Oleh: Fachrurrozy
Ir.H.Fachrurozy,dilahirkandiYogyakartapadatariggal
29 Oktober1943. S-1 diselesaikannya diFakultas Teknik
UGM tahun 1973 dan gelar S-2 diperoleh pada tahun
1976din'B. Dari tahun 1969sampaisekafangmenjadi
dosentidaktetapFTSPUIfd'sampingJabatannyasebagai
dosentetap FTUGMsejaktahun 1974.Pemahmenjabat
PD I Fak. Teknik Sipil UU tahun 1978 - 1984. Selain
jabatan-Jabatan stnjktural.yang dimiiikinya, iajuga aktif
dalam tierbagai fonim iimiah &profesi ditingkat Nasional maupun intemasional,
saiah satunya adalah ' Conference on Structural Engineering' di Thailand pada
tahun 1982.
83
UNISIA, NO. 23 TAHUN XIVTRIWUUN 3 -1994
horisontal dan veitikal, bangunan akan negara yang sudah maju, kemsakan yang
mengalami percepataih horisontal dan diakibatkan oleh gempa bumi relatif tak
vertikal. Akibatnyadiperolehkoefisiendan begitu besar. Bencana ini pada umumnya
gaya gempa horisontal dan vertikal. disebabkanolehgagalnya bangunan buatan
Sedangkankoefisien dangaya vertikal tidak manusia.
berpengaruh besar dalam perancangan Di negara-negara yang sudah maju,
tahan gempa, dengan teknik perencanaan ,serta
_Sebagai catatandapatdikemukakan, pelaksanaan pembuatan bangunan yang
bahwasuatubangunanwalaupundirancang semakin "sempuma", kemsakan-kemsakan
berdasaikan analisis tahan gempa, dapat yang diakibatkan oleh teijadinya gempa
mengalami kerusakan apabila memikul bumi dapat dikendalikan sekecil mimgkin.
gaya gempa kuat yang tak terdiiga. Apabila dilakukan pengamatan
Kerusakan ini diakibatkan oleh respons teihadap bangunan yang ada, khususriya
selama gempa bumi yang menimbulkan bangunanuntuktempattinggal, maka dapat
defonnasi yang besar di atas batas elastis, dikelom^kkan menjadi 2 kategori, yaitu
atau defonnasi inelastis, dengan defonnasi bangunan-bangunan engineered dan
yang menetapsetelah gempabumi berakhir. bangunan-bangunannon engineered. Nilai.
Tingkat kerusakan yang timbul sangat perbandinganmasing-masingkategori agak
bergantung pada defonnasi lesidu (sisa). beibedauntuknegara-negaramaju, negara-
Padakasusyang ekstrihi, keruntuhan dapat negara sedang berkembang dan negara-
teijadi, namun hal ini hams dihindari. negara belum berkembang. Sejarah telah
Dilihatdari sudutekonomi.banguhan tidak mencatat, bahwa sebagian besaf korban
dapat diharapkan terns aman dan bena^- yang teijadi kaiena gempa bumi disebabkan
benar tidak liisak oleh gempa bumi yang oleh mntuhnya bangunan-bangunan non
sangat kuat Oleh karena itu, metode engineered.
perancanganyangumumnyadapatditerima Gempa bumi yang pemah teijadi di
dewasaini adalahmenerapkan tingkatdaya negara-negara Iran, Aljazair, seitaMeksiko,
tahan gempa yang logis. telah mengakibatkan kemsakari yang amat
besar, demikian juga gempa bumi yang
Kerusakan yang Ditimbulkan Akibat pem^ teijadi di Bali, NusaTenggaraBarat,
Gempa Bumi. tanitung, Lampung (Liwa) telah pula
Gempa bumi yang pemah terjadi memporak porandakan bangunan-
dimukabumi ini, sepanjang sejarahummat tiangunan hunian. Apabila dicermati
manusia, telah menimbulkan korban jiwa- kerusakan akibat dari gempa bumi tersebut,'
sertahartabendayangamatbesardiseluriih maka di Iran, Aljazair dan Meksiko lebih
dunia. Apabila diperhatikan dengan dari 70% bangunan yang rusak adalah dari
seksama, suatu hal yang sangat kurang bangunan yang terbuat dari .tembok /
beruntung bahwa sebagiah besar kerugian pasangan dari tanah liat dengan kualitas
yang diakibatkan oleh gempa bumi justm y^g masih s^gat sederhana. Demikian
diderita oleh.negara-negara yang bejum pula akibat gempa yang teijadi di Bali,
atau sedang berkembang. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat, Tarutung dan
84
Fachrurrozy, StnikturKayu Tahan Gempa
85
UNISIA, NO. 23 TAHUN XIVTRIWULAN 3 -1994
86
Fachrurrozy, StniklurKayu Tahan Gempa
dipakai untuk bangunan. Setiap bahan mengeijakannya. Untuk itu, para perencana
bangunanmempunyai spesifikasi kekuitan maupun pelaksana perlu dibekali llmu
yang tidak sama. Stniktur Kayu yang memadai. Dalam era
Pada dasamya pilihan atas suatu kemajuan teknologi sepertl sekarang ini,
bahan bangunan tergantung dari sifat-sifat hendaknya ditinggalkan cara berfikir
teknis, ekonomis, ketersediaan bahan serta tradisionai dalam merencanakan bangunan
keindahan bangunaii. serta cara melaksanakan bangunan yang
Apabila dipilih sebagai bahan masih banyak kurang mcmenuhi
bangunan, maka perlulah diketahui sifat- persyaratanteknis.
sifat kayu sepenuhnya, balk kekuatan, Di bawah ini disajikan kekuatan dari
keawetan maupun kemudahan cara masing-masing bahan bangunan
Tabel 1: Nilai modulus elastisitas (E)
No Bahan E (kg/cm^)
1. Baja 2.100.000
2. Beton dan beton benulang 210.000
Kayu: sejajar scrat 125.000 (kl. I)
100.000 (kl. II)
tegaklunis serat 125.000 (kl.l)
100.000 (kl.II)
3. Pasangan 20.000
Tegangan (kg/cm^)
No Bahan bangunan
dl dt 3d X
3. Batu alam - -
35 -
4. Pasangan bala - PC - -
6 -
-kapur - -
4 -
5. Pasangan batukali - PC -
10-15 -
-kapuT - -
7 -
7. Manner - -
20 -
87
UNISIA, NO. 23 TAHUN XIV TRIWULAN 3 -1994
89
UNISIA, NO. 23 TAHUN XIV TRIWULAN 3-1994
Tabel 3 : Koefisien tanah untuk berbagai jenis tanah dan jenis struktur
90
Fachrurrozy, StrukturKayu Tah^ Gempa
-tembox
Gambar 1. Hubungan fondasi
dengan sloof kayu
OJUiiUUUUUL
jangkor 0 minimum llntn -
^ botu beliah pado tiop jarak I.SO m
n'lnlmum A poku
\ !•
boul, 0 minimum 12mm . \ /
91
UNISIA, NO. 23 TAHUN XIV TRIWULAN 3 -1994
..pondasi umpak
'v.pondasi umpck
DETAIL HUBUNGA:i
Gambar 2.b. Hubungan sloff kayu dengan fondasi umpak
pordosi ompok
iTdna kavu "N.
balek lanlot-
bobk pcnq3(Qt
pondasi
baiu
sens ewO 28
•' atau lebih tebal
92
Fachrunozy, StrukturKayu Tahan Gempa
,kaki kuda-kuda
6 paku
ring balk
• kolom
senq BWC 28 otau «
leDin leDQi,podo 2 sisi
bolok nok
-ikoian meman.
Gambarb. Ikatanmemanjang veitikal aiitar
jong vcrtikal kuda-kuda
minimum 4 poku—/
minimum 4pokU'-^
DETAtL A bout S5 minimum 12mm a
DclAlL B
.tiongpeng- OETAiL C
gcnlung kudo-
kuda.
Gambar 6.a. Detail sambungan ikatan
1.vBalok bubungan
2. Usuk (kasau)
3. Peyokong
4. Eaki kuda-kuda
5. Penggantung
93
UNISIA. NO. 23 TAHUN XIV TRIWULAN 3 -1994
94
Fachrurrozy, StrukturKayu Tahan Gempa
Heinz Frick, Ir, 1982, Ilmu Konstruksi Suwarno Wiryomartono, Ir, 1987,
Bangunan Kayu, Yayasan Konstruksi Kayu, Fakultas
Kanisius, Yogyakaita. Teknik UGM, Yogyakarta.
Iman Subarkah, Ir, 1984, Vademekum Teddy Boen, Ir & Wendy T, Ir, 1977,
Lengkap Teknik Sipil, Idea Dasar-dasar Perhitungan
Dharma, Jakarta. bangunan Tahan Gempa, Ja-
^yoshiMuto, \9%1,AnalisisPerancangan karta
Gedung Tahan Gempa, alih Teddy Boen, Ir, \91^, Manual Bangunan
bahasa oleh Wira MSCE, Tahan Gempa (rumah
Erlangga, Jakarta • , tinggal), Jakarta.
95