Bab I
Bab I
Bab I
Pendahuluan
Rumusan Masalah
Catatan :
Bahwa yang termasuk ke dalam perjanjian tidak tertulis adalah perjanjian-perjanjian yang dilakukan secara lisan disertati catatan-catatan tert
Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini,
negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di
wilayahnya. Jadi terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah
tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.
Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Menurut
asas ini, setiap negara di manapun dia berada, tetap mendapatkan perlakuan
hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan exteritorial. Artinya hukum
di negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di
negara asing.
Asas Kepentingan Umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, negara dapat
menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut
dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah
suatu negara.
Apabila ketiga asas ini tidak diperhatikan, akan timbul kekacauan hukum dalam
hubungan antar bangsa. Oleh sebab itu, antara satu negara dan negara lain perlu ada
hubungan yang teratur dan tertib dalam bentuk hukum internasional.
Dalam arti material bahwa, hukum internasional tidak dapat dipaksakan seperti
hukum nasional, karena masyarakat internasional bukanlah suatu negara dunia yang
memiliki badan kekuasaan atau pemerintahan tertentu seperti halnya sebuah negara.
Masyarakat internasional adalah masyarakat negara-negara atau bangsa-bangsa yang
anggotanya didasarkan atas kesukarelaan dan kesadaran, sedangkan kedaulatan
sebagai kekuasaan tertinggi tetap berada di negara masing-masing.
Peradilan Internasional
Peradilan Internanasional, dilaksanakan oleh Mahkamah Internasional yang
merupakan salah satu organ perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag
(Belanda). Para anggotanya terdiri terdiri atas ahli hukum terkemuka, yakni 15 orang
hakim yang dipilih dari 15 negara berdasarkan kecakapannya dalam hukum. Masa
jabatan mereka 9 (sembilan) tahun, sedangkan tugasnya antara lain selain memberi
nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan, juga
memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-negara anggota PBB yang
diserahkan kepada Mahkamah Internasional.
Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman pada
perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan
internasional) sebagai sumber-sumber hukum. Keputusan Mahkamah Internasional,
merupakan keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding. Di samping
pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional.
Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan para arbitet
tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.
Selain hukum internasional peran hukum damai pun tidak dapat diabaikan.
Hukum damai mengatur cara memecahkan perselisihan dengan jalan damai, seperti
perundingan diplomatik dan mediasi dengan meminta pihak ketiga menjadi perantara
atau penengah dalam menyelesaikan sengketa internasional yang terjadi. Faktor-
faktor penyebab timbulnya sengketa internasional sangat kompleks. Namun
demikian, dapat disebutkan antara lain :
Pemberian Sanksi
Kesemua subjek ini mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, yang dalam
pelaksanaannya harus mengikuti permainan internasional dan mengikuti aturan yang
telah disepakati secara bersama atau secara internasional. Suatu negara yang telah
membina hubungan kerja dengan negara lain, haruslah mempunyai korps diplomatik
pada negara yang bersangkutan. Seorang diplomat harus tunduk pada hukum
diplomatik yang telah ditentukan secara internasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Perserikatan_Bangsa-Bangsa