Anda di halaman 1dari 40

1.

Teknik Geodesi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan ukuran bumi
baik daratan maupun lautan serta penggambaran rupa bumi atau yang lebi dikenal dengan
pemetaan . dalam bahasa yang berbeda , teknik geodesi merupakan cabang dari
matematika terapan yang melekaukan pengukuran dan pengamatan posisi bentuk dan
ukuran bumi.
2. Jarak
Arah
Sudut
Tinggi/Kedalaman
Beda Tinggi
Koordinat
Gaya BeratPeta
Foto Udara
Citra Satelit
3. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di atas
maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi
tertentu (secara matematis).
Sedangkan Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran
permukaan bumi dengan menggunakan cara atau mtode tertentu sehingga didapatkan
hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta.
4. 3 metode pemetan yaitu:

1. Metode teresteris
Pada dasamya pemetaan topogra-i ini terbagi atas tiga macam pekerjaan, yaitu
pengukurantopogra-i, pengolahan data ukuran dan pencetakan peta.Dalam metode teritris
ini, semua pekerjaan pegukuran topogra-i dilakukan dilapangan denganmenggunakan
peralatan ukur seperti : Theodolit,waterpas, alat ukur jarak, serta peralatan modem
lainnya. Pengukuran topografi adalah pengukuran posisi dan ketinggian titik-titik
kerangka pemetaan serta pengukuran detail topografi, sehingga dapatdigambarkan diatas
bidang datar dalam skala tertentu. yang dimaksud dengan kerangka pemetaan adalah
jaringan titik kontrol (X,Y)dan (H) yang akan digunakan sebagai referensi pengukuran
dan titik kontrol pengukuran.
2. Metode fotogrametris
Pengukuran detail topografi (pengukuran situasi) selain dapat dilakukan langsung
dilapangan dapat pula dilakukan dengan teknik pemotretan dari udara sehingga dalam
waktu yang singkatdapat terukur atau terpotret daerah yang seluas mungkin.Dalam
metode Fotogametri ini, pengukuran dilapangan masih diperlukan khususnya untuk
menentukan titik kontrol tanah yang diprlukan dalam proses fotogametris
selanjutnya.Pada dasarnya metode fotogametris ini mencakup fotogametris metrik dan
interprestasi citra. fotogametris metrik merupakan ilmu dan teknik pengukuran citra,
sedangkan interprestasi citra merupakan pengenalan serta identi-ikasi suatu objek pada
foto. Dengan metode fotogametris ini, pengukuran tidak perlu dilakukan lansung
dilapangan tetapi cukup dilaksanakan di laboratorium melalui pengukuran pada citra foto.
untuk dapat melaksanakan pengukuran tersebut, diperlukan bebrapa titik kontrol pada
setiap fotoudara. Titik kontrol ini dapat dihasilkan dari proses fotogametris selanjutnya
yaitu proses triangulasi udara yang bertujuan memperbanyak titik kontrol foto (titik
kontrol minor) beradasarkan titik kontrol tanah yang ada.
3. Metode foto udara
foto udara merupakan hasil pemotretan sebagian kecil permukaan bumi menggunakan
kameraudara yang dipasang di atas pesawat terbang.Dalam setiap kali pemotretan luas
daerah yang tercakup sangat sempit dibandingkan dengan luasdaerah yang akan dipotret.
agar seluruh daerah tertutupi dengan foto maka pemotretan harus dilakukan secara
periodik dan terencana. untuk itu harus dibuat rencana jalur pesawat terbang sedemikan
rupa sehingga semua daerah dapat terfoto.
5. Basis Data Menurut “Ramakrishnan dan Gehrke (2003) basisdata sebagai kumpulan data,
umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan”. Misalnya,
basisdata universitas mungkin berisi informasi mengenai hal berikutnya :

1. Entitas seperti mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kuliah.


2. Hubungan antarentitas seperti registrasi mahasiswa dalam mata kuliah, fakultas yang
mengajarkan mata kuliah, dan penggunaan ruang untuk kuliah.
6. Tahapan dalam Basis Data

Tahap 1 – Pengumpulan data dan analisa


Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa
kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk
menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih
dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan
sistem database, termasuk para user yang ada dan para useryang baru beserta aplikasi-
aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang
kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:
a. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
b. Peninjauan dokumentasi yang ada
c. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
d. Daftar pertanyaan dan wawancara

Tahap 2, Perancangan database secara konseptual


Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada
sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data modelseperti
ER/EER modelselama tahap ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-
aplikasi databaseyang diketahui dan transaksi-transaksi
yang mungkin.Tahap perancangan databasesecara konseptual mempunyai 2 aktifitas
pararel:
e. Perancangan skema konseptual
Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil
dari tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS-
independent model data tingkat tinggi seperti EER (Enhanced Entity
Relationship) model.Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan dengan
penggabungan bermacam-macam kebutuhan user dan secara langsung membuat
skema database atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari
kebutuhan tiap-tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut.
Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-
independent dan langkah selanjutnya adalah memilih DBMS untuk melakukan
rancangan tersebut.
f. Perancangan transaksi
Menguji aplikasi-aplikasi databasedimana kebutuhan-kebutuhannya telah
dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi
ini.Kegunaan tahap ini yang diproses secara paralel bersama tahapp perancangan
skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-
transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent.
Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan
memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.

Tahap 3, Pemilihan DBMS


Pemilihan databaseditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik, ekonomi,
dan politik organisasi.Contoh faktor teknik:
Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational,
network, hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang
mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang
mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
g. Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu
jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
h. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS,
maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
i. Tersedianya layanan penjual
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan beberapa masalah sistem.

Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)


Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada
model data dari DBMS yang terpilih. Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema
konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada tahap 2. Pada tahap ini, skema
konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2
ke dalam model data dari model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3.Pemetaan
tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:
j. Pemetaan system-independent
Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS
dari model data tersebut.
k. Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik
Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang
digunakan pada DBMS yang dipilih.Hasil dari tahap ini memakai perintah-
perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih
yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database.
Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-
parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai
tahap perancangan databasesecara fisik telah lengkap.Tahap ini dapat dimulai
setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS
yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan
beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama.
Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali
sudah selesai selama proses ini.

Tahap 5, Perancangan database secara fisik


Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur
penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai penampilan
yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-
spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur
penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal
schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan
perancangan databasesecara fisik :
l. Response time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk
menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di
bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang
ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan
sistem operasi atau penundaan komunikasi.
m. Space utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-
struktur jalur akses.
n. Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database,
dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada
pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal
dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.

Tahap 6, Implementasi Sistem database


Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan
sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage Definition Language)
dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat
skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang databasetersebut dimuat
(disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya,
perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang
kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang
harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.Spesifikasi secara konseptual diuji
dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML
yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data
telah dimasukkan ke dalam database, maka tahap perancangan dan implementasi telah
selesai, dan kemudian tahap operasional dari sistem database dimulai.
7. Informasi adalah data-data yang telah diolah sehingga dapat berguna bagi siapa saja yang
membutuhkan. Informasi dapat direkam atau dikirim. Para ahli memiliki banyak arti lain tentang
informasi. Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar,
pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti tergantung pada konteksnya.

Dalam beberapa pengetahuan tentang peristiwa tertentu yang telah dikumpulkan atau dari berita
dapat juga dikatakan sebagai informasi. Dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang
disimpan, diproses atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi sebagai pengetahuan
yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi.

Pengertian atau Definisi Informasi lainnya adalah data yang telah diberi makna. Sebagai contoh,
dokumen berbentuk spreadsheet (Ms.Excel) sering digunakan untuk membuat informasi dari
data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan salah satu bentuk informasi,
sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data yang telah diproses sehingga menjadi
berguna bagi siapa saja yang menggunakannnya.

8. Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk
mencapai tujuan tertentu.

9. Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan
(variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi"), dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan").

Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal
adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).

Geografi lebih dari sekadar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa,
dan di mana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ, dan tidak di tempat lainnya, kadang
diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh
alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
10. Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan
disebut SIG
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan
data
atau informasi geografis (Aronoff, 1989).
Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:
” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis
dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan

menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.

11. Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu:
Hardware, Software, Data, Manusia, dan Metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih
tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena
data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan
dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa
Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah: Personal Computer
(PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter, dan Scanner.
2. Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan
penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis.
Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
o Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis
o Sistem Manajemen Basis Data.
o Tools yang mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.
o Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
3. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG
bekerja dengan 2 tipe model data geografis, yaitu model data vector dan model data raster.
Dalam model data vector, informasi posisi point, garis, dan polygon disimpan dalam bentuk
koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan daru
koordinat-koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai
pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti
peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-masing grid memiliki nilai tertenti yang
bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan.
4. Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka
sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang
mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata,
dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan

11. Komponen GIS adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna, seperti diperlihatkan
pada Gambar 2.1

Data yang diolah pada GIS ada 2 macam yaitu data geospasial atau yang biasanya disebut data
spasial dan data non-spasial
(atribut). Jika pada gambar diatas data atribut tidak digambarkan karena memang dalam GIS
yang dipentingkan adalah tampilan data secara spasial. Tetapi sebenarnya pada GIS
kadangkadang juga melibatkan data atribut baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

12. Software yang sering digunakan GIS


ArcView, ArcGIS, Map Info, Arc Info, Map publisher, Map server, ILWIS

13. Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem
komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai
kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung
operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG
terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses.
Berikut ini pembagian berdasarkan proses :

 Input data: mouse, digitizer, scanner


 Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
 Output data: plotter, printer, screening

CPU, peta
14. Data dalam SIG terdiri dari dua jenis data, yaitu data spasial dan data atribut.

 Data spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data
spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh
fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan
manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan
representasi dari obyek di muka bumi.Adapun data spasial ini memiliki tiga bentuk data
yaitu:
1. Titik (dot)
Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek.
Titik tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol
baik pada peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi
Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dll.
2. Garis (polyline)
Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan
merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. Contoh : Jalan Raya, Sungai, dll.
3. Area (polygon)
Area merupakan representasi obyek dalam dua dimensi. Contoh : Danau, Wilayah
Kecamatan, dll.

 Data Atribut
Data atribut merupakan data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan
dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. Data
atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek
deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan
seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian
lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.
Data atribut bisa berupa data kuantitatif (angka) seperti data jumlah penduduk dan dapat
berupa data kualitatif (mutu) seperti data tingkat kesuburan tanah.

15. a. Bidang Sumber Daya Alam

Dalam bidang sumber daya alam SIG mempunyai peranan untuk menginventarisasi, manajemen,
dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan,
menganalisis daerah persebaran tambang, dan sebagainya.

b. Bidang Perencanaan Ruang

Dalam bidang perencanaan ruang SIG dapat digunakan untuk merencanakan pemukiman
penduduk, perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi dan relokasi
industri, pasar, menganalisis daerah rawan bencana, dan sebagainya.
c. Bidang Kependudukan

Dalam bidang kependudukan SIG berperanan untuk penyusunan data pokok, penyediaan
informasi kependudukan dan sosial ekonomi, sistem informasi untuk pemilihan umum, dan
sebagainya.

d. Bidang Pertanahan

Dalam bidang pertanahan SIG digunakan untuk mengetahui persebaran dan jenis-jenis tanah,
manajemen pertanahan, dan sejenisnya.

e. Bidang Pariwisata

Dalam bidang pariwisata SIG dapat digunakan untuk inventarisasi daerah pariwisata dan analisis
daerah unggulan untuk pariwisata.

f. Bidang Telekomunikasi

Dalam bidang telekomunikasi SIG dapat digunakan untuk inventarisasi jaringan telekomunikasi,
perizinan lokasi jaringan telekomunikasi, dan analisis perluasan jaringan telekomunikasi dan
sebagainya.

g. Bidang Kelautan

Dalam bidang kelautan SIG dapat digunakan untuk inventarisasi dan pengamatan daerah pasang
surut, daerah pesisir pantai/laut, taman laut dan sejenisnya.

h. Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan SIG berguna untuk penentuan kesesuaian lokasi pendidikan, sistem
informasi kependidikan, alat bantu pemahaman dan pembelajaran untuk masalah-masalah
geografi bagi peserta didik.
i. Bidang Transportasi dan Perhubungan

Dalam bidang transportasi dan perhubungan SIG berguna untuk inventarisasi jaringan
transportasi dan pembuaatan jalur alternatif baru untuk kelancaran arus transportasi.

j. Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan SIG berguna untuk penyediaan data atribut dan data spasial yang
menggambarkan distribusi atau pola spasial penyebaran penyakit, dan lain-lain.

k. Bidang Militer

Dalam bidang militer SIG berguna dalam penyediaan data spasial untuk analisis rute-rute
perjalanan logistik, peralatan perang, dan lain sebagainya.

16. web adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi
dalam bentuk digital baik itu teks, gambar, animasi yang disediakan melalui jalur internet
sehingga dapat diakses dari seluruh duniaPada dasarnya website dibagi menjadi dua bagian,
yaituwebsite statis dan dinamis. Website statis adalah web yang halamannya tidak berubah,
biasanya untuk melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode. Dan
website dinamis web yang halaman selalu update, biasanya terdapat halaman backend (halaman
administrator) yang digunakan untuk menambah atau mengubah konten.

17. untuk apa webgis ? webgis berguna untuk Mengembangkan peta digital berbasis WebGis
untuk memudahkan pencarian data dan informasi tentang jaringan jalan, Fasilitas transportasi,
aluran pematusan dan sarana prasarana pemadam kebakaran serta Memutakhirkan data dan
menyusun mekanismenya yang bisa diterapkan.
18. software dalam pembuatan webgis:

ArcGIS, MYSQL/XAMPP, dan JOMLA

software yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi WebGIS baik yang berbayar maupun
yang gratis (Free Open Source GIS).

Software WebGIS berbayar :


 ESRI ArcGIS Server
 DEMIS
 GeoMedia WebMap
 MapInfo MapXtreme

Open source
 SGeo Live 5.0
 SAGA GIS.
 MS4W (MapServer For Windows)
 PostgreSQL
 MapGuide Open Source
 ALOV
 GeoServer
 MapBender
 OpenLayer

19. data spasial adalah Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data
spasial yaitu sebuah datayang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai
dasar referensinya danmempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain,
yaitu informasi lokasi(spasial) dan informasi deskriptif (attribut) yang dijelaskan berikut ini :
a. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi
(lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk di antaranya informasi datum dan
proyeksi.
b. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi memiliki beberapa
keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi, populasi, luasan, kode
pos, dan sebagainya.

20. sumber data spasial

 Peta Analog
Peta Analog ( berupa Peta topografi, peta tanah dan sebagainya) merupakan peta dalam
bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik “kartografi”
kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin,
dan sebaginya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog
dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format veltor
melalui proses digitasi sehingga dapat menunjukkan koordinat sebenarnya di permukaan
bumi.
 Data Sistem Penginderaan Jauh
Data dari sistem penginderaan jauh (citra satelit/foto udara) dapat dikatakan sebagai
sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaannya secara berkala. Dengan
adanya berbagai macam satelit yang memiliki spesifikasinya masing-masing yang
mendukung pada pengambilan citra penginderaan jauh akan memberikan kita berbagai
jenis citra satelit untuk berbagai macam tujuan dan informasi yang ingin disampaikan.
Biasanya data ini dipresentasikan dalam format raster.
 Data Hasil Pengukuran lapangan (termasuk GPS)
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan bedasarkan teknik perhitungan sendiri pada
umumnya data ini merupakan sumber data attribut contohnya : batas administrasi, batas
kepemilikan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain. Teknologi Global
Positioning System (GPS) memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi
SIG, keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi denganberkembangnya teknologi. Data
ini biasanya dipresentasikan dalam format vektor
21. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format yaitu (Prahasta. 2005):

1) Model Data Raster


Data raster atau disebut juga dengan sel grid adalah data yang dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid
yang disebut dengan piksel (picture element). Pada data raster, resolusi tergantung pada ukuran
piksel- nya. Dengan kata lain, resolusi piksel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan
bumi yang diwakili oleh setiap piksel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban
tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya
ukuran file, semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat
tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia. Masing-masing format data
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung
pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang
diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Contoh gambar format data raster dapat dilihat pada
gambar 2.2.

Gambar 2.2 Format Data Raster


2) Model Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area
(daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes
(merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor
adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat
berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas
kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari
beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidak mampuannya dalam
mengakomodasi perubahan gradual. Contoh gambar format data vektor dapat dilihat pada
gambar 2.3.

Gambar 2.3 Format Data Vektor

22. proyeksi peta secara sederhana dapat diartikan, sebagai cara pemindahan sistem paralel dan
meridian yang ditetapkan pada bidang spheroid (globe) yang lengkung ke bidang datar (peta).
Cara pemindahan ini dilakukan dengan sistematis dan matematis, agar kesalahan yang diperoleh
sekecil-kecilnya. Kesalahan ini pasti terjadi dalam transformasi dan bidang lengkung ke bidang
datar atau bidang peta, apalagi kalau daerah yang dipetakan mencakup daerah yang luas.
Kesalahan yang terjadi adalah tentang jarak, arah, bentuk, dan luas.

23. Universal Transverse Mercatoratau UTM adalah Proyeksi bekerja pada setiap bidang
Elipsoide yang dibatasi cakupan garis meridian dengan lebar 6derajat yang disebut Zona.
Universal Transverse Mercator(UTM) merupakan Metode grid berbasis menentukan lokas di
permukaan bumi yang merupakan aplikasi praktis dari 2 dimensi.

24. Universal Transverse Mercator (UTM) merupakan sistem proyeksi yang digunakan secara
nasional di wilayah Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan lasan mengapa sistem UTM dipakai :

a. Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar garis khatulistiwa atau garis lintang
equator dari barat sampai ke timur yang relative seimbang.
b. Untuk kondisi seperti ini, sistem proyeksi Tansverse Mecator/ Silinder Melintang Mecator
adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi mnimal).
c. Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka akan dipilih sisatem proyeksi Universal
Transverse Mecator yang memberikan batasan luasan bidang antara dua garis bujur dan
ellipsoide yang dinyatakan sebagai zone.

25.GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat
menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di
muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. GPS digunakan pada gis untuk
mengambilposisikoordinatdarisuatutitik di bumiinidanmenyimpannyasebagai waypoint.

26. Cara Kerja GPS adalah beberapa satelit yang berada di orbit bumi atau yang sering kita sebut
di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan
sinyal ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut atau GPS Tracker.
Selain satelit terdapat 2 sistem lain yang saling berhubungan, sehingga jadilah 3 bagian penting
dalam sistem GPS. Ketiga bagian tersebut terdiri dari: GPS Control Segment (Bagian Kontrol),
GPS Space Segment (bagian angkasa), dan GPS User Segment (bagian pengguna).
28. Adapun definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut :

- Sistem koordinat merupakan “bilangan yang dipergunakan / dipakai untuk


menunjukkan

lokasi suatu titik, garis, permukaan atau ruang.

29. Sistem Koordinat Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di
antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan
titik kontrol yang hubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran atau
penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk
merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnya
bumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi yang
perlu diperhitungkan untuk memperoleh ketelitian beberapa macam properti, seperti
jarak, sudut, atau luasan.

30. Pengertian dari geodatabase itu sendiri adalah sekumpulan data spasial yang
membentuk sebuah sistem pada suatu platform tertentu. Geodatabase merupakan
komponen yang penting dalam bidang pengembangan Sistem Informasi Geografis
(SIG).

31. Geodatabase adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan data feature,
dataset, raster dataset, topologi, network dataset, terrain dataset dan lain sebagainya.
Ada tiga jenis geodatabase dalam ArcGIS.

1). Personal Geodatabase, semua dataset disimpan dalam format *.mdb microsoft
database dengan limit size sampai 2 Giga byet, hanya berjalan pada windows operating
system. Dapat dipakai oleh single user dan kelompok kecil. Sering digunakan untuk
manajemen data atribut melalui microsfot access untuk jenis atribut string (teks)
2). File Geodatabase, disimpan dalam bentuk sistem file, setiap dataset dapat disimpan
sampai 1 Terra byet tetapi dapat dibesarkan mencapai 256 Terra byet untuk menyimpan
data citra satelit yang besar dan banyak.

3). ArcSDE Geodatabase, dapat juga disebut dengan multiuser geodatabase, disimpan
dalam bentuk relasional database menggunakan Microsoft SQL Server, IBM DB2,
Oracle, PostgreSQL, IBM Informix. Syarat penggunaan jenis ini memerlukan ArcSDE
sebgai penghubung dan tidak terbatas dalam penyimpanan serta penggunanya. Dapat
digunakan pada platform windows, UNIX, Linux, dan koneksi langsung ke DBMS

File Geodatabase dan Personal Geodatabase tersedia untuk semua pengguna ArcGIS
Dekstop (Basc, Standard, Advanced) dirancang untuk mendukung model informasi pada
geodatabase seperti topologi, raster katalog, network dataset, terrain dataset, address
locator, dan lain-lain. Personal geodatabase didesain hanya dapat diedit oleh satu user
saja, untuk file geodatabase dimungkinkan dapat diedit lebih dari satu editor pada waktu
yang sama untuk feature yang berbeda.

ArcGIS akan terus mendukung personal geodatabases untuk berbagai tujuan. Namun, dalam
banyak kasus, Esri (ArcGIS) merekomendasikan menggunakan File geodatabases untuk
skalabilitas dalam ukuran penyimpanan, kinerja lebih cepat, dan penggunaan cross-platform
operating system. File geodatabase sangat ideal untuk bekerja dengan dataset berbasis file
untuk proyek GIS, penggunaan data pribadi, dan dalam kelompok kerja kecil. Memiliki
kinerja yang kuat dan skala baik untuk menahan volume data yang sangat besar tanpa
membutuhkan penggunaan DBMS. Plus, file geodatabase bekerja secara portabel di seluruh
sistem operasi.

ArcSDE Geodatabase bekerja dalam penyimpanan Database management System (DBMS)


(IBM DB2, Informix, Oracle, PostgreSQL, SQL Server) ArcSDE Geodatabase digunakan
dalam pelbagai individu, grup, departemen, perusahaan, instansi pemerintah, karena ArcSDE
sangat besar dalam penyimpanan (tak terbatas), untuk kepentingan data yang terus menerus
(countinous), multiuser dan kepentingan jangka panjang, serta memberikan skalabilitas,
dapat diandalkan, keamanan, sistem backup dan restore, integritas dan sebagainya.

32. Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG
dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:

Analisis Proximity

Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer.SIG
menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam
jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.

Analisis Overlay

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara
sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer
untuk digabungkan secara fisik.

Visualisasi

Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau
grafik.Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

33. Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam
sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut
manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen
gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat
memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
PENGERTIAN LAYOUT
Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalm jangka panjang.Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil
keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan.Layout yang efektif
membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang
telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.
Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana
cara mencapai
1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.
2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.
3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik
4. Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen. 5. Peningkatan fleksibilitas.
Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagi sesuatu yang
dinamis dan punya fleksibilitas.

34. Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis).
Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang
lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot.

Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain
beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki
informasi atribut dari kedua peta tersebut.

Fasilitas Pada Overlay SIG

Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay untuk menggabungkan atau
melapiskan dua peta dari satu daerah yang sama namun beda atributnya yaitu :

 Dissolve themes
 Merge themes
 Clip one themes
 Intersect themes
 Union themes
 Assign data themes
Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu
kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan
hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta
digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan
keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut.

Teknik Overlay dalam SIG


Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana
overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk
digabungkan secara fisik.

Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal
mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika
dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya. Misalkan Peta Lereng
dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut
lereng dan curah hujan.

Teknik yang digunaan untuk overlay peta dalam SIG ada 2 yakni union dan intersect. Jika
dianalogikan dengan bahasa Matematika, maka union adalah gabungan, intersect adalah irisan.
Hati-hati menggunakan union dengan maksud overlay antara peta penduduk dan ketinggian.
Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara konsep overlay tidak.

35.
36.
37. Jenis jenis Peta

A. Berdasarkan Isinya

1. Peta umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum.Peta umum ini
memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam)
maupun kenampakan sosial budaya.Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan
lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan
lainnya. Disebut peta umum karena peta ini bersifat umum sehingga dapat digunakan untuk
umum dengan berbagi macam tujuan.Unsur-unsur yang disajikan tidak hanya satu atau dua jenis
saja tetapi peta menyajikan semua unsur di muka bumi ini dengan memperhitungkan skala yang
umumnya sangat terbatas.

Jenis peta umum yaitu:

 Peta Topografi

Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya permukaan bumi.
Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis khayal yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Pada peta topografi
sendiri,garis kontur digmbar dengan warna coklat muda. Kontur berguna untuk memberikan
informasi relatif tentang relief. Relief ini merupakan suatu bentuk yang memperlihatkan
perbedaan dalam ketinggian dan kemiringan dari bentuk-bentuk yang tidak sama di permukaan
bumi. Relief dihubungkan dengan suatu bentuk atau model keseluruhan muka bumi dalam
bentuk tiga dimensi. Selain itu peta topografi juga digunakan sebagai dasar dalam pembuatan
peta-peta tematik seperti,peta kehutanan, peta pariwisata, peta penggunaan lahan,dan sebagainya.

2. Peta Khusus (Tematik)

Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua
kenampakan pada permukaan bumi yang inginditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan
berdasarkan tema tertentu.Peta khusus ini yang menggambarkan kenampakan-kenampakan
(fenomena mengenai unsur unsur geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.
Pada peta tematik,objek yang disajikan dalam bentuk gambar dengan menggunakan simbol-
simbol serta mempunyai tema tertentu sesuai dengan maksud tujuannya. Peta tematik bisa dibuat
sesuai dengan tema yang diperlukan,misalnya dalam perencanaan suatu daerah, administrasi,
manajemen, perusahaan-perusahaan, pendidikan,militer, dan sebagainya.

B. Berdasarkan Tujuan

Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta untuk berbagai
tujuan:

1. Peta Pendidikan (Educational Map).Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.


2. Peta Ilmu Pengetahuan.Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
3. Peta Informasi Umum (General Information Map).Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
4. Peta Turis (Tourism Map).Contohnya: peta museum, peta rute bus.

Jenis Peta Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta

1. Peta Foto (Photo Map) – Peta ini merupakan peta yang menggambarkan bayangan bumi dari
hasil fotografis dan hasil pengambilan gambar dari udara. Dengan kata lain peta foto merupakan
peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang dilengkapi garis kontur,nama dan
legenda.

2. Peta Garis (Line Map) – Dikatakan peta garis karena peta ini menggambarkan bentuk bumi
dalam bentuk garis atau berupa grafis atau lebih singkatnya peta yang menyajikan detail alam
dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.

3. Peta digital – Peta digital ini adalah peta yang dibuat dan tersimpan dalam media komputer
baik nomor titik maupun koordinat horizontal dan vertikal pada peta tersebut.

Jenis Peta Berdasarkan Sifat Nilai Data yang Dikandungnya

Peta jenis ini dibedakan atas dua yakni:


1. Peta kuantitatif – Peta kuantitatif merupakan peta yang akan menjawab lokasi keberadaan
suatu objek beserta besar nilai objek tersebut. Contoh peta kuantitatif misalnya peta kepadatan
penduduk yang memberikan nilai jumlah penduduk per 1 km2 atau 1 ha pada lokas-lokasi
tertentu

2. Peta kualitatif – Peta ini merupakan peta yang hanya menunjukkan keberadaan suatu objek di
lokasi tertentu. Contoh peta kualitatif misalnya, peta lokasi perkebunan teh atau perkebunan
sayur-mayur di Puncak, Jawa Barat.Informasi yang diberikan dalam peta ini tidak dilengkapi
dengan nilai objek yang dimaksud.

c. Skala Peta

Semua peta pada dasarnya merupakan hasil pengecilan dari wilayah permukaan bumi yang
dilukiskan dalam bidang datar. Dengan kata lain, tidak pernah ada peta yang merupakan hasil
pembesaran bentuk muka Bumi yang sebenarnya. Proses pengecilan obyek geografis tersebut,
tentunya meng hasilkan perbandingan antara kenyataan bentuk yang ada di muka bumi degan
gambar yang dihasilkan. Angka perbandingan tersebut dikenal dengan istilah skala.

Skala merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah peta.Melalui pengamatan skala, kita
dapat membayangkan luas wilayah ataupun jarak antara dua tempat atau yang lebih sesungguh
nya di muka bumi. Pada dasarnya, skala adalah perbandingan jarak lurus antara dua titik
sembarang atau luas wilayah di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan atau di permukaan
bumi, dengan satuan ukuran yang sama.

Skala umumnya dinyatakan dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.


1) Skala Pecahan (Numerik), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk angka perbandingan atau
pecahan.
Contoh
a) Skala peta 1 : 50.000, skala pecahan ini bisa diinterpretasikan dengan 1 cm pada peta sama
dengan 50.000 cm di lapangan atau 1 cm mewakili 0,5 km.
b) Skala peta 1 : 10.000 bisa diterjemahkan satu cm mewakili 1 km. Untuk memudahkan dalam
perhitungan jarak dan skala pada peta, dipergunakan persamaan berikut.
2) Skala Garis (Grafis), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah ruas garis bilangan
atau batang pengukur.
Contoh

Artinya, jarak 1 sentimeter pada peta sebanding dengan 5 kilometer kenyataan sesungguhnya di
muka bumi.
3) Skala Kata (Verbal), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat lengkap.
Contoh
a) 1 sentimeter pada peta berbanding dengan 500 meter di muka bumi.
b) 1 inchi pada peta mewakili 10 mil di permukaan bumi.

Apabila kita ingin menyajikan data yang lebih rinci, gunakanlah peta yang memiliki skala besar
misalnya 1:5.000. Perhatikan, sebuah skala peta disebut skala besar jika bilangan penyebutnya
kecil. Sebaliknya, apabila ingin mengetahui asosiasi ketampakan secara keseluruhan, gunakan
peta yang memiliki skala kecil, misalnya skala 1:1.000.000. Skala peta disebut kecil, ketika
bilangan penyebutnya besar.Semakin mendekati angka 1, berarti skala petanya semakin besar.

Contoh
Skala 1:50.000 artinya 1 bagian di peta sama dengan 50.000 jarak yang sebenarnya di lapangan.
Apabila digunakan ukuran satuan cm, berarti 1 cm jarak di peta sama dengan 50.000 cm atau 1
cm di peta sama dengan jarak 0,5 km di lapangan.
38.Komponen atau Kelengkapan Peta –

Pada uraian awal telah dikemukakan bahwa peta itu harus informatif, artinya mudah dibaca dan
atau dikenali para pengguna karena pada dasarnya peta merupakan alat yang menyederhanakan
bentuk dan potensi yang sebenarnya.Oleh karena itu, peta yang baik harus dilengkapi dengan
komponen-komponen peta agar peta mudah dibaca, ditafsirkan dan tidak membingungkan.
Beberapa komponen yang harus dipenuhi dalam suatu peta, antara lain sebagai berikut.

a. Judul Peta

Di manakah judul peta harus diletakkan?Judul peta memuat isi peta.Judul peta harus ringkas,
padat, dan informatif sebab judul peta dapat menggambarkan kepada pembaca mengenai daerah
dan fenomena yang digambarkan dalam peta tersebut.

Contoh

1) Peta Penyebaran SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung Tahun 2005.

2) Peta Pola Penggunaan Tanah Kabupaten Bandung, Tahun 2006.

3) Peta Persebaran Hutan Produksi di Kalimantan.

4) Peta Persebaran Gunungapi di Indonesia.


5) Peta Kawasan Asia Tenggara.

Judul peta merupakan komponen yang sangat penting.Judul peta hendaknya memuat atau
mencerminkan keterangan yang relevan dengan isi peta.Pada umumnya, judul peta diletakkan di
bagian tengah atas.Namun, judul peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, yang penting
penempatannya proporsional dan tidak mengganggu informasi dalam peta.

b. Skala Peta

Semua peta pada dasarnya merupakan hasil pengecilan dari wilayah permukaan bumi yang
dilukiskan dalam bidang datar. Dengan kata lain, tidak pernah ada peta yang merupakan hasil
pembesaran bentuk muka Bumi yang sebenarnya. Proses pengecilan obyek geografis tersebut,
tentunya meng hasilkan perbandingan antara kenyataan bentuk yang ada di muka bumi degan
gambar yang dihasilkan. Angka perbandingan tersebut dikenal dengan istilah skala.

Skala merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah peta.Melalui pengamatan skala, kita
dapat membayangkan luas wilayah ataupun jarak antara dua tempat atau yang lebih sesungguh
nya di muka bumi. Pada dasarnya, skala adalah perbandingan jarak lurus antara dua titik
sembarang atau luas wilayah di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan atau di permukaan
bumi, dengan satuan ukuran yang sama.
Skala umumnya dinyatakan dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.

1) Skala Pecahan (Numerik), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk angka perbandingan atau
pecahan.

Contoh

a) Skala peta 1 : 50.000, skala pecahan ini bisa diinterpretasikan dengan 1 cm pada peta sama
dengan 50.000 cm di lapangan atau 1 cm mewakili 0,5 km.

b) Skala peta 1 : 10.000 bisa diterjemahkan satu cm mewakili 1 km. Untuk memudahkan dalam
perhitungan jarak dan skala pada peta, dipergunakan persamaan berikut.

2) Skala Garis (Grafis), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah ruas garis bilangan
atau batang pengukur.

Contoh

Artinya, jarak 1 sentimeter pada peta sebanding dengan 5 kilometer kenyataan sesungguhnya di
muka bumi.
3) Skala Kata (Verbal), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat lengkap.

Contoh

a) 1 sentimeter pada peta berbanding dengan 500 meter di muka bumi.

b) 1 inchi pada peta mewakili 10 mil di permukaan bumi.

Apabila kita ingin menyajikan data yang lebih rinci, gunakanlah peta yang memiliki skala besar
misalnya 1:5.000. Perhatikan, sebuah skala peta disebut skala besar jika bilangan penyebutnya
kecil. Sebaliknya, apabila ingin mengetahui asosiasi ketampakan secara keseluruhan, gunakan
peta yang memiliki skala kecil, misalnya skala 1:1.000.000. Skala peta disebut kecil, ketika
bilangan penyebutnya besar.Semakin mendekati angka 1, berarti skala petanya semakin besar.

Contoh

Skala 1:50.000 artinya 1 bagian di peta sama dengan 50.000 jarak yang sebenarnya di lapangan.
Apabila digunakan ukuran satuan cm, berarti 1 cm jarak di peta sama dengan 50.000 cm atau 1
cm di peta sama dengan jarak 0,5 km di lapangan.

c. Legenda atau Keterangan


Pada dasarnya Peta merupakan penyederhanaan dari bentuk yang sebenarnya.Oleh karena
merupakan penyederhanaan, sudah pasti peng gambaran fenomena permukaan bumi memerlukan
simbol-simbol.Bahkan ada juga pihak yang menyatakan bahwa peta itu merupakan bahasa
simbolik.Agar simbol-simbol tersebut lebih teratur, pemuatannya harus dikonsentrasikan pada
tempat khusus, yaitu dalam kotak legenda.

Legenda pada peta harus menerangkan arti dari simbolsimbol yang terdapat pada peta.Legenda
harus menjadi alat untuk mempermudah dan membantu pemahaman para pembaca terhadap isi
peta.Pada umumnya, legenda diletakkan di pojok kiri bawah peta.Namun, dapat juga diletakkan
pada bagian lain, sepanjang tidak mengganggu ketampakan peta secara keseluruhan, dan
kemenarikan peta itu sendiri.

d. Tanda Orientasi

Tanda orientasi sering pula dinamakan diagram petunjuk arah. Kelengkapan peta ini sangat
penting artinya bagi para pembaca atau pengguna peta, terutama untuk menunjukkan posisi dan
arah suatu titik maupun wilayah.Pada peta-peta umum yang Anda lihat seperti peta dinding
maupun atlas, diagram penunjuk arah biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah
utara peta. Namun, ada pula yang digam bar kan secara lengkap, yaitu arah utara, selatan, barat,
timur, atau menunjukkan arah yang lebih lengkap. Petunjuk ini dapat diletakkan di bagian mana
saja dari peta, sepanjang tidak mengganggu ketampakan peta.
e. Diagram Deklinasi

Pada peta topografi, penunjukkan diagram arah utara biasanya terdiri atas tiga macam arah utara,
yaitu sebagai beikut.

1) Utara peta atau utara grid (Grid North), yaitu arah utara dari peta topografi tersebut yang
arahnya sejajar dengan garis-garis vertikal grid.

2) Utara magnetik (Magnetic North), yaitu arah utara yang menunjuk ke titik kutub utara magnet
bumi.

3) Utara sesungguhnya (True North), yaitu arah utara yang menunjuk ke titik kutub utara bumi.

Ada kalanya ketiga arah utara tersebut tidak berhimpit, tetapi membentuk sudut penyimpangan
yang besarnya beberapa derajat atau menit.Penyimpangan arah utara peta dengan utara lainnya
dikenal dengan istilah deklinasi.

f. Simbol dan Warna

Mengingat peta merupakan penyederhanaan bentuk yang sebenarnya, isi sebuah peta pasti sarat
dengan simbol.Ada sebagian para ahli yang mengemukakan bahwa pada dasarnya peta
merupakan suatu himpunan simbol-simbol yang fungsinya sebagai gambar pengganti dari gejala
atau objek geografis yang ada di permukaan bumi.

Selain penggunaan berbagai simbol yang menunjukkan setiap karakteristik bentuk permukaan
bumi, digunakan pula simbol dan warna.Simbol ini ditandai dengan gradasi warna dari warna
yang ketampakannya gelap sampai terang.

1) Simbol Peta

Pada bagian awal telah dibahas bersama, bahwa salah satu manfaat peta adalah sebagai media
atau sarana informasi dan komunikasi antara si pembuat peta dan pembaca atau pengguna
peta.Agar pesan yang disampaikan pembuat peta dapat diterima dengan mudah dan benar oleh
para penggunanya, tentunya peta harus hendak nya mudah dimengerti, komunikatif, dan tidak
membingungkan.

Pemuatan simbol pada peta dimaksudkan agar informasi yang disampai kan tidak
membingungkan. Oleh karena itu, simbol-simbol dalam peta harus memenuhi berbagai
persyaratan sehingga dapat menginfor masi kan hal-hal yang digambarkan dengan tepat.
Beberapa syarat tersebut antara lain:

a) sederhana;

b) mudah dimengerti tidak membingungkan;


c) bersifat umum.

Berbagai jenis bentuk simbol banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti terdapat
dalam berbagai jenis marka jalan, peta, atlas, maupun globe. Ada kalanya simbol yang
menggambarkan ketampakan muka bumi yang sama, memiliki bentuk yang berbeda antara peta
yang satu dengan lainnya. Dari berbagai macam jenis simbol tersebut, dapat dikelompokkan
berdasarkan

bentuk, sifat, dan fungsinya.

a) Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat dibedakan menjadi enam kategori, yaitu sebagai
berikut.

(1) Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota,
gunung, pertambangan, titik trianggulasi (titik ketinggian), dan tempat dari permukaan laut.

(2) Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis yang bersifat kualitatif, seperti
sungai, batas wilayah, dan jalan.

(3) Simbol wilayah (area), digunakan untuk menunjukkan ketampakan wilayah, seperti rawa,
hutan, dan padang pasir.

4) Simbol aliran, untuk menyatakan alur dan gerak suatu fenomena.


5) Simbol batang, digunakan untuk menyatakan harga suatu fenomena dibandingkan dengan
harga fenomena yang lain.

6) Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas dalam bentuk rasio dan persentase.
Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume), semakin besar bola menunjukkan
volumenya semakin besar dan sebaliknya semakin kecil bola, berarti volumenya semakin kecil.

b) Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, simbol dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut.

(1) Simbol Kualitatif

Simbol kualitatif digunakan untuk membedakan persebaran fenomena dan atau benda yang
digambarkan, seperti untuk menggambarkan penyebaran jenis hutan, jenis tanah, penduduk, dan
fasilitas pendidikan.Simbol kualitatif hanya membedakan penyebaran jenisnya tanpa ukuran
yang tegas.

(2) Simbol Kuantitatif

Simbol kuantitatif digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah.Pada simbol-simbol


yang bersifat kuantitatif, biasanya terdapat gradasi, baik dalam bentuk arsiran maupun
warna.Adanya gradasi arsiran dari rapat sampai renggang ataupun warna dari warna gelap
sampai renggang, menggambarkan perubahan kuantitas atau interval nilai dari nilai yang
tertinggi sampai terendah.
c) Berdasarkan Lokasi dan Fungsinya

Berdasarkan lokasinya, kita mengenal simbol-simbol di wilayah daratan, antara lain gunung,
kota, dataran rendah, rel kereta api, dan jalan raya. Simbol perairan, misalnya danau, sungai, laut,
dan rawa. Adapun contoh simbol berdasarkan fungsinya, antara lain symbol budaya, seperti
candi, keraton, dan taman buatan manusia.

2) Warna

Pemakaian warna pada suatu peta tentu akan memberikan makna tersendiri bagi pembuat dan
juga para penggunanya. Tidak ada peraturan yang baku mengenai penggunaan warna dalam peta.
Jadi, penggunaan warna adalah bebas, sesuai dengan maksud atau tujuan si pembuat peta, dan
kebiasaan umum.Meskipun bebas, tetap saja harus diperhatikan unsur-unsur kesesuaian dan
kemenarikan.

Beberapa contoh penggunaan warna yang umum dalam peta, antara lain sebagai berikut.

a) Laut, danau, dan sungai digunakan warna biru.

b) Temperatur (suhu) digunakan warna merah atau cokelat.


c) Curah hujan digunakan warna biru atau hijau.

d) Daerah pegunungan tinggi atau dataran tinggi (2000–3000 meter) digunakan warna cokelat
tua.

e) Dataran rendah (pantai) ketinggian 0–200 meter dari permukaan laut digunakan warna hijau.

Dilihat dari sifatnya, warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu yang bersifat
kualitatif dan yang bersifat kuantitatif.

g. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Salah satu kelengkapan yang harus ada dan dapat menunjukkan baik tidaknya sebuah peta adalah
pencantuman sumber dan tahun pembuatan peta. Sumber data yang akan digunakan dalam peta
dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu survei langsung ke lapangan (data primer) atau
menggunakan data-data yang telah ada sebelumnya (data sekunder).

Pencantuman sumber kutipan data yang dipakai dalam peta dapat menunjukkan:

1) pengakuan pembuat peta akan validitas data yang telah dihasilkan oleh si pembuat data atau
pengumpul data;

2) legalisasi peta yang dihasilkan.

Di dalam pengambilan data yang akan digunakan untuk isi peta, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh pembuat peta, yaitu sebagai berikut.
1) Relevansi data terhadap peta yang akan dihasilkan.

2) Sumber data yang akurat.

3) Aktualisasi data terhadap peta.

Penggunaan sumber data yang cepat dan akurat bukan saja hasilnya akan baik, tetapi lebih dari
itu memberi kepastian kepada penggunaan peta mengenai keabsahan data tersebut. Semakin
lengkap, akurat, dan benar data yang tercantum dalam sebuah peta, berarti peta akan semakin
banyak diakses oleh berbagai pihak dibanding dengan peta lainnya.

Selain sumber peta, titik perhatian juga terfokus pada tahun pembuatan peta.Dengan
pencantuman tahun pembuatan peta, para pengguna peta dapat dengan mudah mengkaji berbagai
kecenderungan perubahan fenomen dari waktu ke waktu.

Contoh instansi pemerintah di negara Indonesia yang memiliki kewenangan dalam membuat dan
mempublikasikan peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, dan Laboratorium Kartografi Museum
Geologi.

Anda mungkin juga menyukai