Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan tinggi yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi (PT) pada
dasarnya merupakan amanat UUD 1945 dan pengejewantahan dari Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi. Dalam prosesnya pendidikan tinggi diharapkan mampu
menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan
dan/atau memperkaya khasanah ilmu pegetahuan, teknologi dan kesenian. Pada
saat yang bersamaan juga mampu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian dan mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan meperkaya kebudayaan
nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pendidikan di Perguruan Tinggi
dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas,
kecakapan, ketrampilan, kepekaan dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan
kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada
khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat yang termaktub di dalam Undang Undang RI
Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2.
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas Palangka
Raya (UPR) senantiasa melaksanakan ketiga aspek dalam Tridharma Perguruan
Tinggi tersebut dalam proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan
harapan agar kelak para lulusan dapat menjadi manusia yang berilmu
pengetahuan, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri bagi
pembangunan dan masyarakat.
Salah satu wujud pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi bidang pengabdian
masyarakat di Universitas Palangka Raya adalah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

1
Mahasiswa (K2NM). Melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Palangka Raya
Nomor: 338/H24/LL/2010 tanggal 3 Juni 2010, K2NM ditetapkan sebagai mata
kuliah intrakurikuler bagi mahasiswa di lingkungan Universitas Palangka Raya.
K2NM ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program
Strata Satu (S-1) dari semua jurusan/program studi di Universitas Palangka Raya.
Pada pelaksanaan KKN Periode II Tahun 2017 ini, untuk menyamakan nama
kegiatan KKN UPR dengan KKN di Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia, maka
penamaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (K2NM) dirubah menjadi Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang mengacu
kepada Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor: 47
Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja di UPR Palangka Raya. Sebagai
konsekuensi logis dari perubahan penamaan tersebut, maka terdapat perubahan
yang cukup signifikan di dalam sistem pendaftaran mahasiswa, format
penyusunan program yang berbasiskan tema dari kompetensi atau bidang ilmu
mahasiswa dan system penilaiannya. Namun demikian prinsip utama dari
pelaksanaan KKN itu sendiri yang berbasiskan hasil penelitian dan
pemberdayaan, yang selama ini melandasi kegiatan KKN mahasiswa yang
dilaksanakan di UPR masih tidak berubah. KKN-PPM ini di satu sisi merupakan
sarana bagi terlaksananya proses pembelajaran bagi mahasiswa dan disisi yang
lain sebagai sarana bagi pemberdayaan masyarakat. Dengan pendekatan pola ini
maka program KKN dirumuskan, direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis bersama-sama antara mahasiswa dengan masyarakat berdasarkan
potensi yang digali dari masyarakat itu sendiri. Dengan demikian kemampuan
masyarakat dalam pengembangan diri dan wilayah dapat dipacu yang
berimplikasi positif terhadap peningkatan kesejahteraannya.
KKN-PPM Universitas Palangka Raya adalah suatu kegiatan intrakurikuler
yangmemadukan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dengan metode
pemberianpengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. KKN-PPM juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,

2
mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan
untuk menjamin keterkaitan antara akademik-teoritik dengan empirik-praktis.
KKN-PPM pelaksanaannya dikoordinir oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya, dan secara
teknis dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan. Pada Periode II Tahun 2017 ini,
panitia pelaksana kegiatan KKN-PPM UPR telah dibentuk melalui Surat
Keputusan Rektor UPR Nomor: 07/UN24/KP/2017 tanggal 16 Januari 2017. Agar
pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UPR Periode II Tahun 2017 dapat berjalan
secara efektif dan efisien, maka disusunlah Buku Petunjuk Teknis KKN-PPM ini.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan pelaksanaan KKN-PPM UPR adalah membantu
pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan sebagai wujud
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, memberikan pengalaman belajar dan
bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, serta
sebagai wahana penerapan dan pengembangan IPTEKS dalam rangka
pembangunan karakter harati.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Menghasilkan sarjana yang mampu menghayati permasalahan masyarakat
dalam pembangunan dan mampu memecahkannya secara pragmatis.
Dalam hal ini KKN-PPM memberikan pengalaman belajar tentang
masyarakat pada mahasiswa sekaligus memecahkan masalah yang
dihadapi di dalam masyarakat.
2. Membentuk kepribadian mahasiswa (character building) sebagai kader
pembangunan dengan wawasan berpikir yang luas, sehingga lulusan
perguruan tinggi, lebih siap dan lebih matang dalam memasuki lapangan
kerja.
3. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi dan
kemandirian, sehingga menghasilkan dampak positif pada mahasiswa,

3
masyarakat dan pembangunan pada umumnya serta mendekatkan UPR
dengan masyarakat dan pemerintah.
4. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat
pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya
penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

1.3. Profil Desa


Pelaksana program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan
Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Palangka Raya 2017 di Desa Hanua,
Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau dilaksanakan dari tanggal
04 Agustus sampai dengan 02 September 2017.
1.3.1. Sejarah Desa Hanua
Sejarah singkat kecamatan Banama TingangDesa Hanua adalah hasil dari
pemekaran desa Ramang dan diresmikan oleh camat Banama Tingang yang saat
itu dijabat oleh K. Lamei (camat pertama) menjadi desa Definitif pada tanggal 12
juni 1965, dan sebelum desa definitif Desa hanua yang pertama menjabat jadi
kepala desa saat itu ditunjuk DJIMAT JALANG sebagai kepala desa pertama.
Pada awalnya desa Hanua kecamatan Banama Tingang masih masuk dalam
wilayah kabupaten Kapuas, namun pada tahun 2003 terjadi Pemekaran Kabupaten
Kapuas dan terbantuknya Kabupaten Pulang Pisau, dan desa Hanua masuk dalam
wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Adapun penetapan pertama tapal batas desa Hanua dengan desa Ramang yang
di tetapkan oleh camat Banama Tingang pertama K. Lamey pada Tanggal 12 Juni
tahun 1965 adalah sebagai berikut Kanan mudik Sei Kahayan yaitu batas desa
tuguKiri Mudik Sei Kahayan yaitu Mungku baru.
Batas asal yang dikuasai Hanua dan Ramang yaitu berbatas dengan desa
Pahawan, namun sewaktu jaman penjajahan Belanda masuk dalam wilayah desa
Pahwan, mengingat sebelum jaman penjajahan Belanda ada yang disebut KUTA,
sehingga di desa Hanua yaitu tempat pertahanan asang.

4
Kayau yang persis tempatnya ditengah desa hanua dan waktu itu yang
tinggal di Kuta hanya beberapa kepala keluarga,sesudah jaman penjajahan
belanda dari KUTA itu ada beberapa keluarga yang pindah ke Desa Tangkahen
dan ke Desa pahawan alasan pindah karena banyak keluarganya meninggal karena
muntaber.
Yang menetap tinggal di desa Hanua adalah NYAI PESU, dengan
keluarganya sehingga sampai sekarang ada sungai pesu dan danau pesu, dan
sesudah kemerdekaan desa Hanua sering dikunjungi oleh Gubernur pertama
Bapak Cilik Riwut dengan misi mari masyarakat Dayak kita membangun
Kalimantan menjadi ibu kota provinsi sehinga bapak Cilik Riwut mengumpulkan
beberapa orang dari jalur Kahayan dan jalur katingan jalur Barito sehinga sampai
sekarang terbentuk lah ibu Kota propinsi Kalimantan tengah. Pada saat itu Desa
Hanua dipimpin oleh KepalaDesa Esliter Ranan dan batas wilayah desa hanua
sebelah selatan dengan desa hurung yaitu pematang BKT parit yang dibuat secara
gotong royong. Dan sebelah timur berbatas dengan Mangkutup waktu itu masih
kabupaten Kapuas sedangkan hutan belantara diwilayah desa hanua belum
disepakatikarena banyak masyarakat yang mengadakan aktivitasnya bertani dan
berkebun karet dan membuat parit secara gotong royong sampai tahun 1976,
untuk selanjutnya kegiatan tersebut dibantu pendanaanya dari Bandes sampai
dengan tahun 1996 dan parit tersebut mengarah ke Timur . Sekarang daerah ini
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat bertani dan berkebun karet, namun
karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan sehingga hasil yang didapat
tidak memadai, oleh sebab itu tingkat kehidupan masyarakat desa Hanua masih
banyak yang berada digaris kemiskinan.

1.3.2. Visi dan Misi Desa Hanua


Visi dari desa hanua adalah :
“ Terwujudnya Kesejahteraan di Semua Lapisan Masyarakat Dan Mendorong
Warga Untuk Meningkatkan Aktivitas Ekonomi Rumah Tangga Dengan
Memberdayakan Sumber Daya Alam Yang Ada, Juga Meningkatkan Sumber

5
Daya Manusia Masyarakat Desa Hanua Melalui Peningkatan Pendidikan dan
Pelatihan Keterampilan”.
Misi dari desa Hanua adalah :
1. Mendorong majunya pembangunan diberbagai bidang usaha masyarakat.
2. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya
3. Penggalian Potensi desa untuk pembangunan masyarakat dalam mencapai
kesejahteraan.
4. Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah desa dengan sistem perencanaan
pembangunan yang partisivatif.
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana sosial dasar ekonomi
masyarakat.
6. Pengembangan jaringan kemitraan dalam peningkatan pendidikan, ekonomi
dan budaya masyarakat

1.3.3. Kondisi Geografis


Batas Wilayah Kelurahan :
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan bukit rawi/kabupaten pulang pisau
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan kelurahan tumbang rungan kecamatan
pahandut
- Sebelah Selatan : Bertasanan dengan kabutpaten katingan
- Sebelah Barat : Mungku baru
Luas Wilayah Kelurahan : 623.000 Hektar
Jumlah RT :4
Jarak Kecamatan : 30 menit (11 Km)
Jarak ke Pusat Kota : 90menit ( Km)

1.3.4. Data Penduduk


Jumlah Penduduk : 140 Jiwa
- Penduduk Pria : 1 136 Jiwa
- Penduduk Perempuan : 1 236 Jiwa

6
1.3.5. Fasilitas Pendidikan
 Perguruan Tinggi (PT) :- Buah
 Sekolah Menengah Atas (SMA) : 1 Buah
 Sekolah Menengah Pertama (SMP) :1 Buah
 Sekolah Dasar (SD) :1 Buah
 Pendidikan TK :1 Buah

1.3.6. Fasilitas Ibadah


 Mesjid :-Buah
 Mushola :1 Buah
 Gereja :2 Buah
 Pura :- Buah
 Vihara :- Buah
 Klenteng :- Buah

1.3.7. Fasilitas Kesehatan


 Puskesmas :2 Buah

1.3.8. Fasilitas Umum


 Olahraga :2 Buah
 Kesenian Budaya :- Buah
Balai Pertemuan :1 Buah

7
BAB II
PERMASALAHAN

2.1. Identifikasi Masalah


Penyusunan Rencana Program KKN-PPM ini dirancang sesuai dengan tema
KKN-PPM, kompetensi disiplin ilmu masing-masing mahasiswa peserta KKN-
PPM, keadaan masyarakat, dan potensi yang ada di Desa Hanua, Kecamatan
Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau. Akumulasi rencana kegiatan pada
tingkat Kelurahan ini akan di mulai dari permasalahan. Kemudian dilanjutkan
dengan penentuan prioritas pemilihan permasalahan. Selanjutnya, diakhiri dengan
rencana program KKN-PPM pada tingkat Kelurahan.
Tabel 1. Rekapitulasi Identifikasi Masalah Tingkat Desa Hanua
Sumber
No Permasalahan Lokasi
(P/M/D)
1 Kurangnya jaringan/signal yang dapat di Desa Hanua D
jangkau
3 Tidak ada poskamling Desa Hanua P/M
4 Tidak adanya Air Bersih yang layak Desa Hanua P/M/D
untuk dikonsumsi.
5 Rusaknya jalan menuju desa Desa Hanua P/D
6 Minimnya sarana dan prasarana sekolah Desa Hanua M/D
7 Rusaknya saluran irigasi sehingga Desa Hanua D
wilayah desa rawan banjir
8 Kurangnya minat masyarakat untuk Desa Hanua P/M
bercocok tanam sebagai mata
pencaharian
9 Kondisi penerangan jalan yang masih Desa Hanua P/D
kurang (akses masuk ke dalam desa di
sekitar hutan, dan di wilayah desa).
10 Kurangnya bimbingan belajar diluar jam Desa Hanua P
sekolah

8
12 Kurangnya kesadaran keamanan dan Desa Hanua P
keselamatan saat berkendara.
12 Kurangnya minat membaca pada siswa Desa Hanua M
sekolah dasar.
13 Kurangnya keaktifan Karang Taruna Desa Hanua P/M
desa
14 Kurang optimalnya fungsi Badan Desa Hanua P/M
Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai
sarana aspirasi masyarakat desa.
15 Kurangnya partisipasi masyarakat dalam Desa Hanua M
pengoptimalan Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya Manusia untuk
pembangunan infrastruktur desa.
16 Kurangnya keterlibatan masyarakat Desa Hanua M
dalam persoalan lingkungan desa untuk
mewujudkan desa Hanua yang bersih,
aman dan tertib.
17 Kurangnya pengenalan kepada siswa Desa Hanua P/M
siswi tentang penyalahgunaan narkoba,
dan akibat hukumnya
18 Kurangnya penanaman pendidikan Desa Hanua M
kewirausahaan sejak dini
19 Kurangnya minat masyarakat untuk Desa Hanua M
menanam tanaman pekarangan di sekitar
lingkungan
20 Kurangnya keefektifan guru dalam hal Desa Hanua M/D
mengajar
21 Kurangnya pedataan penduduk desa Desa Hanua M
Hanua.

9
22 Kurang adanya peningkatan administrasi Desa Hanua P
desa
23 Rusaknya Lapangan Volly di SDN 2 Desa Hanua M
Banama Tingang.
24 Banyak anak-anak yang masih perlu Desa Hanua M
bimbingan dan kontrol dari orangtua agar
tidak terlalu banyak menggunakan
handphone karena yang ada dibalik
media tersebut dan bagaimana proses
dari sebuah informasi yang disampaikan
dari media tersebut kebanyakan hal yang
negative.
25 Tidak adanya Tempat Pembuangan Desa Hanua M
Sampah di sekitar desa yang memadai
26 Kurangnya petugas pelayan song leader Desa Hanua M
di gereja.
27 Kurangnya Penyuluhan di Sekolah. Desa Hanua P/M
**P = Perangkat Desa, M = Masyarakat, D = Dinas Instansi Vertikal/Stakeholder

2.2. Prioritas Pemilihan Masalah


Bedasarkan identifikasi seluruh permasalahan Desa Hanua yang diperoleh
dari data dan informasi selama melakukan survei, maka sesuai dengan hasil
diskusi diprioritaskan beberapa permasalahan beserta dengan alasan yang terkait
adalah :
Tabel 2. Prioritas Pemilihan Masalah
No. Permasalahan Alasan Pemilihan
1 Kurangnya minat masyarakat Alasan saya memprioritaskan masalah ini
untuk menanam tanaman dikarenakan kurang adanya tanaman
pekarangan di sekitar pekarangan seperti tanaman hias di
lingkungan lingkungan sekitar desa Hanua. Hal ini

10
terjadi karena daerah desa Hanua
merupakan daerah rawan banjir. Akan
tetapi masyarakat dapat dengan kreatif
membuat gundukan, rak atau pagar
tanaman sebagai tempat tanaman
sehingga tanaman tidak terbawa arus
banjir. Dengan demikian permasalahan
ini memungkinkan untuk diangkat
sebagai program KKN-PPM.
2 Kurangnya penyuluhan di Alasan saya memprioritaskan masalah ini
sekolah dikarenakan kurangnya pengetahuan di
luar sekolah terkait dengan sumber daya
alam yang dapat dimanfaatkan sebagai
mata pencaharian serta kurangnya minat
untuk menjaga alam sejak dini.
3 Kurangnya petugas pelayan Alasan saya memprioritaskan masalah ini
song leader di gereja dikarenakan kurangnya pemuda/i yang
mau atau berminat untuk melayani
Tuhan .
* Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan penanganannya
sehingga layak diangkat sebagai program KKN

11
BAB III
RENCANA PROGRAM

3.1. Rencana Kegiatan Program


Dari Prioritas Pemilihan Masalah maka didapatkan rencana program yang
akan dilakukan pada saat pelaksanaan KKN-PPM di Desa Hanua, Kecamatan
Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau adalah:
Tabel 3. Rencana Program KKN-PPM
Sumber Dana
No. Nama
No. Bahan Volume (Dalam Ribu Keterangan
Program Program
Rupiah)
1 02.1.2.08 Budidaya Bibit tanaman Unit Mahasiswa Program Pokok
tanaman hias hias, pot, tanah Rp.200.000 Monodisipliner
dalam pot subur, pupuk
2 02.1.2.10 Penyuluhan di Konsumsi peserta Orang Mahasiswa Program Pokok
sekolah dan materi Rp.250.000 Interdisipliner
mengenai
pertanian
organik
3 15.1.1.03 Kegiatan
keagamaan Program
menjadi song - Orang - Tambahan
leader saat
ibadah minggu

12
13
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

4.1. Rekapitulasi Program KKN-PPM


Rekapitulasi Program KKN-PPM Mahasiswa Periode II Tahun 2017
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Palangka Raya (LPPM UPR) R1
Nama Mahasiswa : Sekarwati A Silalahi Kelompok : B 26
Fakultas : Pertanian Kelurahan/Desa : Hanua
Bidang : Agronomi Kabupaten/Kota : Pulang Pisau
Sumber Pembiayaan (Ribuan Rupiah)
No. Waktu
No. Bidang Nama Program Volume JOK Swadaya Lain-
Sektor (Jam) Pemda/Mitra LPPM Mahasiswa
lain
1 02.1.2.08 Peningkatan Budidaya 2 unit 2x2 0 - - - 100 -
Produksi tanaman hias
dalam pot
2 11.1.9.55 Sosial Penyuluhan di 50 1x2 0 - - - - -
Budaya sekolah orang
mengenai
pertanian organik
3 15.1.1.03 Sosial Kegiatan 3 orang 4x2 0 - - - - -
Budaya keagamaan

14
menjadi song
leader saat
ibadah minggu

15
16
BAB V
PEMBAHASAN

Pada bagian pembahasan ini akan membahas pelaksanaan kegiatan program


pokok individu yang berisikan program pokok monodisipliner, program pokok
interdisipliner, dan program Tambahan. Berikut hasil analisis dari program yang
saya kerjakan:
Tabel 5 Analisis Realisasi Program Kegiatan Individu
Realisasi
No Jenis Program Nama Program Program
(%)
Program Pokok
1 Budidaya tanaman hias dalam pot 100 %
(Monodisipliner)
Program Pokok Penyuluhan di sekolah mengenai
2 100 %
(Interdisipliner) pertanian organik
Kegiatan keagamaan seperti
3 Program Tambahan menjadi song leader saat ibadah 100
minggu

4.1. Program Pokok


Pada bagian program pokok terdapat 2 program yaitu monodisipliner
(program kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan berdasarkan 1 bidang program
kegiatan atau tidak melibatkan bidang ilmu dan tema lain) dan interdisipliner
(program kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan berdasarkan minimal 2 bidang
program kegiatan atau dapat melibatkan bidang program lain. Berikut adalah
Program Pokok Monodisipliner dan Interdisipliner yang saya kerjakan:
1.1.1. Budidaya tanaman hias dalam pot
Program ini bersifat program pokok monodisipliner yaitu program pokok
yang saya jalankan sesuai dengan disiplin ilmu yang saya miliki, yaitu bidang
Agronomi. Budidaya tanaman hias dalam pot dilaksanakan di sekitar area gereja,
dalam proses penanaman tanaman hias tersebut berjalan lancar tanpa ada

17
hambatan baik dalam pengerjaan dan pencarian bahan untuk penanaman, karena
bahan sudah dibawa dari kota Palangka Raya.
Dalam pengerjaan program pokok ini biaya yang yang dikeluarkan adalah
sekitar Rp.200.000 yaitu untuk pembelian 2 jenis tanaman hias masing-masing 2
tanaman, pupuk kandang, pot bunga. Perawatan dilaksanakan setiap hari dengan
menyiram tanaman. Demikianlah program pokok kegiatan dilaksanakan di area
gereja desa hanua.

1.1.2. Penyuluhan di sekolah mengenai pertanian organik


Program pokok kedua yang bersifat interdisipliner yaitu penyuluhan atau
sosialisasi di SMA 2 Banama Tingang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
memberikan sosialisasi/penyuluhan mengenai pertanian organik, dimana para
siswa/i SMA 2 Banama Tingang dapat membuka pikiran tentang pertanian dan
bahwa pertanian memiliki prospek yang cerah untuk kehidupan dan alam .
Pada penyuluhan ini biaya yang saya keluarkan adalah sekitar Rp. 250.000
yaitu untuk konsumsi peserta sosialisasi.

4.2. Program Tambahan


4.2.1. Kegiatan keagamaan Menjadi Song Leader Saat Ibadah Minggu
Program tambahan harus bersifat di luar bidang ilmu dan tema mahasiswa
yang melaksanakan KKN PPM. Saya memilih program tambahan yaitu kegiatan
keagamaan menjadi song leader saat Ibadah Minggu.
Program ini saya laksanakan di Gereja GKE YAKHIN yang bertempat di
Desa Hanua, Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan berpartisipasi dalam pelayanan menjadi song leader pad
setiap Ibadah Minggu. Hambatan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah jadwal
latihan yang tidak menentu.

18
BAB VI
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari beberapa hal yang saya paparkan diatas tentang program kegiatan KKN-
PPM yang saya laksanakan di Desa Hanua, Kecamatan Banama Tingang,
Kabupaten Pulang Pisau maka dapat disimpulkan bahwa KKN-PPM merupakan
salah satu bentuk pengabdian kami yang eksistensinya masih sangat dibutuhkan
oleh masyarakat dan lingkungan.

3.2. Saran
Sebagai upaya revitalisasi di segala bidang yang relevan dengan KKN, maka
kami perlu mengemukakan beberapa saran yang sifatnya membangun, adapun
sarannya antara lain:
1. Kekompakan dan kerjasama serta kesadaran akan tugas dan tanggung
jawab merupakan kunci keberhasilan yang sangat perlu untuk
dipertahankan dan dikembangkan secara terus menerus dan turun-temurun.
2. Pihak Universitas lebih menekankan kepada setiap dosen pembimbing
untuk selalu memantau keadaan mahasiswa KKN di lokasi, sehingga
pelaksanaan program kerja dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta
tepat sasaran.
3. Dalam pembagian kelompok sebaiknya dalam satu kelompok terdapat
mahasiswa dari tiap jurusan sehingga program kerja yang dilaksanakan
bisa lebih bervariasi dan pertanggung jawaban pelaksanaan tiap bidang
dapat lebih fokus dan efektif karena disesuaikan dengan jurusan yang
dikuasai masing-masing.
4. Untuk pelaksanaan KKN yang akan datang sangat diharapkan agar tetap
memperhatikan penempatan KKN yang berlokasi di luar kota agar kiranya
tidak terkesan monoton dalam artian penempatan lokasi KKN tiap
tahunnya hendaknya berbeda sehingga nama Institusi kita dapat lebih di

19
kenal lagi di setiap daerah yang masih belum pernah di tempati Mahasiswa
KKN dari Universitas Palangkaraya.

20

Anda mungkin juga menyukai