Anda di halaman 1dari 4

TERMOKIMIA

Kholi Latullatifah
133020323
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan
mengamati perubahan panas. Tujuan dari percobaan termokimia ini adalah mempelajari bahwa setiap reaksi
kimia selalu disertai dengan perubahan energi, perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan
sederhana, dan reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm dan endoterm. Prinsip dari percobaan
termokimia ini adalah berdasarkan : Hukum Hess “Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada
jalannya reaksi, tetapi bergantung pada keadaan awal dan akhir” , Hukum Black “Kalor yang diserap akan sama
dengan kalor yang dilepas”, dan Hukum Lavoisier “Setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi sama dengan
massa produk reaksi”.

PENDAHULUAN
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari
perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan
mengamati perubahan panas. Tujuan dari
percobaan termokimia ini adalah mempelajari
bahwa setiap reaksi kimia selalu disertai dengan
perubahan energi, perubahan kalor dapat diukur
atau dipelajari dengan percobaan sederhana, dan
reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm
dan endoterm. Prinsip dari percobaan termokimia
ini adalah berdasarkan :
Hukum Hess “Kalor yang dibebaskan atau diserap
tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi
bergantung pada keadaan awal dan akhir”
Hukum Black “Kalor yang diserap akan sama
dengan kalor yang dilepas”
dan Hukum Lavoisier “Setiap reaksi kimia, massa Gambar Metode Percobaan Penentuan Ketetapan
zat yang bereaksi sama dengan massa produk Kalorimeter
reaksi”.
b. Penentuan Kalor Reaksi Zn(s) + CuSO4(l)
METODOLOGI
Alat yang digunakan pada percobaan
termokimia adalah gelas kimia, termometer,
bunsen, kawat kasa, kaki tiga, botol semprot dan
termos. Sedangkan bahan yang digunakan saat
praktikum adalah aquadest, serbuk Zn 2gram,
etanol, larutan Hcl, larutan CuSO4, dan larutan
NaOH.

Metode Percobaan

Gambar Metode Percobaan Penentuan Kalor


Reaksi Zn(s) + CuSO4(l)
c. Penentuan Kalor Etanol dalam Air Tabel 1. Hasil Pengamatan Penentuan Ketetapan
Kalor
n x (t) y (T) x2 xy Hasil
Pengamatan
1 1 38+273=311 1 311 a= 310,93
2 2 37+273=310 4 620 b= -0,29
3 3 37+273=310 9 930 Q1= 8000
4 4 37+273=310 16 1240 Q2= 4800
5 5 36+273=309 25 1545 Q3= 36800
6 6 36+273=309 36 1854 K= 3680
7 7 36+273=309 49 2163
8 8 36+273=309 64 2472
9 9 35+273=308 81 2772
10 10 35+273=308 100 3080
∑ 55 3093 385 16987
(Kholi Latullatifah, 133020323, Meja 10, Kelompok M)

Grafik 1. Penentuan Ketetapan Kalorimeter


Penentuan Ketetapan Kalorimeter
311.5

Gambar Metode Percobaan Penentuan Kalor 311


Etanol dalam Air 310.5
tabel
310
d. Penentuan Kalor Penetralan Hcl dan NaOH
309.5
perhitunga
309 n
308.5
308
1 3 5 7 9

(Kholi Latullatifah, 133020323, Meja 10, Kelompok


M)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor


Reaksi Zn(s) +CuSO4(l)
n x(t) y(T) x2 xy Hasil
Pengamatan
1 0,5 35+273=308 0,25 154 a= 307,5
2 1 36+273=309 1 309 b= 1,2
3 1,5 36+273=309 2,25 463,5 Tc=310
4 2 37+273=310 4 620 Td= 308
∑ 5 1236 7,5 1546,5 ∆T1j= 2
Q4= 7360
Q5= 176,56
Gambar Metode Percobaan Penentuan Kalor
Q6= 7536,56
Penetralan Hcl dan NaOH
H= 5,238
(Kholi Latullatifah, 133020323, Meja 10, Kelompok M)
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan percobaan termokimia,
didapatkan hasil sebagai berikut :
4 2 33 4 612 TM= 298
Penentuan Kalor Reaksi Zn + CuSO4 5 2,5 33 6,25 765 ∆T3j= 7
310 6 3 33 9 918 Q11= 1108,8
7 3,5 33 12,25 42,875 Q12= 25760
309.5 Q13= 26868,8
8 4 33 16 1224
309 tabel 9 4,5 33 20,25 1377 ∆H= 335857,5
10 5 33 25 1530 J/mol
308.5 perhitungan
∑ 27,5 3057 96,25 7384,875
308
0.5 1 1.5 2 Penentuan Kalor Penetralan Hcl dan
NaOH
Tabel 3. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Etanol
dalam Air 394.45
n x(t) y(T) x2 xy Hasil
Pengamatan 344.45
1 0,5 302 0,25 151 a= 302 tabel
294.45
2 1 304 1 303 b= 0,07
perhitungan
3 1,5 304 2,25 456 TA= 302,15 244.45
4 2 303 4 608 TM= 297,5
5 2,5 303 6,25 757,5 ∆T2j= 4,65 194.45
6 3 303 9 909 Q7= 351,5 0.5 1.5 2.5 3.5 4.5
7 3,5 303 12,25 1060,5 Q8= 258,9
8 4 303 16 1212 Q9= 17112
18 2425 51 5457 Q10= PEMBAHASAN
17722,4 Pada percobaan termokimia yang dilakukan,
(Kholi Latullatifah, 133020323, Meja 10, Kelompok M) ketetapan kalor kalorimeter yang didapat adalah
sebesar 3680 J/K. ∆H reaksi CuSO4 + Zn adalah
5,238 kJ/mol. Q10 reaksi etanol dan air adalah
17722,4 kJ/mol. Dan ∆H pada reaksi penetralan
Hcl + NaOH adalah 335857,5 kJ/mol.
Penentuan Kalor Etanol dalam Air Pada saat melakukan percobaan, hasil
304 perhitungan yang didapat tidak selalu sesuai
dengan hasil tabel. Beberapa faktor dalam
percobaan ini adalah kesalahan praktikan pada
303.5 saat mengukur suhu, ukuran larutan yang tidak
sesuai, salah menggunakan termometer, termos
tabel kalorimetri tidak tertutup rapat,dan kesalahan pada
303
saat perhitungan.
perhitungan Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang disertai
302.5 dengan perpindahan kalor dari lingkungan
kesistem. Reaksi endoterm ditandai dengan adanya
penurunan suhu lingkungan disekitar sistem.
302 Reaksi Endoterm adalah reaksi yang disertai
0.5 1.5 2.5 3.5 dengan perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan.
Dari percobaan yang dilakukan,
Tabel 4. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor
Penetralan Hcl dan NaOH
n x(t) y(T) x2 xy Hasil
Pengamatan
1 0,5 31 0,25 152 a= 441,95 Tepat atau tidaknya hasil perhitungan tetapan suatu
b= -49,5 kalorimeter, kalor penetralan, kalor reaksi, dan
2 1 32 1 305
TA= 305 kalor pelarutan selain bergantung pada
3 1,5 33 2,25 459
penggunaankalorimeternya juga tergantung pada
ketelitian praktikan dalam melakukan percobaan,
terutama dalam pencampuran larutan, dimana
pencampuran larutantersebut harus sesuai dengan
volume yang tepat, yang berpengaruh pada
ketelitian praktikan dalam pencatatan temperatur
sistem. Pada saat melakukan percobaantermokimia
ini, dalam menggunakan kalorimeter harus tertutup
rapat, jika tidak tertutup rapat maka kemungkinan
adanya uap dari sistem yang keluar dapat

Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap


kalor atau memerlukanenergi sehingga reaksinya
memiliki entalpi yang lebih tinggi daripada zat
semula.Sedangkan reaksi eksoterm adalah reaksi
yang melepaskan kalor atau menghasilkanenergi,
akibatnya hasil reaksi mempunyai entalpi yang
lebih rendah daripada zatsemula. Pada reaksi ini
terjadi pelepasan energi, sehingga entalpi sistem
berkurangdan perubahan entalpi bertanda negatif
dan lingkungan akan terasa panas. Reaksieksoterm
pada umumnya dapat bereaksi secara sponran dan
kalor yang dihasilkandapat dimanfaatkan sebagai
suatu sumber energi panas.
Aplikasi di bidang pangan yaitu proses fermentasi
pada susu yang bisadibuat youghurt dan keju.
Proses fermentasi pada kedelai yang bisa dibuat
taucodan tempe. Proses fermentasi pada ketan
atau singkong yang bisa dibuat tape. Laluuntuk
mengetahui kalori yang terdapat pada makanan
seperti karbohidrat, lemak,dan protein

Anda mungkin juga menyukai