Anda di halaman 1dari 3

RENDAM PANAS DAN RENDAM DUDUK (HOT SOAK and SITZ BATH)

Oleh: Rohman Azzam


PENDAHULUAN
Rendam (soak) adalah merendam suatu bagian tubuh, seperti lengan, dalam suatu larutan
(lihat gambar) atau membungkus suatu bagian dengan kasa pembalut dan kemudian
dibasahi dengan suatu larutan. Rendam dapat menggunakan tehnik bersih atau tehnik
steril. Tehnik steril umumnya diindikasikan untuk luka terbuka, seperti luka bakar atau
bagian tubuh yang mengalami pembedahan. Balutan kering umumnya dilakukan antara
rendaman.

Rendam duduk atau rendam pinggul digunakan untuk merendam bagian pelvic klien. Klien
duduk di bak khusus (bak mandi) atau di kursi, umumnya rendaman dari mulai dari
pertengahan paha sapai ke iliac crest atau umbilikus. Bak khusus atau kursi yang
digunakan lebih disukai bak mandi biasa, naumun dapat menyebabkan kurang efektifnya
sirkulasi darah ke bagian perineum atau pelvic. Disposable sitz baths juga tersedia, dan ini
umumnya digunakan dirumah dan baik pula digunakan dirumah sakit (lihat gambar).

Dokter biasanya memberikan perintah khusus untuk merendam, baik tempatnya, tipe
larutannya, temperatur larutan, lamanya merendam, frekuensi dan tujuannya. Tehnik
yang digunakan (apakah tehnik bersih ataukah tehnik steril) perawat yang
menilai/menentukannya; jika terjadi kerusakan kulit maka diindikasikan untuk dilakukan
dengan tehnik steril. Lamanya merendam biasanya antara 15-20 mrnit.

TUJUAN
1. Untuk mempercepat supurasi, mencairkan eksudat, dan mempercepat penyembuhan.
2. Untuk memberikan medikasi/pengobatan pada bagian tubuh tertentu.
3. Untuk membersihkan luka, seperti luka insisi, eksudat.

PENGKAJIAN KLIEN
1. Catat jumlah, warna, dan karakter drainage pada balutan yang diangkat.
2. Catat penampilan area yang akan direndam meliputi adanya kemerahan, warna,
jumlah,
dan karakter drainage, adanya pembengkakan, dll.
3. Catat keluhan-keluhan rasa tidak nyaman.
4. Selama sitz bath, catat warna klien dan denyut nadi. Penambahan denyut nadi atau
kepucatan yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan.

INFORMASI PENDAHULUAN
1. Cek order dokter untuk mengetahui tipe larutan yang digunakan.
2. Cek apakah rendam itu dilakukan dengan tehnik steril, baik baskom maupun larutanya
steril.
3. Tentukan praktek-praktek (standar operasional prosecur) rumah sakit tentang
temperatur dan lamanya waktu yang dianjurkan untuk merendam.

PERSIAPAN ALAT
Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyiapkan alat untuk mencegah transmisi
mikroorganisme terhadap klien. Selanjutnya alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Penampung seperti baskom (kom) kecil untuk merendam jari atau tangan, atau kom
khusus untuk lengan atau kaki, atau bak rendam atau bak duduk.
2. Larutan khusus dengan temperatur yang sesuai. Jika dokter tidak menentukan suhu
larutan, maka suhu larutan hendaknya ditentukan antara 40°-43°C, sesuai dengan
kemampuan klien mentoleransinya. Penampung tersebut harus diisi setengahnya.
3. Termometer untuk menguji suhu larutan.
4. Handuk untuk menopang tepian baskom (kom) dan untuk mengeringkan bagian tubuh
setelah dilakukan perendaman.
5. Bahan-bahan pembalutan sesuai kebutuhan. Kasa persegi dan kasa gulung mungkin
diperlukan setelah melakukan perendaman ekstremitas; perineal pads dan T-binder
mungkin diperlukan setelah melakukan perendaman pada area perineal.

PROSEDUR

A. Merendam Tangan atau Kaki


1. Buka pembalut (jika klien sebelumnya menggunakan pembalut) dan buang ke dalam
tempatnya (kantong/tempat sampah). Catat adanya drainage.
2. Masukan/rendam bagian tubuh ke dalam penampung (kom) dan banjal tepian
penampung
dengan handuk.
3. Jika rendaman dengan tehnik steril, tutup penampung dengan penutup steril atau
penutup
penampung steril.
4. Cek klien dan tes temperatur larutan paling tidak satu kali selama melakukan
perendaman.
5. Angkat bagian tubuh dari baskom/penampung dan keringkan. Jika perendaman
dilakukan
dengan tehnik steril, gunakan handung kering steril untuk mengeringkannya.
6. Kaji penampilan bagian yang telah direndam dengan teliti, dan gunakan kembali
balutan
jika diperlukan.

B. Sitz Bath
7. Isi sitz bath dengan air.
8. Alasi tepian bak atau tempat duduk dengan handuk sesuai kebutuhan.
9. Buang/buka pakaian klien atau tarik/kaitkan keatas sampai diatas pinggang.
10. Buang T-binder dan perineal dresing (pembalut perineal) jika klien menggunakannya,
dan
catat adanya drainage.
11. Tutupkan selimut mandi disekitar bahu klien.
12. Bantu klien kedalam bak, letakan bel pada tempat. Tetap bersama klien jika
diperlukan dan
pada waktu mengakhirinya jika diperlukan.
13. Cek klien dan uji suhu larutan paling tidak satu kali selama merendam.
14. Bantu klien keluar/mengakhiri sitz bath, dan keringkan area dengan handuk.
15. Kaji area perineal dan gunakan kembali balutan dan pakaian sesuai kebutuhan.

LANGKAH SELANJUTNYA
1. Bersihkan alat-alat bekas pakai, kemudian cuci tangan
2. Catat tindakan perendaman, meliputi lamanya, suhu, tipe larutan, penampilan luka,
dan
respon klien.
Contoh pencatatan :

Tanggal Waktu Catatan

5-6-1999 09.00 wib Rendam jari tangan, larutan saline 43°C,


20 menit, terdapat eksudat purulen yang
membasahi kasa 2x2 inci. Jari tidak bengkak tetapi
kemerahan.
Rohman Azzam

3. Lporkan penampilan luka dan respon klien kepada perawat penanggung jawab.

REFERENSI:
Kozier, Erb, Techniques in clinical nursing a comprehensive approach, Addison-Wesley
Publishing Company, Massachusetts, California, 1982, p.p. 956-958.

Anda mungkin juga menyukai