Etiologi Pankreatitis
a. Batu Empedu
Pada sepertiga sampai dua pertiga pasien, pankreatitis disertai dengan adanya
batu empedu yang diduga menyebabkan trauma sewaktu pasae batu, atau
menyebabkan sumbatan. Resiko pankreatitis akut pada pasien dengan
setidaknya satu batu empedu dengan diameter <5 mm lebih besar empat kali
lipat dibandingkan pada pasien dengan batu besar (Nurcahyadi,___). Refleks
empedu atau isi duodenum yang terinfeksi kedalam duktus pankreatikus
memberi kesan sebagai suatu mekanisme timbulnya pankreatitis pada penyakit
duktus biliaris. Pankreatitis akut sebagai komplikai batu empedu terutama
merupakan penyakit pada wanita karena jumlah penyakit batu empedu lebih
banyak terjadi pada wanita.
b. Alkohol
Alkohol menambah kosentrasi protein dalam cairan pankreas dan
mengakibatkan endapan yang merupakan inti untuk terjadinya kalsifikasi yang
selanjutnya menyebabkan tekanan intraduktal lebih tinggi. Alkoholisme
sebagai penyebab pankreatitis terjadi dengan frekuensi yang bervariasi
diberbagai tempat didunia. Pankreatitis akut biasanya menyerang sesaat
setelah minum banyak alkohol. Telah dipostulasikan adanya efek toksik
alkohol secara langsung pada sel-sel asinus pankreas. Konsumsi alkohol
dalam waktu lama menyebabkan hipersekresi protein dalam sekret pankreas.
Akibatnya akan terbentuk sumbat protein dan batu (kalkuli) dalam duktus
pankreatikus.
c. Obat-obatan
Diuretik thiazid, kortikosteroid, obat anti kanker, dan obat-obat lain dapat pula
menyebabkan pankreatitis. Radiasi retroperitoneum pada terapi neoplasma
ganas merupakan penyebab pankreatitis yang tidak lazim.
d. Infeksi
Infeksi virus telah dapat dihubungkan dengan pankreatitis akut khususnya
gondongan dan infeksi sackie, peningkatan sepintas amylase serum bukanlah
merupakan hal yang luar biasa. Virus penyebab dari pankretaitis antara lain
virus parotitis, hepatitis, koksaki, askaris, mikoplasma
e. Trauma
Trauma kecelakaan merupakan penyebab mekanik yang penting bagi
pankreatitis (terutama truma tumpul abdomen). Trauma besar juga merupakan
sebab yang bermakna bagi peradangan akut dan pankreatitis yang timbul
setelah tindakan pada lambung dan saluran empedu dalam persentase kecil
kasus. Biasanya cedera tidak terlihat pada waktu pembedahan dan mungkin
akibat truma tumpul atau tajam
f. Hiperkalsemia
Sekitar 10% kasus hiperkalsemia seperti yang terjadi pada hiperparatiroidisme
primer dikomplikasikan oleh pankreatitis akut. Tingginya kadar kalsium
plasma diperkirakan merangsang aktivitas tripsinogen didalam duktus
pankreatikus.
g. Hiperlipidemia
Pankreatitis akut bisa menjadi komplikasi hiperlipidemia, teruama pada tipe
dengan kadar kilomikron plasma yang meningkat. Asam lemak bebas yang
dibebaskan oleh kerja lipase pankreas didalilkan menyebabkan cedera asinus.
h. Syok dan hipotermia
Penurunan perfusi pankreas pada keadaan syok dan hipotermia dapat
menyebabkan degenerasi seluler, pengeluaran enzim-enzim pankreas, dan
pankreatitis akut
Manifestasi Klinis
a. Pankreastitis Akut
1) Nyeri abdomen
Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pankreatitis yang
menyebabkan pasien datang ke rumah sakit. Rasa sakit dan nyeri tekan
pada abdomen yang disertai nyeri punggung terjadi akibat iritasi dan
edema pada pankreas yang mengalami inflamasi tersebut sehingga
memicu rangsangan pada ujung saraf (midepigastrium).
2) Mual dan Muntah
Mual dan muntah umumnya dijumpai pada pankreatitis akut. Muntah
biasanya berasal dari isi lambung, tetapi juga mengandung getah empedu,
gejala parah, ikterus, konfusi, dan agitasi dapat terjadi.
3) Ekimosis (Memar)
Ekimosis di daerah pinggang dan disekitar umbilikus merupakan tanda
yang menunjukkan adanya pankreatitis hemoragik yang berat.
4) Hipotensi
Hipotensi yang terjadi bersifat khas dan menerminkan keadaan
hipovolemia serta syok yang disebabkan oleh kehilangan sejumlah besar
cairan yang kaya protein karena cairan ini mengalir kedalam jaringan dan
rongga peritoneum. Pasien dapat mengalami takikardi, sianosis dan kulit
yang dingin serta basah disamping gejala hipotensi. Gagal ginjal akut
sering dijumpai pada keadaan ini.
5) Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan serta hipoksia lazim terjadi, dan pasien dapat
memperlihatkan gejala infiltrasi paru yang difus, dispnu, takipnu dan hasil
pemeriksaan gas darah abnormal. Depresi miokard, hipokalsemia,
hiperglikemia dan koagulopati intravaskuler diseminata dapat pula terjadi
pada pankretitis akut.
b. Pankreastitis Kronik
1) Nyeri yang hebat di daerah abdomen bagian atas dan punggung disertai
muntah.
2) Penurunan berat badan merupakan masalah utama pada pankreatitis
kronik. Lebih dari 75% pasien mengalami penurunan berat badan yang
bermakna yang biasanya disebabkan oleh penurunan asupan makanan
akibat anoreksia atau perasaan takut bahwa makan akan memicu serangan
berikutnya.
3) Malabsorbsi terjadi kemudian pada penyakit tersebut ketika fungsi
pancreas masih terisi %. Akibatnya, proses pencernaan bahan makanan,
khususnya protein dan lemak, akan terganggu.
4) Defekasi menjadi sering dan feses menjadi berbuih serta berbau busuk
karena gangguan pencernaan lemak. Keadaan ini dinamakan steatore.
5) Dengan berlanjut proses penyakit. Klasifikasi pada kelenjar pancreas dan
terbentuknya batu kalsium di dalam saluran kelenjar dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Bakta.I.Made dan Suastika, I. Ketut. 1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit
Dalam. Jakarta: EGC
Fuadi, A. 2017. PENGELOLAAN Pankreatitis Kalsifikasi Kronis Dengan Hasil
Patologi Anatomi Adenokarsinoma Pankreas. Majalah Ilmiah Sultan Agung,
49(125), 82-96.
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung/article/view
/50
Nurcahyadi, I. Pankreatitis Akut Dengan Serum Amilase 1071.90 U/L Dan Serum
Lipase 1111.00 U/L: Sebuah Laporan Kasus. E-Jurnal Medika Udayana,
3(9). http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/11924