Anda di halaman 1dari 9

A.

Definisi Kepala Sekolah

Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah” kata

kepala dapat diartikan ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi atau

sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana tempat

menerima dan member pelajaran. Jadi secara umum sekolah atau lembaga

dimana tempat menerima dan memberi pelajaran.[1]

Sebagai pemimpin pendidikan, dilihat dari status dan cara

pengangkatannya tergoling pemimpi resmi, formal leader, atau status leader.

Status leader bisa meningkat menjadi fumgsional leader. Tergantung dari

prestasi dan kemampuan di dalam memainkan peranannya sebagi pemimpin

pendidikan sebagai sekolah yang telah diserahkan pertanggungjawabannya

kepadanya. Kepala sekolah adalah

seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin

suatu sekolah dimana dislenggarakan proses belajar mengajarr, atau tempat

di mana terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan murd yang

menerima pelajaran.[2]

Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian dimana

kata “pendidikan” menerangkan dalam lapangan apa dan dimana kepemimpinan

itu berlangsung, dan sekaligus menjadi sufat dan cirri-ciri bagaimana yang
harus dimiliki pemimpin itu. Menurut hadari nawawi: kepemimpinan adalah

kemampuan enngerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-

orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada

pencapaian tujuan.

Kepala sekolah adalah orang yang terpandang di lingkungan

masyarakat sekolah. Ia adalah pust teladan bagi warga sekolah dan warga

masyarakat di sekitar sekolah, karena itu kepala sekolah wajib melaksanakan

petunjuk tentang usaha peningkatan ketahanan sekolah. [ada umumnya kepala

sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran dan

pengembangan kurikulum, administrasi personalia staf, hubungan masyarakat,

“school Plant” dan perlengkapan organisasi sekolah.

Jabatan kepala sekolah/madrasah bila dikaitkan dengan pengertian

professional adalah sutu bentuk komitmen para anggota profesi untuk selalu

meningkatkan kompetensianya yang bertujuan agar kualitas kinerjanya dalam

menjalankan dan memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu

sekolah/madrasah untuk mau bekerja sama dalam mencapai tujuan.

Menjadi seorang kepala sekolah yang professional tidaklah mudah,

karena ada beberapa syarat dan criteria yang harus dipenuhi, misalnya saja

seorang kepala sekolah harus memiliki standar tertentu seperti kualifikasi


umum dan kualifikasi khusus, serta harus mempunyai kompetensi-kmpetensi

tertentu. Oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan peraturan mentri

pendidikan nasional tentang standar kepala sekolah/madrasah nomor 13 tahun

2007.

B. Standar Kualifikasi Kepala Sekolah

Menurut permendiknas nomer 13 tahun 2007 terdapat beberapa

kualifikasi untuk dapat menjadi kepala sekolah yaitu kualifikasi umum dan

kualifikasi khusus :

1. Kuakifikasi umum kepala sekolah/madrsah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat

(D-4) kependidikan/non kependidikan pada perguruan tinggi

yang terakreditasi.

b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-

tingginya 56 tahun.

c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun

menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di taman kanak-

kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar

sekurang-kurangnya 3 tahun di TK/RA; dan


d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri

sipil (PNS) & bagi Non PNS disertakan dengan kepangkatan yang

dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

2. Kualifikasi khusus kepala sekolah/madrasah meliputi :

a. Kepala Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah

sebagai berikut :

1) Berstatus sebagai guru TK/RA

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA

3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh

lembaga yang telah ditetapkan pemerintah.

b. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah

sebagi berikut :

1) Berstatus sebagaiguru SD/MI

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh

lembaga yang ditetapkan pemerintah.

c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

(SMP/MTs) adalah sebagai berikut:

1) Berstatus sebagai guru SMP/MTS


2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan

3) Memeilik sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh

lembaga yang ditetapkan pemerintah

d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

adalah sebagai berikut :

e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

(SMK/MAK) adalah sebagai berikut :

c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) adalah

sebagai berikut:

1) Berstatus sebagai guru SMP/MTS

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan

3) Memeilik sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang

ditetapkan pemerintah

d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) adalah sebagai

berikut :

1) Berstatus sebagai guru SMA/MA;

2) Memiliki serifikat pendidik sebagi guru SMA/MA; dan


3) Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga yang

ditetapakan pemerintah

e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)

adalah sebagai berikut :

1) Berstatus sebagai guru SMK/MAK;

2) Memiliki serifikat pendidik sebagi guru SMK/MAK; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh lembaga yang

ditetapakan pemerintah

f. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Sekolah

Menengah Atas Luar Biasa ( SDLB/SMPLB/SMALB) adalah sebagai berikut :

1) Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan SDLB/SMPLB/SMALB;

2) Memiliki serifikat pendidik sebagi guru SDLB/SMPLB/SMALB; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SDLB/SMPLB/SMALB yang diterbitkan oleh lembaga

yang ditetapakan pemerintah.

g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut :

1) Memiliki pengakuan sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai kepala sekolah.

2) Memiliki serifikat pendidik sebagi guru pada slah satu satuan pendidikan

3) Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang

ditetapakan pemerintah.[3]
C. Persyaratan Kepala Sekolah

Pesyaratan untuk menjadi kepala sekolah, tercantum dalam Permendiknas Nomor

28 Tahun 2010 Tentang Syarat-syarat Kepala Sekolah pasal 2, yaitu :

1) Guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah apabila

memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.

2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :

a) beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b) memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S1) atau diploma empat (D-

IV) kependidikan atau nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi;

c) berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun pada waktu pengangkatan

pertama sebagai kepala sekolah/madrasah;

d) sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari dokter Pemerintah;

e) tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

f) memiliki sertifikat pendidik;

g) pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis dan

jenjang sekolah/madrasah masing-masing, kecuali di taman kanakkanak/raudhatul

athfal/taman kanak-kanak luar biasa (TK/RA/TKLB) memiliki pengalaman mengajar

sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA/TKLB;


h) memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/c bagi guru pegawai negeri sipil

(PNS) dan bagi guru bukan PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan

oleh yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan SK inpasing;

i) memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk unsur

penilaian lainnya sebagai guru dalam daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) bagi

PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2 (dua) tahun terakhir;

dan

j) memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun

terakhir.

3) Persyaratan khusus guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala

sekolah/madrasah meliputi:

a) berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang sekolah/madrasah yang sesuai

dengan sekolah/madrasah tempat yang bersangkutan akan diberi tugas tambahan

sebagai kepala sekolah/madrasah;

b) memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah pada jenis dan jenjang yang sesuai

dengan pengalamannya sebagai pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang

ditunjuk dan ditetapkan Direktur Jenderal.


4) Khusus bagi guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah

Indonesia luar negeri, selain memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)

butir a dan b juga harus memenuhi persyaratan khusus tambahan sebagai berikut:

a) memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai kepala

sekolah/madrasah;

b) mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan atau bahasa negara dimana yang

bersangkutan bertugas;

mempunyai wawasan luas tentang seni dan budaya Indonesia sehingga dapat

mengenalkan dan mengangkat citra Indonesia di tengah-tengah pergaulan

internasional.[4]

Anda mungkin juga menyukai