Askep Stemi
Askep Stemi
S
DENGAN STEMI DIRUANG ICU
RSUD dr. H. ABDURAHMAN NOOR
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 77 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Angsana
No. RM : 14.34.08
Umur : 60
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT
Alamat : Angsana
a. Airways
b. Breathing
c. Circulation
d. Kesadaran ( Discabelity)
4. Pengkajian Sekunder
a. Pengkajian Fisik
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
TD : 113/69 mmHg
N : 55 x/menit
S : 36’ C
RR : 17 x/menit
SPO2 : 98 %
b. Pemerksaan Fisik
Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut beruban, lurus tidak ada odema.
Mata : Simetris kanan kiri, sklera tidak ikterik, kornea mata tampak sealput putih
dimata kanan.
Hidung : Hidung simetris, tidak ada polip, terpasang nasal kanul 3 L/menit
Thorax
Jantung
P : Pekak
A : Iregular
Paru
I : Bentuk simetris
P : Sonor
Abdomen
I : Simetris
P : Timpani
Ekstermitas
Atas : tangan kanan terpasang infus RL, dan saturasi, pengerasan maksimal.
5. Pola Fungsional
a. Kebutuhan Pernapasan
Selama sakit : Pasien tampak sesak napas, terpasang O2 Kanul 3 L/menit, dengan RR =
17 x/ menit.
b. Kebutuhan Nutrisi
Selama sakit : Pasien makan 3 kali sehari dengan makann di RS, yang didalamnya
ada bubur, tahu, sayuran, lauk dan minum 1 gelas, dan pasien menghabiskan 1- Porsi
makanan yang diberikan
c. Pola Eliminasi
Selama sakit : Pasien BAK dan masuk ICU sampai pengkajian 1000 cc dengan
warna merah ( hematuri ).
Sebelum sakit : Selama sakit : Pasien baru bisa tidur jam 02.30an dan tidur
sampai jam 03.40 karena pasien kesakitan waktu akan BAK.
Sebelum sakit :-
Selama sakit : Pasien terlihat tidak nyaman karena terpasang DC dan kanul oksigen.
f. Kebutuhan Berpakaian
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan √ √
Minum √ √
Mandi √ √
Toileting √ √
Berpakaian √ √
Mobilisasi √ √
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Memerlukan Alat
2 = Memerlukan Bantuan
3 = Memerlukan alat dan bantuan
4 = Tergantung
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas b.d Infark
2. Nyeri berhubungan dengan Iskemia dan Infark jaringan miocard
3. Intolerensi oktifitas b.d Ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
D. Intervensi
NO Hari,Tanggal/ No Tujuan & KH Intervensi Rasional
Waktu DX
1. Kamis, 20 Setelah dilakukan Pantau TTV Mengetahui
Oktober 2016 tindakan Keperawatan Observasi pola napas perkembangan
/ 02.20 2x24 jam diharapkan Berikan posisi semi pasien
napas kembali fowler Mengetahui
efektifKH : Kolab pemberian O2 frekuensi napas
- RR dalam batas Kolab pemberian obat Pengoptimalkan
normal 16-20 pernapasan
- Tidak terpasang Memaksimalkan
alat bantu pola napas
Proses
penyembuhan
2. 02.20 Setelah dilakukan Pantau TTV Mengetahui
tindakan keperawatan Pantau Nyeri perkembangan pasien
selama 2x24 jam Anjurkan Teknik Mengetahui tingkat
diharapkan nyeri Distraksi Relaksasi nyeri
berkurang Kolab Pemberian Obat Mengurangi rasa
KH : Pasien Analgenik nyeri
mengatakan nyeri Proses
berkurang, wajah rileks penyembuhan
atau nyeri hilang
3. 02.20 Setelah dilakukan Pantau TTV Mengetahui
tindakan Keperawatan Bantu Pasien dalam perkembangan pasien
2x24 jam diharapkan melaksanakan Mengurangi beban
pasien bisa aktivitas pasien
melaksanakan aktivitas Amati dan laporkan Mengamati
KH : Pasien gejala curah jantung perubahan curah
melaporkan tidak menurun jantung
adanya angina terkontrol Palpasi nadi perifer Mengetahui
dalam rentang waktu pada interval sering perubahan nadi
selama pemberian obat Kolab pemberian obat Proses penyembuhan
E. Implementasi Keperawatan
No Hari, No DX Implementasi Respon TTD
Tanggal
/ Waktu
1. Kamis, 1,2,3 Mengukur TTV Ds : -
20 Do :TD 113/66mmHg
Oktober N= 55S sPO2=99%
2016 / S=17x/menit s=36’C
02.30
2. 02.20 1,2,3 Memberikan injeksi S= Pasien Bersedia
Asam traneksamat O= Obat masuk tidak tampak tanda-
Oral tanda alergi
Clopi 75 mg
A.Spiler 1
Hprazolam 0,025
Simuas 20
Mst 2 tablet
3. 02.45 1 Memberikan O2 3 S= Pasien
L/menit O= Terpasang O2Kanul 3 ml/menit
4. 02.30 1 Memberikan posisi S= Pasien merasa nyaman
semi fowler O= Pasien tampak nyaman
T : 36’
8. 04.20 3 Membantu pasien S= Pasien minta diambilkan pispot
buang air kecil O= Disediakan, BAK 200cc
9. 04.30 2 Mengobservasi S= Pasien mengatakan nyeri dada
nyeri O=
P: Bernapas
Q: Seperti ditindih
R: Dada
S: 4
T: Saat napas
10. 04.35 2 Mengaarkan teknik S= Pasien rileks
relaksasi O= Dilaksanakan pasien tampak
rileks
11. 05.00 3 Memonitoring TTV S= Pasien tenang
dan nadi perifer O= TD 114/59 mmHg
FR : 54 x/menit
SPO2: 99%
RR : 18 x/menit
S : 36’C
12. 07.00 2 Pemberian obat S= Pasien mengatakan nyeri dada
syring pump O= Pasien terasa kesakitan dan agak
morpin o= 0,02 mulai sedikit tenang setelah
Ug/Kg/jam jalan dilakukan tindakan
0,4 cc/jam