Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

2.2. Acara II Pengujian Sifat Fisik Batuan

2.2.1. Tujian praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan sifat-sifat fisik
batuan di laboratorium dengan menggunakan peralatan yang tersedia.
2.2.2. Alat dan bahan praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
a. Timbangan digital, yaitu alat untuk menimbang sampel batuan
yang akan diuji.
b. Oven dan thermometer, yaitu alat untuk mengeringkan sampel
batuan tersebut dengan temperature yang ditentukan.
c. Desikator dan pompa vacuum, yaitu alat yang digunakan untuk
menjenuhkan sampel batuan.
d. Bak air dan air, yaitu tempat untuk melakukan pengukuran
sampel saat berat jenuh tergantung.
e. Formulir data, yaitu sebagai tempat untuk mencatat hasil data
yang diperoleh.
f. Alat tulis, yaitu alat untuk mencatat hasil data yang didapatkan.
g. Sampel batuan, yaitu objek dari percobaan praktikum.
2.2.3. Prosedur praktikum
Adapun beberapa prosedur dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Siapkan contoh batuan yang akan diuji dan formulir data.
b. Timbang berat contoh batuan natural (Wn).
c. Kemudian contoh batuan dimasukkan ke dalam desikator.
d. Pastikan karet pada tutup desikator masih baik.
e. Isi desikator dengan air sampai batas yang ditentukan, untuk
merendam contoh batuan.
f. Cek oli pompa vacuum pada batas normal dan tersambung ke listrik
220 Volt.
g. Lepaskan penutup asap pada pompa vacuum dan tutup lubang udara.

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

h. Tutup rapat desikator kemudian hidupkan pompa vacuum selama


kurang lebih 15 menit atau matikan pompa setelah gelembung udara
tidak keluar dari contoh batuan (cotoh dianggap sudah jenuh).
i. Buka tutup udara pada pompa vacuum sampai udara memenuhi
desikator, kemudian buka tutup desikator.
j. Timbang berat contoh batuan jenuh (Ws).
k. Timbang berat contoh batuan jenuh tergantung di dalam air (Wg).
l. Kemudian yang terakhir, timbang berat contoh batuan kering (Wd)
setelah memasukkan contoh batuan ke dalam oven selama 3 jam pada
temperature 110o C

2.2.4. Data hasil praktikum


Tabel 2.3.
Hasil Pengujian Sifat Fisik Batuan
Pengujian ke-
No Parameter
Rata-
1 2 3
rata
1 Berat Asli (Wn), gr 130,63 106,98 95,77 111,13
2 Berat Jenuh (Ws), gr 132,64 109,63 97,71 113,32
3 Berat Jenuh Tergantung (Wg), gr 48,39 76,99 53,87 59,75
4 Berat Kering (Wd), gr 127,73 104,84 94,63 109,06
5 Natural density (ρn), gram/cm 1,55 3,27 2,18 2,33
6 Dry density (ρd), gram/cm 1,51 3,21 2,15 2,29
7 Saturated density (ρs), gram/cm 1,57 3,35 2,22 2,38
8 Apparent specific gravity 1,57 3,35 2,22 2,38
9 True specific gravity 1,60 3,76 2,32 2,56
10 Natural water content (w), % 2,2 2 1,1 176,66
11 Degree of saturation (S), % 59,06 2,92 37,01 3299,66
12 Porositas (n), % 5,82 14,67 7,02 917
13 Void Ratio (e) -1,20 -1,073 -1,16 -1,144
14 Saturated water content (A), % 3,84 4,56 3,25 2,88

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

2.2.5. Pengolahan data


a. Berat asli (Wn) gram
1) Wn1 = 130,63 gram
2) Wn2 = 106,98 gram
3) Wn3 = 95,77 gram
130,63+106,98+95,77
4) Wnrata-rata = = 111,13 gram
3

b. Berat jenuh (Ws) gram


1) Ws1 = 132,64 gram
2) Ws2 = 109,63 gram
3) Ws3 = 97,71 gram
132,64+109,63+97,71
4) Wsrata-rata = = 113,31 gram
3

c. Berat jenuh tergantung (Wg) gram


1) Wg1 = 48,39 gram
2) Wg2 = 76,99 gram
3) Wg3 = 53,87 gram
48,39+76,99+53,87
4) Wgrata-rata = = 59,75 gram
3

d. Berat kering (Wd) gram


1) Wd1 = 127,73 gram
2) Wd2 = 104,84 gram
3) Wd3 = 94,63 gram
127,73+104,84+94,63
4) Wdrata-rata = = 109,06gram
3

e. Natural density (ρn) gram/cm3


Wn1 130,63
1) ρn1 = 𝑊𝑠1−𝑊𝑔1 = 132,64−48,39 = 1,55 gram/cm3

Wn2 106,98
2) ρn2 = 𝑊𝑠2−𝑊𝑔2 = 109,63−76,99 = 3,27gram/cm3

Wn3 95,77
3) ρn3 = 𝑊𝑠3−𝑊𝑔3 = 97,71−53,87 = 2.18 gram/cm3

ρn1+ρn2+ρn3 1,55+3,27+2,18
4) ρrata-rata = = = 2,33 gram/cm3
3 3

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

f. Dry density (ρd) gram/cm3


Wd1 127,73
1) ρd1 = 𝑊𝑠1−𝑊𝑔1 = 132,64−48,39 = 1,51 gram/cm3
Wd2 104,84
2) ρd2 = 𝑊𝑠2−𝑊𝑔2 = 109,63−76,99 = 3,21 gram/cm3
Wd3 94,63
3) ρd3 = 𝑊𝑠3−𝑊𝑔3 = 97,71−53,87 = 2,15 gram/cm3
ρd1+ρd2+ρd3 1,51+3,21+2,15
4) ρrata-rata = = = 2,29 gram/cm3
3 3

g. Saturated density(ρs) gram/cm3


Ws1 132,64
1) ρs1 = = 132,64−48,39 = 1,57 gram/cm3
𝑊𝑠1−𝑊𝑔1
Ws2 109,63
2) ρs2= = = 3,35gram/cm3
𝑊𝑠2−𝑊𝑔2 109,63−76,99
Ws3 97,71
3) ρs3= = 97,71−53,87 = 2,22 gram/cm3
𝑊𝑠3−𝑊𝑔3
ρs1+ρs2+ρs3 1,57+3,35+2,22
4) ρrata-rata = = = 2,38 gram/cm3
3 3

h. Apparent specific gravity


Ws1 132,64
1) ASG1 = 𝑊𝑠1−𝑊𝑔1 / 1 gr/cm3= 132,64−48,39 = 1,57 gram/cm3
Ws2 109,63
2) ASG2 =𝑊𝑠2−𝑊𝑔2 / 1 gr/cm3 = 109,63−76,99 = 3,35 gram/cm3
Ws3 97,71
3) ASG3 = 𝑊𝑠3−𝑊𝑔3 / 1 gr/cm3= 97,71−53,87 = 2,22 gram/cm3
∑ASG123
4) ASGrata-rata = = 2,38 gram/cm3
3

i. True specific gravity


Wd1 127,73
1) TSG1 = 𝑊𝑑1−𝑊𝑔1 / 1 gr/cm3 =127,73−48,39 = 1,60 gram/cm3

Wd2 104,84
2) TSG2 = 𝑊𝑑2−𝑊𝑔2 / 1 gr/cm3 =104,84−76,99 = 3,76 gram/cm3

Wd3 94,63
3) TSG3 = 𝑊𝑑3−𝑊𝑔3 / 1 gr/cm3 =94,63−53,87 = 2,32 gram/cm3

∑TSG123
4) TSG123 = = 2,56 gram/cm3
3

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

j. Natural water content (w), %


Wn1−Wd1 130,63−127,73
1) W1 = [ ] × 100% = 𝑥100% = 2,2 %
Wd1 127,73
Wn2−Wd2 106,98−104,84
2) W2 = [ ] × 100% = 𝑥 100% = 2 %
Wd2 104,84
Wn3−Wd3 95,77−94,63
3) W3 = [ ] × 100% = 𝑥 100 % = 1,1 %
Wd3 94,63
∑W123
4) Wrata-rata = [ ] × 100% = 176,66 %
3

k. Saturated water content (A), %


Ws1−Wd1 132,64−127,73
1) A1 = [ ] × 100% = 𝑥 100 % = 3,84%
Wd1 127,73
Ws2−Wd2 109,63−104,84
2) A2 = [ ] × 100% = 𝑥 100 % = 4,56%
Wd2 104,84
Ws3−Wd3 97,71−94,63
3) A3 = [ ] × 100% = 𝑥 100 % = 3,25 %
Wd3 94,63
∑A123
4) Arata-rata = [ ] × 100% = 3,88 %
3

l. Degree of saturation (S), %


Wn1−Wd1 130,63−127,73
1) S1 = [ Ws1−Wd1 ] × 100% = 132,64−127,73 𝑥 100 % = 59,06 %
Wn2−Wd2 106,98−104,84
2) S2 = [ Ws2−Wd2 ] × 100% = 109,63−104,84 𝑥 100 % = 2,92 %
Wn3−Wd3 95,77−94,63
3) S3 = [ Ws3−Wd3 ] × 100% = 97,71−94,63 𝑥 100 % = 37,01 %
∑S123
4) Srata-rata = [ ] × 100% = 3299,66
3

m. Porositas (n), %
Ws1−Wd1 132,64−127,73
1) n1 = [Ws1−Wg1] × 100% = 𝑥 100 % = 5,82 %
132,64−48,39
Ws2−Wd2 109,63−104,84
2) n2 = [Ws2−Wg2] × 100% = 𝑥 100 % = 14,67 %
109,63−76,99
Ws3−Wd3 97,71−94,63
3) n3 = [Ws3−Wg3] × 100% = 97,71−53,87 𝑥 100 % = 7,02 %
∑n123
4) nrata-rata = [ ] × 100% = 917
3

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

n. Void ratio (e)


n1 5,82
1) e1 = 1−n1 = 1−5,82 = −1,20
n2 14,67
2) e2 = 1−n2 = 1−14,67 = −1,073
n3 7,02
3) e3 = 1−n3 = 1−7,02 = −1,16
n1+n2+n3
4) erata-rata = = −1, 144
3

2.3. Acara III Pengujian Kuat Tarik Tidak Langsung

2.3.1. Tujuan praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik
(tensile strength) dari contoh batuan berbentuk silinder secara tidak
langsung.
2.3.2. Alat dan bahan praktikum
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. mesin kuat tekan, yaitu alat untuk melakukan pengujian kuat tarik
terhadap sampel batuan.
b. Dial gauge, yaitu sebagai alat pengukur perubahan deforms aksial
pada sampel batuan.
c. Formulir data, yaitu sebagai tempat mencatat hasil data yang
diperoleh.
d. Alat tulis, yaitu alat untuk mencatat hasil data yang diperoleh.
e. Sampel batuan, yaitu sebagai objek dari percobaan praktikum.
2.3.3. Prosedur praktikum
Adapun beberapa prosedur dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Terlebih dahulu gunakan safety glasses dan safety shoes.
b. Siapkan formulir data.
c. Siapkan contoh batuan dengan ukuran dimensi panjang = setengah
kali diameter (L 1⁄2 D).
d. Lakukan persiapan mesin tekan. Letakkan contoh batuan di pusat
antara plat atas dan plat bawah mesin tekan, dengan dinding silinder
contoh batuan menempel pada plat atas dan plat bawah.
Elfina Nur Rahmawati
H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

e. Pasang dial gauge untuk mengukur deformasi aksial.


f. Atur jarum gaya pada manometer dan pada dial gauge ke posisi nol
g. Hidupkan mesin tekan dengan menarik tuas pompa hidrolik secara
perlahan dan kontinu
h. Lakukan pembacaan gaya setiap interval 0,625 kN atau setiap interval
1,25 kN dan catat proses pembebanan deforasi aksial sampai contoh
batuan pecah
i. Buka tuas angin pada pompa hidraulik untuk menurunkan piston alat
tekan. Lakukan langkah 1-8 untuk contoh batuan yang lain.
2.3.4. Data Hasil Praktikum
Tabel 2.4
Hasil Pengujian Kuat Tarik Tidak Langsung Sampel A
Pengujia Kuat Kuat Tarik Deformasi
Gaya Kuat Tarik
n Tarik Rata-rata Aksial
(kN) (kN/mm2)
ke- (MPa) (MPa) (mm)
1 0,625 2,13 x 10-4 2,13 x 10-1 0,85 0,65
2 1,25 4,26 x 10-4 4,26 x 10-1 0,85 0,78
3 1,875 6,39 x 10-4 6,39 x 10-1 0,85 0,98
4 2,5 8,52 x 10-4 8,52 x 10-1 0,85 1,14
5 3,125 1,06 x 10-3 1,06 0,85 1,22
6 3,75 1,28 x 10-3 1,28 0,85 1,28
7 4,375 1,49 x10-3 1,49 0,85 1,40

Tabel 2.5
Hasil Pengujian Kuat Tarik Tidak Langsung Sampel B
Pengujia Kuat Kuat Tarik Deformasi
Gaya Kuat Tarik
n Tarik Rata-rata Aksial
(kN) (kN/mm2)
ke- (MPa) (MPa) (mm)
1 0,625 2,06 x 10-4 2,06 x 10-1 0,55
2 1,25 4,12 x 10-4 4,12 x 10-1 0,66
3 1,875 6,19 x 10-4 6,19 x 10-1 0,75
4 2,5 2,59 x 10-3 2,59 x 10-1 0,78
5 3,125 3,23 x 10-3 3,23 0,85
6 3,75 1,22 x 10-3 1,22 0,87
7 4,375 4,53 x 10-3 4,53 0,91
8 5 1,65 x 10-3 1,65 0,94

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

Tabel 2.6
Hasil Pengujian Kuat Tarik Tidak Langsung Sampel C
Pengujia Kuat Kuat Tarik Deformasi
Gaya Kuat Tarik
n Tarik Rata-rata Aksial
(kN) (kN/mm2)
ke- (MPa) (MPa) (mm)
1 0,625 0,18
2 1,25 0,20
3 1,875 0,36
4 2,5 0,43
5 3,125 0,47
6 3,75 0,50
7 4,375 0,53
8 5 0,55
9 5,625 0,58
10 6,25 0,62
11 6,875 0,70

2.3.5. Pengolahan Data


a. Hasil pengujian sampel A
1) Pengujian ke-1
2F1 2 x 0,625
σt = = = 2,13 x 10−4 kN
πDT 3,14 x 56,3 x 33,2
2) Pengujian ke-2
2F2 2 x 1,25
σt = = = 4,26 x 10−4 kN
πDT 3,14 x 56,3 x 33,2
3) Pengujian ke-3
2F3 2 x 1,875
σt = = = 6,39 x 10−4 kN
πDT 3,14 x 56,3 x 33,2
4) Pengujian ke-4
2F4 2 x 2,5
σt = = = 8,52 x 10−4 kN
πDT 3,14 x 56,3 x 33,2
5) Pengujian ke-5
2F5 2 x 3,125
σt = = = 1,06 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,3 x 33,2

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

6) Pengujian ke-6
2F6 2 x 3,75
σt = = = 1,28 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,3 x 33,2
7) Pengujian ke-7
2F7 2 x 4,375
σt = = = 1,49 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,3 x 33,2
b. Hasil pengujian sampel B
1) Pengujian ke-1
2F1 2 x 0,625
σt = = = 2,06 x 10−4 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43
2) Pengujian ke-2
2F2 2 x 1,25
σt = = = 4,12 x 10−4 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43
3) Pengujian ke-3
2F3 2 x 1,875
σt = = = 6,19 x 10−4 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43
4) Pengujian ke-4
2F4 2 x 2,5
σt = = = 2,59 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43
5) Pengujian ke-5
2F5 2 x 3,125
σt = = = 3,23 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43
6) Pengujian ke-6
2F6 2 x 3,75
σt = = = 1,22 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43
7) Pengujian ke-7
2F7 2 x 4,375
σt = = = 4,53 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43
8) Pengujian ke-8
2F8 2x5
σt = = = 1,65 x 10−3 kN
πDT 3,14 x 56,033 x 34,43

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

9) Hasil pengujian sampel C


1) Pengujian ke-1
2F1 2 x 0,625
σt = = = x 10−4 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
2) Pengujian ke-2
2F2 2 x 1,25
σt = = = 10−4 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
3) Pengujian ke-3
2F3 2 x 1,875
σt = = = x 10−4 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
4) Pengujian ke-4
2F4 2 x 2,5
σt = = = x 10−3 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
5) Pengujian ke-5
2F5 2 x 3,125
σt = = = x 10−3 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
6) Pengujian ke-6
2F6 2 x 3,75
σt = = = x 10−3 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
7) Pengujian ke-7
2F7 2 x 4,375
σt = = = x 10−3 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
8) Pengujian ke-8
2F8 2x5
σt = = = x 10−3 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
9) Pengujian ke-9
2F9 2 x 5,625
σt = = = x 10−4 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
10) Pengujian ke-10
2F10 2 x 6,25
σt = = = x 10−4 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2
11) Pengujian ke-11
2F11 2 x 6,875
σt = = = x 10−4 kN
πDT 3,14 x 55,8 x 28,2

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2017

Elfina Nur Rahmawati


H1C115007

Anda mungkin juga menyukai