Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Kohesi dan Koherensi

Kohesi dan koherensi merupakan syarat utama kewacanaan atau


tekstualitas, Keduanya merupakan konsep kepaduan. Pengertian
Kohesi adalah Keterpaduan Bentuk sedangkan koherensi
adalah Kepaduan Makna. Teks atau wacana yang kohesif berarti
setiap unsur lahirnya terpadu secara internal dalam satuan teks
tersebut. Tegasnya, setiap komponen teks lahir, misalnya kata aktual
yang didengar atau dibaca, saling terhubung dalam rangkaian. Unsur-
unsur komponen lahirnya harus saling tergantung. Jadi, kehadiran
yang satu serasi dengan kehadiran yang lain baik bentuk maupun
distribusinya. Contoh lain dari unsur teks lahir adalah wujud tata
bahasanya atau unsur-unsur konvensi lain (kesepakatan terkadang
diwujudkan dalam aturan tertulis).

Perbedaan antara kohesi dan koherensi pada sesuatu yang terpadu


atau yang berpadu. Pada kohesi, yang terpadu adalah unsur-unsur
lahiriah teks, termasuk struktur lahir (tata bahasa). Penggalan teks
percakapan dua orang berikut dapat dijadikan contoh.

“Hei, apa kabar?” “Oh, kamu. Kabar baik. Tinggal di mana? Masih di
tempat yang dulu?” “Iya, di situlah saya tinggal sampai sekarang.”

Semua unsur lahir dalam penggalan teks tersebut terpadu, baik secara
leksikal maupun gramatikal. Sementara itu, keberpaduan atau
koherensi mengharuskan unsur-unsur batinnya (makna, konsep, dan
pengetahuan) saling berpadu. Misalnya, ujar “apa kabar” biasanya
digunakan oleh orang yang sudah saling kenal dan relative (hubungan
kerabat) sudah agak lama tidak saling jumpa. Pembicara pertama
mengujarkannya kepada yang kedua dan yang kedua menyambut
dengan akrab dan mengisyaratkan pemahaman bahwa mereka sudah
lama tidak saling jumpa. Apa lagi, pengujar tersebut melanjutkan
dengan ujaran berikutnya, yang memperkuat tafsiran bahwa dia
merasa sudah lama tidak jumpa dengan pengujar pertama.
Contoh Koherensi

Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu


pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding
media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan
daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih
aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media
alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun
demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan
generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.

Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat


yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak
tebal.

Contoh Kohesi

Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras
meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada
pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor
sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993.
pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton.
Impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Paragraf di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai
masalah naik turunnya produksi beras Indonesia. Dengan demikian
koherensi kalimat tersebut sudah terpenuhi, namun paragraf tersebut
dikatakan tidak memiliki kohesivitas yang baik sehingga gagasan
tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut perlu diperbaiki, misalnya
dengan memberikan kata perangkai seperti berikut ini.
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor
beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun
1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada
tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan
530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca
perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras
meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

Anda mungkin juga menyukai