28 hari) hanya tercapai 78,9% dari target SPM sebesar 97%.
5. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani hanya tercapai 56,25% dari target SPM
80%.
6. Cakupan neonatal komplikasi yang ditangani hanya tercapai 50% dari target SPM
sebesar 77%
7. Cakupan kunjungan anak pra sekolah paripurna hanya tercapai 52,7% dari target SPM
sebesar 85%
Dengan didapatkannya hasil cakupan program yang dibawah target, hal ini
menunjukkan bahwa belum seluruh program KIA/KB dapat tercapai sesuai target. Oleh
karena itu diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja bidan di desa dengan cara
meningkatkan pengetahuan dan disiplin kinerja dan kerjasama lintas sektor dan lintas
program serta peran serta masyarakat agar program dapat tercapai program dengan optimal.
25
LAMPIRAN
1. POA
2. Matrik kegiatan
3. PWS KIA
4. LB3 KIA
5. LB3 KB
6. Laporan gizi
7. Laporan imunisasi
8. Laporan P4K
9. Laporan Lansia
10. Laporan Desa Siaga
11. Dokumentasi Kegiatan
26
DOKUMENTASI KEGIATAN
POSKESDES KATES
PELAYANAN KIA
27
KEGIATAN POSYANDU LANSIA
28
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA BGM
29
PEMERIKSAAN JENTIK
PEMBERIAN VITAMIN A
30
PENYERAHAN TRANSPORT KADER POSYANDU
31