MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT PUTRI HIJAU TENTANG
KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PUTRI HIJAU
Ditetapkan di Medan
Pada tanggal 12 Oktober 2014
Kebijakan Umum
1. Undang-undang Praktek Kedokteran No.29 pasal 45 ayat (3) tahun 2008
tentang Panduan Pemberian Informasi dalam Rangka Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No.1087/Menkes/SK /VIII/2010 tentang
Standart Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.269/Menkes/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis.
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/Menkes/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No.755/Menkes/PER/IV/2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No.772/Menkes/SK/VI/2002 tentang
Pedomam Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws)
8. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety),
Departemen Kesehatan Republik Indonesia edisi 2 , 2008.
9. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/
meningkatkan ketelitian identifikasi pasien.
10. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan
efektifitas komunikasi antar para pemberi layanan.
11. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan
keamanan obat yang perlu diwaspadai ( high – alert ).
12. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memastikan tepat
lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien yang akan menjalani tindakan
operasi.
13. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
14. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko
pasien dari cedera karena jatuh.
Kebijakan Khusus
1. Identifikasi pasien:
a. Identifikasi pasien pada semua pelayanan atau pengobatan
menggunakan dua dari tiga identitas pasien yaitu nama lengkap
sesuai yg ditulis direkam medis, tanggal lahir dan nomor rekam
medis.
b. Penggunaan warna gelang pasien adalah :
- Gelang identitas: warna biru untuk pasien laki-laki, warna pink untuk
pasien perempuan.
- Gelang penanda: warna merah untuk pasien memiliki alergi, warna
kuning untuk pasien memiliki resiko jatuh, warna ungu untuk pasien
DNR ( Do Not Resusitation ).
c. Penulisan identitas gelang pasien dengan jelas, terbaca dan tidak
mudah terhapus dengan menggunakan tinta permanen.
d. Penulisan identitas pasien dilakukan di tempat pendaftaran rawat inap
kemudian diserahkan kepada petugas.
e. Pemasangan gelang identitas pasien dilakukan oleh petugas atau
perawat di ruangan apabila pasien masuk perawatan melalui
poliklinik.
f. Pemasangan gelang identitas pasien dilakukan oleh petugas
pendaftaran apabila pasien masuk perawatan melalui IGD.
g. Bagi pasien rawat jalan yang harus dipasang gelang identitas adalah
yang akan dilakukan tindakan kemoterapi, haemodialisa, BNO/IVP
dan pemeriksaan yang menggunakan bahan kontras.
h. Verifikasi identitas pasien dilakukan sebelum tindakan medis:
pemberian obat, darah atau produk darah, pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis.
h. Pada pasien tanpa identitas/tidak dikenal ditentukan identitas
dengan “huruf ” ( Mr X, Mr Y, dst )
i. Pada Pasien gangguan jiwa, pasien luka bakar yang tidak
memungkinkan diidentifikasi dengan gelang dan pasien alergi
terhadap bahan baku gelang diidentifikasi menggunakan foto.
i. Pada pasien bayi baru lahir/neonatus pemasangan gelang identitas
dilakukan di ruang tindakan setelah bayi lahir ( di VK, di IGD, di OK ),
gelang identitas dipasang di tangan kanan bila tidak memungkinkan
di tangan kiri atau di kaki.
j. Pelepasan gelang identitas dilakukan di ruang rawat inap pada pasien
pulang perawatan,sedangkan pasien yang meninggal di lakukan di
ruang jenazah, gelang dipotong kecil-kecil dan dimasukkan sampah
medis.
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi termasuk
prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/ dental.
a. Memastikan tindakan bedah dilakukan dengan benar pasien, benar
lokasi dan benar prosedur.
b. Tanda yang digunakan di rumah sakit Tk.II Putri Hijau adalah ”√”
(check list).
c. Penandaan dengan menggunakan tinta permanen dan dilakukan di
ruang rawat inap kecuali untuk pasien cito penandaan dilakukan di
IGD atau OK.
d. Proses penandaan dilakukan oleh dokter operator.
e. Verifikasi tepat lokasi, tepat prosedur serta tepat pasien operasi
didokumentasikan dalam daftar tilik keselamatan operasi (check list).
f. Pengecualian site marking pada tindakan operasi organ tunggal dan
tindakan operasi gigi sudah menyebutkan nama gigi dan ditandai
pada rontgen gigi atau diagram gigi.