pengantar faal/ikun/2007 3
Sel Tubuh Manusia
Sel tubuh manusia terorganisir yang sama
struktur & kekhususan kerjanya membentuk
jaringan.
4 jaringan tubuh: epitel, penghubung, saraf, dan
otot
Jaringan membentuk organ yang kemudian
bergabung membentuk sistem organ.
Beberapa sistem organ membentuk suatu
organisme pengantar faal/ikun/2007 4
Keterangan:
• Ion
• Molekul
• Makromolekul
• Organel
• Sel
• Jaringan
• Organ
• Sistem Organ
• Organisme
pengantar faal/ikun/2007 5
S. S. Pusat Neromuskular S. S. Tepi
Uropoetik Pencernaan
KINERJA
Darah & Manusia Metab Energi
Cairan Tubuh Kardiovaskular Respirasi
• circadian • ultradian
• top down • top down -
S. Endokrin
pengantar faal/ikun/2007
bottom up 6
PENCETUS PENGENDALI
RESPONS
pengantar faal/ikun/2007 7
HOMEOSTASIS
Kondisi statis dinamis internal tubuh yang
relatif dipertahankan scr konstan terhadap
berbagai rangsang.
Mekanisme homeostasis penting bg
kelangsungan hidup dan fungsi normal sel.
Setiap sel dgn kerjanya yg spesifik selalu
mempertahankan homeostasis
pengantar faal/ikun/2007 8
HOMEOSTASIS
Lingkungan internal tubuh yg harus dipertahankan
homeostasisnya adalah:
1. Konsentrasi molekul nutrisi
2. Konsentrasi O2 & CO2
3. Konsentrasi zat sisa
4. pH
5. Konsentrasi cairan, garam & elektrolit
6. Suhu
7. Volume & tekanan
pengantar faal/ikun/2007 9
SISTEM PENGENDALIAN TUBUH
Pengaturan aktivitas sistem tubuh untuk
mempertahankan homeostasis:
1) pengendalian intrinsik; respons kompensasi
dilakukan oleh organ bersangkutan
2) pengendalian ekstrinsik; respons organ akan
merangsang kerja sistem pengendalian lain, yaitu
sistem saraf & endokrin
Kondisi patologis → homeostasis terpengaruh
scr keseluruhan
Homeostasis tdk dpt dipertahankan →sakit s.d
kematian
pengantar faal/ikun/2007 10
pengantar faal/ikun/2007 11
MEKANISME UMPAN BALIK
pengantar faal/ikun/2007 12
pengantar faal/ikun/2007 13
Alur kegiatan
dalam proses
fisiologik
*Awal
*Tahap Lanjut/
Kompensasi
*Komunikasi
*Biologisaraf / Integrasi
humoral.
*Fisika Tahap
*Berurutan (sequential) semua organ
pengantar faal/ikun/2007 (cascade) 14
*Kimia
*Serempak (simultan) sistem tubuh
Alur kegiatan
dalam proses
fisiologik
Olahraga
Penggunaan
Oksigen
O2 jaringan
menurun *Awal
*Tahap Lanjut/
Kompensasi
> Organ
-Organ
*Biologi
>-Jaringan
Jaringan Dari Rangsang
*Fisika
> Selpengantar faal/ikun/2007ke Respons
-Sel 15
*Kimia dst
> -Molekul
Molekul
pengantar faal/ikun/2007 16
LENGKUNG REFLEKS
(REFLEX ARCH)
Reaksi tubuh terhadap suatu rangsang yg
melibatkan sistem saraf REFLEKS
Peristiwa refleks terbentuk mll mekanisme yg
mll jalur tertentu di: reseptor, saraf aferen,
medula spinalis (SSP), saraf eferen, efektor ⇒
LENGKUNG REFLEKS
pengantar faal/ikun/2007 17
DASAR BIOLISTRIK
Biolistrik: kelistrikan di dalam sel atau
jaringan hidup
Bbg kerja sistem tubuh diatur oleh sistem
saraf → trmsk sistem pengendali tubuh
Sel saraf → sel peka rangsang
Bbg transport zat → membran sel/plasma
Bbg kompartmen → pertukaran antara
lingkungan internal & eksternal
pengantar faal/ikun/2007 18
Bagaimana sistem saraf bekerja?
⇒ dasar: penghantaran impuls di sel saraf
Bagaimana proses terbangkitnya impuls?
→ peristiwa kelistrikan di sel saraf (depolarisasi &
potensial aksi/impuls)
Mengapa bisa terjadi?
- keterlibatan ion-ion dlm kompartmen tubuh,
terutama ion Na & K di ekstrasel & intrasel
- membran sel semipermeabel → pertukaran ion
⇓
potensial membran ⇒ gradien konsentrasi & muatan
antara ekstrasel & intrasel
pengantar faal/ikun/2007 19
Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang Berbeda
TRANSDUKSI RESEPTOR
RESPONS
Penghantaran pengantar
Kegiatan faal/ikun/2007
Listrik ke Pusat Saraf
23
BILA SEL DIRANGSANG?
⇒ TRANSDUKSI RESEPTOR
Membran akan lebih permeabel, shg ion Na ekstrasel
masuk ke intrasel → kenegatifan intrasel berkurang
→penurunan beda potensial ekstrasel & intrasel
(DEPOLARISASI)
Depolarisasi akan meningkatkan permeabilitas membran
shg makin banyak ion Na ekstrasel yang masuk ke intrasel
dan depolarisasi makin besar (LINGKARAN HODGKIN)
Bila peristiwa terus berlanjut, suatu saat depolarisasi
mencapai ambang letup shg terbentuklah POTENSIAL
AKSI; bila tidak berlanjut akan kembali ke keadaan
istirahat (REPOLARISASI)
Potensial aksi yang menjalar →IMPULS
pengantar faal/ikun/2007 24
RANGSANG
Permiabilitas membran
Hodgkin Cycle
pengantar faal/ikun/2007 25
Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang Berbeda
D
+20 mV
0 mV
C
-55 mV b
a
-70 mV
A B E
c
-85 mV
pengantar faal/ikun/2007 27
Peningkatan kuat rangsang
Potensial reseptor tidak
akan meningkatkan amplitudo
mengikuti Hukum All or
depolarisasi (potensial reseptor)
None
Akson
Node of Ranvier
Sel Schwann
pengantar faal/ikun/2007 28
Penghantaran Impuls di Neuron tak bermielin
pengantar faal/ikun/2007 29
Penghantaran potensial aksi melalui saraf bermielin
Saltatory Conduction
Impuls: potensial aksi yang dihantarkan
pengantar faal/ikun/2007 30
Penghantaran Impuls di Neuron bermielin
pengantar faal/ikun/2007 31
SINAPS
Impuls di suatu neuron akan diteruskan ke neuron
lain mll SINAPS
Neuron sblm sinaps → neuron presinaps
Neuron stlh sinaps → neuron postsinaps/
pascasinaps
Penghantaran pd SINAPS LISTRIK ≈ akson ⇒ mll
GAP JUNCTIONS
Penghantaran pd SINAPS KIMIA perlu perantara ⇒
NEUROTRANSMITTER
pengantar faal/ikun/2007 32
SINAPS LISTRIK & KIMIA
pengantar faal/ikun/2007 33
PEMBENTUKAN EPSP & IPSP
pengantar faal/ikun/2007 34