LPK Fix Sekar
LPK Fix Sekar
PENDAHULUAN
1
Mahasiswa (K2NM). Melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Palangka Raya
Nomor: 338/H24/LL/2010 tanggal 3 Juni 2010, K2NM ditetapkan sebagai mata
kuliah intrakurikuler bagi mahasiswa di lingkungan Universitas Palangka Raya.
K2NM ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program
Strata Satu (S-1) dari semua jurusan/program studi di Universitas Palangka Raya.
Pada pelaksanaan KKN Periode II Tahun 2017 ini, untuk menyamakan nama
kegiatan KKN UPR dengan KKN di Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia, maka
penamaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (K2NM) dirubah menjadi Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang mengacu
kepada Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor: 47
Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja di UPR Palangka Raya. Sebagai
konsekuensi logis dari perubahan penamaan tersebut, maka terdapat perubahan
yang cukup signifikan di dalam sistem pendaftaran mahasiswa, format
penyusunan program yang berbasiskan tema dari kompetensi atau bidang ilmu
mahasiswa dan system penilaiannya. Namun demikian prinsip utama dari
pelaksanaan KKN itu sendiri yang berbasiskan hasil penelitian dan
pemberdayaan, yang selama ini melandasi kegiatan KKN mahasiswa yang
dilaksanakan di UPR masih tidak berubah. KKN-PPM ini di satu sisi merupakan
sarana bagi terlaksananya proses pembelajaran bagi mahasiswa dan disisi yang
lain sebagai sarana bagi pemberdayaan masyarakat. Dengan pendekatan pola ini
maka program KKN dirumuskan, direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis bersama-sama antara mahasiswa dengan masyarakat berdasarkan
potensi yang digali dari masyarakat itu sendiri. Dengan demikian kemampuan
masyarakat dalam pengembangan diri dan wilayah dapat dipacu yang
berimplikasi positif terhadap peningkatan kesejahteraannya.
KKN-PPM Universitas Palangka Raya adalah suatu kegiatan intrakurikuler
yangmemadukan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dengan metode
pemberianpengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. KKN-PPM juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,
2
mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan
untuk menjamin keterkaitan antara akademik-teoritik dengan empirik-praktis.
KKN-PPM pelaksanaannya dikoordinir oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya, dan secara
teknis dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan. Pada Periode II Tahun 2017 ini,
panitia pelaksana kegiatan KKN-PPM UPR telah dibentuk melalui Surat
Keputusan Rektor UPR Nomor: 07/UN24/KP/2017 tanggal 16 Januari 2017. Agar
pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UPR Periode II Tahun 2017 dapat berjalan
secara efektif dan efisien, maka disusunlah Buku Petunjuk Teknis KKN-PPM ini.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan pelaksanaan KKN-PPM UPR adalah membantu
pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan sebagai wujud
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, memberikan pengalaman belajar dan
bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, serta
sebagai wahana penerapan dan pengembangan IPTEKS dalam rangka
pembangunan karakter harati.
3
masyarakat dan pembangunan pada umumnya serta mendekatkan UPR
dengan masyarakat dan pemerintah.
4. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat
pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya
penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
4
Kayau yang persis tempatnya ditengah desa hanua dan waktu itu yang
tinggal di Kuta hanya beberapa kepala keluarga,sesudah jaman penjajahan
belanda dari KUTA itu ada beberapa keluarga yang pindah ke Desa Tangkahen
dan ke Desa pahawan alasan pindah karena banyak keluarganya meninggal karena
muntaber.
Yang menetap tinggal di desa Hanua adalah NYAI PESU, dengan
keluarganya sehingga sampai sekarang ada sungai pesu dan danau pesu, dan
sesudah kemerdekaan desa Hanua sering dikunjungi oleh Gubernur pertama
Bapak Cilik Riwut dengan misi mari masyarakat Dayak kita membangun
Kalimantan menjadi ibu kota provinsi sehinga bapak Cilik Riwut mengumpulkan
beberapa orang dari jalur Kahayan dan jalur katingan jalur Barito sehinga sampai
sekarang terbentuk lah ibu Kota propinsi Kalimantan tengah. Pada saat itu Desa
Hanua dipimpin oleh KepalaDesa Esliter Ranan dan batas wilayah desa hanua
sebelah selatan dengan desa hurung yaitu pematang BKT parit yang dibuat secara
gotong royong. Dan sebelah timur berbatas dengan Mangkutup waktu itu masih
kabupaten Kapuas sedangkan hutan belantara diwilayah desa hanua belum
disepakatikarena banyak masyarakat yang mengadakan aktivitasnya bertani dan
berkebun karet dan membuat parit secara gotong royong sampai tahun 1976,
untuk selanjutnya kegiatan tersebut dibantu pendanaanya dari Bandes sampai
dengan tahun 1996 dan parit tersebut mengarah ke Timur . Sekarang daerah ini
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat bertani dan berkebun karet, namun
karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan sehingga hasil yang didapat
tidak memadai, oleh sebab itu tingkat kehidupan masyarakat desa Hanua masih
banyak yang berada digaris kemiskinan.
5
Daya Manusia Masyarakat Desa Hanua Melalui Peningkatan Pendidikan dan
Pelatihan Keterampilan”.
Misi dari desa Hanua adalah :
1. Mendorong majunya pembangunan diberbagai bidang usaha masyarakat.
2. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya
3. Penggalian Potensi desa untuk pembangunan masyarakat dalam mencapai
kesejahteraan.
4. Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah desa dengan sistem perencanaan
pembangunan yang partisivatif.
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana sosial dasar ekonomi
masyarakat.
6. Pengembangan jaringan kemitraan dalam peningkatan pendidikan, ekonomi
dan budaya masyarakat
6
1.3.5. Fasilitas Pendidikan
Perguruan Tinggi (PT) :- Buah
Sekolah Menengah Atas (SMA) : 1 Buah
Sekolah Menengah Pertama (SMP) :1 Buah
Sekolah Dasar (SD) :1 Buah
Pendidikan TK :1 Buah
7
BAB II
PERMASALAHAN
8
12 Kurangnya kesadaran keamanan dan Desa Hanua P
keselamatan saat berkendara.
12 Kurangnya minat membaca pada siswa Desa Hanua M
sekolah dasar.
13 Kurangnya keaktifan Karang Taruna Desa Hanua P/M
desa
14 Kurang optimalnya fungsi Badan Desa Hanua P/M
Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai
sarana aspirasi masyarakat desa.
15 Kurangnya partisipasi masyarakat dalam Desa Hanua M
pengoptimalan Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya Manusia untuk
pembangunan infrastruktur desa.
16 Kurangnya keterlibatan masyarakat Desa Hanua M
dalam persoalan lingkungan desa untuk
mewujudkan desa Hanua yang bersih,
aman dan tertib.
17 Kurangnya pengenalan kepada siswa Desa Hanua P/M
siswi tentang penyalahgunaan narkoba,
dan akibat hukumnya
18 Kurangnya penanaman pendidikan Desa Hanua M
kewirausahaan sejak dini
19 Kurangnya minat masyarakat untuk Desa Hanua M
menanam tanaman pekarangan di sekitar
lingkungan
20 Kurangnya keefektifan guru dalam hal Desa Hanua M/D
mengajar
21 Kurangnya pedataan penduduk desa Desa Hanua M
Hanua.
9
22 Kurang adanya peningkatan administrasi Desa Hanua P
desa
23 Rusaknya Lapangan Volly di SDN 2 Desa Hanua M
Banama Tingang.
24 Banyak anak-anak yang masih perlu Desa Hanua M
bimbingan dan kontrol dari orangtua agar
tidak terlalu banyak menggunakan
handphone karena yang ada dibalik
media tersebut dan bagaimana proses
dari sebuah informasi yang disampaikan
dari media tersebut kebanyakan hal yang
negative.
25 Tidak adanya Tempat Pembuangan Desa Hanua M
Sampah di sekitar desa yang memadai
26 Kurangnya petugas pelayan song leader Desa Hanua M
di gereja.
27 Kurangnya Penyuluhan di Sekolah. Desa Hanua P/M
**P = Perangkat Desa, M = Masyarakat, D = Dinas Instansi Vertikal/Stakeholder
10
terjadi karena daerah desa Hanua
merupakan daerah rawan banjir. Akan
tetapi masyarakat dapat dengan kreatif
membuat gundukan, rak atau pagar
tanaman sebagai tempat tanaman
sehingga tanaman tidak terbawa arus
banjir. Dengan demikian permasalahan
ini memungkinkan untuk diangkat
sebagai program KKN-PPM.
2 Kurangnya penyuluhan di Alasan saya memprioritaskan masalah ini
sekolah dikarenakan kurangnya pengetahuan di
luar sekolah terkait dengan sumber daya
alam yang dapat dimanfaatkan sebagai
mata pencaharian serta kurangnya minat
untuk menjaga alam sejak dini.
3 Kurangnya petugas pelayan Alasan saya memprioritaskan masalah ini
song leader di gereja dikarenakan kurangnya pemuda/i yang
mau atau berminat untuk melayani
Tuhan .
* Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan penanganannya
sehingga layak diangkat sebagai program KKN
11
BAB III
RENCANA PROGRAM
12
13
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
14
menjadi song
leader saat
ibadah minggu
15
16
BAB V
PEMBAHASAN
17
hambatan baik dalam pengerjaan dan pencarian bahan untuk penanaman, karena
bahan sudah dibawa dari kota Palangka Raya.
Dalam pengerjaan program pokok ini biaya yang yang dikeluarkan adalah
sekitar Rp.200.000 yaitu untuk pembelian 2 jenis tanaman hias masing-masing 2
tanaman, pupuk kandang, pot bunga. Perawatan dilaksanakan setiap hari dengan
menyiram tanaman. Demikianlah program pokok kegiatan dilaksanakan di area
gereja desa hanua.
18
BAB VI
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari beberapa hal yang saya paparkan diatas tentang program kegiatan KKN-
PPM yang saya laksanakan di Desa Hanua, Kecamatan Banama Tingang,
Kabupaten Pulang Pisau maka dapat disimpulkan bahwa KKN-PPM merupakan
salah satu bentuk pengabdian kami yang eksistensinya masih sangat dibutuhkan
oleh masyarakat dan lingkungan.
3.2. Saran
Sebagai upaya revitalisasi di segala bidang yang relevan dengan KKN, maka
kami perlu mengemukakan beberapa saran yang sifatnya membangun, adapun
sarannya antara lain:
1. Kekompakan dan kerjasama serta kesadaran akan tugas dan tanggung
jawab merupakan kunci keberhasilan yang sangat perlu untuk
dipertahankan dan dikembangkan secara terus menerus dan turun-temurun.
2. Pihak Universitas lebih menekankan kepada setiap dosen pembimbing
untuk selalu memantau keadaan mahasiswa KKN di lokasi, sehingga
pelaksanaan program kerja dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta
tepat sasaran.
3. Dalam pembagian kelompok sebaiknya dalam satu kelompok terdapat
mahasiswa dari tiap jurusan sehingga program kerja yang dilaksanakan
bisa lebih bervariasi dan pertanggung jawaban pelaksanaan tiap bidang
dapat lebih fokus dan efektif karena disesuaikan dengan jurusan yang
dikuasai masing-masing.
4. Untuk pelaksanaan KKN yang akan datang sangat diharapkan agar tetap
memperhatikan penempatan KKN yang berlokasi di luar kota agar kiranya
tidak terkesan monoton dalam artian penempatan lokasi KKN tiap
tahunnya hendaknya berbeda sehingga nama Institusi kita dapat lebih di
19
kenal lagi di setiap daerah yang masih belum pernah di tempati Mahasiswa
KKN dari Universitas Palangkaraya.
20