Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR FISIOLOGI,

HOMEOSTASIS, & DASAR


BIOLISTRIK
Kuntarti, SKp
FISIOLOGI
Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh
yang bekerja dalam rentang normal
Tubuh individu → pengorganisasian biologis
sel yang bergabung secara struktural dan
fungsional
Sel → jaringan → organ → sistem organ;
mrpkn kesatuan terintegrasi dlm melakukan
berbagai aktivitas kehidupan
pengantar faal/ikun/2007 2
Tingkat Pengorganisasian di dalam
tubuh
Tubuh manusia dibentuk oleh interaksi kumpulan
sel sbg unit dasar struktural & fungsional
Setiap sel membentuk fungsi penting bg
kelangsungan hidup, yaitu: (1) ketersediaan O2
& nutrisi, (2)ketersediaan energi, (3)pembuangan
zat sisa, (4) berbagai sintesis yg dibutuhkan
komponen sel, (5) pertukaran antar kompartmen
dgn lingkungan, dan (6) reproduksi

pengantar faal/ikun/2007 3
Sel Tubuh Manusia
Sel tubuh manusia terorganisir yang sama
struktur & kekhususan kerjanya membentuk
jaringan.
4 jaringan tubuh: epitel, penghubung, saraf, dan
otot
Jaringan membentuk organ yang kemudian
bergabung membentuk sistem organ.
Beberapa sistem organ membentuk suatu
organisme pengantar faal/ikun/2007 4
Keterangan:
• Ion
• Molekul
• Makromolekul
• Organel
• Sel
• Jaringan
• Organ
• Sistem Organ
• Organisme
pengantar faal/ikun/2007 5
S. S. Pusat Neromuskular S. S. Tepi

Uropoetik Pencernaan

KINERJA
Darah & Manusia Metab Energi
Cairan Tubuh Kardiovaskular Respirasi

• circadian • ultradian
• top down • top down -
S. Endokrin
pengantar faal/ikun/2007
bottom up 6
PENCETUS PENGENDALI

RESPONS

pengantar faal/ikun/2007 7
HOMEOSTASIS
Kondisi statis dinamis internal tubuh yang
relatif dipertahankan scr konstan terhadap
berbagai rangsang.
Mekanisme homeostasis penting bg
kelangsungan hidup dan fungsi normal sel.
Setiap sel dgn kerjanya yg spesifik selalu
mempertahankan homeostasis

pengantar faal/ikun/2007 8
HOMEOSTASIS
Lingkungan internal tubuh yg harus dipertahankan
homeostasisnya adalah:
1. Konsentrasi molekul nutrisi
2. Konsentrasi O2 & CO2
3. Konsentrasi zat sisa
4. pH
5. Konsentrasi cairan, garam & elektrolit
6. Suhu
7. Volume & tekanan
pengantar faal/ikun/2007 9
SISTEM PENGENDALIAN TUBUH
Pengaturan aktivitas sistem tubuh untuk
mempertahankan homeostasis:
1) pengendalian intrinsik; respons kompensasi
dilakukan oleh organ bersangkutan
2) pengendalian ekstrinsik; respons organ akan
merangsang kerja sistem pengendalian lain, yaitu
sistem saraf & endokrin
Kondisi patologis → homeostasis terpengaruh
scr keseluruhan
Homeostasis tdk dpt dipertahankan →sakit s.d
kematian
pengantar faal/ikun/2007 10
pengantar faal/ikun/2007 11
MEKANISME UMPAN BALIK

Mekanisme umpan balik negatif


(servomechanism)
Mekanisme umpan balik positif

pengantar faal/ikun/2007 12
pengantar faal/ikun/2007 13
Alur kegiatan
dalam proses
fisiologik

*Awal
*Tahap Lanjut/
Kompensasi

*Komunikasi
*Biologisaraf / Integrasi
humoral.
*Fisika Tahap
*Berurutan (sequential) semua organ
pengantar faal/ikun/2007 (cascade) 14
*Kimia
*Serempak (simultan) sistem tubuh
Alur kegiatan
dalam proses
fisiologik

Olahraga

Penggunaan
Oksigen
O2 jaringan
menurun *Awal
*Tahap Lanjut/
Kompensasi

> Organ
-Organ
*Biologi
>-Jaringan
Jaringan Dari Rangsang
*Fisika
> Selpengantar faal/ikun/2007ke Respons
-Sel 15
*Kimia dst
> -Molekul
Molekul
pengantar faal/ikun/2007 16
LENGKUNG REFLEKS
(REFLEX ARCH)
Reaksi tubuh terhadap suatu rangsang yg
melibatkan sistem saraf REFLEKS
Peristiwa refleks terbentuk mll mekanisme yg
mll jalur tertentu di: reseptor, saraf aferen,
medula spinalis (SSP), saraf eferen, efektor ⇒
LENGKUNG REFLEKS

pengantar faal/ikun/2007 17
DASAR BIOLISTRIK
Biolistrik: kelistrikan di dalam sel atau
jaringan hidup
Bbg kerja sistem tubuh diatur oleh sistem
saraf → trmsk sistem pengendali tubuh
Sel saraf → sel peka rangsang
Bbg transport zat → membran sel/plasma
Bbg kompartmen → pertukaran antara
lingkungan internal & eksternal
pengantar faal/ikun/2007 18
Bagaimana sistem saraf bekerja?
⇒ dasar: penghantaran impuls di sel saraf
Bagaimana proses terbangkitnya impuls?
→ peristiwa kelistrikan di sel saraf (depolarisasi &
potensial aksi/impuls)
Mengapa bisa terjadi?
- keterlibatan ion-ion dlm kompartmen tubuh,
terutama ion Na & K di ekstrasel & intrasel
- membran sel semipermeabel → pertukaran ion

potensial membran ⇒ gradien konsentrasi & muatan
antara ekstrasel & intrasel
pengantar faal/ikun/2007 19
Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang Berbeda

“ISTIRAHAT” Beda potensial listrik POLARISASI


Perpindahan ion antar antara ekstrasel dan
ekstrasel dan intrasel (Isoelektris)
intrasel: mantap
(melalui membran sel)

Pasif: + _+_+_+_ Na+ Cl- K+ +_ +_ +_ +


_
Beda Kadar - 70 mV Na+ Cl- K+
Beda Muatan Listrik
Kemudahan menembus
membran (saluran ion)
Aktif:
Pompa Na - K

Ekstrasel: Na+ Cl - K+ Intrasel: Na+ Cl - K+


pengantar faal/ikun/2007 20
pengantar faal/ikun/2007 21
pengantar faal/ikun/2007 22
BILA SEL DIRANGSANG?
MEKANIK
RANGSANG SUHU
LISTRIK
KIMIA
PROSES

TRANSDUKSI RESEPTOR
RESPONS

Perubahan Kegiatan Listrik Membran Reseptor

Penghantaran pengantar
Kegiatan faal/ikun/2007
Listrik ke Pusat Saraf
23
BILA SEL DIRANGSANG?
⇒ TRANSDUKSI RESEPTOR
Membran akan lebih permeabel, shg ion Na ekstrasel
masuk ke intrasel → kenegatifan intrasel berkurang
→penurunan beda potensial ekstrasel & intrasel
(DEPOLARISASI)
Depolarisasi akan meningkatkan permeabilitas membran
shg makin banyak ion Na ekstrasel yang masuk ke intrasel
dan depolarisasi makin besar (LINGKARAN HODGKIN)
Bila peristiwa terus berlanjut, suatu saat depolarisasi
mencapai ambang letup shg terbentuklah POTENSIAL
AKSI; bila tidak berlanjut akan kembali ke keadaan
istirahat (REPOLARISASI)
Potensial aksi yang menjalar →IMPULS
pengantar faal/ikun/2007 24
RANGSANG

Permiabilitas membran

Hodgkin Cycle

Depolarisasi Na+ masuk intrasel

pengantar faal/ikun/2007 25
Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang Berbeda

“ISTIRAHAT” Beda potensial listrik POLARISASI


Perpindahan ion antar antara ekstrasel dan
ekstrasel dan intrasel intrasel: mantap
(Isoelektris)
(melalui membran sel)
Peningkatan beda HIPER
potensial listrik antara
ekstrasel dan intrasel
POLARISASI
DIRANGSANG
Penurunan beda
potensial listrik antara DEPOLARISASI
ekstrasel dan intrasel
Beda potensial listrik
antara ekstrasel dan
PEMULIHAN REPOLARISASI
intrasel ke polarisasi
pengantar faal/ikun/2007 26
A - B: masa laten
a dan b : depolarisasi
c: hiperpolarisasi

D
+20 mV

0 mV

C
-55 mV b

a
-70 mV
A B E
c
-85 mV
pengantar faal/ikun/2007 27
Peningkatan kuat rangsang
Potensial reseptor tidak
akan meningkatkan amplitudo
mengikuti Hukum All or
depolarisasi (potensial reseptor)
None

Potensial Generator Potensial Aksi


(Reseptor)

Akson
Node of Ranvier
Sel Schwann

pengantar faal/ikun/2007 28
Penghantaran Impuls di Neuron tak bermielin

pengantar faal/ikun/2007 29
Penghantaran potensial aksi melalui saraf bermielin

Saltatory Conduction
Impuls: potensial aksi yang dihantarkan

pengantar faal/ikun/2007 30
Penghantaran Impuls di Neuron bermielin

pengantar faal/ikun/2007 31
SINAPS
Impuls di suatu neuron akan diteruskan ke neuron
lain mll SINAPS
Neuron sblm sinaps → neuron presinaps
Neuron stlh sinaps → neuron postsinaps/
pascasinaps
Penghantaran pd SINAPS LISTRIK ≈ akson ⇒ mll
GAP JUNCTIONS
Penghantaran pd SINAPS KIMIA perlu perantara ⇒
NEUROTRANSMITTER
pengantar faal/ikun/2007 32
SINAPS LISTRIK & KIMIA

pengantar faal/ikun/2007 33
PEMBENTUKAN EPSP & IPSP

pengantar faal/ikun/2007 34

Anda mungkin juga menyukai