Anda di halaman 1dari 2

Ayam memperoleh energi dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk hidup dan berkembang

melalui makan. Ayam menggunakan energi untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal seperti
bernafas, berjalan, mencerna makanan dan menyeimbangkan suhu tubuh. Adanya nutrisi dalam
pakan ayam dapat menyediakan energi dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tulang, daging, bulu dan telur. Pakan sendiri mempunyai enam komponen mayor yang masing-
masing memiliki fungsi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ayam dan salah satu
komponen yang mempunyai fungsi esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan ayam adalah
protein.

Protein merupakan komponen kompleks yang tersusun dari unit-unit kecil bernama asam
amino. Asam amino ini yang nantinya akan diabsorbsi ke dalam darah dan ditransportasikan ke sel-
sel tubuh yang akan mengkonversikan asam amino individu menjadi protein spesifik yang
dibutuhkan oleh hewan. Protein ini mempunyai fungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan otot
tubuh, syaraf, kartilago, kulit, bulu, paruh dan masih banyak lagi. Selain itu protein juga dibutuhkan
dalam pembentukan putih telur (albumin).

Sumber protein bisa diperoleh dari tumbuhan yang disebut protein nabati dan dari hewan
yang disebut protein hewani. Salah satu sumber protein nabati yang sering digunakan dalam industri
feedmill adalah bungkil kedelai (soybean meal).

Bungkil kedelai merupakan salah satu bahan pakan utama dalam ternak non ruminansia
seperti babi dan unggas. Bungkil kedelai banyak digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan
proteinnya yang tinggi. Kandungan protein kasar dalam bungkil kedelai adalah sebanyak 40-48%
tergantung dari kualitas proses pembuatan dan prosedur ekstraksi minyak yang dilakukan. Proses
pembuatan bungkil kedelai yang sempurna dapat menghasilkan sumber protein yang sangat baik
untuk ayam tanpa adanya batasan penggunaan. Asam amino yang terkandung dalam bungkil kedelai
sangat sesuai dengan kebutuhan ternak non ruminansia khususnya babi dan ayam dibandingkan
dengan oilseed meal lainnya. Bungkil kedelai atau SBM kaya akan kandungan lysine, tryptophan,
threonin, isoleucine dan valine namun rendah kandungannya untuk asam amino methionine dan
cystine.

Meskipun bungkil kedelai merupakan sumber protein yang tidak diragukan lagi kandungan
nutrisinya, bungkil kedelai memiliki beberapa faktor anti nutrisi (ANFs). Beberapa anti nutrisi dapat
dihancurkan atau diinaktivasi dengan proses pemanasan yang tepat (misalnya Trypsin inhibitor) dan
beberapa menggunakan enzim (NSP enzymes, phytase) sementara yang lain tidak terpengaruh
dengan perlakuan yang diterapkan. Fakto anti-nutrisi dalam bungkil kedelai antara lain Trypsin
inhibitor, Lectin, Goitrogenic factors, Saponin, Rachitogenic factors, dan asam fitat.

Kualitas bungkil kedelai dengan pemrosesan yang baik sangat menentukan kandungan nutrisi
yang ada di dalamnya. Pemanasan yang tepat mempunyai efek positif dalam kecernaan asam amino
dan destruksi faktor anti nutrisi. Pemanasan yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan
konsentrasi dan kecernaan beberapa asam amino khususnya lysine. Beberapa metode dapat
digunakan untuk mengetahui kualitas protein dari bungkil kedelai, diantaranya adalah urease index,
KOH protein solubility, Protein Dispersability Index (PDI) dan Nitrogen Solubility Index (NDI).
Source :

Basic Poultry Nutrition. 2013. http://articles.extension.org/pages/68178/basic-poultry-


nutrition

Cromwell, G.L. Soybean Meal –An Exceptional Protein Source. Animal and Food Science
Department. University Of Kentucky

R. Yasothai. 2016. Antinutrional Factors in Soybean Meal And Its Deactivation. International
Journal of Science, Environment and Technology, Vol. 5, No 6, 2016, 3793-3797. ISSN 2278-3687(O)

Ravindran, V. Poultry Feed Availability and Nutrition in Developing Countries : Main


Ingredients Used In Poultry Feed Formulation. FAO : Poultry Development Review.

Anda mungkin juga menyukai