Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Seorang wanita 55 tahun di rumah tidak sadarkan diri dan mengalami muntah proyektil
setelah melakukan pekerjaan rumah tangga. Oleh keluarga pasien dibawa ke rumah sakit dan
ditangani di ruang IGD beberapa saat kemudian pasien dipindahkan di ruang ICU. Hasil
pengobatannya tidak rutin. Dokter mendiagnosis pasien tersebut mengalami CVA. GCS
pasien 1 1 3.
Jawaban pertanyaan :
subarachnoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak
tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa
juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun. Serta mempunyai
riwayat penyakit yang dapat meningkatkan resiko terjadinya CVA. Di dalam kasus
didapatkan data bahwasannya pasien tidak sadarkan diri dan mengalami muntah
kesadaran dengan ditandai GCS yang turun (1:1:3). Didapatkan data pula bahwa klien
2. Pengkajian neurologis yang dapat dilakukan dan data yang mungkin muncul adalah:
a. Pemeriksaan fisik
- Keadaan Umum
Lemah
Kesadaran sopor (keadaan dimana klien mengalami tidur panjang akan
tetapi masih mampu merasakan rangsangan
GCS = 1:1:3
- Pemeriksaan Fungsi Neurologis
Bisep (-)
Trisep (-)
Patella (-)
Achilles (-)
Sensorik
samping
baik.
mengangkat bahu.
DO : Obstruksi pembuluh
darah
- kesadaran sopor
R : 20x / mnt
Penurunan asupan O2 ke
S : 38°C otak
-
Gangguan perfusi
jaringan serebral
DO : Obstruksi pembuluh
- kesadaran sopor darah
GCS = 1:1:3
Odema pembuluh darah
TD : 170/100 mmHg ke otak
N : 80x / mnt
Pecahnya pembuluh darah
R : 20x / mnt PTIK/ herniasi cerebral
S : 38°C
Resiko injury
Peningkatan TIK
Arteri Vertebre basilasris
Disfungsi N.XI
(Assesorius)
Peningkatan TIK
Refluks
Disfagia
Peningkatan TIK
Arteri Vertebre basilasris
Disfungsi N.XI
(Assesorius)
Manajemen lingkungan
Identifikasi kebutuhan keamanan
klien
Jauhkan benda yang
membahayakan klien
pasang bed plang
Sediakan ruang khusus
Berikan lingkungan tenang
Batasi pengunjung
Anjurkan pada keluarga untuk
menunggu/berada dekat klien
3 Kerusakan mobilitas Setelah dilakukan Latihan : gerakan sendi (ROM)
fisik b.d kerusakan Askep …. jam Kaji kemampuan klien dalam
neuromuskuler, diharapkan terjadi melakukan mobilitas fisik
kerusakan persepsi peningkatan mobilisasi, Jelaskan kepada klien dan
sensori, penurunan dengan criteria: keluarga manfaat latihan
kekuatan otot. Level mobilitas: Kolaborasi dg fisioterapi utk
Peningkatan fungsi dan program latihan
kekuatan otot Kaji lokasi nyeri/
ROM aktif / pasif ketidaknyamanan selama latihan
meningkat Jaga keamanan klien
Perubahan pposisi Bantu klien utk mengoptimalkan
adekuat. gerak sendi pasif manpun aktif.
Fungsi motorik Beri reinforcement ppositif setipa
meningkat. kemajuan
ADL optimal
Terapi latihan : kontrol otot
Kaji kesiapan klien utk
melakukan latihan
Evaluasi fungsi sensorik
Berikan privacy klien saat latihan
kaji dan catat kemampuan klien
utk keempat ekstremitas, ukur
vital sign sebelum dan sesudah
latihan
Kolaborasi dengan fisioterapi
Beri reinforcement ppositif setipa
kemajuan
4. Ketidak seimbangan Setelah dilakukan askep Managemen nutrisi
nutrisi kurang dari .. jam terjadi Kaji pola makan klien
kebutuhan tubuh b/d peningkatan status Kaji kebiasaan makan klien dan
ketidakmampuan nutrisi dg KH: makanan kesukaannya
pemasukan b.d Mengkonsumsi nutrisi Anjurkan pada keluarga untuk
faktor biologis yang adekuat. meningkatkan intake nutrisi dan
Identifikasi kebutuhan cairan
nutrisi. kelaborasi dengan ahli gizi
Bebas dari tanda tentang kebutuhan kalori dan tipe
malnutrisi. makanan yang dibutuhkan
tingkatkan intake protein, zat besi
dan vit c
monitor intake nutrisi dan kalori
Monitor pemberian masukan
cairan lewat parenteral.
Nutritional terapi
kaji kebutuhan untuk pemasangan
NGT
berikan makanan melalui NGT k/p
berikan lingkungan yang nyaman
dan tenang untuk mendukung
makan
monitor penurunan dan
peningkatan BB
monitor intake kalori dan gizi