Pengertian Budaya
Budaya asal kata budi dan daya budi adalah manusia yang memiliki budi pekerti daya
adalah sesuatu yang telah memiliki arti atau berdaya. Salah satu contoh batu sungai
Sebelumnya tidak memiliki nilai sama sekali setelah disentuh manusia dengan kecerdasan
dan kreatifitasnya dibuat menjadi sebuah patung atau dijadikan batu asah untuk mengasah
parang. Batu itu kini menjadi sesuatu yang bermakna dan manusia yang memiliki budi telah
berhasil menjadikannya benda yang berguna dan berfungsi sebagai media yang dianggap
hidup karna bisa dipakai sebagai peralatan hudup. Jika didalam kampung masih terdapat
bebatuan atau alat apa saja yang pernah dibuat orang tua dulu dengan teknologinya maka
dapat disebut sebuah peninggalan budaya. Kalau padang Sepe di Di Bada misalnya ada
patung Palindo yang terkenal sampai ke seluruh dunia sebab menyisahkan jejak sejarah
panjang dan dibalik dari tebentuknya patung dan mengapa sampai ada dilembah sepe sangat
berarti bagi kehidupan sekarang. Sebab orang tua dulu meninggalkan jejak yang dapat
menceriterakan kegiatan mereka dulu yang berhubungan dengan aktifas hidup kekinian.
Misalnya kalau dilembah sepe orang diajarkan dengan tradisi menghargai hasil panen dengan
upacara sukuran dan kali ini kita telah mengenal upacara yang sama dengan pencapuran
budaya dari luar atau dikenal dengan mombaca doa atau dalam Islam baca salama.
Mental Budaya
Mental budaya lahir dari praktek hidup mayarakatnya yang cinta dengan kebudayaan
sendiri, misalnya kita masih memelihara sopan santun menghargai yang lebih tua, mencintai
yang lebih muda dan membesarkan nilai luhur tradisi. Budaya bukan hanya digali tetapi tetap
dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menegakan aturan adat dengan
memberikan hukuman bagi pelanggar aturan dengan mengedepankan nilai budaya yang
luhur tetap mempertahannkan nilai kearifan bijak dan berwiba. sehingga Mental budaya masih
tetap kokoh dan tidak ternodai. Keuntungan dari tegaknya mental budaya dengan kuatnya
atauran dan hukum adat sulit untuk diinterfensi oleh dunia luar sebab aturan telah diatur
berdasarkan kulturnya, bukan kultur dari luar komunitasnya. Mental budaya berdapak pada
prilaku biasannya orang yang masih menghargai hukum adat sangat takut berbuat kesalahan
dan pelanggaran mereka masih terkesan jujur dan berwibawa.
Upacara adat sebagai warisan kebudayaan
Dalam kampung biasannya masih berlaku Upacara ritual yang berhubungan dengan alam,
manusia dan Tuhan maha pencipta. Tradisi ini telah lama tumbuh dan berkembang sejak
belum masuknya agama sebagai kepercayaan baru. Orang modern meyebutnya adalah aliran
kepercayaan. Ritual ini biasannya dilakukan setahun sekali misalnya pora’a binangga atau
minta hujan dengan meyembelih kambing sebagai korban dan memohon kepada penguasa
alam untuk mendatangkan hujan airnya digunakan sebagai sumber kehidupan untuk
menyuburkan tanaman. Kemudian ritual pengobatan jika dulunya belum ada medis ada
pengobatan yang diyakini sebagai penawar penyakit sebab pengetahuan mereka tentang
jenis penyakit selalu mengedepankan logika dan tanda-tanda alam dan perlakuan manusia
yang tidak lagi sejalan dengan atauran yang beralaku diwilahnya. Misalnya upacara balia
dibuat jika ada yang sakit keras dan memang dianggap penyebabnya kerena tidak lagi
meneruskan ritual yang pernah dibuat orang tua dulu dengan memberikan sesaji bagi atau
kurban kepada kampung maka diangap telah melanggar aturan. Setelah dibuatkan kontan
penyakitnya sembuh. Inilah yang meyakinkan kepercayaan ini akan pengaruh pola hidup yang
tidak menghargai tata dan aturan adat akan mendatangkan penyakit yang tidak dapat
disembuhkan kecuali dengan menegakan kembali atau membuat kembali sarat yang telah
dibuat sebelumnya.kenapa ini disebut sebagai warisan kebudayaan. Manusia sekarang jika
dititipkan harta biasannya habis dan biasannya susut. Tetapi warisan kebudayaan bisa
bertahan dengan tetap memberkukan hukum dan aturan. Misalnya kalau upacara Vunja tidak
dibuat lagi berarti ruang komunikasi dan berinterkasi dengan keluarga secara bersama sama
(sintuvu) tidak tercipta. Untuk itu sebagai media komunmikasi dan alat perekat warisan itu
tidak boleh holang selain sebagai nilai pembelajaran untuk selalu bersama juga sebagai nilai
ungkapan rasa sukur terhadap Tuhan masih dipelihara, walaupun dengan cara yang berbeda
namun mengedepankan kearifan yang luhur.
Budaya lahir dari cara berfikir dan berkehandak manusia, budaya telah ada sejalan
dengan kelahiran manusia. Berati hingga kini kebudayaan masih tersisa dan jejaknya sangat
dekat dengan kita dan dunia modern telah mepaki jejak itu menjadi perubahan.
Pendukung Kampung budaya
Pendukung utama adalah masyarakat itu sendiri, kedua adalah pemerintah atau masyarakat
sekitarnya.
Jika masyarakat sudah mulai mendukung berdirinya kampung budaya secara otomatis
kampung dapat terpelihara. Apa bentuk dukungan itu yaitu bentuk dukungan Moral yang
utama dan moril menjadi penopangnya.
Potensi yang bisa dikembangkan dikampung
Sebelumnya mendirikan kampung telah ada penelitian dulu apa potensi yang bisa diandalkan
dan masih bertahan, misalnya bentuk bangunan bersejarah, alam yang asli dan mengandung
nilai sejarah, situs sejarah, peniggalan sejarah yang masih tersimpan dengan baik, adat
istiadat dan hukum adat terpelihara dan ditetapkan dengan baik, mental masyarakatnya yang
masih mengedepankan aturan dan tatakrama yang baik. Masih berwibawannya hukum adat
dan pengurus atau tokoh adat di tengah masyarakatnya.
Konsep dasar kampung budaya
Kampung budaya terdapat lokasi khusus yang masih mengisahkan sejarah masa lalu dengan
mempertahankan tradisi yang ada. Masih ditemukannya jejak sejarah dan pola hidup lama
yang bisa dipertahankan. Semua yang ada dilalammya membutuhkan sentuhan manusia
yang mengerti dan mau mempertahankan budaya.