Unit Eselon I
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan
Satuan Kerja
Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pengolahan Produk
dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan
Alamat
Jl. Petamburan VI, KS. Tubun, Slipi
Jakarta
Kategori Teknologi
Pengolahan
Sifat Teknologi
Inovasi: Modifikasi dari Metode AOAC
Telah didaftarkan paten ke Ditjen HaKI
dengan nomor pendaftaran
'S00201103216'
Masa Pembuatan
2009-2011
Tim Penemu
Dra. Jovita Tri Murtini., M.S
Prof. Dr. Endang Sri Heruwati
Kontak Person Rudi Riyanto., M.Sc
Tuti Hartati Siregar Nandang Priyanto., S.Si
toetihs@yahoo.com Tuti Hartati Siregar., M.Biomed.Sc
294
DESKRIPSI TEKNOLOGI
Test Kit Uji Residu Boraks (Antirax) dirancang sebagai peralatan uji sederhana dan mudah yang
dapat digunakan mendeteksi keberadaan boraks pada bahan makanan (padat atau cair),
sehingga dapat dengan mudah digunakan para personil pengawasan mutu untuk skrining awal
keberadaan borak pada produk pangan.
Test Kit Uji Residu Boraks (Antirax) dapat mendeteksi keberadaan boraks pada bahan uji cair
dengan minimal deteksi 50 ppm sedangkan untuk bahan uji makanan padat limit deteksinya
adalah 100 ppm.
Dengan metode pewarnaan yang digunakan dalam alat ini maka tidak diperlukan instrumentasi
dan keahlian khusus dalam menguji residu boraks. Dan bersarkan hasil uji penyimpanan
diketahui bahwa kertas turmeric yang merupakan komponen utama penguji dalam test kit
dapat tahan dismpan selama 4 bulan.
PENGERTIAN
Test Kit Uji Residu Boraks (Antirax)
Set test kit untuk mendeteksi adanya boraks pada produk makanan berbentuk padat atau
cairan berupa kemasan yang berisi dua botol reagen masing-masing yaitu Reagen A,
Reagen B, satu pak kertas turmeric berisi 20 lembar, dan satu syringe dengan volume 10
ml untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu.
Kertas Turmeric
Kertas saring yang dipotong-potong dengan ukuran 1 x 5 cm yang telah direndam dalam
larutan curcumin.
Boraks
Suatu senyawa garam natrium (Na2B4O7.10H2O) yang larut air dan banyak digunakan
untuk memperbaiki tekstur produk-produk perikanan, seperti bakso ikan, kerupuk,
siomay dll. Di samping itu, boraks juga banyak digunakan sebagai pengawet kayu,
antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Masyarakat Jawa sering menyebut senyawa ini
sebagai 'Bleng'.
RINCIAN DAN APLIKASI TEKNIS
Rincian cara pengujian borax menggunakan test kit Antirax adalah sebagai berikut :
1. Bahan (sampel) yang akan diuji harus dihaluskan terlebih dahulu atau diblender (dapat
ditambahkan sedikit air jika diperlukan)
295
2. Bahan uji yang sudah diblender lalu diambil ±10 gram (satu sendok makan) kemudian
ditambahkan air (± 50 ml, sekitar 10 sendok makan), kemudian dipanaskan sekitar 5
menit.
3. Sampel yang telah dingin kemudian ditambah dengan reagen A sebanyak 3 ml dan
dikocok sekitar 1-2 menit. Selanjutnya kertas turmeric dicelupkan ke dalam larutan dan
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
4. Jika warna kertas turmeric yang tercelup berubah menjadi kemerahan atau merah bata
berarti bahan uji terindikasi mengandung boraks. Untuk memastikan hasil uji, kertas
turmeric yang tercelup dan berubah warna tadi lalu ditetesi Reagen B dan jika terjadi
perubahan warna dari merah menjadi hijau-kebiruan berarti boraks dinyatakan positif
ditemukan dalam bahan yang diuji.
(Cara pengujian ini disertakan dalam kemasan Test Kit)
Keterangan Tambahan:
Untuk pengujian produk berbentuk cairan, tidak perlu dilakukan preparasi bahan uji. Untuk
pengujian bahan uji diambil sebanyak 50 ml dan prosedur pengujian langsung dimulai dari nomor
3 sampai selesai.
KEUNGGULAN TEKNOLOGI
1. Tingkat akurasi uji yang cukup tinggi (mendeteksi sampai 50 ppm) dan spesifik
untuk menguji boraks
2. Praktis dalam penggunaan sehingga dapat digunakan oleh setiap orang
3. Waktu analisis singkat (10 – 15 menit)
4. Tidak memerlukan instrumentasi dalam analisisnya
5. Membantu dan memudahkan proses pengujian kandungan boraks pada bahan
pangan (padat atau cair) dalam rangka pengendalian dan pengawasan
penyalahgunaan boraks di industri pangan
6. Menekan biaya analisis boraks yang harus dikeluarkan (biaya pengujian kualitatif
boraks berkisar Rp. 30.000,00 – Rp. 60.000,00) menjadi hanya Rp. 7.500,00 per
sampel.
LOKASI REKOMENDASI
Antirax mudah dan praktis digunakan bahkan oleh orang yang tidak memiliki kemampuan
analisis laboratorium sehingga mudah digunakan oleh siapa saja di lapangan. Sebagai salah
satu alat (tool) untuk mengawasi terjadinya penyimpangan penggunaan bahan berbahaya
boraks pada produk perikanan, Antirax dapat digunakan oleh para praktisi pengawas mutu
produk perikanan atau para penyuluh serta masyarakat pengolahan produk perikanan dalam
membantu membrantas praktek penyalah-gunaan boraks pada produk perikanan. Tempat-
tempat yang penting dimonitor menggunakan test kit ini adalah daerah sentra pengolahan ikan
berupa produk yang diharapkan mempunyai tekstur yang kenyal seperti bakso ikan, sosis ikan,
nuget ikan, dan sebagainya.
296
KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF
Tidak ada karena pengujian tidak merusak produk yang diuji, dan test kit tidak membahayakan
penguji
KELAYAKAN FINANSIAL
Biaya pengujian kualitatif boraks pada laboratorium uji berkisar Rp. 30.000 – Rp. 60.000 per
contoh. Sedangkan dengan menggunakan Test Kit Uji Residu Boraks (Antirax) adalah Rp.
150.000 untuk 20 sampel maka biaya analisis boraks yang diperlukan hanya Rp. 7.500 per
sampel.
Spesifikasi
Formula test kit boraks terdiri dari asam klorida dengan air sebagai pelarut, ammonium hidroksida
dan kertas turmeric (kertas kuning). Kertas turmeric berasal dari kertas saring Whatman No 1
yang dipotong-potong dengan ukuran 1 x 5 cm kemudian direndam dalam larutan 1% curcumin
dalam etanol 80% selama 1 jam, kemudian dikeringkan dalam oven 50oC sampai kering dan
selanjutnya disimpan dalam wadah tertutup bebas sinar matahari. Tes kit ini dapat digunakan
untuk 20 kali pengujian sampel.
297