BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Kardio Serebro Vaskular adalah blok kesepuluh pada semester III dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario D yang
memaparkan Tn.Anwar, 48 tahun, dibawa ke RS karena mengeluh nyeri dada kiri sejak 2
jam yang lalu saat beristirahat . Nyeri dirasakan menjalar ke punggung , lengan kiri, dan
rahang bawah dan terasa seperti tertimpa benda berat . Dia juga mengeluh mual dan
terasa tidak enak di ulu hati . Lebih kurang 5 bulan yang lalu dia pernah mengeluh nyeri
pada dada kirinya ketika bermain badminton . Dia berkonsultasi dengan dokter umum
dan mendapat obat-obatan, keluhan berkurang . Tn.Anwar memiliki kebiasaan merokok
1 bungkus sehari . Tn. Anwar memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 3 tahun yang
lalu, pernah berobat tapi tidak teratur .
FK UMP Page 1
SKENARIO D BLOK 10
BAB II
PEMBAHASAN
FK UMP Page 2
SKENARIO D BLOK 10
Tn.Anwar, 48 tahun, dibawa ke RS karena mengeluh nyeri dada kiri sejak 2 jam yang
lalu saat beristirahat . Nyeri dirasakan menjalar ke punggung , lengan kiri, dan rahang
bawah dan terasa seperti tertimpa benda berat . Dia juga mengeluh mual dan terasa
tidak enak di ulu hati . Lebih kurang 5 bulan yang lalu dia pernah mengeluh nyeri
pada dada kirinya ketika bermain badminton . Dia berkonsultasi dengan dokter umum
dan mendapat obat-obatan, keluhan berkurang . Tn.Anwar memiliki kebiasaan
merokok 1 bungkus sehari . Tn. Anwar memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 3
tahun yang lalu, pernah berobat tapi tidak teratur.
Pemeriksaan Fisik
VAS :7
Kepala : Wajah Pucat ( Pale ), konjungtiva tidak anemis, skleera tidak ikterik
Thoraks :
Pulmo
Cor
FK UMP Page 3
SKENARIO D BLOK 10
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan tambahan :
Rontgen thoraks : normal , ECG : sinus rhytm, axis normal, 120x/m reguler, normal Q
wave; ST elevation di II, III, aVF
FK UMP Page 4
SKENARIO D BLOK 10
FK UMP Page 5
SKENARIO D BLOK 10
6. Pemeriksaan Laboratorium
7. Pemeriksaan tambahan :
Rontgen thoraks : normal , ECG : sinus rhytm, axis normal, 120x/m reguler, normal Q
wave; ST elevation di II, III, aVF
1. Tn.Anwar, 48 tahun, dibawa ke RS karena mengeluh nyeri dada kiri sejak 2 jam yang
lalu saat beristirahat . Nyeri dirasakan menjalar ke punggung , lengan kiri, dan rahang
bawah dan terasa seperti tertimpa benda berat
Anatomi Jantung
FK UMP Page 6
SKENARIO D BLOK 10
(Snell, 2006)
Batas-batas jantung
Setiap ruang memiliki katup,katup jantung adalah pintu yang membatasi antar
ruang jantung,katup jantung berjumlah 4 buah yaitu:
FK UMP Page 7
SKENARIO D BLOK 10
Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang : atrium dextra,
atrium sinistra, ventrikel dextra dan ventrikel sinistra. Atrium dextra terletak
anterior terhadap atrium sinistrum dan ventrikel dexter anterior terhadap
ventrikel sinistra. Dinding jantung tersusun atas otot jantung, miokardium,
yang di luar terbungkus oleh perikardium serosum, yang disebut epikardium,
dan di bagian dalam diliputi oleh selapis endotel, disebut endokardium.
Atrium dextra
Atrium dextra terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula.
Pada permukaan jantung, pada tempat pertemuan atrium kanan dan auricula
kanan terdapat sebuah sulkus vertikal, sulkus terminalis, yang pada permukaan
dalamnya berbentuk rigi disebut krista terminalis. Bagian atrium di anterior
berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabut –
serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke auricular
dextra.
Ventrikel dextra
Atrium sinistrum
Atrium sinistrum terdiri atas rongga utama dan auricula sinistra. Atrium
sinistra terletak di belakang atrium dextra dan membentuk sebagian besar
basis atau facies posterior jantung. Di belakang atrium sinistrum terdapat sinus
obliqus perikardii serosum dan perikardium fibrosum memisahkannya dari
esofagus. Bagian dalam atrium sinistra licin, tetapi auricula sinistra
mempunyai rigi – rigi otot seperti pada auricula dextra.
FK UMP Page 8
SKENARIO D BLOK 10
Ventrikel sinistra
Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama
dengan struktur valva truncipulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior dan
dua cuspis terletak di dinding posterior . Di belakang setiap cuspis dinding
aorta menonjol membentuk sinus aortae.
(Snell. 2006)
Vaskularisasi jantung
Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aorta dan berjalan ke depan
di antara trunkus pulmonalis dan auricula dextra. Arteri ini berjalan turun
hampir ventrikel di dalam sulcus atrio-ventrikulare dextra. Cabang –
cabangnya:
FK UMP Page 9
SKENARIO D BLOK 10
(Snell, 2006)
FK UMP Page 10
SKENARIO D BLOK 10
(Snell, 2006)
Fisiologi
FK UMP Page 11
SKENARIO D BLOK 10
(Sherwood, 2012)
Sel-sel otot jantung berkembang menjadi sel-sel yang bersifat otoritmik yang
mempunyai dua fungsi utama yaitu ;(1) sebagai pemacu (pacemaker)kontraksi
atau denyutan yang berirama bagi keseluruhan otot jantung, dan (2) sebagai
sistem konduksi yaitu sistem yang menghantarkan impuls dari pacemaker
keseluruh otot jantung. Dengan susunan konduksi yang sedemikian rupa otot
jantung dapat berkontraksi secara terkoordinasi sehingga mampu berfungsi
sebagai pompa yang efektif. Sistem konduksi jantung tersebut dimulai dari
nodus sinus (S-A node),tempat awal tercetusnya impuls jantung. Kemudian
dihantarkan keseluruh serat otot atrium dan ke nodus A-V ,disinilah terjadi
kontraksi kedua atrium. Dari nodus A-V,impuls dihantarkan melalui bundle
His ke ventrikel.bundle His merupakan satu-satunya hubungan antara atrium
dan ventrikel,jaringan ini berfungsi sebagai insulator terhadap hantaran listrik
FK UMP Page 12
SKENARIO D BLOK 10
pontensial aksi antara atrium dan ventrikel. Dari bundle His impuls diteruskan
ke ventrikel kiri dan kanan melalui cabang-cabang berkas kiri dan kanan.
Selanjutnya,impuls diteruskan dengan cepat oleh serat purkinje kesemua serat
otot masing-masing ventrikel.dan terjadilah kontraksi kedua ventrikel.
Siklus jantung
Bunyi jantung
FK UMP Page 13
SKENARIO D BLOK 10
(Sherwood, 2012)
FK UMP Page 14
SKENARIO D BLOK 10
(Sherwood, 2012)
Jenis kelamin : keluhan yang dialami oleh Tn. Anwa, prevalensi kejadiannya lebih
banyak pada laki-laki dibanding wanita. Hal ini dapat terjadi karena hormone
estrogen pada wanita bersifat protektif. Namun pada wanita post menopause
kejadian ini menjadi sama rentannya seperti pria. Hal ini diduga karena adanya
efek perlindungan estrogen.
(Sudoyo, 2009)
c. Apa makna nyeri dada kiri sejak 2 jam yang lalu saat istirahat ?
Jawab :
Nyeri dada saat istirahat sejak 2 jam berdasarkan klasifikasi angina menurut
Canadian Cardiovaskular Society kelas IV. Angina terjadi saat istirahat
merupakan angina unstable. Namun dengan onset nyeri lebih dari 30 menit
mengarahkan pada telah terjadi iskemik pada sel-sel otot jantung.
(Sylvia Price.2006 ; Harrison.2012)
FK UMP Page 15
SKENARIO D BLOK 10
Pertukaran O2 &
nutrien terhambat
Nyeri dada
(Price, 2005)
(Harrison.2012)
Dalam kasus ini, nyeri dada sejak 2 jam dapat mengarahkan pada nyeri dada
akibat iskemik miokard. Nyeri nya bersifat intensif dan menetap pada saat
istirahat dan lebih dari 30 menit.
FK UMP Page 16
SKENARIO D BLOK 10
g. Mengapa nyeri hanya menjalar di punggung, lengan kiri dan rahang bawah ?
Jawab :
Karena dada, punggung dan rahang bawah memiliki segmen dermatom yang
sama, sehingga nyeri menjalar ke punggung dan rahang bawah. Nyeri dada yang
dirasakan pasien menyebar ke lengan diklasifikasikan sebagai nyeri alih. Nyeri
alih merupakan nyeri yang berasal dari salah satu daerah di tubuh tapi dirasakan
terletak di daerah lain. Nyeri visera sering dialihkan ke dermatom (daerah kulit)
yang dipersarafi oleh segmen medulla spinalis yang sama dengan viskus nyeri
tersebut. Apabila dialihkan ke permukaan tubuh, maka nyeri visera umumnya
terbatas di segmen dermatom tempat organ visera tersebut berasal pada masa
mudigah, tidak harus di tempat organ tersebut pada masa dewasa.
Saat ini penjelasan yang paling luas diterima tentang nyeri alih adalah teori
konvergensi-proyeksi. Menurun teori ini, dua tipe aferen yang masuk ke segmen
spinal (satu dari kulit dan satu dari otot dalam atau visera) berkonvergensi ke sel-
sel proyeksi sensorik yang sama (misalnya sel proyeksi spinotalamikus). Karena
tidak ada cara untuk mengenai sumber asupan sebenarnya, otak secara salah
memproyeksikan sensasi nyeri ke daerah somatik (dermatom).
Sebagai contoh, iskemia/infark miokardium menyebabkan pasien merasa nyeri
hebat di bagian tengah sternum yang sering menyebar ke sisi medial lengan kiri,
pangkal leher, bahkan rahang. Nyeri diperkirakan disebabkan oleh penimbunan
FK UMP Page 17
SKENARIO D BLOK 10
(Price. 2005)
2. Dia juga mengeluh mual dan terasa tidak enak di ulu hati
a. Bagaimana mekanisme terjadi mual dan tidak enak ulu hati pada kasus ini ?
Jawab :
(price sylvia.2006)
b. Apa makna Tn.Anwar mengeluh mual dan terasa tidak enak di ulu hati ?
Jawab :
Penyebab mual dan tidak enak ulu hati pada kasus ini, sebenarnya sama dengan
FK UMP Page 18
SKENARIO D BLOK 10
menjalarnya rasa nyeri pada lengan kiri, punggung, rahang bawah . Rasa mual dan
tidak enak di ulu hati merupakan refered pain dari nyeri dada yang dialaminya
3. Lebih kurang 5 bulan yang lalu dia pernah mengeluh nyeri pada dada kirinya ketika
bermain badminton . Dia berkonsultasi dengan dokter umum dan mendapat obat-
obatan, keluhan berkurang.
a. Apa makna 5 bulan yang lalu mengeluh nyeri dada saat bermain badminton ?
Jawab :
Nyeri yang terjadi sekarang, hampir sama dengan nyeri 5 bulan yang lalu,sama-
sama diakibatkan karena iskemia pada miokard tetapi keluhannya yang sekarang,
iskemia pada jantung sudah berlangsung lama (yaitu 1 jam), sehingga miokard
sudah mengalami infark yang mungkin diakibatkan karena a.coronaria sudah
mengalami oklusi yang disebabkan trombus atherosklerosis yang ada sebelumnya.
(Price, 2005)
FK UMP Page 19
SKENARIO D BLOK 10
1. Beta-blocker
Bermanfaat pada MI untuk beberapa alasan . Obat ini mengurangi kebutuhan O2
dengan menurunkan denyut jantung dan mengurangi ketegangan dinding
ventrikel dengan menurunkan afterload .
2. Inhibitor ACE
Menurunkan afterload dan ketegangan dinding ventrikel serta memperbaiki fraksi
ejeksi. Inibisi ACE menaikan kadar bradikinin, yang dapat memperbaiki fungsi
endotel dan membatasi vesospasme koroner . Inhibitor ACE juga membatasi
remodeling ventrikel dan ekspansi infark, sehingga menurunkan mortalitas dan
insidensi gagal jantung kongestif dan MI rekuren .
d. Apa hubungan nyeri dada dengan riwayat nyeri dada yang dialami ?
Jawab :
Nyeri yang terjadi sekarang, hampir sama dengan nyeri 5 bulan yang lalu,sama-
sama diakibatkan karena iskemia pada miokard. Namun keluhannya yang
sekarang, iskemia pada jantung sudah berlangsung lama (yaitu 2 jam), sehingga
miokard sudah mengalami infark yang mungkin diakibatkan karena a.coronaria
sudah mengalami oklusi yang disebabkan trombus atherosklerosis yang ada
sebelumnya. Dan nyeri yang dialami oleh Tn.Anwar 5 bulan yang lalu terjadi saat
aktivitas, sedangkan sekarang terjadi saat istirahat, hal ini menunjukkan keadaan
Tn.Anwar memburuk .
FK UMP Page 20
SKENARIO D BLOK 10
Yang diketahui kandungannya yang bersifat toksik bagi fisiologis tubuh: Nikotin.
Tar, CO, Kadmium, Amoniak, Akrolein, Hidrogen SIanida (HCN), nitrous oxid,
formaldehid, fenol, asetol, hydrogen sulfida, piridin, metil klorida, methanol.
FK UMP Page 21
SKENARIO D BLOK 10
c. Apa hubungan kebiasaan merokok dengan riwayat hipertensi dan nyeri dada ?
Jawab :
Zat yang terkandung dalam rokok seprti nikotin yang mengakibatkan pelepasan
katekolamin(adrenalin dan noradrenalin) yang menyebabkan konduksi jantung
dipercepat hal ini lah yang nmengakibatkan kerusakan endotel pembuluh darah
yang berahir hipertensi. Selain itu terjadi atherockolorsis yang apabila yang
menyerang a.coronaria maka akan terjadilah nyeri dada.
Hal ini dapat terjadi apabila terapi yang dijalani olrh pasien tidak komprensif
sehingga pada saat nyeri yang awal hanta diobati gejalanya saja. Selain itu dalam
pengobatan penyakit juga harus dilakukan secara komprehensif sehingga dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya recurensi penyakit berulang, atau terjadi lagi
keluhan yang sama .
5. Pemeriksaan Fisik
FK UMP Page 22
SKENARIO D BLOK 10
Takikardi
Wajah Pucat
Iskemia pada jantung → Disfungsi dari ventrikel kiri → ↓ perfusi perifer →
aliran darah yang kaya O2 ↓ ke jaringan perifer → Wajah Pucat
FK UMP Page 23
SKENARIO D BLOK 10
tidak ada nyeri sedangkan angka 10 diartikan sebagai rasa nyeri yang hebat dan
tidak tertahankan oleh pasien
6. Pemeriksaan Laboratorium
FK UMP Page 24
SKENARIO D BLOK 10
trombosit 215.000/mm3; BSS 158 mg/dl, Total cholesterol 320 mg%, Trigliserid 340
mg%. HDL 38mg%, LDL 192 mg %; CK NAC 160 U/L, CK MB 50 U/L, Troponin I
0,2 mg/ml
215.000/mm3
mg%,
mg%.
mg/ml
FK UMP Page 25
SKENARIO D BLOK 10
FK UMP Page 26
SKENARIO D BLOK 10
Dalam kasus ini, nyeri dada sebagai gejala klinis sering ditemukan pada penderita
arterosclerosis dan hipertensi . Kolesterol akan diserap di lumen usus berasal dari
dua sumber yaitu: kolesterol dari makanan and kolesterol dari empedu. Dengan
adanya peningkatan metabolisme lipoprotein yaitu peningkatan LDL dapat
menyebabkan cepatnya penumpukkan plak arterosclerosis. LDL akan teroksidasi
memasuki lapisan intima yang mengalami kerusakan akibat tekanan darah
meningkat, elastisitas dinding vaskular ↓ dan degenerasi sel endotel .
7. Pemeriksaan tambahan :
Rontgen thoraks : normal , ECG : sinus rhytm, axis normal, 120x/m reguler, normal Q
wave; ST elevation di II, III, aVF
ECG
Infark miokard ditandai gelombang Q dengan lebar >1 kotak kecil dan dalamnya
setidaknya 2mm. Adanya gelobang tidak memberikan petunjuk mengenai
lamanya infark karena begitu gelombang Q telah berkembang biasanya infark
sudah permanen.
Elevasi segmen STpetunjuk cedera miokard akut (karena infark baru atau
perikarditis). Adanya ST elevation di III, aVF menunjukkan cedera pada bagian
inferior jantung. ST elevasi IIcedera bagian kiri jantung
(Hampton, 2006)
FK UMP Page 27
SKENARIO D BLOK 10
Mekanisme ST Elevasi :
Arterosclerosis Peningkatan permeabilitas Endotel LDL-C teroksidasi
Banyak timbulnnya makrofage Agregasi pada tunika Intima Atheroma pada
pembuluh darah Penyempitan pembuluh darah Kurangnnya asupan oksigen
ke jaringan di jantung sel infark myocard mengalami cedera depolarisasi
tidak sempurna elektron positif lebih banyak di daerah yang mengalami cedera
terjadilah segmen ST elevasi .
(Price,2005)
1. Pertama pasien berbaring dengan bagian dada bebas dari pakaian dan bahan-
bahan logam yang dipakai seperti cincin, jam tangan, ikat pinggang, dsb
sebaiknya dibuka agar tidak menggangu rekaman.
2. Oleskan cream atau jelly pada tempat dimana akan dipasang elektroda untuk
merungangi resistensi.
3. Pasanglah keempat elektroda ekstremitas pada kedua pergelangan tangan dan
kedua pergelangan kaki pada bagian medial. Pasanglah elektroda tersebut
dengan ketat.
4. Hubungkan kabel sadapan pada EKG dan ujung-ujungnya dihubungkan pada
EKG Dan ujung-ujungnya dihubungkan pada elektroda yang sesuai.
5. Pasanglah elektroda pada dada sbb;
a. V1 : parasternal dextra intercostalis 4 (merah)
b. V2 : parasternal sinistra intercostalis 4 (kuning)
c. V3 : pada pertengahan antara V2 dan V4 (hijau)
d. V4 : pada linea midclavicula kiri intercostralis 5 (coklat)
e. V5 : pada linea axillaris anterior (hitam)
f. V6 : pada linea midaxillaris (ungu)
6. Hubungkan pada ujung-ujung kabel sadapan pada elektroda dada yang sesuai.
7. Hubungkanlah EKG pada sumber listrik.
Hal-hal yang diperhatikan saat perekaman, yaitu :
Keadaan sekitar pasien
Keadaan psikologis pasien
Hasil rekaman EKG
FK UMP Page 28
SKENARIO D BLOK 10
(Sudiarto,2011)
Irama
Pertama-tama tentukan irama sinus atau bukan. Apabila setiap kompleks QRS
didahului oleh sebuah gelombang P berarti irama sinus, kalau tidak, maka
berarti bukan irama sinus. Bukan irama sinus dapat berupa suatu aritmia yang
mungkin fibrilasi, blok AV derajat dua atau tiga, irama jungsional, takikardia
ventrikular, dan lain-lain.
Laju QRS (QRS RATE)
Pada irama sinus, laju QRS normal berkisar antara 60 - 100 kali/min, kurang
dari 60 kali disebut bradikardia sinus, lebih dari 100 kali disebut takikardia
sinus.
Laju QRS lebih dari 150 kali/min biasanya disebabkan oleh takikardia
supraventrikular (kompleks QRS sempit), atau takikardia ventrikular
(kompleks QRS lebar).
Pada blok AV derajat tiga, selain laju QRS selalu harus dicantumkan juga laju
gelombang P (atrial rate).
EKG normal selalu regular. Irama yang tidak regular ditemukan pada fibrilasi
atrium, atau pada keadaan mana banyak ditemukan ekstrasistol (atrium
maupun ventrikel), juga pada sick sinus syndrome.
Aksis.
Aksis normal selalu terdapat antara -30° sampai +110°. Lebih dari -30°
disebut deviasi aksis kiri, lebih dari +110° disebut deviasi aksis kanan, dan
bila lebih dari +180° disebut aksis superior.
FK UMP Page 29
SKENARIO D BLOK 10
Morfologi
1. Gelombang P
Perhatikan apakah kontur gelombang P normal atau tidak. Apakah ada
Ppulmonal atau P-mitral.
2. Kompleks QRS
Adanya gelombang Q patologis menandakan old myocardial infarction
(tentukan bagian jantung mana yang mengalami infark melalui petunjuk
sandapan yang terlibat).
Bagaimana amplitudo gelombang R dan S di sandapan prekordial.
Gelombang R yang tinggi di sandapan V1 dan V2 menunjukkan hipertrofi
ventrikel kanan (atau infark dinding posterior). Gelombang R yang tinggi
di sandapan V5 dan V6 dengan gelombang S yang dalam di sandapan V1
dan V2 menunjukkan hipertofi ventrikel kiri. Interval QRS yang lebih dari
0,1 detik harus dicari apakah ada right bundle branch block, left bundle
branch block atau ekstrasistol ventrikel.
3. segmen ST
Elevasi segmen ST menandakan infark miokard akut (tentukan bagian
mana dari jantung yang mengalami infark). Depresi segmen ST
menandakan iskemia.
4. Gelombang T
Gelombang T yang datar (flat 7) menandakan iskemia. Gelombang T
terbalik (T-inverted) menandakan iskemia atau mungkin suatu aneurisma.
Gelombang T yang runcing menandakan hiperkalemia.
5. Gelombang U.
FK UMP Page 30
SKENARIO D BLOK 10
(Rahmatina,2012)
STEMI NSTEMI AU AS
DD
Tanda & Gejala
Serangan Saat Saat istirahat Saat Saat beraktivitas
nyeri istirahat istirahat dan menghilang
saat instirahat atau
pada pemberian
nitrogliserin
Reffered pain
Durasi nyeri >30 menit >30 menit > 15 menit 15 menit, istirahat
tetapi <30 hilang
Kerusakan Nekrosis Nekrosis Iskemia Iskemia
otot transmural subendokardium
CK-MB, CK- - -
NAC
meningkat
Troponin T & - -
I meningkat
Segmen ST ST elevasi Non-ST elevasi ST depresi ST depresi
Gelombang Q - -
patologis
(Sudoyo,2009)
a. Coronary Angiografi
b. Pemeriksaan biokimia (kadar serum enzim jantung dan troponin).
FK UMP Page 31
SKENARIO D BLOK 10
Istirahat total.
Diet makanan lunak/saring serta rendah garam (bila ada gagal jantung).
Pasang infus dekstrosa 5% uantuk persiapan pemberian obat IV.
Atasi nyeri :
a. Morfin 2,5-5 mg IV atau petidin 25-50 mg IM, bisa diulang-ulang.
b. Lain-lain : nitrat, antagonis kalsium, dan beta blocker.
Oksigen 2-4 liter/menit.
Sedatif sedang seperti diazepam 3-4 x 2-5 mg per oral. Pada insomnia dapat
ditambah flurazepam 15-30 mg.
Antikoagulan :
a. Heparin 20.000-40.000 U/24 jam IV tiap 4-6 jam atau drip IV dilakukan atas
indikasi.
b. Diteruskan asetakumarol atau warfarin.
Streptokinase/trombolitik; untuk memperbaiki kembali aliran pembuluh darah
koroner. Dengan trombolisis, kematian dapat diturunkan sebasar 40%.
FK UMP Page 32
SKENARIO D BLOK 10
b. Diberikan infus dekstrosa 5% atau NaCl 0,9% dan oksigen 2-4 liter/
menit. Pasien dapat dibawa ke RS yang memiliki ICCU. Trombolisis
dapat dilakukan. Pantau dan obati aritmia maligna yang timbul.
C. Pengobatan Trombolitik
Obat trombolitik yaitu streptokinase, urokinase, aktivator plasminogen
jaringan yang dikombinasi, disebut rekombinan TPA (r-TPA), dan
anisolylated plasminogen activator complex (ASPAC).
Indikasi tromboliti adalah pasien di bawah usia 70 tahun, nyeri dada
dalam 12 jam, elevasi ST > 1 mm pada sekurang-kurangnya 2 sandapan.
Recombinant TPA sebaiknya diberikan pada infark niokard kurang dari 6 jam
(window time).
Kontraindikasi trombolitik adalah perdarahan organ dalam, diseksi
aorta, resusitasi jantung paru yang traumatik dan berkepanjangan, trauma
kepala yang baru, atau adanya neoplasma intrakranial, retinopati diabetik
FK UMP Page 33
SKENARIO D BLOK 10
(Sudiato,2011)
Sudden death
Aritmia
Sistol prematur ventrikel
Takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel
Asistolik
Gagal jantung
(Sudoyo, 2009)
Dubia et bonam
FK UMP Page 34
SKENARIO D BLOK 10
QS. Yunus: 57 Penyakit yang berada dalam dada pada surat ini memiliki
makna yang luas. Bila dihubungkan dengan kasus ini, penyakit dalam dada tersebut
ialah penyakit jantung karena secara anatomis jantung terletak di dalam rongga
thoraks/ dada. Pada kasus ini Tn.Indro mengalami gagal jantung congesif. Jadi,
gagal jantung congesif tersebut bisa disembuhkan karena Allah SWT adalah Maha
penyembuh dari segala penyakit, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan
berdo’a.
FK UMP Page 35
SKENARIO D BLOK 10
Atherosklerosis
Iskemia
Nyeri menjalar ke
punggung, lengan
kiri, dan rahang
bawah
2.7 Kesimpulan :
Tn. Anwar, 48 tahun, mengeluh nyeri dada kiri yang menjalar ke punggung,
lengan kiri , dan rahang bawah disertai mual dan merasa tidak enak pada ulu
hati karena mengalami Infark Miokard Akut Stemi .
FK UMP Page 36
SKENARIO D BLOK 10
DAFTAR PUSTAKA
Gray, Huon H., Dawkins. Keith D. dkk. 2003. Lecture Notes Kardiologi. Jakarta: Erlangga
Sudoyo. Aru W., Setiyohadi. Bambang., Alwi. Idrus. dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta :FKUI
Sudiharto, Sartono . 2011 . Basic Trauma Cardiac Life Support. Jakarta : CV Sagung Seto
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
FK UMP Page 37