Anda di halaman 1dari 2

Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “Pagar Betis” dan operasi

“Bratayudha.” Pada tanggal 4 Juni 1962 S.M. Kartosuwiryo beserta para pengawalnya dapat ditangkap
oleh pasukan Siliwangi dalam operasi “Bratayudha” di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat.
Kemudian S.M. Kartosuwiryo oleh Mahkamah Angkatan Darat dijatuhi hukuman mati sehingga
pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dapat dipadamkan.

APRA memiliki tujuan untuk mempertahankan bentuk negera federal pasundan serta untuk
mempertahankan adanya masing-masing tentara di setiap wilayah negara Republik Indonesia Serikat

APRA tidak setuju dengan pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ditempatkan di
Jawa barat, dan Ingin mempertahankan Negara Pasundan untuk tidak bergabung ke RIS

Untuk menumpas, pemerintah mengerahkan pasukan ke Madiun, yaitu pasukan dari Jawa Tengah yang
dipimpin oleh Gatot Subroto, pasukan dari Jawa Timur yang dipimpin oleh Kolonel Sungkono, dan
pasukan Divisi Siliwangi dan Jabar. Akhirnya pada tanggal 30 September 1948 pemberontakan

Untuk menumpas gerakan pemberontakan PKI Madiun, Pemerintah melakukan berbagai langkah sebagai
berikut:

► Melalui Presiden Soekarno, rakyat diminta untuk menentukan sikap dengan memilih Musso-Amir atau
Soekarno-Hatta.

► Pemerintah menutup sejumlah media yang pro komunis.

► Pemerintah menerapkan GOM I (Gerakan Operasi Militer) dimana Panglima Soedirman memberi
perintah pada Kol. Gatot Subroto (Panglima Divisi II Jateng bagian timur), Kol Sungkono (Panglima Divisi I
Jatim) agar mengerahkan kekuatan TNI serta polisi dalam menumpas PKI Madiun.

Hanya butuh waktu 2 minggu bagi pemerintah untuk menumpas PKI Madiun. Berkat dukungan rakyat,
Madiun bisa direbut kembali pada 30 September 1948 tepatnya pada pukul 16.15.

•• Secara Politis ••

=> Proses menyatunya kelompok-kelompok yang memiliki latar belakang sosial-budaya ke suatu wilayah
yang sah dan sifatnya nasional, sehingga dapat terbentuk identitas nasional.

•• Secara Antropologis ••
=> Suatu proses penyesuaian antar unsur yang sifatnya tidak sama (berbeda), sehingga dalam kehidupan
bermasyarakat terjadi keserasian.

Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional

Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah.

Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda Pancasila dan Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.

Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan Bangsa Indonesia seperti
yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.

Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat nasionalisme dalam
kalangan Bangsa Indonesia.

Faktor Pendukung Integrasi Nasional

Penggunaan bahasa Indonesia.

Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, Bahasa dan Tanah Air Indonesia.

Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila.

Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong, solidaritas serta toleransi keagamaan yang
sangat kuat.

Adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh penderitaan semasa penjajahan.

Anda mungkin juga menyukai