Oleh:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
i
LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN
PENGEMBANGAN DAN PENGEMASAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN (P4) MAHASISWA
Program Studi :
Mengetahui, Disetujui
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan karena atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pengembangan dan
Pengemasan Perangkat Pembelajaran (P4) ini. Tujuan penyusunan laporan ini
adalah guna memenuhi persyarat untuk menyelesaikan program pendidikan S1 di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Melalui laporan
ini, penulis memberikan informasi tentang pelaksanaan P4 di SMAPGRI
Indralaya, melaporkan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konselingyang mengikuti mata kuliah P4 di SMAPGRI Indralaya,
dan memberikan gambaran mengenai keadaan situasi sekolah tempat mahasiswa
melakukan P4 bagi lembaga UPPL FKIP UNSRI.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan
selanjutnya pada masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap agar laporan
ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENDESAHAN ii
DAFTA ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN 58
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Jika dipandang dari sudut kurikulum, P4 adalah suatu program mata kuliah
proses belajar-mengajar yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program pendidikan S1 di FKIP UNSRI. Selain itu, dari kegiatan P4 ini
1
diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan dini tentang keadaan fisik dan
nonfisik sekolah, yaitu baik aspek administratif, akademik dan sosial dalam
kehidupan sekolah. Disamping itu mahasiswa juga akan memiliki bekal langsung
di lapangan tentang berbagi aspek yang berkaitan dengan pengembangan dirinya
sebagai calon guru yang professional. Menyadari pentingnya pelaksanaan
kegiatan P4 ini maka penulis sebagai mahasiswa FKIP UNSRI merasa perlu untuk
melaksanakan P4 sebagai suatu kegiatan untuk menambah pengalaman dan
memahami segala aspek yang berkaitan dengan pendidikan di sekolah khususnya,
sehingga pengalaman yang didapat melalui kegiatan ini dapat dijadikan pedoman
untuk meningkatkan kualitas profesi dan mutu pendidikan Indonesia.
1.2. Tujuan
Pengembangan dan Pengemasan Perangkat Pembelajaran (P4) terdiri dari
dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa
calon guru untuk praktik pengalaman lapangan baik dalam proses belajar
mengajar, hubungan sosialisasi antara pengurus sekolah, hubungan sosialasisai
antar guru maupun hubungan sosialisasi antar siswa. Pengembangan dan
Pengemasan Perangkat Pembelajaran (P4) ini juga bertujuan untuk menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap, dan ketarampilan mahasiswa dalam rangka
pembentukan guru yang profesional. Dengan begitu, mahasiswa calon guru
mempunyai kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga setelah
menjadi guru, dapat mengemban tugas dan tanggungjawab secara profesional.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Memenuhi syarat untuk menyelesaikan program pendidikan S1 di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
2. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan
psikologi sosial sekolah
3. Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar
2
4. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan
terpadu dalam situasi nyata di sekolah
5. Mengembangkan aspek pribadi dan sosial dilingkungan sekolah
6. Menarik kesimpulan nilai edukatif penghayatan dan pengalamannya dalam
bentuk laporan.
Bentuk penghayatan dan pengalaman dalam situasi nyata di sekolah ditulis
dalam bentuk laporan. Isi laporan terdiri dari dua aspek yaitu laporan secara
kelompok mata pelajaran atau kelompok program studi dan laporan individu.
Laporan berkelompok berisi mengenai pentingnya Pengembangan dan
Pengemasan Perangkat Pembelajaran (P4), situasi dan kondisi sekoah dan seluruh
sarana maupun prasarana yang mendukung proses belajar mengajar disekolah.
Sedangkan, laporan individu berisi mengenai seluruh kegiatan mahasiswa
(individu) yang dilakukan selama masa P4 berlangsung. Penulisan laporan ini
memiliki berberapa tujuan, yaitu :
3
4. Mendekatkan mahasiswa calon guru dengan dunia pendidikan formal yang
membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan kreativitas.
1.4 Sasaran
Sasaran pada kegiatan kali ini yaitu ditujukan untuk murid SMA PGRI
Inderalaya, khusunya kelas X, kelas XI IA, dan XII IS yang mana rata rata umur
sasaran berkisaran antara 14-20 tahun.
4
BAB II
KEGIATAN ORIENTASI DAN OBSERVASI
INDIKATOR VISI
5
4. Menumbuhkan lingkungan Wiyata Mandala
5. Melaksanakan Pembinaan dan pelatihan keagamaan yang efektif
6. Memberi bekal keterampilan kepada siswa
7. Menciptakan pengelolaan administrasi yang baik
Jumlah Ukuran
No Nama Ruangan Kondisi
(rungan) Ruangan
1 Ruang Multimedia 1 12 x 8 m2 Baik
2 Perpustakaan 1 7 x 9 m2 Baik
3 Ruang Osis & Band 1 7 x 8 m2 Baik
4 Ruang UKS 1 7 x 8 m2 Baik
6
5 Ruang Serba Guna 1 14 x 8 m2 Baik
6 Ruang Tata Usaha 1 9 x 8 m2 Baik
7 Ruang Guru 1 7 x 8 m2 Baik
8 Laboratorium IPA 1 12 x 8 m2 Baik
9 Ruang Dapur 1 1 x 1 m2 Baik
10 Toilet Guru 1 2 x 2 m2 Baik
11 Toilet Siswa 3 2 x 2 m2 Baik
2
12 Kantin 1 6x4m Baik
13 Ruang Penjaskes 1 12 x 8 m2 Baik
5. Lapangan Olahraga
Lapangan Olahraga SMA PGRI Indralaya dengan luas 2500 m2 yang terdiri
dari dua lapangan olaraga, yaitu lapangan olahraga untuk futsal dan lapangan
olahraga voli. Lapangan olahraga voli berfungsi ganda yaitu dapat digunakan
sebagai lapangan olaraga badminton.
6. Laboratorium
7
8 Tabung Reaksi Kecil 60
9 Karet Pipet Tetes 100
10 Gelas Ukur 10 ml 14
11 Erlemenyer 100 ml 28
12 Bunsen 9
13 Penjepit Tabung Reaksi 8
14 Pipet Ukur 10 ml 11
15 Neraca Ohaus 5
16 Cawan Petri Besar 21
17 Corong Besar 100 mm 10
18 Bejana U 8
19 Tabung Centrifuge 17
20 Kaki Tiga 10
21 Gelas Ukur 100 ml 22
22 Pipet Tetes 88
23 Gelas Kimia 100 ml 19
24 Gelas Kimia 150 ml 12
25 Mortal dan Alu Kecil 18
26 Mortal dan Alu Besar 1
27 Corong Kecil 30
28 Corong 75 mm 10
29 Batang Pengaduk 25
30 Kawat Kasa 13
31 Kaca Insektarium 4
32 Plankton net 2
33 Baki 1
34 Kit Pembersih Mikroskop 1
35 Kaca Objektif 8
36 Kancing Genetika 7
37 Jangka Sorong 16
38 Preperat Kering Mitosis 6
39 Preparat Kering Meiosis 6
40 Respirometer 7
41 Fotometer 8
42 Insect net 1
43 Gelas Kimia 250 ml 12
44 Kaca Arloji Besar 9
45 Kaca Arloji Kecil 8
46 Tabung Kecil 27
47 Diagram Megasporogenesis 1
48 Diagram Mitosis 1
49 Diagram Oogenesis 1
50 Meja 9
51 Papan Tulis 1
8
52 Diagram Sietem Periodik 1
53 Alat Peraga Kulit 1
54 Alat Peraga Manusia 1
55 Alat Peraga Telinga 1
56 Alat Peraga Rangka Manusia 1
57 Mikroskop Cahaya 3
58 Sapu 2
59 Kain Pel 2
60 Kemoceng 1
61 Sekop 1
62 Ember 1
SMA PGRI Indralaya terletak dibagian dalam gang lampung yang jauh dari
kebisingan jalan raya. Hal ini menyebabkan kondisi lingkungan sekolah
cukup kondusif untuk proses belajar mengajar.
C. Fasilitas Sekolah
1. Perpustakaan
9
3 Bk cetak PAI Kls X.XI.XII 186 Baik
4 Pengetahuan Agama 38 Baik
5 Bk cetak Matematika Kls X.XI.XII 198 Baik
6 Bk cetak Bhs Inggris Kls X.XI.XII 637 Baik
7 Bk cetak Fisika Kls X.XI.XII 324 Baik
8 Bk cetak Kimia Kls X.XI.XII 133 Baik
9 Bk cetak Biologi Kls X.XI.XII 297 Baik
10 Bk Bhs Indonesia Kls X.XI.XII 657 Baik
11 BK PKn, Kls X.XI. 88 Baik
12 Bk Sejarah, X.XI.XII 61 Baik
13 Bk Sosiologi Kls X.XI.XII 207 Baik
14 Bk Tata Negara, XI.XII 14 Baik
15 Bk TIK 5 Baik
16 Pengetahuan Umum 148 Baik
17 Fiksi 3 Baik
Jumlah 3375 Baik
10
2. Ruang Wakil Kesiswaan
Ruang Wakil Kesiswaan SMA PGRI Indralaya berluas 8,5 m2, terletak
bersebelah dengan ruangan Wakil Sarana dan Prasarana. Ruangan ini
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai ruangan Wakil Kesiswaan dan ruangan
penyimpanan alat elektronik untuk mata pelajaran kesenian (Pianika, Orgen,
Gitar, DVD player dan Sound Sistem). Ruangan ini difasilitasi dengan satu
buah meja tulis ½ biro, dua buah kursi, dan satu (rak buku.
Ruang Wakil Sarana dan Prasarana SMA PGRI Indralaya berukuran 8,5 m 2,
terletak bersebelah dengan ruang Wakil Kesiswaan. Ruangan ini difasilitasi
dengan satu buah meja tulis ½ biro, dua buah kursi, satu rak buku, satu buah
LCD dan satu buah OHP.
Ruang serba guna SMA PGRI Indralaya terletak disebelah ruang guru dengan
luas 112 m2. Fasilitas ruangan ini adalah satu meja sidang berukuran 4 x 1 m2,
15 meja murid berukuran ½ m2 dan 30 buah kursi, satu buah proyektor
LCD/OHP, satu buah papan tulis, satu buah penghapus papan tulis, dan satu
jam dinding.
6. Ruang Osis
Ruang Osis SMA PGRI Indralaya berluas 56 m2, terletak dibagian tengah dari
dua ruang kelas yang tidak digunakan (rusak ringan). Ruangan ini difasilitasi
11
dengan 22 buah meja murid, 25 kursi murid, dua meja tulis ½ biro, satu papan
tulis, satu penghapus spidol dan satu perangkat alat kebersihan.
7. Toilet
Toilet SMA PGRI Indralaya berluas 4 m2, terletak dibelakang kelas yang tidak
digunakan. Toileter tersebut terdiri dari tiga toilet untuk siswa/siswa dan satu
toilet untuk guru yang letaknya bersebelahan.
8. Dapur
Dapur SMA PGRI Indralaya berluas 1 m2, terletak dibelakang ruang guru.
Dapur ini difasilitasi dengan satu buah kompor, satu tabung gas 3 Kg, satu rak
piring, sekian piring, sekian gelas, sekian sendok, satu wadah gula, satu ember
besar, dan dua buah nampan.
9. Lokasi Parkir
Lokasi Parkir SMA PGRI Indralaya berluas 50 m2, terletak dibelakang ruang
osis sampai disebelah kantor kepala sekolah.
Tempat Ibadah untuk Staf Sekolah, Guru, maupun siswa-siswi terletak di luar
area sekolah. Tempat ibadah berupa Masjid Masyarakat Gang Lampung.
D. Penggunaan Sekolah
12
Tabel 5. Daftar Pegawai dan Guru SMA PGRI Indralaya
Mata Pendidikan Jabatan di
No Nama
Pelajaran Terakhir Sekolah
1 Miskam, S.Ag. PAI/Akidah S1 Kepala Sekolah
MPd. I Akhlak
2 Hapizol, S.Si Matematika S1 Wakil
Kurikulum
3 Mohd Nazoris, Sejarah/Seni S1 Wakil
S.Pd Budaya/PSPJ Kesiswaan
4 Sumihar Pkn/Sosiolog S1 Wakil Sarana
Manalu, S.H i dan Prasarana
5 Sri Wahyuni, Biologi S1 Bendahara
S.Pd
6 Eka Bahasa Arab S1 Tenaga Pengajar
Rahmawati, /Akidah
S.Pd Akhlak
7 Dra. Hj. Bahasa S1 Tenaga Pengajar
Masyithoh Indonesia
8 Dra. Fri Dewi PAI S1 Tenaga Pengajar
Usman
9 Weni Aryani, Bahasa S1 Tenaga Pengajar
S.Pd Inggris
10 Annisa Putri Bahasa S1 Tenaga Pengajar
EI, S.Pd Inggris
11 Devi Fisika S1 Tenaga Pengajar
Anggraini,
S.Pd
12 Septiandi Geografi S1 Tenaga Pengajar
Pratama, S.Pd
13 Khomsiah, Kimia S1 Tenaga Pengajar
S.Pd
14 Hj. Susiharti, Fisika S1 Tenaga Pengajar
S.Pd
15 Yuliyati, S.Pd Sejarah S1 Tenaga Pengajar
16 Nuriah, S.Pd Seni Budaya S1 Tenaga Pengajar
17 Gustini, S.Pd.I Bahasa Arab S1 Tenaga Pengajar
18 Febrianti Ekonomi S1 Tenaga Pengajar
Siregar, S.Pd
19 Retno - D1 Staf Tata Usaha
Oktaviani
20 Bariah Rosita, - D3 Staf Tata Usaha
A.Md
21 Adzhani - Kepustakawan
Sarfina
22 Robinhud - SMA Penjaga Sekolah
13
Abbas
Pada tahun ajaran 2016/2017 ruang kelas yang digunakan sebanyak Tiga
ruangan. Tiga ruangan kelas tesebut terdiri dari satu kelas X, satu kelas XI
IA dan satu kelas XII IS.
Tabel 6. Jumlah Siswa Perkelas Bulan Agustus dan September dan Wali
Kelas
14
F. Interaksi Sosial
1. Hubungan antarguru
Hubungan guru dan siswa di SMA PGRI Indralaya terjalin dengan baik.
Guru menempatkan diri sebagai sosok orang tua kepada semua siswa,
begitu sebaliknya seluruh siswa menghormati dan mematuhi semua guru
SMA PGRI Indralaya. Walau terkadang, guru bersikap sedikit keras kepada
siswa-siswa yang sering tidak masuk sekolah (alpa) dengan memberikan
sanksi yang telah disepakati antara siswa, wali siswa dan wakil kesiswaaan.
3. Hubungan antarsiswa
15
5. Hubungan sosial secara umum
G. Tata Tertib
1. Untuk Siswa
1) PERATURAN SEKOLAH
16
B. Setiap Siswa Berhak
17
7. Mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler yang dipilihnya setiap hari
Jumat
B. Ketidakhadiran Siswa
1. Jika Siswa terpaksa tidak masuk sekolah oleh suatu sebab, maka
orang tua atau wali siswa wajib melapor kepada Wakasek.
Kesiswaan atau Kepala Sekolah baik Lisan maupun tulisan
18
3. Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan akan dikenakan sanksi
pelanggaran berupa skor pelanggaran yang telah ditentukan
C. Administrasi Sekolah
D. Pakaian Sekolah
b. Hari Rabu dan Kamis : Pakaian Batik PGRI rok / celana abu-
abu
19
c. Hari Jumat : Pakaian Muslimrok /celana coklat
20
c. Sepatu berwarna hitam dan koas putih untuk hari senin
sampai kamis. Untuk hari jumat sepatu berwarna bebas
1. Siswa harus bersikap sopan dan berprilaku baik dan arif terhadap
staf pimpinan sekolah, guru dan karyawan serta sesama manusia
21
9. Siswa dilarang melakukan perzinaan dalam bentuk apapun
dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah
19. Siswa harus memakai pakaian yang sesuai dengan aturan dan
norma
21. Siswa dilarang tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas
22
22. Siswa dilarang memakai perhiasan yang berlebihan atau tidak
sesuai dengan norma
29. Siswa dilarang ribut dan keluar masuk kelas tanpa izin
30. Siswa dilarang meminta atau memajaki uang atau barang dengan
paksa kepada siswa lain
31. Siswa wajib memakai atau kaos olahraga SMA PGRI Indralaya
ketika melakukan senam atau olahraga
23
2. Selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila
G. 7 K
1. Kebersihan
2. Keindahan
3. Keamanan
4. Ketertiban
5. Kerapian
6. Kerindangan
7. Kekeluargaan
24
2 Tidak memakai atribut dengan lengkap 10
3 Tidak memakai kaos kaki atau ikat pinggang atau 10
sepatu yang sesuai aturan
4 Tidak memakai kaos yang sesuai peraturan 10
5 Tidak memakai topi seragam pada saat upacara 10
6 Baju tidak dimasuki satu kali teguran 10
7 Tidak masuk tanpa keterangan (alpa) 25
8 Melakukan perzinaan dan penyalahgunaan seksual 200-400
9 Membawa, memakai atau pengedarkan Narkoba 350
dan sejenisnya
10 Membawa senjata tajam, senjata api 50-100
11 Melakukan pencurian disekolah 25-300
12 Tidak mengikuti salah satu kegiatan 20/latihan
esktrakulikuler
13 Merusak sarana dan prasarana sekolah 15-300
14 Meludah dan membuang sampah di sembarang 15-200
tempat
15 Melakukan pertemuan disekolah tanpa seizin 5-15
pihak sekolah
16 Makan dan minum dalam kelas ketika pelajaran 15-200
berlangsung
17 Berpacaran dilingkungan sekolah melampaui 25-450
batas
18 Mengancam, menghadang, menghina dan 25-300
melawan guru, staf dan karyawan sekolah
19 Melakukan perkelahian dan tawuran dan 100-400
sejenisnya
20 Meminum-minuman keras atau sejenisnya 10-100
21 Membawa benda-benda mistik atau benda keramat 10-200
22 Melakukan perjudian dalam bentuk apapun 50-250
25
disekolah
23 Minggat ketika KBM berlangsung sampai 10-50
berakhir KBM
24 Membawa gambar atau kaset atau CD , buku-buku 10-30
porno atau sejenisnya
25 Membawa dan merokok dilingkungan sekolah 10-30
26 Bersembunyi diluar kelas ketika KBM 10-25
berlangsung
27 Berkuku panjang baik putra maupun putrid 10-50
28 Berambut panjang bagi putra 20-200
29 Rambut diberi warna selain hitam 10-50
30 Sebagai profokator dalam peristiwa yang 10-250
melanggar hokum
31 Membuat keributan didalam maupun diluar kelas 300-500
32 Meminta atau memajaki uang atau barang dengan 100-500
paksa kepada siswa lain
33 Melakukan pembunuhan atau tindak pidana 300-500
34 Mencemarkan nama baik sekolah karena 100-300
perbuatannya
35 Tidak mengikuti upacara bendera 20-250
36 Tidak mengikuti senam 10-25
37 Menghina, meremehkan dan memandang remeh 50-250
guru, karyawan dan pimpinan SMA PGRI
Indralaya
38 Menggunakan pengeras rambut dan menyisir 10-250
rambut secara acak bagi putra
39 Siswa yang berkendaraan roda dua/empat dengan 50-250
kebut/kebutan dijalan raya yang dapat
mengganggu ketertiban umum
26
b. Sanksi-Sanksi Pelanggaran
27
7) Skor pelanggaran mencapai 500 keatas :
1) Bagi siswa yang memiliki sikap dan perilaku dan kurang mampu
dari segi ekonominya akan diusulkan mendapatkan bantuan dana
BKM sampai tamat belajar dari Dinas Pendidikan Nasional
Kabupaten Ogan Ilir
3) Bagi siswa yang mendapat juara umum kelas X, XI, XII setiap
semester akan mendapatkan berupa SPP 1 bulan
1. Kepala Sekolah
28
b. Kepala Sekolah selaku Manajer
Mempunyai tugas :
1) Menyusun perencanaan
2) Mengorganisasi kegiatan
3) Mengarahkan kegiatan
4) Mengkoordinasi kegiatan
5) Melaksanakan pengawasan
7) Menentukan kebijasanaan
8) Mengadakan rapat
9) Mengambil keputusan
29
5) Pengawasan 16) UKS
11) Keuangan
4) Kegiatan ketatausahaan
30
f. Kepala Sekolah selaku Inovator
a. KBM c. Ekstrakulikuler
b. BK d. Pengadaan
31
b. Pengorganisasian f. Pengawasan
c. Pengarahan g. Penilaian
a. Kurikulum
32
b. Kesiswaan
5) Mengatur pembukuannya
6) Menyusun laporan
33
1) Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan KOMITE
SEKOLAH dan peren KOMITE SEKOLAH
4) Menyusun laporan
3. Guru
34
i. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni
4. Guru Piket
35
Tugas yang berhubungan dengan KBM, yaitu :
a. Menbunyikan bel
5. Wali Kelas
a. Pengelolaan kelas
36
g. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
7. Perpustakawan Sekolah
37
d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku / bahan pustaka / media
elektronika
8. Laboran
38
d. Pembinaan dan pengembangan karir pengawai tata usaha sekolah
c. Memotong rumput
f. Memupuk tanaman
39
g. Memberantas hama dan penyakit tanaman
I. Administrasi Sekolah
40
8. Buku Keuangan : Ada
J. Ekstrakurikuler
K. Kesan Umum
41
ditunjukkan oleh seluruh guru, pegawai maupun siswa membuat kami nyaman
dan bersemangat untuk pergi ke SMA PGRI Indralaya di setiap harinya.
42
BAB III
NIM : 06051181320033
Puji syukur atas kehadirat Tuhan karena atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang telah memberikan kelancaran kepada saya yang pada semester ini
diberikan kesemoatan untuk melaksanakan kegiatan intrakuliah, yaitu praktik
Pengembangan dan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P4) di SMA PGRI
Indralaya. Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada pihak SMA PGRI Indralaya
yang telah menerima saya untuk melakukan praktik mengajar di sekolah ini.
Terimaksih juga kepada guru pamong yang tsenantiasa membimbing dam
memberikan saya gambaran dalam pelaksanaan pengajaran di kelas. Tidak lupa
saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan P4 di SMA PGRI Indralaya sampai dengan selesai.
43
berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah, administrasi
sekolah, administrasi kelas, adminnistrasi guru, tat tertib guru dan siswa,
organisasi kesiswaan, sarana dan prasarana sekolah dan kegiatan ekstrakulikuler.
44
3.5.Refleksi Pelaksanaan Kegiatan Praktik Mengajar Mandiri Pelajaran
PKn
Dalam pelaksanaan praktik mengajar mandiri ini saya mencoba
menerapkan apa yang telah saya dapat selama praktik mengajar terbimbing
sebelumnya. Praktik mengajar mandiri ini sangat membutuhkan kemampuan
ekstra untuk membimbing dan mengajak siswa untuk belajar. Hal ini
dikarenakan pelajaran PKn dapat dikatakan oleh siswa sebagai pelajaran yang
membosankan karena teerlalu banyak kata-kata yang harus dihapal. Untuk
membangkitkan semangat siswa dalam belajar, saya mencoba mengajak
mereka dengan bercerita yang mana cerita tersebut dapat menimbulkan
motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, saya juga mengajak siswa untuk
bermain game edukasi yang berkaitan dengan pelajaran PKn serta saya
memberikan reward bagi siswa yang memenangkan game.
Dengan semangat siswa untuk belajar, siswa sangat aktif untuk bertanya
dan menjawab soal yag berkaitan dengan materi. Terkadang pertanyaan yang
mereka sampaikan sangat kritis sekali sehingga memerlukan jawaban yang
sedikit membutuhkan penalaran tinggi. Hal ini membuat saya untuk belajar
lebih sebelum memberikan pembelajaran.
45
menyesuaikan dengan keadaan. Pada saat kegiatan ujuian praktik mengajar,
siswa lebih mudah untuk diajak belajar karena ada guru yang megawasi proses
pembelajaran. Dalam kegiatan ini siswa lebih aktif dari biasanya. Mereka
banyak bertanya dan menjawab pertanyaan dengan baik. Pada saat
penggunaan media game, siswa sangat antusias mengikuti sampai-sampai
mereka meminta tambahan soal meskipun tidak mendapat reward bagi yang
mampu menjawab dengan benar. Saat jam pelajaran berganti saya kekurangan
waktu untuk menyelesaikan diskusi kelompok, namun saya tunda di hari
berikutnya. Banyak kekurangan yang terjadi saat pelaksanaan ujian praktik
mengajar. Hal ini dikarenakan terlalu tegang karena ananya penilaian oleh
guru pamong pada saat saya mengajar.
46
Nama Praktikan : Yurna Sari
NIM : 06051181320036
Fakultas : FKIP
Jurusan : IPS
Program Studi : PPKn
NO PRODI JUMLAH
47
1 Pendidikan Kimia 3 orang
2 Pendidikan Matematika 3 orang
3 Pendidikan Biologi 3 orang
4 Pendidikan Fisika 3 orang
5 Pendidikan PPKn 2 orang
6 Pendidikan BK 3 orang
7 Pendidkan B.inggris 3 orang
8 Pendidikan B. Indonesia 4 orang
9 Pendidikan ekonomi 1 orang
10 Pendidikan Sejarah 4 orang
48
Guru pamong untuk Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yaitu Ibu Sumihar Manalu, S.H yang merupakan guru pengajar Matapelajaran
PPKn baik siswa kelas X, XI dan XII di SMA PGRI indralaya.Guru pamong
membimbing saya sendiri Yurna Sari dan Brigita Merlin Andriani. Setelah
menemui pamong kami melakukan rapat untuk menentukan ketua kelompok,
sekretaris dan bendahara selama P4 berlangsung dan perkenalan antar anggota di
ruang kelas yang telah diberikan sekolah untuk menjadi tempat kelas mahasiswa
P4 . Dari hasil rapat ditetapkan bahwa Gustion Sudirman sebagai ketua P4, Harum
Maulidya sebagai bendahara dan Nurul Fitria. sebagai sekertaris.
Pada 1 minggu awal memasuki kegiatan P4 mahasiswa P4 melakukan
pengenalan atau obsevasi-orientasi terhadap SMA PGRI Inderalaya. Pada masa
ini mahasiswa diperbolehkan untuk mengenali lingkungan sekitar sekolah mulai
dari pendekatan dengan guru, mengenali kondisi sekolah, memahami peraturan-
peraturan sekolah, hinngga memahami berbagai karakter siswa SMA PGRI agar
mudah melakukan pendekatan pada siswa. Untuk dapat mengetahui kondisi kelas
dan memahami berbagai karakter siswa, selama satu minggu ini mahasiswa
diizinkan untuk mengikuti kegiatan mengajar dikelas. Hal ini juga dilakukan
sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan bagi mahasiswa sebelum benar-benar
terjun ke kelas untuk mengajar. Pada kegiatan ini mahasiswa memperhatikan
semua kegiatan yang dilakukan guru dikelas, mulai dari kegiatan awal, kegiatan
inti, hingga kegiatan akhir pembelajaran.Kegiatan ini dilakukan berdasarkan
lembar observasi kegiatan belajar-mengajar yang telah disediakan oleh TIM
UPPPG.
Berikut adalah hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru pamong:
1. Bagaimana guru membuka pelajaran?
Guru membuka pelajaran dengan salam, Mmengajak siswa untuk merapikan
meja belajar dan menggaja kebersihan, mengabsen kehadiran siswa, menulis
buku kemajuan kelas, menanyakan tugas, dan memberikan apersepsi dari
materi pelajaran.
2. Apakah cara membuka pelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan?
Ya.
49
3. Berapa menit tahap membuka pelajaran itu berlangsung?
+10 menit
4. Bagaimana perhatian siswa terhadap guru?
Seluruhsiswa sangataktif dan berfartisapasi dengan antusias memperhatikan
guru.
5. Bagaimana cara guru menyajikan pelajaran?
Guru menyajikan materi pelajaran dengan cara konvensional. Dengan materi
yang diberikan dijelaskan dengan pengetahuan pada ranah kognitif.
6. Selama kegiatan berlangsung berapa kali guru bertanya kepada siswa?
+10 kali
7. Berapa orang siswa yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan?
+10 orang
8. Selama kegiatan berlangsung, adakah siswa mengajukan pertanyaan,
mendapat kesulitan belajar, mengganggu ketenangan kelas?
Pada saat diberikan pelajaran ada beberapa siswa yang bertanya, tetapi ada
juga siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran tetapi tidak mau
bertanya. Dan ada beberapa siswa juga yang mengobrol dengan teman
sebangkunya mengenai hal-hal diluar materi pelajaran, hal itulah yang
menyebabkan kelas menjadi ribut dan pelajaran sedikit terganggu.
9. Bagaimana perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan?
Pada saat diberikannya pelajaran para siswa memperhatikan sajian pelajaran
dengan baik. Banyak yang benar-benar memperhatikan ketika guru
memberikan konsep dari pelajaran, terutama ketika diberikan contoh soal
semua siswa memperhatikan dengan baik.
50
Memberi kesempatan Siswa untuk bertanya hal yang belum mereka pahami,
kemudian siswa diminta untuk menyimpulkan pelajaran, guru memberikan
tugas untuk dikerjakan dirumah.
11. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa?
Melalui tugas harian, ulangan harian, mid semester, ujian semester,dll.
12. Apa yang dilakukan guru sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke
pelajaran lain?
Guru memberikan penugasan, mengingatkan siswa untuk selalu belajar, tidak
boleh rame dan keluar masuk kelas dan menunggu pelajaran selanjutnya,
serta mengucapakan salam.
13. Berapa menit bagian penutup itu berlangsung?
+5 menit
Kegiatan-kegiatan inilah yang saya amati selama observasi dikelas yang akan
saya ajarkan selama di SMA PGRI Indralaya. Kegiatan observasi ini dapat
menjadi bahan acuhan serta pedoman untuk diri saya agar ketika waktu
pelaksanaan proses pembelajaran saya dapat menerapkan dan melaksanakan
pembelajaran denngan prosedur yang baik dan benar sesuai dengan
pengarahan oleh guru pamong.
51
kekurangan dalam pengajaran saya, misalnya dalam hal penyampaian materi serta
mengontrol siswa dan kelasnya. Oleh karena itu setiap selesai proses
pembelajaran, baik saya yang meminta atau guru pamong sendiri langsung
mengevaluasi jalannya proses pembelajaran. Dari evaluasi ini saya mengerti apa-
apa saja yang harus dibenahi, bisa dari segi materi pembelajaran terkait konsep-
konsep dalam pelajaran yang mudah dipahami,penanganan terhadap berbagai
karakter siswa, serta tugas-tugas keguruan lainnya. Hal ini dimaksudkan
pengajaran yang saya lakukan ada evaluasi yang saya dapat yang pada akhirnya
akan membuat diri saya menjadi lebih baik.
Pada minggu keempat Pertemuan pertama dalam pengajaran terbimbing,
saya merasa gugup, hal ini dikarenakan berdiri di depan kelas menjadi seorang
guru merupakan pengalaman pertama kalinya yang saya alami.. Dalam proses
pembelajaran kali ini satu hal yang belum bisa saya atasi mengenai bagaimana
cara mengontrol kelas dan siswa agar fokus terhadap pelajaran yang saya berikan.
Setelah proses belajar mengajar guru pamong saya hanya memberikan suatu
pernyataan kalau baru-baru mengajar itu semua akan mengalami hal yang sama
dan saya dianjurkan untuk memperdalam lagi materi yang diajarkan untuk
kedepannya.
Selain diadakan evaluasi setelah proses belajar mengajar, mahasiswa P4
juga melakukan bimbingan dengan guru pamong sebelum masuk ke dalam kelas,
diskusi tersebut baik dari segi materi yang akan di ajarkan,rancangan pelaksanaan
pembelajaran, pengalaman belajar peserta didik maupun model belajar agar
peserta didik tidak merasa monoton dan tertarik untuk belajar.
Pada masa praktek mengajar terbimbing ini, guru masih memperbolehkan
kami untuk masuk ke kelas secara bersamaan saat rekan pendidikan PPKn
mengajar di kelas. Hal ini dilakukan agar kami sama-sama dapat belajar dan dapat
saling memperbaiki bila ada kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada saat
proses pembelajaran. Pada masa praktek mengajar terbimbing ini, mahasiswa
bukan hanya belajar mengajar, tapi juga harus mampu mengerjakan tugas-tugas
keguruan lainnya seperti pembuatan Program Tahunan (Prota), Program Semester
(Prosem), Recana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Penilaian siswa dan
52
Penggunaan Alokasi Waktu. Selama masa ini juga mahasiswa P4 diperkenankan
untuk mengikuti tugas guru lainnya, antara lain piket lobi.
Untuk jadwal piket ini, setiap mahasiswa P4 mendapatkan tugas piket satu
hari dalam seminggu, dimana pada saat hari piket itu, mahasiswa tidak memiliki
jam mengajar di kelas. Pada saat piket, mahasiswa melakukan tugas – tugas guru
piket yang diantaranya :
1. Mencatat siswa yang datang terlambat dan memberikan tuigas – tugas
kebersihan.
2. Memeriksa kelas dan memberi tugas kelas yang kosong.
3. Mencatat siswa yang tidak hadir pada masing – masing kelas.
4. Memberikan izin kepada siswa yang keluar kelas/sekolah untuk urusan yang
sangat penting.
5. Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah, dan
melaporkan ke wakasek kesiswaan.
6. Mengontrol lingkungan sekolah pada jam – jam efektif.
7. Mencatat semua peristiwa penting di sekolah selama menjalankan piket.
8. Mencatat guru-guru yang tidak hadir
9. Duduk di meja piket yang telah disediakan
10. Menilai kebersihan kelas dalam rangka program 9K sekolah.
53
kondisi yang sudah mulai bosan dimana siswa sudah tidak fokus kepada guru
kelasnya atau adanya kegaduhan dari berberapa siswa yang mengganggu
perhatian siswa lainnya.
Pada saat mengajar saya juga dituntut mampu membangkitkan atau
mengubah suasana belajar agar tidak membosankan sehingga siswa-siswa kembali
bersemangat dan fokus untuk memperhatikan penjelasan guru. Untuk siswa-siswa
yang membuat kegaduan maka saya harus bertindak cepat dan bijaksana untuk
memberikan teguran atau nasehat kepada siswa-siswa agar mereka menghentikan
kegaduan dan kembali memperhatikan penjelasan guru.
Pada tahapan ini,saya juga dituntut untuk dapat berinteraksi baik dengan
siswa, mengendalikan emosi pada saat siswa sulit untuk diatur dan mencari cara
agar siswa tenang dan kembali memperhatikan pelajaran, atau pun pada beberapa
kelas mengarahkan siswa pada saat siswa mulai terlihat lelah belajar saat hari
sudah sangat siang. Salah satu upaya yang telah saya lakukan yaitu berupaya
memberi media yang terbaik untuk siswa belajar, misalnya dalam bentuk charta
dan print out gambar yang tujuannya untuk membantu siswa dalam memahami
materi yang diajarkan.
Namun peran guru pamong disini masih sangat penting, karena sebelum
memulai proses pengajaran saya berkonsultasi terhadap penyampaian materi serta
kegiatan apa yang akan dilakukan dikelas, semuanya saya lampirkan dalam
bentuk RPP dan saya berkonsultasi secara langsung. Adanya konsultasi terkait
materi yang akan disampaikan guna agar pengajaran yang kami lakukan tidak
menyimpang dari konsep pembelajaran dalam tujuan yang harus dicapai.
Pengalaman mengajar mandiri ini membuat saya dapat memahami siswa dengan
lebih baik. Interaksi antara saya dan siswa juga semakin baik dan terasa semakin
dekat. Siswa tidak segan untuk bertanya saat mereka kurang paham dengan
penjelasan yang saya berikan. Selain itu, dalam proses ini saya semakin banyak
belajar memahami karakter masing – masing siswa, sehingga terlatih dalam
menghadapi siswa yang susah diatur, mengahadapi siswa yang kurang tanggap
dalam memahami pelajaran, serta mengetahui siswa – siswa yang memiliki
kemampuan akademik yang lebih dibandingkan teman – temannya.
54
3.2.4 Refleksi Tentang Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar berlangsung setelah masa mengajar
mandiri berakhir, hari dan tanggal untuk pelaksanaan prkatik mengajar adalah hari
yang telah sepakati oleh mahasiswa P4 dan guru pamong sesuai dengan jadwal
pelajaran ppkn kelas yang saya pegang .
Ujian dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2016 di Kelas XI ipa dengan
materi pembelajaran mengenai Menampilkan prilaku budaya demokrasi dalam
kehidupan sehari hari. Ujian berjalan dengan lancar. Sebelum melaksanakan ujian,
saya membuat persiapan mengajar yaitu berupa penguasaan materi,
mempersiapkan RPP dan media pembelajaran dengan baik, saya berusaha
membuat Pembelajaran menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran
diskusi Tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian tes berupa evaluasi.
Pada pelaksanaannya, guru pamong akan mengawasi jalannya
pembelajaran dan menilai seluruh aspek kemampuan yang saya miliki, baik RPP
maupun langkah-langkah pembelajaran yang saya lakukan dengan ketentuan yang
telah diberikan oleh UPPL. Setelah pelaksanaan ujian selesai, saya diberikan
pengarahan tentang ujian yang telah dilaksanakan.
55
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
a. Pihak Sekolah
1. Diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana guna memperlancar
kegiatan pembelajaran.
2. Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelatih kegiatan ekstrakurikuler
disekolah
b. Pihak UPPL
Diharapkan dalam pengorganisasian P4 dimasa mendatang akan lebih baik.
56
c. Mahasiswa P4
1. Diharapkan selalu menjaga kekompakkan dan kerjasama antar mahasiswa
P4
2. Diharapkan lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan disiplin dalam
tugas yang telah diberikan terhadap masing-masing mahasiswa P4.
3. Diharapkan tetap menjaga silahturahmi di setiap mahasiswa P4 walaupun
kegiatan P4 telah berakhir.
57
Daftar Lampiran
Halaman
Denah 1
Kalender Akademik 2
Berita Acara 3
Jurnal Kegiatan 15
1
Lampiran 1
2
BERITA ACARA UJIAN P4 MAHASISWA FKIP UNSRI
Pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2016 telah dilaksanakan ujian akhir P4 oleh
praktikan,
NIM : 06051181320033
Pada pukul 09.15 WIB di kelas XII IS dengan materi “Perbandingan Sistem
Pemerintahan di Indonesia Pada Masa Sebelum dan Setelah Amandemen UUD
1945” telah dilaksanakan dengan baik dan benar.
3
BERITA ACARA UJIAN P4 MAHASISWA FKIP UNSRI
Pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2016 telah dilaksanakan ujian akhir P4 oleh
praktikan,
NIM : 06051181320036
Pada pukul 07.30 WIB di kelas XI IPA dengan materi “Menampilkan prilaku
budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.” telah dilaksanakan dengan
baik dan benar.
4
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN P4
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA PGRI Indralaya dengan
ini menyatakan bahwa yang bersangkutan di bawah ini:
Guru Pamong : Miskam., S.Ag., M,Pd,I
NIM : 06051181320033
5
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN P4
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA PGRI Indralaya dengan
ini menyatakan bahwa yang bersangkutan di bawah ini:
Guru Pamong : Miskam., S.Ag., M,Pd,I
NIM : 06051181320036
6
Keterangan Mengikuti Kegiatan Upacara Bendera
NIM : 06051181320033
Universitas : Sriwijaya
Demikianlah surat keterangan ini di buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan
sebagaimana semestinya.
7
Keterangan Mengikuti Kegiatan Upacara Bendera
NIM : 06051181320036
Universitas : Sriwijaya
Demikianlah surat keterangan ini di buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan
sebagaimana semestinya.
8
Keterangan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler
NIM : 06051181320033
NIPY. 916209
9
Keterangan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler
NIM : 06051181320036
NIPY. 916209
10
Keterangan Mengikuti Kegiatan Piket
NIM : 06051181320033
Universitas : Sriwijaya
Demikianlah surat keterangan ini di buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan
sebagaimana semestinya.
11
Keterangan Mengikuti Kegiatan Piket
NIM : 06051181320036
Universitas : Sriwijaya
Demikianlah surat keterangan ini di buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan
sebagaimana semestinya.
12
SURAT KETERANGAN
4 Yudisca 06091181320016
Anggreiny
11 Gustyon 06081181320039
Matematika Hafizol, S.Si
Sudirman
12 Harum 06081181320022
13
Maulidya
13 Ikrima 06021281320005
17 Novitasari 06011181320012
Bahasa Weni
18 Resti 06011181320013 Inggris Ariyani,S.Pd
Oktaviani
19 Siti 06071181320012
Munawaroh
14
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
15
LEMBAR PENILAIAN TUGAS KEGURUAN LAINNYA
Ekstrakulikuler
Korikuler
Administrasi
Jumlah
Rata-rata
Penilai,
NIPY. 916209
16
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK LAPANGAN
NIM : 06051181320033
17
5 Menggunakan
Respon dan
Pertanyaan Siswa
dalam Pembelajaran
6 Menyampaikan
Mteri Pembelajaran
dengan Tepat
7 Memberi
Menggunakan
Bahasa dan Suara
yang Jelas
8 Menggunakan
Alokasi Waktu ang
Tepat Merangkum
Materi
Pembelajaran
9 Melaksanakan
Penilaian
Pembelajaran
Rata-rata (IPKG 2)
C HUBUNGAN
ANTAR PRIBADI
1 Membantu Siswa
Menumbuhkan
Kepercayaan Diri
2 Menbantu Siswa
Mengambil
Keputusannya
Sendiri
3 Menunjukan Sikap
Terbuka dan Luwes
Kepada Siswa
4 Menunujukan
Semangat dan
Antusias yang
Tinggi dalam
Bekerja
5 Berupaya
Mengenali
Keunggulan dan
Kelemahan Siswa
dalam Belajar
6 Mendorong Siswa
Untuk Menghargai
Sesama
7 Mengenali Prilaku
18
Siswa yang Tidak
Diinginkan
Rat-rata (IPKG 3)
JUMLAH RATA-
RATA
Catatan :
(Guru Pamong)
(Dosen Penguji)
Keterangan
Skala Nilai
NM : Nilai Mandiri
8,6 – 10 ->A 5,6-7,0 -> C <4,1 -> E
NU : Nilai Ujian
7,1 - 8,5->B 4,1-5,5 -> D
Guru Pamong
NIPY. 916209
19
LEMBAR PENILAIAN KEPRIBADIAN
NIM : 06051181320033
Penilai,
NIPY. 916209
20
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR KE-1
Waktu : 2 x 45 menit
21
27 Memberi penguatan kepada pribadi tertentu
28 Memberi penguatan dengan segera
29 Menunujukan kehangatan dan keantusiasan
30 Memberi penguatan secara bermakna
31 Menghindari respon yang negative
D KETERAMPILAN MENGADAKAN
VARIASI
32 Variasi dalam gaya mengajar
33 Menggunakan variasi intonasi
34 Mengadakan perubahan gerak/mimik
35 Memberi waktu senyap dalam berbicara
36 Melayangkan pandangan kepada seluruh siswa
37 Memberikan penekanan butir-butir penting
pengajaran
38 Menggunakan variasi alat bantu
39 Menggunakan variasi pola interaksi dalam
pembelajaran
N1 JUMLAH KDM YANG MUNCUL DIBAGI
DENGAN 39 DIKALIKAN 100
Pengamat
NIPY. 916209
22
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR KE-2
Waktu :2 x 45 menit
23
masalah
D KETERAMPILAN MENGAJAR
PERORANGAN
26 Merespon tanggapa siswa
27 Mempertahankan reaksi siswa
28 Merancanakan kegiatan
29 Memberi nasehat
30 Menyediakan alat dan sumber belajar
31 Melakukan pendekatan yang
menyenangkan
32 Menantang siswa untuk berpikir
33 Menantang siswa untuk mengemukakan
pendapat
34 Mendorongkan siswa untuk menyelesaikan
tugasnya
N2 JUMLAH KDM YANG MUNCUL
DIBAGI 34 DIKALIKAN 100
NA (N1+N2)/2
NH Hasil NA dikonversi dengan skala nilai
Jumlahkan Nilai KDM ke-1 (N1) dan KDM ke-2 (N2) dibagi 2;
Skala Nilai
Pengamat
NIPY. 916209
24
JURNAL KEGIATAN
MAHASISWA P4 DI SMA PGRI INDRALAYA
25
PGRI Indralaya
- Evaluasi kegiatan
- Pengenalan lapangan -
- Membaca surat Yassin bersama-sama
26-08-
5. Jum’at dengan keluarga besar SMA PGRI
2016
Indralaya
- Evaluasi kegiatan
- Senam pagi bersama siswa dan siswi dan -
mahasiswa P4 SMA PGRI Indralaya
- Memantau kelas XII.IS menggantikan
27-08-
6. Sabtu guru mata pelajaran PAI
2016
- Masuk kelas XII.IS dan memantau tugas
mata pelajaran Aqidah dan Akhlak
- Evaluasi kegiatan
29-08- - -
7. Senin
2016
30-08- - Mengajar PPKn di kelas XII IPS dan XI -
8. Selasa
2016 IPA
- Rapat pembentukan jadwal piket -
31-08-
9. Rabu mahasiswa P4
2016
- Evaluasi kegiatan
01-09- -
10. Kamis - Melaksanakan tugas guru piket
2016
02-09- - Mempersiapkan pembacaan Yasin -
11. Jumat
2016
03-09- - Membantu persiapan senam -
12. Sabtu
2016
05-09- - -
13. Senin
2016
06-09- - Apel pagi jam 07.30 WIB di lapangan -
14. Selasa
2016 SMA PGRI Indralaya
26
- Memantau dan mengawasi siswa kelas
XII.IS dan kelas X dalam mata pelajaran
Penjaskes
- Mengajar PPKn di kelas XII IPS dan XI
IPA
- Mengunjungi perpustakaan
- Evaluasi kegiatan
07-09- - -
15. Rabu
2016
16. 08-09- -
Kamis - Bertugas sebagai guru piket
2016
09-09- - Membantu mempersiapkan tempat -
17. Jum’at
2016 pembacaan Yasin
- Memantau dan mengawasi siswa -
melakukan senam
10-09-
18. Sabtu - Mengawasi siswa kelas XII IPS
2016
mengerjakan tugas PAI
- Evaluasi kegiatan
12-09- - Libur Idul Adha -
19. Senin
2016
- Memantau kelas XII.IS dengan mata -
pelajaran Penjaskes
13-09-
20. Selasa - Mengajar PPKn kelas XII IPS dan XI
2016
IPA
- Evaluasi kegiatan
14-09- - -
21. Rabu
2016
15-09- - Bertugas menjadi guru piket -
22. Kamis
2016
23. Jum’at 16-09- - Membantu petugas piket -
27
2016 - Memberikan pengarahan untuk kelas X
- Evaluasi kegiatan
- Mengawasi ulangan harian kelas XII.IS -
dalam mata pelajaran PAI
- Mengawasi ulangan harian kelas XI.IA
17-09-
24. Sabtu dalam mata pelajaran Aqidah dan Akhlak
2016
- Mengawasi ulangan harian kelas XII.IS
dalam mata pelajaran Aqidah dan Akhlak
- Evaluasi Kegiatan
19-09- - -
25. Senin
2016
26. - Mengajar PKn di kelas XI IPA dan XII -
20-09-
Selasa IPS
2016
- Menghitung nilai tugas kelompok PKn.
21-09- -
27. Rabu - Mengajar PKn di kelas X
2016
- Menjadi guru piket -
22-09-
28. Kamis - Menggantikan guru pelajaran geografi di
2016
kelas XII IPS
23-09- - -
29. Jum’at
2016
- Membuat hiasan dari tanaman untuk di
24-09- gantung di depan kelas-kelas di SMA
30. Sabtu
2016 PGRI Indralaya
- Evaluasi kegiatan
26-09- - -
31. Senin
2016
- Mengajar PKn di kelas XI IPA dan XII
27-09-
32. Selasa IPS
2016
- Evaluasi kegiatan
28
28-09- - -
33. Rabu
2016
29-09- - Izin tidak ikut acara refreshing karena -
34. Kamis
2016 ada jadwal UTS
35. - Membantu guru piket -
30-09-
Jumat - Mengawasi pembelajaran matematika di
2016
kelas XI IPA
36. - Mengawasi pembelajaran PAI di kelas -
XII IPS
01-10-
Sabtu - Membantu membimbing kelas X untuk
2016
belajar matematika
- Evaluasi kegiatan
03-10- - -
37. Senin
2016
- Mengajar PKn di kelas XII IPS dan XI -
04-10-
38. Selasa IPA
2016
- Evaluasi kegiatan
05-10- - -
39. Rabu
2016
06-10- - Bertugas sebagai guru piket -
40. Kamis
2016
07-10- - Menyiapkan tempat pembacaan yassin -
41. Jum’at
2016
- Rapat global pelaksanaan Lomba-Lomba -
08-10-
42. Sabtu dalam rangka perpisahan mahasiswa P4
2016
- Evaluasi kegiatan
10-10- - -
43. Senin
2016
11-10- - Mengajar PPKn di kelas XI IPA dan XII -
44. Selasa
2016 IPS
29
12-10- - -
45. Rabu
2016
13-10- - Bertugas sebagai guru piket -
46. Kamis
2016
- Membersihkan ruang mahasiswa P4 -
14-10-
47. Jum’at - Mempersiapkan tampat pembacaan
2016
Yassin
- Membantu petugas piket
- Mengawasi siswa melakukan senam pagi
bersama
15-10-
48. Sabtu - Mengawasi pelaksanaan MID PAI di
2016
kelas XII IPS
- Mengawasi pelaksanaan MID PAI di
kelas XI IPA
17-10- - -
49. Senin
2016
18-10- - Melaksanakan ujian mengajar PPKn di -
50. Selasa
2016 kelas XII IPS
19-10- - -
51. Rabu
2016
- Panitia dalam lomba-lomba -
- Lomba-lomba untuk kemeriahan
20-10-
52. Kamis menjelang acara perpisahan mahasiswa
2016
P4 di SMA PGRI indralaya
- Evaluasi kegiatan
- Lomba-lomba untuk kemeriahan -
21-10- menjelang acara perpisahan mahasiswa
53. Jum’at
2016 P4 di SMA PGRI indralaya
- Evaluasi kegiatan
22-10- - Perpisahan atau Pelepasan Mahasiswa P4 -
54. Sabtu
2016 FKIP UNSRI di SMA PGRI Indralaya
30
- Evaluasi kegiatan
31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 1 dan 2
6. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
32
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Mengemukakan rumusan Pancasila sebagai dasar negara
Menguraikan fungsi Pancasila
Mengemukakan Pancasila sebagai dasar negara
Membedakan ideologi terbuka dan tertutup
Mendeskripsikan makna Pancasila sebagai ideologi terbuka
Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai
Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill
Nilai Budaya
Waktu yang
No. Kegiatan Belajar Dan Karakter
(Menit) dikembangka
Bangsa
n
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan - Kerja sama jujur,
salam siswa 15’ - Keterampila toleransi,
- Mengabsen dan n disiplin, kerja
mengetahui keras,
kondisi siswa
mandiri,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama demokratis,
Eksplorasi - Kesungguha
rasa ingin
Dalam n
tahu,
kegiatan - Disiplin
- Uji diri semangat
eksplorasi :
kebangsaan,
Mengemuk
cinta tanah air,
akan
rumusan menghargai
Pancasila 55’ prestasi,
sebagai bersahabat,
dasar cinta damai,
negara gemar
Menguraik membaca,
an fungsi
peduli
Pancasila
lingkungan,
Mengemuk
akan peduli sosial,
Pancasila
33
sebagai tanggung
dasar jawab
negara Mandiri
Membedak
an ideologi
terbuka dan
tertutup
Mendeskri
psikan
makna
Pancasila
sebagai
ideologi
terbuka
Menganalis
is Pancasila
sebagai
sumber
nilai
Mendeskri
psikan
Pancasila
sebagai
paradigma
pembangun
an
Elaborasi
Dalam
kegiatan
elaborasi,
Berdiskusi
mengenai
makna
Pancasila
sebagai
ideologi
terbuka.
Diskusi
Kelompok
tentang
Pancasila
sebagai
dasar
negara
Guru
34
menugaska
n siswa
untuk
menjelaska
n Pancasila
sebagi
ideologi
terbuka
Konfirmasi
Dalam
kegiatan
konfirmasi,
Siswa:
Menyimpul
kan tentang
hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaska
n tentang
hal-hal
yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalian
- Evaluasi / Tanya diri
20’
jawab
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
VI PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
35
VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Nilai-Nilai Pancasila
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 3
6. Alokasi Waktu : 3 x 45 (3 jam pelajaran)
37
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai
Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill
Nilai Budaya
Waktu yang
No. Kegiatan Belajar Dan Karakter
(Menit) dikembangka
Bangsa
n
1. Pendahuluan - Disiplin Religius, jujur,
- Memberikan - Kerja sama toleransi,
salam siswa 15’ - Keterampila disiplin, kerja
- Mengabsen dan n keras, mandiri,
mengetahui demokratis,
kondisi siswa
rasa ingin tahu,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama semangat
Eksplorasi - Kesungguha
kebangsaan,
Dalam n
cinta tanah air,
kegiatan - Disiplin
- Uji diri menghargai
eksplorasi :
prestasi,
Menganalis
bersahabat,
is Pancasila
sebagai cinta damai,
sumber gemar
nilai membaca,
Mendeskri peduli
psikan lingkungan,
Pancasila 55’
peduli sosial,
sebagai
tanggung jawab
paradigma
pembangun Mandiri
an
Elaborasi
Dalam
kegiatan
elaborasi,
Berdiskusi
mengenai
makna
Pancasila
38
sebagai
sumber
nilai.
Diskusi
Kelompok
tentang
Pancasila
sebagai
paradigma
pembangun
an
Guru
menugaska
n siswa
untuk
menjelaska
n Pancasila
sebagai
sumber
nilai dan
paradigma
pembangun
an
Konfirmasi
Dalam
kegiatan
konfirmasi,
Siswa:
Menyimpul
kan tentang
hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaska
n tentang
hal-hal
yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalian
- Evaluasi/Tanya diri
20’
jawab
- Penenangan
39
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
VI.PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
VII.PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Perilaku yang Sesuai Nilai-Nilai
Pancasila
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 4
6. Alokasi Waktu : 3 x 45 ( 6 jam pelajaran )
41
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Menunjukan sikap positif terhadap nilai Pancasila
Menemukan cara bersikap positif yang sesuai denga Pancasila sebagai
ideologi terbuka
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Nilai
Aspek
Waktu Budaya
No lifeskill yang
Kegiatan Belajar (Menit Dan
. dikembangka
) Karakter
n
Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan salam - Kerja sama jujur,
siswa 15’ - Keterampila toleransi,
- Mengabsen dan n disiplin,
mengetahui kondisi kerja
siswa
keras,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama mandiri,
Eksplorasi - Kesungguha
demokratis
Dalam kegiatan n
, rasa ingin
eksplorasi : - Disiplin
- Uji diri tahu,
Menunjukan sikap
semangat
positif terhadap
nilai Pancasila kebangsaa
Menemukan cara n, cinta
bersikap positif tanah air,
yang sesuai denga mengharga
Pancasila sebagai i prestasi,
ideologi terbuka 55’ bersahabat,
Elaborasi cinta
Dalam kegiatan
damai,
elaborasi,
gemar
Berdiskusi membaca,
mengenai makna
peduli
sikap positif
terhadap nilai lingkungan
Pancasila , peduli
Diskusi Kelompok sosial,
tentang sikap tanggung
positif terhadap jawab
Pancasila sebagai
42
ideologi terbuka . Mandiri
Guru menugaskan
siswa untuk
menjelaskan sikap
positif terhadap
Pancasila sebagai
ideologi terbuka
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaskan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalia
- Evaluasi/Tanya jawab 20’ n diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
43
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Sistem Pemerintahan
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 5
6. Alokasi Waktu : 3 x 45 (3 jam pelajaran)
44
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Mengklasifikasikan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer di
berbagai Negara
Mengidentifikasi ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan Presidensial
dan Parlementer
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
(Menit)
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan salam siswa - Kerja sama jujur,
15’
- Mengabsen dan mengetahui - Keterampilan toleransi,
kondisi siswa disiplin, kerja
2. Kegiatan Inti - Kerja sama keras,
Eksplorasi - Kesungguhan mandiri,
Dalam kegiatan eksplorasi - Disiplin demokratis,
: - Uji diri rasa ingin
Mengklasifikasikan tahu,
sistem pemerintahan semangat
Presidensial dan
kebangsaan,
Parlementer di
berbagai Negara cinta tanah air,
Mengidentifikasi ciri menghargai
sistem pemerintahan prestasi,
Presidensial dan bersahabat,
Parlementer cinta damai,
Menguraikan kelebihan 55’ gemar
dan kekurangan sistem membaca,
pemerintahan
peduli
Presidensial dan
Parlementer lingkungan,
Elaborasi peduli sosial,
Dalam kegiatan elaborasi, tanggung
Berdiskusi mengenai jawab
makna sistem Mandiri
pemerintahan di
berbagai negara
Diskusi Kelompok
tentang sistem
pemerintahan di
berbagai negara.
45
Guru menugaskan
siswa untuk
menjelaskan sistem
pemerintahan di
berbagai negara
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang
hal-hal yang belum
diketahui
Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalian
- Evaluasi/Tanya jawab 20’ diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
VI PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 6 dan 7
6. Alokasi Waktu : 6 x 45 ( 6 jam pelajaran )
47
Menguraikan sistem pemerintahan yang digunakan oleh Negara Indonesia
menurut UUD 1945
Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945
sebelum dan sesudah perubahan
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Nilai
Aspek
Waktu Budaya
No lifeskill yang
Kegiatan Belajar (Menit Dan
. dikembangka
) Karakter
n
Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan salam - Kerja sama jujur,
siswa 15’ - Keterampila toleransi,
- Mengabsen dan n disiplin,
mengetahui kondisi kerja
siswa
keras,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama mandiri,
Eksplorasi - Kesungguha
demokratis
Dalam kegiatan n
, rasa ingin
eksplorasi : - Disiplin
- Uji diri tahu,
Menguraikan faktor
semangat
yang
mempengaruhi kebangsaa
sistem n, cinta
pemerintahan yang tanah air,
digunakan oleh mengharga
Negara. i prestasi,
Membedakan bersahabat
sistem 55’ , cinta
pemerintahan
Indonesia damai,
berdasarkan gemar
konstitusi yang membaca,
digunjakan. peduli
Membandingkan lingkunga
sistem n, peduli
pemerintahan
sosial,
Indonesia
berdasarkan UUD tanggung
1945 sebelum dan jawab
sesudah perubahan Mandiri
Elaborasi
48
Dalam kegiatan
elaborasi,
Berdiskusi
mengenai makna
sistem
pemerintahan
Negara Indonesia
Diskusi Kelompok
tentang sistem
pemerintahan
Negara Indonesia.
Guru menugaskan
siswa untuk
menjelaskan sistem
pemerintahan
Negara Indonesia
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaskan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalia
- Evaluasi/Tanya jawab 20’ n diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
49
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
5. Media karton
VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di
Indonesia
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 8 dan 9
6. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
51
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan Indonesia
Membandingkan sistem pemeintahan Indonesia dengan negara lain
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
(Menit)
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius, jujur,
- Memberikan salam siswa - Kerja sama toleransi,
15’
- Mengabsen dan - Keterampilan disiplin, kerja
mengetahui kondisi siswa keras, mandiri,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama demokratis,
Eksplorasi - Kesungguhan rasa ingin tahu,
Dalam kegiatan eksplorasi - Disiplin semangat
: - Uji diri kebangsaan,
Menguraikan cinta tanah air,
kelebihan dan menghargai
kekurangan sistem
prestasi,
pemerintahan
Indonesia bersahabat,
Membandingkan cinta damai,
sistem pemeintahan gemar
Indonesia dengan membaca,
negara lain peduli
Elaborasi lingkungan,
Dalam kegiatan elaborasi, 55’ peduli sosial,
Berdiskusi mengenai tanggung
makna sistem jawab
pemerintahan yang
berlaku di Indonesia Mandiri
dengan negara lain
Diskusi Kelompok
tentang sistem
pemerintahan yang
berlaku di Indonesia
dengan negara lain.
Guru menugaskan
siswa untuk
menjelaskan sistem
pemerintahan yang
berlaku di Indonesia
52
dengan negara lain
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalian
- Evaluasi/Tanya jawab 20’ diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Peranan Pers
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 10 dan 11
6. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
54
Menguraikan pengertian, fungsi dan peranan pers dalam masyarakat yang
demokratis
Mendeskripsikan perkembangan pers di Indonesia
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Nilai
Wakt Aspek
Budaya
No u lifeskill yang
Kegiatan Belajar Dan
. (Menit dikembangka
Karakter
) n
Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan salam - Kerja sama jujur,
siswa 15’ - Keterampila toleransi,
- Mengabsen dan n disiplin,
mengetahui kondisi kerja
siswa
keras,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama mandiri,
Eksplorasi - Kesungguha
demokratis
Dalam kegiatan n
, rasa ingin
eksplorasi : - Disiplin
- Uji diri tahu,
Menguraikan
semangat
pengertian, fungsi
dan peranan pers kebangsaa
dalam masyarakat n, cinta
yang demokratis tanah air,
Mendeskripsikan mengharga
perkembangan pers i prestasi,
di Indonesia bersahabat
Elaborasi , cinta
Dalam kegiatan 55’
damai,
elaborasi,
gemar
Berdiskusi membaca,
mengenai makna
peduli
sistem pengertian,
fungsi dan peran lingkunga
serta perkembangan n, peduli
pers di Indonesia sosial,
Diskusi Kelompok tanggung
tentang pengertian, jawab
fungsi dan peran
Mandiri
serta perkembangan
pers di Indonesia
Guru menugaskan
55
siswa untuk
menjelaskan
pengertian, fungsi
dan peran serta
perkembangan pers
di Indonesia
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaskan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalia
- Evaluasi/Tanya jawab 20’ n diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Kode Etik Jurnalistik
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 12 dan 13
6. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
57
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Mendeskripsikan kode etik jurnalistik
Menganalisis kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di
Indonesia
Menguraikan upaya pemerintah dalam mengendalikan pers
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Nilai
Aspek
Budaya
No Waktu lifeskill yang
Kegiatan Belajar Dan
. (Menit) dikembangka
Karakter
n
Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan salam - Kerja sama jujur,
siswa 15’ - Keterampila toleransi,
- Mengabsen dan n disiplin,
mengetahui kondisi kerja
siswa
keras,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama mandiri,
Eksplorasi - Kesungguha
demokratis
Dalam kegiatan n
, rasa ingin
eksplorasi : - Disiplin
- Uji diri tahu,
Mendeskripsikan
semangat
kode etik
jurnalistik kebangsaa
Menganalisis n, cinta
kode etik tanah air,
jurnalistik dalam mengharga
masyarakat i prestasi,
demokratis di 55’ bersahabat
Indonesia
, cinta
Menguraikan
damai,
upaya pemerintah
dalam gemar
mengendalikan membaca,
pers peduli
Elaborasi lingkunga
Dalam kegiatan n, peduli
elaborasi, sosial,
Berdiskusi tanggung
mengenai makna jawab
pers yang bebas
58
dan Mandiri
bertanggungjawa
b sesuai kode etik
jurnalistik dalam
masyarakat
Indonesia
Diskusi
Kelompok
tentang pers yang
bebas dan
bertanggungjawa
b sesuai kode etik
jurnalistik dalam
masyarakat
Indonesia
Guru
menugaskan
siswa untuk
menjelaskan pers
yang bebas dan
bertanggungjawa
b sesuai kode etik
jurnalistik dalam
masyarakat
Indonesia
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaskan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalia
- Evaluasi/Tanya jawab 20’ n diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
59
yang bebas dan kode etik Menguraikan upaya
bertanggungjawab jurnalistik pemerintah dalam
sesuai kode etik mengendalikan pers
jurnalistik dalam
masyarakat
Indonesia
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Kebebasan Pers dan Dampaknya
4. Kelas/Program : XII
5. Pertemuan Minggu ke : 14 dan 15
6. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
61
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Menunjukan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa / pers
Menguraikan manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokratis di
Indonesia
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
(Menit)
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan - Kerja sama jujur,
salam siswa 15’ - Keterampilan toleransi,
- Mengabsen dan disiplin, kerja
mengetahui keras,
kondisi siswa
mandiri,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama demokratis,
Eksplorasi - Kesungguhan
rasa ingin
Dalam - Disiplin
tahu,
kegiatan - Uji diri
semangat
eksplorasi :
kebangsaan,
menjelaska
cinta tanah air,
n dampak
penyalahgu menghargai
naan prestasi,
kebebasan bersahabat,
media cinta damai,
massa / gemar
pers membaca,
Menguraik 55’ peduli
an manfaat
pers dalam lingkungan,
kehidupan peduli sosial,
masyarakat tanggung
demokratis jawab
di Mandiri
Indonesia
Elaborasi
Dalam
kegiatan
elaborasi,
Berdiskusi
mengenai
makna
62
kebebasan
pers dan
dampak
penyalahgu
naan
kebebasan
media
massa
dalam
masyarakat
demokratis
di
Indonesia
Diskusi
Kelompok
tentang
kebebasan
pers dan
dampak
penyalahgu
naan
kebebasan
media
massa
dalam
masyarakat
demokratis
di
Indonesia
Guru
menugaska
n siswa
untuk
menjelaska
n
kebebasan
pers dan
dampak
penyalahgu
naan
kebebasan
media
massa
dalam
masyarakat
demokratis
63
di
Indonesia
Konfirmasi
Dalam
kegiatan
konfirmasi,
Siswa:
Menyimpul
kan tentang
hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaska
n tentang
hal-hal
yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalian
- Evaluasi/Tanya diri
20’
jawab
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
64
VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
66
E. Materi Ajar
I. Peta Konsep Materi Ajar
67
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
a) Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau
berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa
demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan
berkembangnya partai-partai politik.
68
7. Jaminan HAM lemah
8. Terjadi sentralisasi kekuasaan
9. Terbatasnya peranan pers
10. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.
c. Demokrasi Pancasila di Masa Orde Baru 11 Maret 1966 – 21 Mei 1998
69
3. Pemilu yang tidak demokratis, aparat borokrasi dan militer melakukan
cara-cara untuk memenangkan Golkar.
70
3. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
4. Setelah reformasi Indonesia telah melakukan pemilu sebanyak 4 kali ( 1999,
2004, 2009, dan 2014).
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan Guru datang tepat waktu. Siswa datang tepat waktu. Disiplin
( 10 Menit ) Guru mengucapkan Siswa menjawab salam
salam saat memasuki dari guru. Religius
kelas.
Guru meminta ketua Ketua kelas memimpin
kelas memimpin doa. doa dan siswa lainnya Religius
mengikuti berdoa.
Guru memeriksa Siswa memeriksa lantai
kesiapan ruangan. apakah ada sampah / Kebersihan
kertas.
Guru bertanya kepada Siswa menjawab
siswa, siapa saja anggota pertanyaan yang diberikan Kejujuran
71
Guru menjelaskan materi Siswa menyimak Disiplin
pembelajaran dengan penjelasan guru dengan
metode ceramah. tertib.
Guru menjelaskan materi
tentang demokrasi di
Indonesia.
Guru menjelaskan materi
pelaksanaan demokrasi
di Indonesia sejak masa
orde lama, orde baru dan
reformasi.
Tahap Elaborasi :
72
Tahap Konfirmasi :
73
I. Penilaian
A. Bentuk : Tes tertulis
Petunjuk : jawablah pertanyaan dengan tepat dan tempelkan kedepan
1. Berlaku demokrasi dengan sistem parlementer (demokrasi liberal) dan
sistem multi partai
2. Terjadi penyimpangan politik luar negeri bebas aktif
3. Terjadinya penyimpangan pada masa akhir pemerintahan dengan
banyaknya KKN, pelanggaran HAM, dan terjadinya krisis ekonomi dan
krisis moneter yang berkepanjangan
Skor
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Kerjasama dalam kelompok
2 Antusias dalam diskusi
3 Keaktifan dalam kelompok
4 Menghargai pendapat teman
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
75
E. Materi Ajar
I. Peta Konsep Materi Ajar
Jujur
Adil
Tuntutan Dukung
1. Idiil : Pnacasila
76
2. Konstitusinil : UUD 1945
77
Komunikasi warga negara adalah suatu bentuk komunikasi antara warga
negara dengan negara, komunikasi warga negara dengan pemerintah yang
mewakili negara. Bentuk dan sifat komunikasi antara warga negara dengan
negara tergantung dari ideologi negara yang bersangkutan. Komunikasi warga
negara biasanya berwujud dukungan dan tuntutan kepada negara atau
pemerintah. Sebaliknya, komunikasi negara kepada warga negara dapat
berwujud dalam bentuk kebijakan atau keputusan.
Perilaku Budaya Demokrasi
Di Lingkungan keluarga :
78
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Contextual Teaching and Learning.
Metode : Ceramah dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan Guru datang tepat waktu. Siswa datang tepat waktu. Disiplin
( 10 Menit ) Guru mengucapkan Siswa menjawab salam
salam saat memasuki dari guru. Religius
kelas.
Guru meminta ketua Ketua kelas memimpin
kelas memimpin doa. doa dan siswa lainnya Religius
mengikuti berdoa.
Guru memeriksa Siswa memeriksa lantai
kesiapan ruangan. apakah ada sampah / Kebersihan
kertas.
Guru melakukan daftar Siswa menjawab ketika di Kejujuran
79
metode ceramah.
Guru menjelaskan materi
tentang pemilu sebagai
wujud pelaksanaan
demokrasi.
Guru menjelaskan materi
peran pers dalam
pelaksanaan demokrasi
di Indonesia.
Guru menjelaskan materi
komunikasi antara warga
negara dengan negara
dalam sistem demokrasi.
Tahap Elaborasi :
80
Tahap Konfirmasi :
I. Penilaian
81
A. Bentuk : Tes tertulis
Petunjuk : jawablah pertanyaan dengan jelas !
Kunci Jawaban :
1. Sudah, di rumah adanya menghargai pendapat orang tua dan sopan terhadap
mereka, di sekolah mengikuti pemilihan ketua osis dan lingkungan masyarakat
dengan adanya partisipasi pemilu.
82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. DENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Pengertian dan prinsip-prinsip
budaya demokrasi
o Macam- macam demokransip-
prinsip demokrasi
o Pengertian Budaya demokrasi
o Prinsip- prinsip budaya
demokrasi
4. Kelas/Program : XI/I
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
B. Kompetensi Dasar
83
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Menjelaskan perbedaan antara demokrasi liberal, komunis dan demokrasi
Pancasila
Mendeskripsikan prinsip- prinsip demokrasi.
Menjelaskan makna budaya demokrasi
Menjelaskan tentang prinsip budaya politik
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek
Nilai Budaya
Waktu lifeskill yang
No. Kegiatan Belajar Dan Karakter
(Menit) dikembangka
Bangsa
n
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan salam siswa - Kerja jujur,
- Mengabsen dan mengetahui sama toleransi,
10’
kondisi siswa - Keteram disiplin, kerja
pilan
keras,
mandiri,
2. Kegiatan Inti - Kerja
demokratis,
Eksplorasi sama
rasa ingin
Dalam kegiatan eksplorasi - Kesungg
uhan tahu,
:
- Disiplin semangat
Menguraikan tujuan kebangsaan,
- Uji diri
dan nilai konstitusi.
cinta tanah
menjelaskan
pengertian dasar air,
negara dan konstitusi menghargai
negara. 70’ prestasi,
Elaborasi bersahabat,
Dalam kegiatan elaborasi, cinta damai,
Membagi siswa dalam gemar
kelompok-kelompok membaca,
kecil @ 4 orang, peduli
dinamakan kelompok
lingkungan,
kooperatif.
peduli sosial,
Guru menyampaikan
tugas-tugas yang harus tanggung
dikerjakan masing-
84
masing anggota jawab
kelompok kooperatif, Mandiri
yang terdiri atas :
Pengertian dan
prinsip-prinsip
budaya demokrasi
o Macam- macam
demokrasi
o Prinsip- prinsip
demokrasi
o Pengertian Budaya
demokrasi
o Prinsip- prinsip
budaya demokrasi
Jika jumlah siswa 40
orang, berarti terdapat
10 kelompok. Jadi
terdapat kelompok
yang membahas materi
sama.
Setelah selesai
melakukan diskusi
dalam kelompok kecil,
setiap anggota
kelompok mengambil
undian tugas secara
indivual yang telah
disediakan oleh guru.
Undian berisi materi-
materi yang telah
didiskusikan.
Siswa diminta
menemui teman lain
yang mempunyai tugas
sama untuk
membentuk kelompok
baru dan mengerjakan
tugas yang ia terima.
Anggota kelompok
baru tersebut
kemungkinan besar
terdiri atas siswa yang
dalam kelompok kecil
membahas materi
85
berbeda. Jadi anggota
kelompok baru
jumlahnya lebih
banyak dan berisi
siswa dari kelompok
yang membahas materi
berbeda dan
dinamakan kelompok
ahli.
Setiap anggota
kelompok baru
bertindak sebagai ahli
yang harus mencatat,
ikut serta secara aktif
memberikan informasi
dan berdiskusi.
Kelompok ahli kembali
berkumpul ke
kelompok kooperatif
semula, bertugas
memberikan informasi
dari hasil diskusi
kelompok ahli.
Meminta perwakilan
kelompok kooperatif
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi secara
menyeluruh dalam
diskusi kelas dan
mengambil
kesimpulan.
Guru memfasilitasi jika
terdapat siswa atau
kelompok yang
mengalami kesulitan
dan memberikan
klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep.
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang
hal-hal yang belum
diketahui
86
Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengenda
- Evaluasi/Tanya jawab 10’ lian diri
- Penenangan
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
G. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XI
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa
87
5. Majalah, koran, dan internet
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. IDENTITAS
1. Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
2. Mata Pelajaran : PKn
3. Materi Pokok : Masyarakat Madani
o Pengertian masyarakat madani (civil society)
o Ciri-ciri masyarakat madani
o Proses menuju masyarakat madani
o kendala yang dihadapi dan upaya
mengatasinya bangsa Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat madani
4. Kelas/Program : XI/I
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
2. Kompetensi Dasar
2.2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani
89
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Nilai
Waktu Aspek lifeskill Budaya
No
Kegiatan Belajar (Menit yang Dan
.
) dikembangkan Karakter
Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin Religius,
- Memberikan salam - Kerja sama jujur,
siswa 10’ - Keterampil toleransi,
- Mengabsen dan an disiplin,
mengetahui kondisi kerja
siswa
keras,
2. Kegiatan Inti - Kerja sama mandiri,
Eksplorasi - Kesungguh
demokratis
Dalam kegiatan an
, rasa ingin
eksplorasi : - Disiplin
- Uji diri tahu,
Menguraikan semangat
tujuan dan nilai
kebangsaa
konstitusi.
menjelaskan n, cinta
pengertian dasar tanah air,
negara dan 70’ mengharga
konstitusi negara. i prestasi,
Elaborasi bersahabat
Dalam kegiatan , cinta
elaborasi, damai,
Membagi siswa gemar
dalam kelompok- membaca,
kelompok kecil @ peduli
4 orang,
lingkunga
dinamakan
kelompok n, peduli
90
kooperatif. sosial,
Guru tanggung
menyampaikan jawab
tugas-tugas yang
Mandiri
harus dikerjakan
masing-masing
anggota
kelompok
kooperatif, yang
terdiri atas :
Masyarakat
Madani
o Pengertian
masyarakat
madani (civil
society)
o Ciri-ciri
masyarakat
madani
o Proses menuju
masyarakat
madani
o kendala yang
dihadapi dan
upaya
mengatasinya
bangsa
Indonesia
dalam
mewujudkan
masyarakat
madani
Jika jumlah siswa
40 orang, berarti
terdapat 10
kelompok. Jadi
terdapat
kelompok yang
membahas materi
sama.
Setelah selesai
melakukan
diskusi dalam
kelompok kecil,
91
setiap anggota
kelompok
mengambil
undian tugas
secara indivual
yang telah
disediakan oleh
guru. Undian
berisi materi-
materi yang telah
didiskusikan.
Siswa diminta
menemui teman
lain yang
mempunyai tugas
sama untuk
membentuk
kelompok baru
dan mengerjakan
tugas yang ia
terima. Anggota
kelompok baru
tersebut
kemungkinan
besar terdiri atas
siswa yang dalam
kelompok kecil
membahas materi
berbeda. Jadi
anggota
kelompok baru
jumlahnya lebih
banyak dan berisi
siswa dari
kelompok yang
membahas materi
berbeda dan
dinamakan
kelompok ahli.
Setiap anggota
kelompok baru
bertindak sebagai
ahli yang harus
mencatat, ikut
serta secara aktif
memberikan
92
informasi dan
berdiskusi.
Kelompok ahli
kembali
berkumpul ke
kelompok
kooperatif
semula, bertugas
memberikan
informasi dari
hasil diskusi
kelompok ahli.
Meminta
perwakilan
kelompok
kooperatif untuk
mempresentasika
n hasil diskusi
secara
menyeluruh
dalam diskusi
kelas dan
mengambil
kesimpulan.
Guru
memfasilitasi jika
terdapat siswa
atau kelompok
yang mengalami
kesulitan dan
memberikan
klarifikasi jika
terjadi kesalahan
konsep.
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui
Menjelaskan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui.
93
3. Penutup - Pengendali
- Evaluasi/Tanya jawab 10’ an diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Indralaya, 22 Oktober
2016
Praktikan
Yurna Sari
NIM 06051181320036
94
LEMBAR
KERJA
SISWA
95
A. Konsep Sistem Pemerintahan
1. Pengertian Sistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah”sistem”
dan “pemerintahan”. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sistem
adalah susunan dari kesatuan-kesatuan yang masing-masing tidak berdiri
sendiri-sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan.
Sedangkan menurut Carl J. Friedrich dalam buku karya Moh Kusnardi
dan Harmailiy Ibrahim, sistem merupakan sesuatu keseluruhan yang
terdiri beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional baik antara
bagian-bagian maupun hubungan fungsionil tehadap keseluruhannya,
sehingga hubungan itu menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian-
bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik
akan mempengaruhi keseluruhannya .
Pemahaman tentang pengertian sistem sangat diperlukan dalam rangka
memperjelas pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing komponen
yang ada di dalam suatu sistem. Semua komponen tersebut didayagunakan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Di dalam setiap sistem tergantung
ciri-ciri umum sebagai berikut,
a. Cenderung ke arak entropi lamban, semua , kemudian mati.
b. Hadir dalam ruang dan waktu yang tidak bisa dihentikan.
c. Mempunyai batas-batas yang dapat berubah.
d. Mempunyai linkungan proksimal dan distal.
e. Mempunyai variabel dan parlementer.
f. Mempunyai subsistem
Sedangkan pengertian pemerintah akan dijabarkan di bawah ini, antara
lain sebagai berikut,
a. Dalam arti luas,pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan legeslatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu
negara yang dalam mencapai tujuan negara .
96
b. Dalm arti sempit,
Pemerintah Negara Republik Indonesia
pemerintahan mempunyai tugas pokok yang tercantum
adalah perbuatan dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia
memerintah yang dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
dilakukan oleh
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
badan eksekutif 4. Buat melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan
beserta jajarannya kemerdekaan,perdamaian abadi,dan
dalam mencapai keadilan sosial.
tujuan negara.
c. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pemerintahan berarti
sekelompok orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan dalam
pengaturan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau
baian-bagiannya, termasuh didalamnya adalah hak dan kewajiban
warga negara.
Suatu pemerintahan mempunyai beberapa fungsi dalam menjalankan
peraturan- peraturan. Berikut ini fungsi-fungsi yang ada di pemerintahan,
antaralain sebagai berikut,
a. Wetgeving, yaitu penetuan aturan-aturan umum yang mengikat.
b. Rechspraak, yaitu penetu hukum atas kejadian-kejadian yang nyata
pada perselisihan dan penjatuhan hukuman atas pelanggaran-
pelanggaran aturan umum yang mengikat.
c. Uitvoeiring, yaitu tentang pelaksanaan peradilan.
d. Bestur, yaitu tiap-tiap pemerintah yang tidak termasuk dalam
bagian peraturan-peraturan atau peradila.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap pemerintahan
mekanisme kerja sekelompok orang yang memiliki wewenag dan
kekuasaan dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik
suatu negara. Dengan demikian, sistem pemerintahan yang berada di
suatu negara dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi negara, antara lain; kesejahtraan, pertahanan, keamanan, tata
tertib, keadilan, kesehatan, atau bertndak dengan sebaik-baiknya guna
97
mencapai tujuan. Di negara-negara yang ada di dunia yang menganut
prinsip demokratis,sistem pemerintahan diterapkan dengan sistem
pesidensial atau sistem parlemen, namun adapula yang menerapkan
sistem campuran antara keduanya.
B. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan peda hakikatnya merupakan sistem ketatanegaraan
suatu negara. Pada umumnya sistem pemerintahan monarki (kerajaan)
menerapkan sistem parlementer, sedangkan pada republik ada yang
menggunaka sitem presidensial atau parlementer.
Menurut Jhon Locke , dalam teori Trias Politica dijelaskan bahwa kekuasaan
pemerintah dalam negara dipisahkan menjadi tiga kekuasaan, yaitu kekuasaan
legeslatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan federatif. Kekuasaan yudikatif
merupakan bagian dari kekuasaan eksekutif.
98
f. Mentri-menteri diang,diberhentikan sertabertanggung jawab kepada
presiden.
Dari ciri-ciri di atas, kedudukan legislative,eksekutif,dan yudikatif
terpisah dan saling chek and balance .keduukan eksekutif dalam system
presidensial tidak tergantung pada badan perwakilan rakyat.berikut
beberapa contoh negara yang menerapkan system pemerintahan
presidensial,
NO. NAMA MODEL PRAKTIK /PENERAPANNYA
NEGARA
1. AMERIKA Badan eksekutif terdiri dari presiden beserta menteri-
SERIKAT menteri yang merupakan pembantunya.
Presiden merupakan chief executife (kepala eksekutif)
dengan masa jabatan selama empat tahun dan dapat
dipilih kembali untuk masa jabatan kedua.
Presiden sama sekali terpisah dari badan legislative
dan tidak memengaruhi organisasi dan
penyelenggaraan pekerjaan kongres.
Presiden tidak dapat membubarkan kongres dan
sebaliknya kongres juga tidak dapat menjatuhkan
presiden.
Mayorotas undang-undangdisiapkan pemerintah dan
diajukan dalam kongres dengan perantaraan anggota
separtai dalam kongres.
Kongres memiliki wewenang untuk menjatuhkan veto
atas suatu rancangan undang-undang yang telah
diterima baik oleh kongres. Tapi jika rancangan
undang-undang itu diterima dengan mayoritas 2/3
dalam setiap majelis , maka veto presiden dianggap
batal.
Dalam rangka chek and belances, presiden boleh
memilih menterinya sendiri , akan tetapi untuk jabatan
99
Hakim Agung dan duta besar harus di setujui senat.
Demikian pula untuk setiap perjanjian internasional
yangsudah ditandatangani presiden harus disetujui
oleh senat.
2. PAKISTAN Badan eksekutif terdiri dari presiden yang beragama
islam beserta menteri-menterinya.
Para menteri adalah pembantu presiden yang tidak
boleh merangkap anggota legislatife.
Presiden mempunyai wewenang untuk menjatuhkan
veto atas rancangan undang-undnang yang telah
diterima oleh badan legislaif. Namun veto dapat
dibatalkan , jika rancangan undang-undang tersebut di
terima oleh mayoritas 2/3 suara.
Presiden juga berwewenang membubarkan badan
legislatifi . Namun ,presiden juga harus mengundurkan
diri dalam waktu empat bulan dan melakukan
pemilihan umum baru.
Dalam keadaan darurat, presiden berhak mengeluarkan
ordonansi yang diajukan kepada legislatife dalam
masa paling lama enam bulan.
Presiden dapat di pecat (impeach) oleh badan
legislatife kalau melanggar undang-undang atau
berkelakuan buruk dengaan jumlah suara badan
legislatife.
Catatan: system presidensial hanya berlangsung 1962-1969,
sekarang negara tersebut kembali ke system parlementer
kabinet.
Suatu negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial juga
memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan pada
system pemerintahan presidensial.
a. Kelebihan system pemerintahan presidensial yaitu,
100
1. Badan eksekutif stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada
parlemen.
2. Masa jabatan cabinet dapat ditentukan secara pasti.
3. Menyusun program cabinet mudah diselesaikan dalam jangka waktu
masa jabatannya.
4. Legislatif bukan tempat kaderisasi.
b. Kekurangan system pemerintahan presidensial yaitu,
1. Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatife sehingga
dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
2. System pertanggung jawaban kurang jelas.
3. Pembuatan keputusan /kebijakan public umumnyahasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislative sehingga dapat terjadi keputusan yang
tidak tegas dan memakan waktu yang lama.
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Pada sistem ini terdapat hubungan yang erat antara badan eksekutif
dengan badan perwakilan rakyat (parlemen). Kabinet (dewan menteri)
bertanggungjawab atas segala tindakannya kepada badan perwakilan
rakyat (parlemen). Selama badan perwakilan rakyat masih menaruh
kepercayaan bahwa badan eksekutif melaksanakan tugasnya sesuai dengan
garis-garis besar haluan politik negara, maka badan eksekutif ini masih
mendapatkan dukungan. Jika tidak, maka badan perwakilan rakyat akan
menjatuhkan kabinet dengan suatu votum (suara) tidak percaya. Dalam
sistem ini, terdapat pembagian kekuasaan antara kedua badan itu. Badan
eksekutif melaksanakan tugasnya menurut dasar-dasar yang disetujui oleh
legislatif.
Berikut ini cirri-ciri system pemerintahan parlementer menurut Road
Hague antara lain sebagai berikut,
a. Partai-partai yang menjalankan pemerintahan muncul dari majelis.
Menteri-menteri pemerintahan biasanya diambil dari anggota legislatif
dan tetap menjadi anggota legislatif.
101
b. Kepala pemerintahan (yang disebut perdana menteri, premier, atau
kanselir) dan dewan menteri (yang disebut kabinet) dapat
diberhentikan dari jabatannya melalui mosi tidak percaya oleh
parlemen. Pos perdana menteri biasanya terpisah dari kepala negara.
c. Eksekutif adalah kolegial, berbentuk cabinet dimana perdana menteri
secara tradisional adlah seorang pertama diantara sejumlah orang yang
sederajat dalam kabinetnya. Eksekutif pluralistik ini berbeda dengan
focus dalam pemerintahan presidensial yang bertumpu pada seorang
kepala eksekutif. System pemerintahan parlementer juga banyak
digunakan pada negara-negara, antara lain sebagai berikut,
No. Nama Negara Mode Praktik/Penerapannya
1. Prancis - Kedudukan presiden kuat, karena dipilih langsung oleh
rakyat.
- Kepala negara dipegang presiden dengan masa jabatan
selama tujuh tahun.
- Presiden diberi wewenang untuk bertindak pada masa
darurat dalam menyelesaikan krisis.
- Jika terjadi pertentangan antara cabinet denga legislatif,
presiden boleh membubarkan legislative.
- Jika ada suatu Undang-Undang yang telah disetujui
legislative namun tidak disetujui presiden, maka dapat
diajukan langsung kepada rakyat melalui referendum atau
diminta pertimbangan dari Majelis Konstitusional.
- Penerimaan mosi dan interpelasi dipersukar, misalnya
sebelum sebuah mosi boleh diajukan dalam siding badan
legislative, harus didukung oleh 10% dari jumlah anggota
badan itu.
Catatan : system pemerintahan yang dikembangkan oleh
Prancis, ini sebenarnya bukan parlementer murni. Tetapi,
pemisahan jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan
102
memang menunjukkan cirri parlementerisme.
2. Inggris - Kepala negara dipegang oleh Raja/Ratu yang bersifat
simbolis dan tidakl dapat diganggu gugat.
- Peraturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan
negara lebih banyak bersifat konvensi (peraturan tidak
tertulis).
- Kekuasaan pemerintahan berada di tangan Perdana Menteri
yang memimpin menteri atau sering disebut Cabinet
Government (pemerintahan cabinet). Perdana Menteri
mempunyai kekuasaan cukup besar, antara lain :
a. Memimpin cabinet yang anggotanya telah dipilihnya
sendiri.
b. Membimbing majelis rendah
c. Menjadi penghubung dengan raja
d. Memimpin partai mayoritas.
- Kabinet yang tidak memperoleh kepercayaan dari badan
legislatif harus segera meletakkan jabatan.
- Perdana Menteri sewaktu-waktu dapat mengadakan
pemilihan umum sebelum masa jabatan parlemen yang
lamanya lima tahun berakhir.
- Hanya ada dua partai besar (Partai Konservatif dan Partai
Buruh) sehingga partai yang memenangkan pemilu
memperoleh dukungan mayoritas, sedangkan yang kalah
menjadi oposisi.
3. India - Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden sebagai
kepala negara dan menteri-menteri yang dipimpin oleh
seorang perdana menteri.
- Presiden yang dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh
anggota-anggota badan legislatif, baik di pusat maupun di
negara-negara bagian.
103
- Penyelenggaraan pemerintahannya sangat mirip dengan
Inggris.
- Pemerintahan dapat menyatakan “keadaan darurat”dan
pembatasan-pembatasan kegiatan bagi para pelaku politik
dan kegiatan media massa agar tidak mengganggu usaha
pembangunan.
Suatu negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial juga
memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan
pada sistem pemerintahan presidensial.
Kelebihan sistem pemerintahan parlementer yaitu,
a. Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara tepat.
b. Tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanakan kebijakan publik
jelas.
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet
sehingga kabinet lebih berhati-hati
Bentuk pemerintahan secara modern
dalam menjalankan pemerintahan. menurut Machiavelli meliputi:
1. Monarki yaitu bentuk pemerintahan
Kelemahan sistem pemerintahan yang bersifat kerajaan. Pemimpin
parlementer yaitu, negara umumnya bergelar raja,
kaisar, atau sultan.
a. Kedudukan kabinet sangat 2. Republik yaitu bentuk pemrintahan
yang dipimpin oleh seorang
tergantung pada mayoritas presiden atau perdana menteri.
dukungan parlemen sehingga
sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
b. Masa jabatan kabinet tidak dapat ditentukan secara pasti karena sangat
tergantung dukungan parlemen.
c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen.
d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
3. Sistem Pemerintahan Campuran
Bentuk ketiga adalah pemerintahan semipresidensiil yang
menggabungkan kedua sistem murni di atas. Sistem ini kadang disebut
pula “dualisme eksekutif”. Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat
sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Dia menjalankan pemerintahan
104
bersama-sama dengan perdana menteri. Mungkin ada pembagian tugas
antara presiden yang mengelola urusan luar negeri dan perdana menteri
yang mengurus dalam negeri. Sistem ini antara lain digunakan oleh
Republik Prancis Kelima.
Terdapatnya ciri-ciri presindensiil dan parlementer secara bersamaan
dalam sistem pemerintahan yang diterapkan biasa disebut sebagai hybrid
system. Masing-masing negara yang menerapkan sistem campuran ini
memiliki ciri yang berbeda-beda. Kadang ciri presindensiilnya lebih
menonjol (quasi presidentil), tetapi ada pula negara yang ciri
parlementernya yang lebih menonjol (quasi parlementer). Misalnya yang
dipraktikkan di Prancis, kedudukan sebagai kepala negara dipegang oleh
presiden yang dipilih langsung oleh rakyat tetapi ada kepala pemerintahan
yang dipimpin oleh seorang yang didukung oleh parlemen seperti dalam
sistem parlemen. Oleh karena itu, sistem di Prancis ini disebut sebagai
sistem quasi parlementer.
Di Indonesia sebelum UUD 1945 diubah, sistem pemerintahannya
dinyatakan berbentuk presidensial, tetapi sistem yang diterapkan
mangandung ciri parlementer, yaitu adanya Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi negara, di mana presiden harus
tunduk dan bertanggung jawab, oleh karena itu, sebelum perubahan UUD
1945, Indonesia menganut sistem quasi presidentil.
Tugas Mandiri 3
Coba carilah informasi di berbagai media atau sumber yang ada (majalah, koran, artikel
atau internet) mengenai sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. Dari sumber
yang Anda temukan, coba carilah kelebihan dan kekurangan pada pembagian dan
pemisahan kekuasaan, dan bandingkanlah sistem pemerintahan di Inggris dan di Amerika
Serikat! Buatlah dalam suatu kesimpulan, kemudian presentasikan hasil pekerjaan Anda
di depan kelas!
C. Bentuk Pemerintahan
105
Bentuk pemerintahan, dewasa ini kita telah jumpai suatu pembagian secara
umum yaitu bentuk pemerintahan.
1. Teori Klasik tentang Bentuk Pemerintahan
Dalam teori klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah
orang yang memerintah dan dan sifat pemerintahannya.
a. Ajaran Plato (429-347 SM)
Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima
bentuk itu menurut Plato harus sesuai dengan sifat-sifat tertentu
manusia. Adapun kelima bentuk itu adalah sebagai berikut,
1) Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh kaum
cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan.
2) Temokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-
orang yang ingin mencapai kemasyuran dan kehormatan.
3) Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan
hartawan.
4) Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat
jelata.
5) Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang
tiran (sewenag-wenang) sehingga jauh dari cita-cita keadilan.
b. Ajaran Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua
kriteria pokok, yaitu jumlah orang yang memegang pucuk
pemerintahan dan kualitas pemerintahannya. Berdasarkan dua kriteria
tersebut, perbedaan bentuk pemerintahan adalah sebagai berikut,
1) Monarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang
demi kepentingan umum. Sifat pemerintahan ini baik dan ideal.
2) Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang
demi kepentingan pribadi. Bentuk pemerintahan ini buruk dan
merupakan kemerosotan.
106
3) Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
sekelompok cendikiawan demi kepentingan umum. Bentuk
pemerintahan ini baik dan ideal.
4) Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
sekelompok cendikiawan demi kepentingan kelompoknya. Bentuk
pemerintahan ini merupakan pemerosotan dan buruk.
5) Politeia, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seluruh
rakyat demi kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan
ideal.
6) Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipengang oleh orang-
orang tertentu demi kepentingan sebagian orang. Bentuk
pemerintahan ini kurang baik dan merupakan pemerosotan.
2. Sejarah Bentuk Pemerintahan
Menurut Polybios bahwa pada mulanya pemerintahan berbentuk:
a. Monarki yang menjalankan kekuasaan atas nama rakyat dengan baik
dan dapat dipercaya. Namun, dalam perkembangan raja tidak lagi
menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan
cenderung sewenang-wenang dan menindas rakyat. Bentuk
pemerintahan monarki bergeser menjadi tirani.
b. Dalam pemerintahan tirani yang sewenang-wenang, muncullah kaum
bangsawan yang bersengkokol untuk melawan. Mereka bersatu untuk
mengadakan pemberontakan sehingga kekuasaan berahli kepada
mereka. Pemerintah selanjutnya dipegang oleh beberapa orang dan
memerhatikan kepentingan umum. Pemerintahan pun berubah dari
tirani menjadi aristokrasi. Aristokrasi yang semula baik dan
memerhatikan kepentingan umum, pada perkembangannya tidak lagi
menjalankan pemerintahan untuk rakyat, tetapi untuk kepentingan
golongan. Pemerintahan berubah dari aristokrasi bergeser ke oligarki.
c. Dalam pemerintahan oligarki yang tidak ada keadilan, rakyat berontak
mengambil alih kekuasaan untuk memperbaiki nasib. Rakyat
menjalankan kekuasaan Negara demi kepentingan rakyat. Akibatnya,
107
pemerintahan bergeser menjadi demokrasi. Namun, pemerintahan
demokrasi yang awalnya baik lama kelamaan banyak diwarnai
kekacauan, kebobrokan, dan korupsi sehingga hukum sulit ditegakkan.
Dari pemerintahan demokrasi ini, kemudian muncul seorang yang kuat
dan berani yang dengan kekerasan dapat memegang pemerintahan.
Dengan demikian, pemerintahan kembali dipegang oleh satu tangan
dalam bentuk monarki. Perjalanan siklus pemerintahan menurut
Polybios di atas memperlihatkan adanya hubungan kausal (sebab-
akibat) antara bentuk pemerintahan yang satu dan yang lain.
3. Bentuk-bentuk Pemerintahan
Leon Duguit dalam bukunya Treatie de Droit Constitutional
membedakan bentuk pemerintahan dalam monarki dan republic.
Perbedaan antara bentuk pemerintahan monarki dan republik menurut
Leon Duguit ada pada kepala negaranya. Jika kepala Negara ditunjuk
berdasarkan hak turun-temurun, maka pemerintahan yang demikian
disebut monarki. Kalau kepala negaranya ditunjuk tidak berdasarkan
turun-temurun, melainkan dipilih, maka bentuk bentuk pemerintahan
tersebut adalah republik.
a. Sitem Pemerintahan Monarki
Monarki (kerajaan) adalah bentuk Negara yang kekuasaan
pemerintahan negaranya dipegang atau dikepalai oleh satu oaring
(seorang raja, Kaisar, atau pimpinan tertinggi/Syah) dan biasanya
berdasarkan keturunan dengan jabatan seumur hidup. Misalnya, negara
Jepang dipimpin oleh Kaisar, Negara Belanda dipimpin oleh Ratu, atau
Negara Muang Thai/Thailand dipimpin oleh Raja.
Sistem pemerintahan monarki dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu ;
1) Monarki Mutlak
Monarki mutlak adalah bentuk pemerintahan yang seluruh
kekuasaan dan wewenang pemerintahannya tidak terbatas
(mutlak). Kehendak Raja dianggap sama dengan perintah Raja dan
kehendak rakyat. Contoh: Raja Louis XIV dari Perancis, “L’etat
108
c’est moi” (Negara adalah raja). Saat ini bentuk kerajaan seperti ini
tidak dijumpai lagi.
2) Monarki Konstitusional
Monarki konstitusional adalah kekuasaan Raja dibatasi oleh suatu
konstitusi (UUD). Tindakan raja dalam menjalankan pemerintahan
harus berdasarkan dan sesuai dengan isi konstitusi. Sistem
pemerintahan ini dikemukakan oleh John Locke. Contoh: Negara
Arab tahun 1932 dan Denmark tahun 1953.
3) Monarki Parlementer
Monarki parlementer adalah system kerajaan yang di dalamnya
pemerintahannya terdapat parlemen (DPR). Para menteri, baik
perseorangan maupun keseluruhan bertanggung jawab kepada
parlemen tersebut. Raja lambing kesatuan Negara, tidak dapat
diganggu gugat dan kedudukannya tidak dapt
dipertanggungjawabkan (the king can do no wrong). Contoh:
Inggris, Belanda, Thailand, dan Jepang.
b. Sistem Pemerintahan Republik
Republik berasal dari bahasa latin, yaitu Res Publica yang berarti
organisasi kenegaraan yang mengurus kepentingan bersama (Res =
kepentingan, Publica = umum). Sistem pemerintahan republik dapat
berupa parlementer atau presidensial. Sistem parlementer dipimpin
oleh Perdana Menteri, sedangkan system presidensial dipimpin oleh
seorang Presiden. Republik presidensial adalah negara dengan bentuk
pemerintahan rakyat yang dipimpin oleh seorang Presiden sebagai
kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Sistem pemerintahan republik dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Republik Absolut
Biasanya sering disebut diktator. Konstitusi (UUD) diabaikan,
parlemen tidak berperan mengatur negara sehingga pemerintahan
tidak berfungsi. Partai politik hanya membenarkan kekuasaan
diktator. Kekuasaannya tidak terbatas waktu, selama dia dapat
109
mempertahankan diri. Contoh: jerman di bawah pimpinan hitler.
Italia di bawah pimpinan mussolini, spanyol di bawah pimpinan
jenderal franco.
2. Republik konstitusional
Dalam pemerintahan republik konstitusional kekuasaan presiden
tidak bersifat mutlak, dibatasi konstitusi. Presiden dipilih dari
rakyat dan oleh rakyat untuk masa jabatan tertentu. Misalnya,
negara indonesia pemilihannya dilakukan oleh rakyat secara
langsungdan masa jabatan presiden terpilih adalah 5 tahun. Begitu
pula negara amerika serikat, sistem pemilihan presiden sama
dengan negara indonesia dengan masa jabatan presiden terpilih
secara 4 tahun.
3. Republik parlementer
Republik perlementer adalah kekuasaan presiden harus
dipertanggungjawabkan kepada parlemen (DPR). Parlemen
mempunyai kedudukan lebih tinggi di pemerintahan dari pada
presiden. Akan tetapi, presiden tidak dapat diganggu gugat,
sedangkan kabinetnya yang harus bertanggung jawab kepada
parlemen. Contoh: republik indonesia berdasarkan UUDS 1950,
republik islam pakistan.
D. Konsep Pemerintahan Yang Baik
Berikut hal-hal penting mengenai pemerintahan yang baik,
1. Pengertian pemerintahan yang baik
Pemerintahan yang baik terkait dengan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan oleh para pejabat publik. Terdapat kecenderungan yang
nyata di negara-negara nondemokrasi bahwa penguasa dan segenap
pejabat publik merasa memiliki kewenangan yang besar. Kewenangan
tersebut dianggap melembaga dalam dirinya, sehingga tidak ada
pembedaan antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik yang
terkait dengan tugas yang diembannya.
110
Akibatnya, pejabat yang bersangkutan dengan seenaknya
menyalahgunakan kekuasaan demi keuntungan pribadi atau kelompoknya.
Dalam praktik yang demikian, korupsi, kolusi, dan nepotisme dianggap hal
yang biasa. Bahkan para pelakunya merasa “kebal hukum” sebab mereka
sendirilah yang membuat atau melaksanakan hukum tersebut. Dalam
perkembangan demokratisasi yang meluas di banyak negara saat ini,
banyak pihak memandang bahwa pemerintahan yangbaik menjadi hal
yang mesti segera diwujudkan jika kita semua menginginkan kehidupan
bernegara yang demokratis.
Istilah kepemerintahan yang baik merupakan terjemahan bebas dari
istilah good governance yang awalnya berkembang dalam wacana
demokratis di dunia barat. Pinto menyebut bahwa istilah kepemerintahan
yang merujuk pada praktis penyelenggaraan kekuasaan dan kewenangan
oleh pemerintah dalam pengelolaan urusan pemerintah secara umum, dan
perkembangan ekonomi pada khususnya.
Beberapa pengertian tentang pemerintahan yang baik dapat dikemukakan
sebagai berikut,
a. World bank
Good governance merupakan bentuk penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan
demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi investasi
langka, dan penghindaran korupsi, baik secara politik maupun
administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan kerangka
hukum dan politik bagi tumbuhnya aktivitas dan kewiraswataan.
b. United nations development program (UNDP)
pemerintahan yang baik adalah hubungan yang sinergis dan konstrktif
di antara negara, sektor swasta, dan masyarakat (society).
c. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
Kepemerintahan yang baik adalah kepemerintahan yang
mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip Profesionalitas,
111
Akuntabilitas, Transparansi, pelayanan prima demokrasi, efisiensi,
efektifitas, supremasi hukum, dan diterima oleh seluruh masyarakat.
2. Prinsip-prinsip Kepemerintahan Yang Baik
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka suatu kepemerintahan
yang baik beriorientasi pada dua hal yaitu sebagai berikut,
a. Orientasi ideal negara yang diarahkan ada pencapaian tujan nasional
Orientasi ini mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara
dengan elemen-elemen konstitusinya seperti legitimasi dan
akuntabiltas. Legitiminasi terkaid dengan persoalan apakah
pemerintaha yang berkuasa dipilih dan mendapat kepercayaan dari
rakyat. Sementara, akuntabilitas merujuk pada adaya otonomi dan
peimpahan kekuasaan kepada daerah serta adanya jaminan
berjalannya pengawasan oleh masyarakat.
b. Pemerintah yang berfungsi secara ideal
Maksudnya yaitu secara efektif dan efisisen melakukan upaya
pencapaian nasional. Orientasi ini tergantung pada sejauh mana
pemerintah mempunyai kemampuan dan sejau mana pemerintaan
dapat menjalankan fingsinya secara efektif dan efisien
3. Prinsip-prinsip Kepemerintahan Yang Baik
United Nations Development Program Mengumukakan bahwa
karakterinstik atas prinsip-prinsip yang harus dianit dan dikembangkan
dalam praktik penyelengaraan kepemerintahan yang baik hal-hal berikut,
a. Partisipasi, yaitu : setiap warga masyarakat, baik laki-laki maupun
perempuan harus memiliki hak suara yang sama dalam proses
pengambilan keputusan. Baik secara langsung maupun melalui
lembaga perwakilan. Sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya
masing-masing.
b. Penegakan hukum, yaitu : bahwa kerangka aturan hukum dan
perundang-undangan haruslah berkeadilan, ditegakkan dan di patuhi
secara utuh, terutama aturan hukum tentang hak asasi manusia.
112
c. Transparan, yaitu : bahwa transparansi harus dibangun dalam
kerangka kebebasan aliran informasi dan harus dapat juga diakses
secara bebas oleh mereka yang membutuhkannya dan informasinya
harus dapat disediakan secara memadai dan mudah dimengerti,
sehingga dapat digunakan sebagai alat pengawasan dan evaluasi.
d. Daya tanggap, yaitu : bahwa setiap lembaga dan prosesnya harus di
arahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang
berkepentingan (masyarakat).
e. Berorientasi konsensus, yaitu : bahwa pemerintahan yang baik akan
bertindak sebagai penengah dari berbagai kepentingan yang berbeda
untuk mencapai konsensus atau kesepakatan yang terbaik bagi
kepentingan masing-masing pihak. Dan jika dimungkinkan juga dapat
di berlakukan terhadap berbagai kebijakan dan prosedur yang akan
ditetapkan pemerintah.
f. Berkeadilan, yaitu : bahwa pemerintahan yang baik akan memberikan
kesempatan yang sama baik terhadap laki-laki maupun perempuan
dalam upaya untuk meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya.
g. Efektifitas dan efisiensi, yaitu : bahwa setiap proses kegiatan dan
kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya
berbagai sumber yang tersedia.
h. kuntabilitas, yaitu : bahwa para pengambil keputusan dalam
oraganisasi sektor public (pemerintah). Swasta dan masyarakat madani
memiliki pertanggung jawaban (akuntabilitas) kepada publik,
sebagaimana pengelola perusahaan bertanggung jawab kepada para
pemegang saham. Pertanggung jawaban tersebut berbeda - beda,
tergantung apakah jenis keputusan organisasi itu bersifat internal atau
bersifat eksternal.
i. Bervisi strategis, yaitu para pemimpin dan masyarakat yang mimiliki
pandangan yang luas dan jangka panjang tentang penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia. Mereka juga
113
memahami aspek-aspek sejarah, budaya, dan kerumitan sosial yang
mendasat pandangan mereka.
j. Kesalingterkaitan , yaitu bahwa keseluruhan ciri pemerintah yang
baik tersebut di atas adalah saling memperkuat dan saling terkait dan
tidak bisa berdiri sendri. Misalnya, informasi makin mudah di akses
berarti transparansi makin baik, tingkat partisipasi akan makin luas,
dan proses pengambilan keputusan akan makin efektif.
4. Ciri-ciri pemerintahan yang baik
Ciri-ciri kepemerintahan yang baik sebagaimana dikemukakan di dalamm
Peraturan Pemerintahan nomor 101 tahun 2000 adalah sebagai berikut,
a. Profesionalitas
b. Akuntabilitas.
c. Transparansi.
d. Pelayanan prima.
e. Demokrasi.
f. Efisiensi.
g. Efektifitas, dan
h. Supremasi hukum
i. Dapat diterima oleh seluruh masyarakat
5. Prinsip - prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Dalam praktikl penyelinggaraan pemerintah di Indonesia pascagerakan
reformasi nasional, Prinsip - prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang
baik tercermin dalam undang - undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme dalam pasal 3 dan penjelasannya, ditetapkan asas-asas umum
pemerintahan sebagai berikut,
a. Asas kepastian hukum, adalah asas dalam Negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan,
dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara.
114
b. Asas tertib pnyelenggaraan Negara, yaitu asas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian
penyelenggaraan Negara.
c. Asas kepentingan umum, adalah asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan
selektif
d. Asas keterbukaan, adalah asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi perbadi, golongan, dan
rahasia Negara.
e. Asas proposionalitas, adalah asas yang mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban penyelenggara Negara.
f. Asas profesionakitas, adalah asas yang mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
g. Asas akuntabilitas, adalah asas yang menetukan bahwa setiap kegiatan
dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundan-undangan yang berlaku.
115
Indonesia berdiri, beberapa badan/lembaga negara belum terbentuk
meskipun Presiden dan Wakil Presiden sudah dipilih. Dengan aturan
peralihan pasal IV UUD 1945 yang berbunyi, “Sebelum Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini, segala
kekuasaanya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah Komite
Nasional.”
Dengan adanya peraturan tersebut, Presiden memperoleh kekuasaan
yang luar biasa, yang meliputi:
a. Kekuasaan pada lembaga eksekutif
b. Menjalankan kewenangan MPR
c. Menjalankan kewenangan DPR
d. Menjalankan kewenangan DPA
2) Sistem Pemerintahan Menurut Konstitusi RIS 1949
Dalam Konstitusi RIS 1949 Pasal 1 ayat 1 dinyatakan Republik Indonesia
Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hkum yang
demokrasi dan berbentuk ederasi. Menurut Konstitusi RIS, sistem
pemerintahannya adalah sebagai berikut:
a. Badan legislative terdiri dari dua badan (bikameral), yaitu Senat dan
Dewan Perwakilan Rakyat.
b. Presiden RIS memiliki kedudukan sebagai kepala negara yang
kewajibannya tidak dapat diganggu gugat. Pertanggungjawaban
pemerintahan dipegang oleh menteri-menteri, baik bersama-sama
untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-
sendiri.
c. Kekuasaan yudikatif dilakukan oleh Mahkamah Agung Indonesia.
d. Badan pemeriksaan dijalankan oleh Dewan Pengawas Keuangan.
a. Presiden
b. Menteri-menteri
116
c. Senat
d. DPR
e. MA
f. Dewan Pengawas Keuangan
3) Sistem Pemerintahan Menurut UUDS 1950
Menurut UUDS 1950, bentuk sistem pemerintahan di Indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Presiden
Kepala negara Indonesia sebagai negara republik adalah presiden.
Menurut pasal 45 UUDS 1950, presiden dibantu oleh wakil presiden di
dalam melakukan tugasnya. Pada pasal 83 UUDS dinyatakan bahwa
Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu gugat.
b. Dewan Menteri
Menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijakan, baik dilakukan
secara bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing dalam
bagiannya sendiri-sendiri.
c. Kabinet
Pada pasal 51 dinyatakan bahwa Presiden menunjuk seorang atau
beberapa orang pembentuk kabinet. Presiden mengangkat seorang
Perdana Menteri dan menteri-menteri lain. Setelah kabinet terbentuk,
kabinet di hadapan DPR memberikan penjelasan mengenai program-
programnya. Apabila DPR menyetujui, DPR mengajukan mosi tidak
percaya pada kabinet.
d. Dewan Perwakilan Rakyat
4) Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945 ( 5 Juli 1959-21 Mei 1989)
Melalui dekrit presiden 5 Juli 1959, konstitusi negara Indonesia kembali
lagi ke UUD 1945. Dengan berlakunya kembali UUD 1945 ini, sistem
pemerintahan pun sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945.
Namun hal ini dalam penyelenggaraannya mengalami beberapa perbedaan
sebagai berikut:
a. Pemerintahan Negara Indonesia 1959-1966 (Orde Lama)
117
Pada masa orde lama, Indonesia menggunakan Demokrasi Terpimpin
yang secara resmi disampaikan oleh presiden Soekarno sebagai
berikut:
Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang sesuai dengan
kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia.
Demokrasi terpimpin bukan merupakan bentuk kediktaktoran yang
memiliki perbedaan dengan demokrassi sentralisme dan
demokrassi liberal yang telah dipraktikan dalam penyelenggaraan
negara.
Demokrasi terpimpin merupakan demokrasi di segala bidang
kenegaraan dan kemasyarakatan.
Demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan. Inilah inti dari demokasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin adalah alat dan bukanlah tujuan.
Tujuan demokrasi terpimpin adalah untuk mencapai masyarakat
yang adil dan makmur sesuai cita-cita Proklamasi 17 Agustus
1945.
Dalam demokrasi terpimpin terdapat kekuatan oposisi untuk
melahirkan pendapat yang sehat dan membangun.
Dalam demokrasi terpimpin terdapat kebebasan berpikir dan
berbicara, meskipun dalam batas-batas tertentu.
118
MPRS dalam ketetapannya yaitu, MPRS RI No. II/MPRS/1966
mengangkat Presiden Soekarno menjadi Presiden seumur hidup.
Kekuasaan presiden sangat luas melebihi yang tercantum dalam
UUD 1945.
b. Pemerintahan Negara Indonesia 1966-1998 (Orde Baru)
Pada masa orde baru ini, sistem pemerintahannya sesuai dengan UUD
1945 yaitu Presidensial dan bentuk pemerintahannya adalah republik.
Demokrasi Pncasila juga diterapkan dengan adanya pelaksanaan
pemilu untuk memilih wakil-wakil rakyat. Badan/lembaga yang ada
pada masa ini yaitu:
MPR
DPR
DPA
BPK
MA
119
Adanya control atas kehidupan pers.
Kebijakan ekonomi pemerintah hanya menguntungkan bagi
golongan ekonomi tertentu sehingga timbul konglomerasi.
c. Pemerintahan Negara Indonesia 1998-Sekarang (Reformasi)
Pada masa ini, sistem pemerintahan Indonesia dibagi menjadi dua,
yaitu masa setelah amandemen UUD 1945 dan masa sebelum
amandemen UUD 1945.
Sebelum Amandemen UUD 1945
- Bentuk negara addalah kesatuan, bentuk pemerintahan adalah
republic, sedangkan sistem pemerintahan adalah presidensial.
- Badan/lembaga negara : MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK,
MA.
- Struktur Pemerintahan
120
- Bentuk negara adlah kesatuan dengan prinsip otonomi daerah
yang luas. Bentuk pemerintahan adalah republic dan sistem
pemerintahan adalah presidensial.
- Badan/lembaga negara: MPR, DPR, DPD, Presiden dan wakil
presiden, BPK, MA, MK, KY.
- Struktur Pemerintahan
121
Latihan Soal
A. Pilihan Ganda
1. Salah satu kelemahan atau keburukan yang menonjol dari sistem
pemerintahan parlementer adalah.....
a. Sering terjadi krisis kabinet
b. Program pemerintahan cebderung terhambat
c. Kabinet dapat dijatuhkan kapan saja
d. Pemerintahan cenderung stabil
e. Berpengaruhnya pengawasan DPR
Jawaban : C
Jawaban : B
122
b. Maklumat Pemerintah 14 November 1945
c. Konstitusi RIS 1949
d. Undang-Undang Dasar Sementara 1950
e. Dekrit Presiden 1959
Jawaban : D
Jawaban : A
Jawaban : E
123
Jawaban : A
Jawaban : C
Jawaban: D
Jawaban: D
124
c. Parlementer
d. Kerakyatan
e. Presidensial
Jawaban : C
Jawaban : C
Jawaban : C
13. Mekanisme dan cara kerja sekelompok orang yang mempunyai kekuasaan
dalam rangka menyelenggarakan kepentingan rakyat disebut . . . .
a. Sistem politik
b. Sistem pemerintahan
c. Sistem negara
d. Sisitem kekuasaan
e. Sistem demokrasi
Jawaban : C
125
14. Kemajuan suatu negaa yang sangat penting adalah sistem pemerintahan yang
didukung oleh . . . .
a. Wilayah yang luas
b. Pendukung yang besar
c. Pemerintahan yang stabil
d. Kepribadian para pemimpin yang jujur, bersih, dan cerdas
e. Angkatan perang yang canggih
Jawaban : D
Jawaban : C
16. Negara Indonesia pada masa Republik Indonesia Serikat merupakan sistem
pemerintahan . . . .
a. Parlementer
b. Presidensial
c. Demokrasi
d. Kabinet ministerial
e. Kabinet parlementer
Jawaban : A
126
d. Kepala negara dan kepala pemerintahan
e. Kepala kabinet
Jawaban : D
18. Perwakilan negara bagian pada negara Amerika Serikat dipegang oleh . . . .
a. House of commons
b. House of lord
c. House of represetative
d. Senat
e. Senat federal
Jawaban : D
Jawaban : E
20. Setelah amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden dapat
diberhentikan setelah . . . .
a. Atas usul DPR ke MPR dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi
b. MPR atas usul DPR dan DPD
c. Rakyat mengadakan demenstrasi
d. Tidak ada kepercayaan dari lembaga lain
e. Tidak dapat melaksanakan tugas negara
Jawaban : A
127
B. Essay
1. Sebutkan ciri-ciri sistem presidensial!
Jawab:
Kepala pemertintahan dipegang atau dijabat oleh presiden
Menteri negara adalah pembantu presiden
Menteri negara bertanggung jawab kepada presiden dan tidak
bertanggung jawab kepada DPR
2. Sebutkan ciri-ciri sistem parlementer!
Jawab:
Kepala pemerintahan dipegang atau dijabat oleh perdana menteri
Menteri negara diangkat dan diberhentikan oleh parlemen
Menteri negara bertanggung jawab kepada dewan atau parleman
Pemerintahan dapat dijatuhkan oleh parlemen melalui mosi tidak percaya
3. Jelaskan perbedaan hak inistiatif dan hak amandemen yang dimiliki DPR!
Jawab:
Hak inisiatif DPR adalah hak DPR untuk mengajukan Rancangan
Undang-Undang, sedangkan hak amandemen adalah hak DPR untuk
mengubah Rancangan Undang-Undang
4. Tuliskan pokok-pokok sistem pemerintah Indonesia
Indonesia adalah Negara hukum
Sistem Konstitusional
Kedaulatan Negara di tangan rakyat
Presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara
5. Apa yang dimaksud dengan pemerintahan?
Jawab:
fungsi atau tugas yang dilakukan oleh pemerintah
128
Indralaya, Agustus 2016
129
PROGRAM TAHUNAN
Menganalis Budaya
politik yang 2JP
1.3 berkembang di
Mendeskripsikan Indonesia
pentingnya
sosialisasi
pengembangan Mendeskripsikan
budaya politik budaya politik 2JP
partisipan di Indonesia
1.4 Menampilkan
peran serta budaya
politik partisipan
2 2. Menganalisis 2.1 Mendeskripsikan 2JP
budaya demokrasi Mendeskripsikan pengertian budaya
menuju pengertian dan demokrasi
130
masyarakat prinsip-prinsip Mendeskripsikan
madani budaya demokrasi prinsip-prinsip budaya
demokrasi
Mendeskripsikan 4JP
2.2 pengertian masyarakat
Mengidentifikasi madani
ciri-ciri Mengidentifikasi ciri-
masyarakat ciri masyarakat madani
madani Menganalisis 4JP
pelaksanaan demokrasi
2.3 Menganalisis yang berkembang di
pelaksanaan Indonesia
demokrasi di
Indonesia sejak
orde lama, orde Menunjukkkan
baru, dan perilaku budaya 2JP
reformasi demokrasi
dalamkehidupan
2.4 Menampilkan sehari-hari
perilaku budaya
demokrasi dalam
kehidupan sehari-
hari
2JP
131
4JP
3.3 Menunjukkan
sikap keterbukaan Menunjukkan sikap
dan keadilan keterbukaan dan
dalam kehidupan keadilan dalam
berbangsa dan kehidupan sehari-hari
bernegara
132
PROGRAM TAHUNAN ( PROTA )
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)
133
Alokasi
Standar Kompetensi Indikator Pencapaian Ket
Kompetensi Dasar Kompetensi Waktu
134
Alokasi
Standar Kompetensi Indikator Pencapaian Ket
Kompetensi Dasar Kompetensi Waktu
berdasarkan UUD
1945 sebelum
dengan sesudah
perubahan
2.3 Menguraikan
Membandin kelebihan dan
-gkan kelemahan
pelaksanaan pelaksanaan sistem
pemerintahan
sistem
Indonesia
pemerintaha
membandingkan 2JP
n yang sistem
berlaku di pemerintahan
Indonesia Indonesia dengan
dengan negara lain
negara lain
135
PROGRAM TAHUNAN ( PROTA )
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)
136
Indikator Alokasi
Standar Kompetensi Ket
Pencapaian
Kompetensi Dasar Waktu
Kompetensi
pemerintah
dalam
mengendalikan
kebebasan pers
3.3 Mengevaluasi Menguraikan
kebebasan manfaat pers
pers dan dalam kehidupan
dampak masyarakat
demokratis di
penyalahguna
Indonesia
an kebebasan
Menunjukkan 2JP
media massa dampak
dalam penyalahgunaan
masyarakat kebebasan media
demokratis di massa/ pers.
Indonesia
137
Indikator Alokasi
Standar Kompetensi Ket
Pencapaian
Kompetensi Dasar Waktu
Kompetensi
4.3.Menentukan Menentukan
sikap terhadap posisi terhadap
pengaruh dan implikasi
implikasi globalisasi
dalam kehidupan
globalisasi
berbangsa dan
terhadap bernegara 2JP
Bangsa dan Menunjukkan
Negara sikap selektif
Indonesia terhadap
pengaruh
globalisasi.
4.4.Mempresentasi Meresensi
kan tulisan tulisan tentang
tentang pengaruh
pengaruh globalisasi
dalam kehidupan
globalisasi
berbangsa dan
terhadap bernegara
Bangsa dan Membuat karya 4JP
Negara tulis tentang
Indonesia pengaruh
globalisasi
Mempresentasik
an tulisan
tentang pengaruh
globalisasi
JUMLAH ALOKASI WAKTU SEMESTER GENAP 16JP
138
PROGAM SEMESTER
Kode Kompetensi :1
Kompetensi Indikator Materi Pokok Aloka Juli Agustus September Oktober November Desember
Dasar si
Waktu 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
103
1.1 Mendes Mendeskripsi Pengertian 12JP 2
kripsika kan Budaya Politik j
n pengertian p
pengerti budaya
an politik
budaya
politik Tipe-tipe 2 2
Budaya Politik j j
1.2 Mengan Mengidentifi menurut p p
alisis kasi tipe-tipe Gabriel and
tipe-tipe budaya Almond
budaya politik
politik menurut
yang Almond, dkk
berkem Tipe-tipe
bang Budaya Politik
dalam Mengidentifi yang
masyara kasi tipe-tipe berkembang di
kat budaya Indonesia
Indones politik yang
ia berkembang
di Indonesia 2
Budaya politik j
yang p
berkembang di
Menganalis Indonesia
Budaya
politik yang
104
1.3 Mendes berkembang 2
kripsika di Indonesia j
n p
penting BudayaPolitikP
nya artisipan di
sosialis Indonesia
asi Mendeskripsi U
pengem kan budaya H
bangan politik
budaya partisipan di 1
politik Indonesia (
2
1.4 Menam J
pilkan 16JP P 2
peran ) J
serta Pengertian P
budaya budaya
politik demokrasi
partisip
an Mendeskripsi
kanpengertia Prinsip-prinsip
nbudayadem budaya
okrasi demokrasi
Mendeskripsi
kanprinsip-
2.1 prinsipbuday 2 2
Mendeskrip ademokrasi Pengertian J J
105
sikan masyarakat P P
pengertian madani
dan prinsip- Mendeskrisik
prinsip an pengertian
budaya masyarakat 2 2
demokrasi madani Ciri-ciri J J
masyarakat P P
Mengidentifi Madani
kasi ciri-ciri
2.2 masyarakat
Mengidenti madani Pelaksanaan
fikasi ciri- Menganalisis demokrasi di
ciri pelaksanaan Indonesia pada
masyarakat demokrasi era orde lama
madani yang
berkembang Pelaksanaan
di Indonesia demokrasi di
Indonesia pada
era orde baru
2.3
Menganalis Pelaksanaan
is demokrasi di
pelaksanaa Indonesia pada
n era reformasi 2
demokrasi J
di P
Indonesia
sejak orde
106
lama, orde Budaya
baru, dan Demokrasi
reformasi Menunjukkk dalam U
an perilaku kehidupan H
budaya Sehari-hari 2
demokrasi
dalam 2
kehidupan J
sehari-hari P
14JP
2 2
J j
P p
2.4
Menampilk
an perilaku
budaya M
demokrasi Pengertian I
dalam keterbukaan D
kehidupan Mendeskripsi
sehari-hari kanpengertia Pengertian
nketerbukaan keadilan
dankeadilan
Menguraikan Pentingnya
pentingnya keterbukaan
keterbukaan dan keadilan 2
dan keadilan dalam j
107
dalam kehidupan p
3.1 kehidupan berbangsa dan
Mendeskrip berbangsa bernegara
sikan dan
pengertian bernegara
dan
pentingnya
keterbukaa
n dan
keadilan Mengidentifi Dampak
dalam kasi dampak Penyelenggaraa
kehidupan penyelenggar n Pemerintahan
berbangsa aan yang tidak 2 2
dan pemerintahan Transparan di j j
bernegara yang tidak beberapa p p
transparan negara
Dampak
Penyelenggaraa
n Pemerintahan
yang tidak
Transparan di U
Indonesia H
3.2 Menunjukka
Menganalis n sikap 3
is dampak keterbukaan Keterbukaan ( C
penyelengg dan keadilan dan Keadilan 2 a
araan dalam Dalam j d
108
pemerintah kehidupan Kehidupan p a
an yang sehari-hari Berbangsa dan ) n
tidak Bernegara g
transparan a
n
(
2
j
3.3 p
Menunjukk )
an sikap
keterbukaa
n dan
keadilan
dalam
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
109
PROGRAM SEMESTER
Kelas/Semester : XII/1
110
PROGRAM SEMESTER
Kode Kompetensi : 1.
Standar Kompetensi : Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
111
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Pancasila K
o Fungsi pokok
sebagai dasar A
Pancasila
negara dan N
ideologi negara
Membedakan Pancasila K
ideologi terbuka sebagai ideologi E
dan ideologi terbuka L
tertutup A
Mendeskripsi-kan S
makna Pancasila
sebagai ideologi
terbuka
112
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
nan paradigma paradigma
pembangunan. pembangun-an
Menganalisis
Pancasila
sebagai sumber
nilai dan
paradigma
pembangunan
1.3 Menampil-
Menunjukkan o Perilaku yang 2 JP 2
kan sikap
contoh sikap sesuai nilai-
positif
dan perilaku nilai Pancasila
terhadap
positif yang o Sikap positif
Pancasila
sesuai dengan terhadap
sebagai
nilai-nilai Pancasila
ideologi
Pancasila sebagai
terbuka
Mengidentifi- ideologi
kasi sikap terbuka
positif yang
sesuai dengan
Pancasila
sebagai ideologi
terbuka.
113
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Uji Materi 2 JP 2
Remedial 2 JP 2
Pengayaan 2 JP 2
Kode Kompetensi : 2.
Standar Kompetensi : Mengevaluasi Berbagai Sistem Pemerintahan
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
2.1 Mengana- Mendeskripsi-kan Sistem 2 JP 2
lisis sistem penegertian system
pemerintaha pemerintahan pemerintahan
n di Mengklasifikasika o Pengertian
berbagai
114
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
negara n sistem Sistem
pemerintahan pemerinta-han
Presidensial dan
o Sistem
Parlementer di
pemerinta-han
berbagai Negara
Presidensial
Menguraikan dan
kelebihan dan ParlementerCi
kelemahan sistem ri-ciri sistem
pemerintahan pemerinta-han
Presidensial dan Parlementer
Parlementer dan
Mengidentifi-kasi Presidensial.
ciri sistem
pemerintahan
Presidensial dan
Parlementer
115
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Indonesia menurut UUD pemerinta-han
1945. menurut UUD
1945 awal
Membanding-kan
kemerdekaan
sistem
pemerintahan o Sistem
Indonesia pemerinta-han
berdasarkan UUD menurut UUD
1945 sebelum 1945 setelah
dengan sesudah adanya
perubahan perubahan
2.3 Memban- Menguraikan Pelaksanaan 4 JP 2 2
dingkan kelebihan dan sistem
pelaksana- kelemahan pemerintahan
an sistem pelaksanaan Indonesia
pemerintaha sistem
n yang pemerintahan o Kelebihan
berlaku di Indonesia sistem
Indonesia pemerinta-han
dengan Indonesia
negara lain Membanding-kan
sistem o Kelemahan
sistem
pemerintahan
pemerinta-han
Indonesia dengan
116
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
negara lain Indonesia
Perbandingan
pelaksanaan
sistem
pemerintahan
Indonesia
dengan negara
lain
Uji Materi 2 JP 2
Remedial 2 JP 2
Pengayaan 2 JP 2
PROGRAM SEMESTER
117
Kode Kompetensi : 3.
118
Januari Februari Maret April Mei Juni
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
pers yang pengertian kode jurnalistik
bebas dan etik jurnalistik
Kode etik
bertanggung Menganalisis
jawab sesuai kode etik Penyimpan
jurnalistik g kode etik
kode etik
dalam jurnalistik
jurnalistik oleh
dalam masyarakat
demokratis di berbagai
masyarakat media
Indonesia
demokratis di
Menunjukkan Upaya-
Indonesia upaya
contoh-contoh
penyimpangan pemerin-
kode etik tah dalam
jurnalistik dari mengendali
berbagai media kan
kebebasan
Menguraikan pers
upaya
pemerintah
dalam
mengendali-kan
kebebasan pers
119
Januari Februari Maret April Mei Juni
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3.3 Mengeva- Menguraikan Kebebasan pers 4 JP
luasi manfaat pers
dan dampaknya
kebebasan dalam
pers dan kehidupan Manfaat
masyarakat media
dampak
demokratis di massa
penyalahgu Indonesia dalam
naan kehidupan
Menunjukkan
kebebasan sehari-hari.
dampak
media penyalahgunaa Dampak
massa n kebebasan dari
dalam media massa/ penyalah-
masyara- pers. gunaan
kat kebebasan
demokra-tis pers/me-dia
di Indonesia massa
Uji Materi 2 JP
Remedial 2 JP
Pengayaan 2 JP
120
Nama Sekolah : SMA PGRI Indralaya
Kode Kompetensi : 4.
121
Januari Februari Maret April Mei Juni
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
bernegara dan
bernegara
4.2 Mengeva- Mendes- o Pengaruh 3 JP
kripsikan globalisasi
luasi
pengaruh dalam bidang :
pengaruh globalisasi
globalisasi terhadap o ekonomi
terhadap kehidupan o social budaya
kehidupan berbangsa
dan politik
Bangsa dan
bernegara Hankam
Negara
Menunjuk-
Indonesia Pengaruh
kan contoh
pengaruh negara lain
Negara lain yang
yang dirasakan
dirasakan Indonesia
oleh bangsa sebagai
Indonesia dampak
sebagai globalisasi
dampak
globalisasi
3 JP
4.3 Menentukan Menentukan Implikasi
sikap
122
Januari Februari Maret April Mei Juni
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
terhadap posisi globalisasi
pengaruh dan terhadap terhadap
implikasi implikasi Bangsa dan
globalisasi globalisasi Negara
terhadap dalam Indonesia
Bangsa dan kehidupan
Sikap selektif
Negara berbangsa
terhadap
Indonesia dan
pengaruh
bernegara
globalisasi
Menunjuk-
kan sikap
selektif
terhadap
pengaruh
globalisasi.
123
Januari Februari Maret April Mei Juni
Kompetensi Alokasi
Indikator Materi Pokok
Dasar Waktu
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Negara dan
Sistematika
Indonesia bernegara
penulisan
Membuat
Presentasi
karya tulis
karya tulis
tentang
pengaruh
globalisasi
Mempre-
sentasikan
tulisan
tentang
pengaruh
globalisasi
Uji Materi 2 JP
Remedial 2 JP
Pengayaan 2 JP
124
Indralaya, Agustus 2016
125