Anda di halaman 1dari 5

CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN TYPHOID FEVER

Edited By. Muhammad Imron,S.Kep,Ns

1. Identitas Klien.
a) Identitas
Nama : Ny. S.
Umur : 27 th.
Jenis Kelamin : Perempuan.
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.
Alamat : Belakang PHB Rt 46 No 33.
Status : Sudah Menikah.
Agama : Islam.
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia.
No CM : 23 55 87.
Tanggal MRS : 02 agustus 2003.
Tanggal Pengkajian : 04 agustus 2003
Dx Medis : Typhoid Fever.
b) Identitas Penanggung Jawab.
Nama : Askes Biru.
Umur : -
Jenis Kelamin : -
Pekerjaan : -
Hubungan dengan klien : -

2. Riwayat Penyakit.
a) Keluhan Utama.
Saat masuk rumah Sakit px merasakan kepalanya pusing, , badan panas dingin, mual dan
muntah.
Saat pengkajian px juga mengeluh kepala pusing, badan panas dingin, mual dan muntah.
b) Riwayat Penyakit Sekarang.
Sebelum masuk ke Rumah Sakit + 1 minggu yang lalu px merasakan badannya panas, mual dan
muntah. Kemudian px pergi ke Dokter dan Dokter memberinya injeksi dan obat oral, akan tetapi setelah
minum obat px menggigil dan kondisinya semakin memburuk, keesokan harinya px pergi ke Puskesmas
dan pihak Puskesmas menganjurkan px untuk rawat inap di Rumah Sakit. Px berencana pergi ke Rumah
Sakit keesokan harinya akan tetapi pada malam harinya kondisi px semakin melemah, badan panas
dingin, menggigil disertai juga dengan rasa mual dan muntah-muntah. Dan pada malam itu juga px
dibawa keluarganya ke RSU. Ulin Banjarmasin.
Saat pengkajian px merasakan kepalanya pusing, terutama pada saat px duduk terlalu lama dan
apabila pada saat itu rasa pusing datang px langsung berbaring untuk mengurangi rasa pusingnya.
Px juga merasakan badannya panas dingin pukul 15.00. px memiliki nafsu makan tapi pada saat
makan / minum px merasakan perutnya mual dan ingin muntah yang dirasakannya + 5 menit setelah
makanan / minuman masuk.
c) Riwayat Penyakit Dahulu.
Px mengatakan kalau ia pernah mengalami penyakit yang sama tapi px hanya pergi ke Dokter
dan beberapa hari panasnya turun dan px sembuh. Px juga pernah menderita Gastritis.
d) Riwayat Penyakit Keluarga.
Menurut px ia tidak memiliki penyakit yang sifatnya menurun seperti hypertensi, DM, hemofili dll.

3. Pemeriksaan Fisik.
a) Keadaan Umum.
Keadaan umum px compos mentis, tampak lemah, dengan nilai GCS 15.
TTV: TD : 110/80 mmHg.
N : 80 x/m.
S : 38,9 ‘C.
R : 22 x/m.
BB : Sebelum masuk rumah sakit : 74 kg.
Saat pengkajian : 74 kg.
TB : 156 cm.
b) Kulit.
Warna kulit coklat, turgor kulit baik, kulit sedikit kering dan kurang bersih, tidak ada kelainan.
c) Kepala dan Leher.
Struktur dan bentuk simetris, ada pusing, tidak ada keterbatasan gerak dan kesulitan menelan,
dan tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

d) Penglihatan dan Mata.


Struktur dan bentuk simetris, kebersihan terjaga, gerakan dan ketajaman bola mata baik, kornea
jernih, konjuctiva dan sklera kemerahan, tidak ada kelainan dan fungsi penglihatan berjalan dengan baik.
e) Penciuman dan Hidung.
Struktur dan bentuk simetris, kebersihan baik, tidak ada pendarahan dan peradangan, epistaksis
( - ), pergerakan cuping hidung tidak ada dan fungsi penciuman baik.
f) Pendengaran dan Telinga.
Struktur dan bentuk simetris, kebersihan baik, tidak ada peradangan dan pendarahan, tidak ada
kelainan, fungsi pendengaran baik.
g) Gigi dan Mulut.
Kebersihan terjaga, tidak tampak ada pendarahan dan peradangan, tidak ada stomatitis, dan
fungsi mengunyah baik.
h) Dada, Pernafasan dan Sirkulasi.
Struktur dan bentuk simetris dan normal, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada nyeri tekan.
i) Abdomen.
Struktur dan bentuk simetris , tidak ada asites dan nyeri, tampak adanya sikatrik pada kuadran 8
post ops SC kurang lebih 4 tahun yang lalu, kejang perut (-).
j) Genetalia dan Reproduksi.
Tidak ada nyeri saat BAB dan BAK.
k) Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Struktur dan bentuk simetris, tidak ada keterbatasan gerak dan nyeri pada ekstrimitas atas dan
bawah, fungsi pergerakan baik.
Skala kekuatan otot:

5 5

5 5

4. Kebutuhan Fisik, Psikososial, dan Spiritual.


a) Aktifitas dan Istirahat
Di Rumah:
 Aktifitas sebagai ibu rumah tangga, tidur siang tidak menentu 2 – 3 jam, tidur malam mulai pukul 22.00 –
05.00.
umah Sakit:
 Aktifitas terganggu, siang bisa tidur 1 – 2 jam tapi sering, kalau malam tidur tidak menentu kadang tidur 2
– 3 jam kemudian terbangun dst.
b) Personal Hygent.
Di Rumah:
 Mandi 2 x sehari, gosok gigi sehabis makan, potong kuku bila panjang, ganti baju 2 x sehari, keramas
bisa 2 – 3 x seminggu.
Di Rumah Sakit:
 Hanya diseka sedikit oleh keluarganya, kadang-kadang gosok gigi, ganti baju 1 x sehari.
c) Nutrisi.
Di Rumah:
 Makan 3 x sehari, minum 5 – 7 gelas sehari.
Di Rumah Sakit:
 Makan 3 x sehari dengan diit BB TKTP rendah serat, hanya separo menghabiskan porsi makanan
bahkan hanya beberapa sendok, minum 5 – 7 gelas sehari.
d) Eliminasi.
Di Rumah:
 BAB 1 – 2 x sehari, BAK 3 – 5 x sehari.
Di Rumah Sakit:
 BAB 1 – 2 x sehari, BAK 3 – 5 x sehari.
e) Sexual.
Klien tinggal serumah dengan suami dan anaknya, tidak ada gangguan dalam berhubungan.
f) Psikososial.
Hubungan klien dengan keluarga, perawat dan lingkungan sekitar sangat baik.
g) Spiritual.
Klien beragama islam, klien menganggap ini merupakan kehendak Tuhan dan ia mencoba
menjalaninya.
5. Pemeriksaan Diagnostik dan Pengobatan.
a) Laboratorium. ( Tgl 03 Agustus 2003 )
 Hematologi.

No Hematologi. Interpretasi
1. Hb : 12,1 g% ( L: 14 – 18, P: 12 – 16 Normal
g% ).
2. Leukosit : 8200 /mm3 ( 8000 – 10000 /mm3 ). Normal
3. Eritrosit : 4,1 /mm3 ( 4,5 – 5,0 juta /mm3 ). Tidak
Normal
4. LED : 107 – 121 ( L: < 15, P: < 20 mm/ Adanya
jam ). Infeksi
Widal (slide) : Adanya
Ty. P. Ty. P. kuman
H A O B Salmonella
1 - 1 1
160 80 80

5.

 Urine.
1) Phisic.
 Warna : Kuning.
 Reaksi : Asam.
 Kejernihan : Jernih.
 B. J : -
2) Kimia.
 Albumin : ( + ).
 Bilirubin : -
 Urobilin : -
 Reduksi : -
 Keton : -
 Esbach : -
3) Mikroskopis. ( sedimen )
 Sel epitel :2–4
 Eritrosit :1–2
 Leukosit : 7 – 10
b) Pengobatan.
Tanggal 8 – 10 agustus 2002
 Inf RL: D5 20 tts/m ( sebagai elektrolit dan glukosa ).
 Cyprofloxacin 2 x 500 mg ( sebagai anti biotik dan mikroba ).
 Paracetamol 3 x 500 mg ( sebagai analgetik dan anti piretik ).
 Pehavral 1 x 1. ( sebagai vitamin dan mineral ).
 Primperan 3 x 1 amp. ( sebagai anti mual dan muntah ).

 Ulsikur 3 x 1 amp. ( untuk tukak usus dan lambung ).

ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi

1. DO : Gangguan rasa Adanya infeksi


 Px tampak menggigil dan menggunakan selimut . nyaman: Demam. kuman salmonella.
TTV: TD : 110/80 mmHg.
N : 80 x/m.
S : 38,9 ‘C.
R : 22 x/m.

DS :
 Px mengeluh menggigil sehingga memakai selimut.

2. DO : Ganggguan Adanya pusing.


 Px tampak hanya berbaring dan sekali-sekali duduk. keterbatasan
aktifitas.
DS :
 Px mengeluh hanya beraktifitas berbaring dan bila
duduk terlalu lama akan merasa pusing.

3. DO : Resiko pemenuhan Intake makanan


 Klien tampak lemah, tidak menghabiskan porsi makanan nutrisi kurang dari yang kurang, mual
yang disediakan ( Hanya separo / BB TKTP rendah serat keperluan tubuh. dan muntah.
).
BB : Sebelum MRS : 74 kg.
Saat pengkajian : 74 kg.
TB : 156 cm.
DS :
 Px mengatakan makan sedikit karena tidak ada nafsu
makan.

 Prioritas Diagnosa Keperawatan:


1. Gangguan rasa nyaman: Demam B. D Adanya infeksi kuman salmonella.
2. Ganggguan keterbatasan aktifitas B. D Adanya pusing.
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari keperluan tubuh B. D Intake makanan yang kurang, mual dan
muntah.
BAB IV
PROSES KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan
No Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan rasa nyaman: Demam Demam berkurang


1. Monitor TTV. 1. Mengetahui
B. D Adanya infeksi kuman setelah beberapa hari
2. Kaji tanda-tanda keadaan umum
salmonella. perawatan. infeksi. klien.
DO : Kriteria Evaluasi: Kolaborasi: 2. Mengetahui tanda
 Px tampak menggigil dan 1. TTV dalam batas 1. Beri Ciprolaxacin 2 infeksi
menggunakan selimut . normal. x 500 mg dan Kolaborasi:
TTV: 2. Klien tidak tampak paracetamol 3 1. x Untuk mematikan
TD : 110/80 mmHg menggigil. 500 mg. kuman penyebab
N : 80 x/m. 3. Klien tidak mengeluh infeksi dan penahan
S : 38,9 ‘C. menggigil lagi nyeri, penurun
R : 22 x/m. panas.

DS :
 Px mengeluh menggigil
sehingga memakai selimut.

2. Ganggguan keterbatasan Aktifitas kembali1. Monitor TTV. 1. Mengetahui


aktifitas B. D Adanya pusing. normal dalam2. Bantu px dalam keadaan umum
DO : beberapa hari beraktifitas. klien.
 Px tampak hanya berbaring dan perawatan. 2. Memudah-kan klien
sekali-sekali duduk. Kriteria Evaluasi: dalam beraktifitas.
1. TTV dalam batas
DS : normal.
 Px mengeluh hanya beraktifitas 2. Px tampak dapat
berbaring dan bila duduk terlalu beraktifitas secara
lama akan merasa pusing. normal sebagaimana

Diagnosa Perencanaan
No Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

biasanya.
3. Px mengatakan dapat
beraktifitas secara
normal sebagaimana
biasanya.

3. Resiko pemenuhan nutrisi Kebutuhan nutrisi


1. Monitor TTV. 1. Mengetahui
kurang dari keperluan tubuh B. klien terpenuhi
2. Anjurkan klien keadaan umum
D Intake makanan yang kurang, selama 3 hari makan sedikit demi klien.
mual dan muntah. perawatan. sedikit. 2. Untuk memenuhi
DO : Kriteria Evaluasi: 3. Beri motivasi terus kebutuhan nutrisi
 Klien tampak lemah, tidak 1. Klien dapat dan untuk makan. klien.
menghabiskan porsi makanan tampak Kolaborasi: 3. Agar klien mau
yang disediakan ( BB TKTP menghabiskan porsi 1. Beri pehavral 1x1 makan untuk
rendah serat ). makanan yang dan primperan 3x1. kesembuhannya.
BB : disediakan. Kolaborasi:
 Sebelum MRS : 74 kg. 2. Klien mengatakan 1. Sebagai
 Saat pengkajian : 74 kg. dapat makan seperti multivitamin,miner
TB : 156 cm. biasa. al dan anti mual dan
DS : muntah.
 Px mengatakan makan sedikit
karena tidak ada nafsu makan.

No Implementasi Evaluasi
1.1. Memonitor TTV.  Tanggal 04 Agustus 2003.
2. Mengkaji tanda-tanda infeksi. S : Px mengeluh menggigil, terganggu aktifitas, dan hanya
Kolaborasi: makan sedikit.
1. Memberi Ciprolaxacin 2 x 500 mg Odan : Px tampak menggigil, hanya berbaring dan sekali-sekali
paracetamol 3 x 500 mg. duduk, dan tidak menghabiskan porsi makanan yang
2.1. Memonitor TTV. disediakan (BB TKTP Rendah Serat).
2. Membantu px dalam beraktifitas. TTV: TD : 110/80 mmHg. N : 80 x/m.
3.1. Memonitor TTV. S : 38,9 ‘C. RR : 22 x/m.
2. Menganjurkan klien makan sedikit demi A : Masalah belum teratasi.
sedikit. P : Intervensi dilanjutkan.
3. Memberi motivasi terus untuk makan.  Tanggal 07 Agustus 2003.
Kolaborasi: S : Px tidak mengeluh menggigil, tapi terganggu aktifitas, dan
1. Memberi pehavral 1x1 dan primperan 3x1. hanya makan sedikit.
O : Px tampak tidak menggigil, hanya berbaring dan sekali-sekali
duduk, dan tidak menghabiskan porsi makanan yang
disediakan
TTV: TD : 110/80 mmHg. N : 80 x/m.
S : 36 ‘C. RR : 20 x/m.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
 Tanggal 09 Agustus 2003.
S : Px tidak mengeluh menggigil, tapi terganggu aktifitas, dan
hanya makan sedikit.
O : Px tampak tidak menggigil, hanya berbaring dan sekali-sekali
duduk, dan tidak menghabiskan porsi makanan yang
disediakan.
TTV: TD : 120/80 mmHg. N : 80 x/m.
S : 37 ‘C. RR : 20 x/m.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai