12255
12255
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka Penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Purwidariyatmoko
NIM 6101405616
SARI
Purwidariyatmoko, 2011. Pelaksanaan Evaluasi Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan
Jatailawang Kabupaten Banyumas.
Peningkatan sumber daya manusia dapat terlaksana dengan baik apabila
proses pendidikan berjalan sebagaimana mestinya. Pelaksanaan evaluasi di SD Negeri
se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas menunjukan masih banyak guru
pendidikan jasmani yang melakukan evaluasi dengan standardnya masing-masing.
Maka penulis berkenginan untuk melakukan penelitian dengan judul pelaksanaan
evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD
Negeri se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan SD Negeri se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan SD Negeri se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas, yaitu
sebanyak 30 guru. Penentuan sampel pada penelitian ini dengan teknik total
sampling. Variabel yang menjadi fokus pengamatan dalam penelitian ini adalah
pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
SD Negeri se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik survei dengan menggunakan angket atau
kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik Deskriptif
presentase.
Pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan di SD Negeri se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas dimulai dari
perencanaan evaluasi pembelajaran, praktek/ ketrampilan, sikap positif, kehadiran
dan nilai akhir pada umumnya adalah Tinggi yaitu sebanyak 18 orang atau 60%, 5
responden 17% dengan kriteria sedang, 1 responden (3%) dengan kriteria kurang dan
6 responden 20% dengan kriteria rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa
pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan di SD
Negeri se-Kecamatan Jatilawang sudah terlaksana dengan baik. Namun demiikian
agar pelaksanaan evaluasi dapat berjalan lebih baik, maka penulis menyarankan
yaitu : 1) Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar Negeri
se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas hendaknya lebih meningkatkan
kinerjanya terutama pada penilaian perilaku siswa saat di sekolah maupun di luar
sekolah; Mampu mengatasi seluruh hambatan yang ada dengan cara melakukan
kajian ulang pada pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan, 2) Pihak
sekolah hendaknya ikut berperan aktif dalam memperhatikan pelaksanaan evaluasi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu kepala sekolah diharapkan
melaksanakan supervisi kepada Bapak/Ibu guru secara rutin dan teratur. 3) Peran
orang tua lebih ditingkatkan dengan mendukung dan memperhatikan anak-anaknya.
4) Pemerintah memperhatikan infrastruktur, sarana dan prasarana serta kebijakan
yang mendukung kemajuan pendidikan.
ii
iii
PERNYATAAN
hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi
ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari
terbukti skripsi ini adalah jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia
Purwidariyatmoko
6101405616
iii
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dewan Penguji
iv
v
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
tersayang.
Yoris
4. Teman-teman PJKR.’05.
sekripsi ini.
v
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis
Kesehatan dan Rekreasi FIK UNNES yang telah memberikan ijin dalam
3. Drs. Bambang Priyono, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah sabar dan teliti
vi
vii
penelitian ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu guru SD Negeri se-Kecamatan Jatilawang yang telah
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penulisan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca
semua.
Penulis
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
SARI................................................................................................................. ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv
1.2 Permasalahan............................................................................................. 7
viii
ix
2.3.4 Ruang lingkup materi mata pelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah dasar 28
Jasmani............... .............................................................................................. 30
ix
x
Nilai Akhir............................................................................................ 68
LAMPIRAN ..................................................................................................... 80
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5. Deskripsi Setelah Pokok Bahasan Dan Sub Pokok Bahasan .......... 54
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Evaluasi ....................................................................................... 50
Kualitatif ..................................................................................... 52
Sehari-hari ................................................................................... 56
xii
xiii
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Pendidikan Jasmani..................................................................... 80
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas Ilmu Keolahragaan ............... 101
Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas ... 102
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
bidang misalnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan. Hal ini mengakibatkan munculnya berbagai masalah baru yang lebih
kompleks misalnya masalah sosial. Selain itu agar dapat mengikuti perkembangan
dunia dengan baik maka suatu negara harus meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang ada sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Peningkatan
sumber daya manusia ini akan terlaksana dengan baik dan hasil yang optimal
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta
penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga
timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang
a. Adanya komunikasi
Adanya interaksi timbal balik dari anak dengan orang tua atau pendidik atau
orang yang belum dewasa kepada orang yang sudah dewasa dan sebaliknya.
b. Kesengajaan
1
2
c. Kewibawaan
Diharapkan baik secara sadar atau tidak anak yang belum dewasa dapat patuh
d. Normatif
Adanya komunikasi yang dibatasi adanya ketentuan suatu norma baik norma
e. Unsur anak
masalah tertentu, kualitas suatu bangsa dibebankan pada sekolah dan universitas.
Diakui bahwa kritik-kritik tentang sistem pendidikan yang sering berubah dan
tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat, dengan mata pelajaran yang kurang
tepat, jumlah mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus pada hal-hal
pendidikan yang bermutu yang dikelola secara profesional. Dalam hal ini
sebesar 20 % dari APBN secara penuh. Hal ini dikarenakan pendidikan dipandang
mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya
yang sangat komplek, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan saling
lain adalah dana yang masih minim, sarana dan prasarana yang kurang memadai,
perhatian orang tua yang kurang dan kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk
perbaikan. Evaluasi dapat memberikan pendekatan yang lebih banyak lagi dalam
anaknya. Kelompok warga lainnya ingin mengetahui hasil yang dicapai dengan
pembuat peraturan pendidikan dapat memakai hasil evaluasi untuk alasan dalam
macam program pendidikan. Pelajar dan karyawan melihat evaluasi sebagai alat
4
untuk mengetahui apa yang telah mereka kerjakan. Singkatnya evaluasi telah
diterima secara luas dalam pendidikan dan bidang-bidang lainnya yang relevan.
pertumbuhan dan perkembangan murid yang terarah pada tujuan-tujuan atau nilai-
nilai yang ditetapkan dalam kurikulum. Dengan demikian tujuan penilaian adalah
untuk memperoleh bahan atau data sebagai pembuktian tentang kemampuan atau
keberhasilan murid. Selain itu juga berguna bagi guru-guru sebagai alat pengukur
belajar serta metode dan teknik pendekatan mengajar yang digunakan. Penilaian
memegang peranan yang sangat penting di dalam proses belajar mengajar antara
anak didik setelah selesai mengikuti proses belajar mengajar dalam jangka waktu
yang ditentukan.
Dengan berlakunya kurikulum KTSP yang ada saat ini, maka tim KKG
belajar mengajar. Maka dari itu dalam melaksanakan evaluasi khususnya mata
berprofesi sebagai guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dengan gelar
strata 1, 11 orang guru dengan gelar Diploma 2 dan 5 guru Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan tidak tetap. Selain itu juga terdapat 6 guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang mengajar lebih dari satu SD Negeri. Dari
sekolah memiliki sarana dan prasarana kegiatan belajar dan mengajar yang kurang
memadai. Selain itu juga terdapat beberapa sekolah yang lokasinya jauh dari
kecamatan dengan kondisi jalan yang cukup rusak, daerahnya berupa perbukitan
dan sarana transportasi yang cukup minimal karena tidak ada angkutan umum
yang melewati daerah tersebut. Selain itu juga terdapat sekolah yang cukup
kesulitan dalam hal komunikasi, hal ini dikarenakan jaringan telepon yang belum
juga kondisi sumber daya manusia baik tenaga pengajar maupun siswanya.
pembelajaran yang terkesan seadanya, kurang adanya modifikasi materi atau pun
terkesan monoton dan kurang variatif. Seperti yang penulis amati pada saat
Bapak/Ibu guru susun sendiri, misalnya hanya dengan melihat hasil akhir dari
6
materi yang diujikan. Misalnya pada saat penilaian materi lari jarak pendek, maka
yang mendapatkan nilai yang terbaik adalah yang tercepat, atau materi lainnya
tersebut diketahui bahwa kondisi siswa berbeda antara siswa yang ada di dekat
kecamatan dengan siswa yang berada di daerah plosok yang cukup jauh dari kota
sebelum berangkat sekolah, pada saat di sekolah maupun setelah selesai sekolah.
aspek permainan dan olahraga. Misalnya bermain sepak bola, bermain kasti, dan
lain sebagainya. Materi secara spesifik kurang dapat diterima dengan baik.
jasmani yang dilakukan pun hanya sebatas melihat bagamana anak itu bermain.
Misalnya pada saat penilaian dengan standar kompetensi bola besar, kompetensi
dasar sepak bola pada materi menendang, siswa hanya disuruh bermain bola, dan
standardnya masing-masing.
3. Masih terdapat guru penjas dengan tingkat pendidikan yang belum Sarjana
Strata 1 (S1).
1.2. PERMASALAHAN
karena dalam proses pendidikan guru perlu mengetahui apakah proses belajar dan
mengajar telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks belajar
siswa, guru dapat melakukan tindakan pendidikan yang berguna bagi para siswa.
guru pula yang mengetahui dan menerapkan program pengajaran pada siswa.
Ditangan guru pula proses belajar dapat berjalan dengan baik dan guru dituntut
penelitian dan pembuatan skripsi ini maka perlu adanya penjelasan beberapa
a. Pelaksanaan
553 ). Dalam penelitian ini yang dimaksud pelaksanaan adalah suatu usaha-
usaha dari guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam proses
Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
c. Pendidikan Jasmani
dan karya yang diberi bentuk isi dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai
3. Bagi Peneliti
seorang guru kelak dapat melaksanakan evaluasi pendidikan jasmani olahraga dan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Evaluasi
objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian (Dimyati dan
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal (1) evaluasi
pendidikan.
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana pendidikan sudah tercapai. Jika
belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Cronbach dan Stufflebeam
tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Dalam proses yang
terjadi di sekolah khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung
jawab atas hasilnya. Dengan demikian guru patut dibekali dengan evaluasi
sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yaitu mengevaluasi hasil belajar siswa.
11
12
seorang calon guru/guru harus tahu tentang pengukuran. Selain itu perlu dipahami
seperti apa adanya, atau sesuatu proses pengumpulan data tentang sesuatu yang
hasilnya dapat berupa angka atau ukuran kuantitas (S.Sukarjo dan Nurhasan 1992
: 5). Lebih lanjut Nurhasan (1976) seperti yang dikutip oleh S. Sukarjo dan
memperoleh data secara objektif, kuantitatif dan hasilnya dapat diolah secara
diantaranya adalah:
Dengan hasil yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana
itu guru akan mengetahui apakah materi yang disampaikan dan metode yang
kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan
atau belum. Selain itu juga dari hasil penilaian dari tahun ketahun dapat
calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu
dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah
berikut:
Tabel. 2.1
Proses Transformasi Di Sekolah
a. Input
dunia sekolah yang dimaksud bahan mentah adalah calon siswa yang baru
b. Output
Output adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud
c. Transformasi
bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan
1) Siswa sendiri
3) Bahan pelajaran
5) Sarana penunjang
6) Sistem administrasi
d. Umpan balik
Umpan balik adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun
transformasi.
serta sebagai sarana untuk menentukan pencapaian tujuan pendidikan dan proses
hubungan timbal balik antara tujuan pendidikan dan proses belajar mengajar, yang
satu sama lain menunjukkan ikatan rantai yang tidak mungkin dapat diputuskan.
yaitu:
b. Mengadakan seleksi
e. Mengadakan pengelompokan
g. Penempatan siswa
a. Keputusan pengajaran
d. Keputusan kurikulum
e. Evaluasi kelembagaan
Dalam pelaksanaan evaluasi ada satu prinsip umum dan penting, yaitu
adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen yaitu antara tujuan
16
a. Obyektif
evaluasi. Siapa yang dapat disebut dengan subjek evaluasi untuk setiap tes,
ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Sedangkan objek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik
tersebut.
pengukuran seorang siswa dengan suatu patokan atau batas lulus, yang
hasil belajar siswa yang lain dalam kelompoknya. PAN disebut juga “Norma
penilaian.
2.2. Pembelajaran
yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai terdidik dalam
oleh siswa. Melalui kegiatan itu akan ada perubahan perilaku pada siswa.
Belajar dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya
interaksi antara individu dan lingkungannya. Tingkah laku itu mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Tingkah laku dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu yang dapat diamati (behavioral performance) dan yang tidak
informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau
belajar. Karena mengajar merupakan suatu usaha yang disengaja, maka guru harus
terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa.
Aktivitas pembelajaran yang paling menonjol ada pada siswa. Guru cenderung
berperan sebagai fasilitator dan motifator agar siswa mau untuk belajar (learn how
to learn).
a. Umum
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih
baik.
b. Khusus
1) Behavioristik
adanya suatu latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah
2) Kognitif
untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang
yang belajar.
3) Gestalt
4) Humanistic
belajar.
20
bagi siswa.
d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik
ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan
tujuan ideal sampai tujuan khusus yang konkret dan dapat diukur. Tujuan yang
terukur ini harus dapat dicapai pada tingkat mikro kelas. Undang-Undang Sistem
dan khusus.
21
dalam proses pembelajaran dibagi ke dalam tiga domain atau ranah. Ketiga ranah
atau domain tersebut adalah domain kognitif, domain afektif, dan domain
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Sintesis
6) evaluasi
1) Kemampuan menerima
2) Kemauan menanggapi
3) Berkeyakinan
4) Penerapan karya
5) Ketelitian
3) Komunikasi nonferbal
22
4) Perilaku bicara
Ketiga domain ini harus dapat dirumuskan oleh guru dalam setiap
proses pembelajaran. Guru sangat memahami tujtan-tujuan apa saja yang harus
dicapai oleh siswa. Setiap kali menyajikan materi pelajaran, guru diharuskan
peningkatan dan dapat dikatakan berhasil apabila prinsip-prinsip belajar baik bagi
murid maupun bagi guru dapat terlaksana dengan baik. Adapun prinsip-prinsip
b. Keaktifan
c. Keterlibatan langsung
d. Pengulangan
e. Tantangan
g. Perbedaan individual
dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu pandangan tradisional dan dari
23
komponen utama yang dapat dipilah-pilah, yaitu jasmani dan rohani (dikhotomi).
pendidikan rohani manusia. Dengan kata lain pendidikan jasmani hanya sebagai
pelengkap saja.
manusia ini secara empirik menimbulkan salah kaprah dalam merumuskan tujuan,
jasmaniahnya saja.
holistic, menganggap bahwa manusia bukan sesuatu yang terdiri dari bagian-
bagian yang terpilah. Manusia adalah kesatuan dari berbagai bagian yang terpadu.
Oleh karena itu pendidikan jasmani tidak dapat hanya berorientasi pada jasmani
saja atau hanya untuk kepentingan satu komponen saja. Pandangan holistic ini
dipelopori oleh Wood dan selanjutnya oleh Heterington pada tahun 1910 yang
perkembangan tersebut.
berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk, isi dan arah menuju kebulatan
pribadi sesuai dengan cita-cita kemanusiaan”. Definisi yang relatif sama juga
melalui gerak, dan harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan konsepnya.
melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah dan sempurna (skillful).
petualangan, olahraga rekreasi, gerak dasar, dan aktivitas lainnya dalam bentuk
aktivitas jasmani. Olahraga merupakan salah satu aktivitas jasmani yang dapat
pendidikan jasmani jauh lebih luas daripada aktivitas dan tujuan olahraga.
manusia yang berada dibawah payung konsep gerak (movement science) dan yang
kedua adalah aktivitas jasmani sebagai olahraga yang ditinjau berdasarkan disiplin
antara lain:
b. Medium pengembangan pola gerak dasar yang sering dijumpai pada waktu
bidang kecabangan dalam olahraga seperti: bola basket, selancar, sepak bola
dan sebagainya.
sebagai berikut:
a. Persyaratan antropometrik
b. Kemampuan sensoris
c. Kemampuan kondisi
d. Kemampuan koordinasi
e. Pengalaman fisik
huruf awalnya.
berikut:
a. Sport medicine
b. Training teory
c. Sport biomechanic
d. Sport psikologi
e. Sport pedagogi
f. Sport sosiologi
g. Sport history
h. Sport philosophy
Namun demikian perkembangan tersebut masih tetap berada dalam lingkup dan
a. Movement education
b. Fitness approach
c. Academic-discipline approach
d. Social-development model
f. Adventure-education approach
28
g. Eclacticapproach
h. Developmental education
kedelapan model tersebut saling berkaitan dan mendukung satu sama lain untuk
2.3.4. Ruang lingkup materi mata pelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah dasar
b. Aktivitas Pengembangan:
bentuk latihan yang dilakukan dalam aktivitas ini misalnya; pull-up, sit-up,
back-up, push-up, squat-jump dan lain-lain. Dalam aktivitas ini termasuk juga
29
terkandung di dalamnya.
c. Uji diri/senam:
ketangkasan seperti, senam lantai, senam alat dan aktivitas fisik lainnya yang
d. Aktivitas Ritmik:
dalamnya.
terkandung di dalamnya.
olahraga.
b. Aktivitas Pengembangan
kondisi tubuh.
3. Siswa merasakan manfaat dari pola hidup aktif terhadap kesehatan dan
kondisi tubuh.
c. Uji Diri/Senam
lain.
d. Aktivitas Ritmik
dengan irama.
kebersihan di air.
b. Aktivitas Pengembangan
c. Uji diri/Senam
d. Aktivitas Ritmik
siswa.
pembelajaran.
12. Untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap salah satu atau beberapa
adalah:
dari yang sederhana ke yang kompleks, dari jarak yang dekat ke yang
14. Guru diharapkan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia
benda-benda lain di sekitar sekolah yang dapat digunakan sebagai alat bantu
proses pembelajaran.
sebagai obyek didik. Oleh karena itu, metode yang digunakan menekankan
lain.
langsung dalam praktik, hindari waktu menunggu giliran yang lama (satu
17. Beberapa metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran adalah Metode
18. Aspek yang dinilai dalam pendidikan jasmani meliputi: aspek kesegaran,
19. Teknik penilaian dilakukan dengan tes (melalui pengukuran) dan non tes
(melalui pengamatan).
lainnya.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan
sebagai berikut:
tersebut mengajar pada tingkatan dan jenis sekolah yang sama yaitu SD
Negeri.
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama
dari objek yang merupakan sumber data (Sukandarrumidi, 2004: 50). Masalah
37
38
juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih
(Margono, 2005: 133). Dari penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel adalah:
objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
mengumpulkan data menggunakan satu cara atau alat yang tepat agar kesimpulan
yang diambil tidak menyesatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survei dengan teknik angket atau kuesioner. Angket yang
langsung kepada orang yang diminta informasi tentang dirinya sendiri dengan
yang tahu tentang sesuatu, subjek mempunyai kejujuran dalam menjawab, subjek
mampu membaca dan menafsirkan pertanyaan yang sama seperti yang dimaksud
peneliti. Subjek adalah seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
menjawab dan dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi
responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga banyak pertanyaan yang
betul atau tidak jujur, sering kali jawaban tidak kembali, terutama jawaban yang
dikirim lewat pos dan waktu kembalinya yang tidak bersama-sama, bahkan ada
Item atau pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah aspek-
meliputi aspek praktek atau ketrampilan, sikap-sikap positif, perilaku hidup sehat
a. Biodata
1) Aspek tujuan
4) Aspek kehadiran
dengan tujuan dan sasaran penelitian. Maka jumlah item yang tersusun dalam
a. Biodata
dilakukan kegiatan uji coba dengan sasaran sebagai sampel penelitian. Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tinggi rendahnya kevalidan atau
Keterangan:
: Respondensi
dapat dipercaya untuk digunakan sebagi alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
yang sudah dapat dipercaya yang reliable akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga.
a. Angket disiapkan sebagi alat pengukur data yang akan ditunjukan validitas
d. Dari tabulasi data jawaban responden maka diketahui jawaban bahwa soal
Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
= Jumlah butir
= Varian total
diperoleh harga = 0,514. Karena koefisien reliabilitas lebih besar dari nilai
, dapat dinyatakan bahwa data tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk
(2006), Analisis data atau pengolahan data merupakan satu langkah penting dalam
bahwa apabila data telah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok
data yaitu data kualitatif digunakan pada analisis non statistik dan data kuantitatif
a. Editing.
Yaitu suatu proses yang dilakukan dalam semua angket terkumpul secara
analisis dengan tujuan keadaan atau kategori dari tiap-tiap aspek atau
variabel.
Pemberian skor atau nilai dari tiap-tiap jawaban terdiri dari jawaban
pertimbangan bahwa dengan penggunaan analisis ini maka akan lebih efektif
dalam pengerjaan dan bentuknya lebih sederhana sehingga mudah diketahui orang
sebagai berikut:
Keterangan:
BAB IV
berjumlah 30 orang. Selain itu peneliti juga memperoleh data melalui wawancara
lakukan untuk memperoleh data mengenai identitas para guru Pendidikan Jasmani
dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan dan juga data mengenai profil sekolah yang diteliti.
46
47
Banyumas.
Dalam angket yang diberikan kepada responden ada 49 soal yang diajukan,
kehadiran, 8 item mengenai hidup sehat dan 5 item mengenai nilai akhir. Dari
responden dalam mengisi jawaban dari angket tersebut. Untuk memudahkan analisa
hasil data hasil penelitian tersebut, maka setiap item dibuat tabulasi yang merupakan
proses merubah data instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel angka
(persentase). Untuk lebih jelasnya aspek-aspek tersebut, dapat dilihat pada tabel-tabel
Tabel. 4.1
Deskripsi Mempergunakan Umpan Balik
sebab tanpa tujuan yang jelas, maka evaluasi pembelajaran akan berjalan tanpa
arah dan mengakibatkan eavaluasi menjadi kehilangan fungsi. Pada tabel diatas
pembelajaran. Hal ini ditujukan dengan persentasi data sebagai berikut: yang
berikut :
49
12
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 4 1 11 11 3
Jika dilihat dari persentasi data pada tabel diatas yang menunjukkan bahwa,
10
9
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 10 0 9 1 10
Praktek/ Ketrampilan
bersifat kualitatif, teknik pengamatan dan Setelah Pokok Bahasan dan Sub
pengamatan dan Setelah Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan tampak
kualitatif bagi guru untuk masa kini dan yang akan dating. hanya 13 % guru
pernah dan keterangan lain 13%. Selengkapnya dapat digambarkan grafik seperti
berikut :
52
10
8
Fdrekuensi
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 4 4 10 8 4
Bapak/Ibu guru. Akan tetapi masih belum begitu optimal dan perlu ditingkatkan.
Hal ini dikarenakan kemampuan sumber daya manusia yang masih kurang,
berkaitan dengan tingkat pendidikan beberapa Bapak/Ibu guru yang masih belum
2) Teknik Pengamatan
14
12
10
Frekuensi
8
6
4
2
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 4 1 4 7 14
terlaksanan dengan baik. Akan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar
pengamatan yang dilakukan lebih evektif dan lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan
jumlah Bapak/Ibu guru yang masih kurang, terlihat dari jumlah sekolah yang
Bapak/Ibu guru ampu. Misalnya ada satu orang guru yang mengajar sampai tiga
sekolah.
54
setiap kali satuan program pelajaran atau sub pokok bahasan dapat
diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah
terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Hal ini
ditujukan dengan persentasi data sebagai berikut: yang menjawab selalu 30%,
9
8
7
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 7 0 8 6 9
menyelesaikan materi dalam satu pokok bahasan maupun sub pokok bahasan.
evaluasi setelah menyelesaikan materi dalam satu pokok bahasan atau sub
materi siswa setiap pokok bahasan maupun sub pokok bahasan. Dengan
Sikap Positif
kepada responden untuk melihat sejauh mana dalam mensikapi Kehidupan Sehari-
besar sudah membuat perumusan tentang sikap positif yang dilakukan dalam
tidak pernah 17% dan keterangan lain 20%. Selengkapnya dapat digambarkan
8
7
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 6 5 5 6 8
dengan baik. Hal ini karena jumlah siswa yang diamati relatif lebih sedikit
dan fokus pada satu sekolah saja. Akan tetapi, bagi Bapak/Ibu guru yang
ini dikarenakan jumlah siswa yang relatif banyak dan tempat pengamatan
Kesungguhan itu akan terlihat dari niat guru, minat yang diberikan
kemajuan si anak didik, dan juga kesungguhan itu diharapkan dari semua
pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar itu, bukan sebaliknya.
besar sudah membuat kesungguhan siswa termasuk kriteria evaluasi. Hal ini
ditujukan dengan persentasi data sebagai berikut: yang menjawab selalu 47%,
sering 0%, kadang -kadang 10%, tidak pernah 27% dan keterangan lain 17%.
14
12
10
Frekuensi
8
6
4
2
0
Keteranga Tidak Kadang- Sering Selalu
n lain Pernah kadang
Kriteria 5 8 3 0 14
dilakukan karena pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan baik apabila ada
besar sudah membuat Pengamatan Daftar Hadir. Hal ini ditujukan dengan
persentasi data sebagai berikut: yang menjawab selalu 57%, sering 20%,
18
16
14
12
Frekuensi
10
8
6
4
2
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 1 0 6 6 17
dan sesuai dengan pedoman yang ada. Pengamatan ini dapat dilakukan
angket dan studi dokumentasi, guna memperoleh data yang jelas dan
dengan baik. Akan tetapi pada pelaksanaannya masih perlu ditingkatkan agar
kadang -kadang 0%, tidak pernah 20% dan keterangan lain 17%. Selengkapnya
10
9
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 5 6 0 10 9
sikap positif di sekolah pada anak didiknya dengan baik. Hal ini dikarenakan
memiliki kemampuan motorik atau aktifitas gerak tubuh yang baik, tapi juga
sekolah, dan harapannya dapat diwujudkan juga pada saat siswa berada di
5) Kejujuran Siswa
evaluasi penjas. Hal ini ditujukan dengan persentasi data sebagai berikut:
yang menjawab selalu 10%, sering 7%, kadang – kadang 20%, tidak pernah
seperti berikut :
10
9
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 10 9 6 2 3
Bapak/Ibu guru menyadari benar apa yang menjadi tujuan proses belajar
mengajar yang dilakukan, yaitu selain mengajar agar anak didik mendapatkan
ilmu, tetapi juga mendidik agar anak didik memiliki sikap yang baik seperti
halnya nilai kejujuran siswa. Akan tetapi karena Bapak/Ibu guru menila bahwa
kejujuran merupakan suatu hal yang memang harus diajarkan secara umum
oleh semua pihak, sehingga sebagian besar Bapak/Ibu guru menilai nilai
Kehadiran
kepada responden untuk melihat sejauh mana dalam Pengamatan Daftar Hadir,
yang penulis teliti tentang Melihat Daftar Hadir sudah menjadikan daftar
hadir sebagai salah satu bagian dari pelaksanaan evaluasi. Hal ini
73 %, sering 3%, kadang – kadang 0%, tidak pernah 10% dan keterangan
25
20
Frekuensi
15
10
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 4 3 0 1 22
Bapak/Ibu guru. Karea itu daftar hadir menjadi bagian yang tidak
2) Kehadiran di Sekolah
12
10
8
Frekuensi
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 6 1 12 1 10
jumlah kehadiran siswa, maka materi yang diterima siswa juga semakin
lengkap. Oleh karena itu, agar materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu
guru bisa diterima lengkap oleh siswa, maka kehadiran menjadi bagian
dari pelaksanaan evaluasi agar anak didik berusaha sebaik mungkin untuk
Menggunakan Tes Kesegaran Jasmani kurang terlaksana dengan baik. Hal ini
sering 10%, kadang – kadang 27%, tidak pernah 17% dan keterangan lain 37%.
12
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 11 5 8 3 3
Gambar 5.13 Histogram Distribusi Frekuensi Menggunakan Tes Kesegaran
Jasmani
sekolah yang penulis teliti. Akan tetapi sebagian Bapak/Ibu guru menganggap
tes kesegaran jasmani hanya sebatas mengukur sejauh mana kondisi kesegaran
jasmani anak didiknya saat diadakan tes. Sejauh mana kegiatan olahraga di
pelaksanaan evaluasi.
jasmani dan mengadakan tes untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesegaran
Nilai Akhir
kepada responden untuk melihat sejauh mana dalam Bobot nilai, Nilai raport
dan perbaikan nilai. Penyebaran nilai akhir tampak pada distribusi frekuensi
berikut.
1) Bobot Nilai
Menggunakan bobot nilai sudah terlaksana dengan baik. Hal ini ditujukan
dengan persentasi data sebagai berikut: yang menjawab selalu 37%, sering
17%, kadang – kadang 30%, tidak pernah 10% dan keterangan lain 7%.
12
10
8
Frekuensi
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 2 3 9 5 11
maka Bapak/Ibu guru menggunakan bobot nila praktek 60%, kehadiran 10%,
sikap-sikap positif 15% dan perilaku hidup sehat 15%. Selain karena
sudah sesuai dengan keadaan sekolah yang ada dan karena memang sebagian
2) Nilai Raport
Raport sudah terlaksana dengan baik. Hal ini ditujukan dengan persentasi data
sebagai berikut: yang menjawab selalu 27%, sering 37%, kadang – kadang
13%, tidak pernah 10% dan keterangan lain 3%. Selengkapnya dapat
12
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 4 3 4 11 8
nila yang diberikan kepada setiap anak didiknya sesuai dengan kemampuan
3) Perbaikan Nilai
Perbaikan Nilai sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditujukan dengan
persentasi data sebagai berikut: yang menjawab selalu 27%, sering 37%,
kadang – kadang 10%, tidak pernah 13% dan keterangan lain 13%.
12
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
Keterang Tidak Kadang- Sering Selalu
an lain Pernah kadang
Kriteria 4 4 3 11 8
sekolah masing-masing dengan baik. Hal ini dikarenakan agar hasil dari
sehingga tujuan pendidikan akan tercapai dengan hasil yang baik juga.
4.2 Pembahasan
Tabel 5.17
Hasil Pelaksanaan Evaluasi Setelah Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga Dan Kesehatan
No. Interval Kriteria f %
1 51% - 61% Rendah 6 20%
2 61% - 71% Kurang 1 3%
3 71% - 82% Sedang 5 17%
4 82% - 92% Tinggi 18 60%
Jumlah 30 100%
73
pembelajaran, praktek/ ketrampilan, sikap positif, kehadiran dan nilai akhir pada
umumnya adalah Tinggi yaitu; sebanyak 18 orang atau 60%. Hal ini dikarenakan
kondisi atau keadaan sekolah, baik sarana prasarana, tenaga pengajar, input siswa
yang memiliki kemampuan baik maupun letak geografis sekolah yang sangat
berlangsung dengan sangat baik. Terdapat 5 responden 17% dengan kriteria sedang.
Hal ini dikarenakan kondisi atau keadaan sekolah cukup baik, namun dalam
pelaksanaan evaluasi dapat terlaksana dengan cukup baik, akan tetapi masih perlu
ditingkatkan. Terdapat 1 responden (3%) dengan kriteria kurang. Hal ini dikarenakan
kondisi atau keadaan sekolah yang kurang baik, misalnya sarana prasarana yang
cukup lengkap tetapi secara kuantitas belum mencukupi atau bapak ibu guru sudah
responden 20% dengan kriteria rendah. Hal ini dikarenakan keadaan atau kondisi
lengkap, bahkan sarana prasarana tertentu tidak ada. Belum melaksanakan rencana
bawah, letak geografis sekolah yang jauh dari kota kecamatan dengan sarana
transportasi yg minim, kondisi jalan yg rusak, dan sarana komunikasi yang sulit
menjadi sekolah yang mampu bersaing dengan sekolah lain dan mampu menjadi
sekolah yang lebih baik. Hal ini dapat diperkuat dari hasil wawancara kepala SD
akan tetapi masih harus ditingkatkan lagi agar lebih maksimal dan juga hasil
Kabupaten Banyumas yang sudah memahami teknik dan prosedur evaluasi dengan
cukup baik, akan tetapi pada pelaksanaannya kurang diterapkan secara optimal.
75
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di SD Negeri se-
Kecamatan Jatilawang adalah guru yang memiliki kompetensi yang cukup atau
sedang dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari
75
76
5.2 Saran
pelaksanaan evaluas pembelajaran, sehingga akan lebih baik lagi apabila, para
membuat kisi-kisi butir soal agar isi yang dimaksud di dalam soal lebih
melaksanakan proses evaluasi dengan baik, oleh karena itu, guru diharuskan
mengontrol setiap laporan hasil evaluasi dan juga ikut berpartisipasi dalam
secara rutin dan teratur, sehingga akan memotivasi Bapak/Ibu guru untuk
Meskipun peran orang tua tidak secara langsung dalam pelaksanaan evaluasi
pendidikan jasmani, namun dengan dukungan dari orang tua siswa dalam
untuk menjalani evaluasi dengan lebih baik dan harapannya akan mendapatkan
DAFTAR PUSTAKA
Aksara.
Pers.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Pustaka
Presss.
78
79
http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20A
wal/Pendidikan%20Jasmani%20dan%20Jabatan/BAC/unit9_penjaskes.pd
(accesed 09/19/11)
http://docstoc.asterpix.com/cb/2439473/?q=Pp+19+Th+2005+Evaluasi+
Pendidikan+Jasmani
(accesed 09/19/11)
http://www.google.co.id/#hl=id&q=undang+undang+sisdiknas+terbaru&r
evid=924409608&sa=X&ei=1hh_TuC5GsXKrAeQoMnfDw&ved=0CB0
Q1QIoAA&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.&fp=ea3d78e5f3220603&biw=1024&
bih=499
(accesed 09/19/11)
80
KISI-KISI KUESIONER
Penilaian evaluasi setelah pembelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri
Se-Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas tahun ajaran 2011-2012.
Table Kisi-Kisi Kuesioner
No.
No. Aspek Indikator Pertanyaan
Soal
1. Evaluasi a. Memperoleh 1. Apakah pelaksanaan evaluasi
umpan balik penjas yang Bapak/Ibu
lakukan bertujuan
memperoleh umpan balik
berupa tanya jawab tentang
materi yang diajarkan pada
pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar?
d. Menilai hasil
14. Apakah Bapak/Ibu akan
belajar siswa
mengelompokkan siswa
berdasarkan hasil belajar
yang diperoleh dari evaluasi
yang bapak/ibu lakukan?
2. Praktek/ 15. Apakah pelaksanaan evaluasi
ketrampilan penjas yang Bapak/Ibu
lakukan meliputi koordinasi
82
a. Bobot nilai
b. Nilai raport
c. Perbaikan nilai
87
KUESIONER
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan member tanda √ pada
jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai. Partisipasi dan kejujuran
Bapak/Ibu sangat membantu saya dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
Tanpa bantuan dari Bapak/Ibu, penyusunan skripsi ini akan gagal. Untuk itu saya
mohon bantuan, partisipasi dan dukungan Bapak/Ibu.
Nama:
NIP:
Sekolah:
Jawaban
No. Pertanyaan Kadang- Tidak Ketera
Selalu Sering
kadang pernah ngan
1. Apakah pelaksanaan evaluasi penjas yang
Bapak/Ibu lakukan bertujuan memperoleh
umpan balik berupa tanya jawab tentang materi
yang diajarkan pada pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar?
.
92
93
94
Rumus:
N XY- X Y
rXY
2 2
N X2 X N Y2 Y
Kriteria:
Butir soal valid jika rXY > r tabel
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.
NO KODE X Y X2 Y2 XY
1 R-1 2 103 4 10609 206
2 R-2 5 169 25 28561 845
3 R-3 4 162 16 26244 648
4 R-4 5 180 25 32400 900
5 R-5 4 151 16 22801 604
6 R-6 4 121 16 14641 484
7 R-7 5 155 25 24025 775
8 R-8 4 174 16 30276 696
9 R-9 2 103 4 10609 206
10 R-10 3 174 9 30276 522
11 R-11 5 179 25 32041 895
12 R-12 5 163 25 26569 815
13 R-13 5 169 25 28561 845
14 R-14 4 162 16 26244 648
15 R-15 2 105 4 11025 210
16 R-16 4 133 16 17689 532
17 R-17 5 180 25 32400 900
18 R-18 3 183 9 33489 549
19 R-19 5 180 25 32400 900
20 R-20 3 155 9 24025 465
21 R-21 4 125 16 15625 500
22 R-22 5 155 25 24025 775
23 R-23 5 181 25 32761 905
24 R-24 5 179 25 32041 895
25 R-25 4 177 16 31329 708
26 R-26 5 167 25 27889 835
27 R-27 3 165 9 27225 495
28 R-28 5 180 25 32400 900
29 R-29 4 159 16 25281 636
30 R-30 3 106 9 11236 318
JUMLAH 122 4695 526 754697 19612
95
N XY- X Y
rXY
2 2
N X2 X N Y2 Y
rxy 2
= 30 19612 - 122 4695 2
= 0,673
Rumus
2
k b
r11 1- 2
k 1 t
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka tes tersebut reliabel.
r11 49 - 38,447
= 1
49 - 1 687,22
r11 = 0,968